Vous êtes sur la page 1sur 4

A.

Ubi Jalar
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) atau dalam bahasa Inggrisnya sweet potato adalah
sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi
dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu
sumber makanan pokok yang penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi
jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena
keindahan daunnya. Ubi jalar mempunyai nama botani Ipomoea batatas (L.) Lam., tergolong
famili Convolvulaceae yang terdiri dari tidak kurang 400 galur (species) . Para ahli botani dan
pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan
Amerika Bagian Tengah. Ubi jalar menyebar ke seluruh dunia terutama negara-negara beriklim
tropika, pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol dianggap berjasa menyebarkan ubi jalar ke
kawasan Asia terutama Filipina, Jepang dan Indonesia (Rukmana, 1997). Namun dari sekian
banyak jalur ini, menurut Onwueme (1978) hanya ubi jalar yang mempunyai nilai ekonomis
sebagai bahan pangan.
Ubi jalar termasuk tanaman tropis dan dapat tumbuh dengan baik di daerah sub tropis.
Disamping iklim, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi jalar adalah jarak tanam, dan
varietas . Umumnya ubi jalar dibagi dalam dua golongan, yaitu ubi jalar yang berumbi keras
(karena banyak mengandung pati) dan ubi jalar yang berumbi lunak (karena banyak
mengandung air). Dari warna daging umbinya, ada yang berwarna putih, merah kekuningan,
kuning, merah, krem, jingga atau ungu dan lain-lain. Ubi jalar mempunyai banyak nama atau
sebutan antara lain, ketela rambat, huwi boled (Sunda), tela rambat dan sabrang (Jawa),
gadong,piek, gadung enjalur, katelo, ubi katelo, ubi pelo, tetilo, balading (Sumatra),Sweet
potato (Inggris), dan Shoyu (jepang) (Hernani,2006)
B. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ubi jalar
1. Iklim
Ubi jalar adalah tanaman tropis dan subtropis yang dapat beradaptasi dengan daerah beriklim
lebih memberikan suhu rata-rata tidak turun di bawah 20 °C dan suhu minimum tinggal di atas
15 °C. Untuk budidaya ubi jalar temperatur antara 15 hingga 33 °C diperlukan selama siklus
vegetatif, dengan suhu optimal yang antara 20 hingga 25 °C. Temperatur rendah pada malam
mendukung pembentukan umbi-umbian, dan temperatur tinggi pada siang hari mendukung
perkembangan vegetatif (perkembangan umbi-umbian hanya terjadin dalam kisaran suhu 20
hingga 30 °C, optimum 25 °C dan umumnya berhenti dibawah 10 °C). Ubi jalar adalah
tanaman hari pendek, yang memerlukan cahaya untuk pembangunan maksimum. Temperatur
dan fluktuasi suhu mendukung pertumbuhan umbi-umbian dan membatasi pertumbuhan
dedaunan. Kelembaban memiliki pengaruh yang menentukan pertumbuhan ubi dan produksi.
Kadar air daun adalah (86%), batang (88,4%) dan umbi (70,6%). Kelembaban penting untuk
mencapai perkecambahan yang baik. Tanah juga harus tetap basah selama masa pertumbuhan
(60-120 hari), meskipun pada panen kelembaban harus rendah untuk mencegah busuk pada
umbi.
2. Tanah
Tanaman ubi jalar tidak tahan terhadap genangan air, tanah yang becek atau berdrainase buruk
dan akan mengakibatkan tanaman menjadi tumbuh kerdil, daun menguning dan busuknya pada
umbi. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) 4,5-7,5, tetapi yang optimal
untuk pertumbuhan umbi pada pH 5,5-7. Sewaktu muda tanaman membutuhkan kelembaban
tanah yang cukup (Sarwono, 2005).
3. Varietas
Indonesia merupakan pusat keanekaragaman ubi jalar kedua setelah Amerika Latin. Ubi jalar
berdaging / umbi jingga adalah salah satu sumber β-Karoten atau provitamin A. Teknik
perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek
pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi untuk
menjaga potensi dan produktivitsa dengan syarat sebagai berikut:
a. Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
b. Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
c. Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal
d. Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku
bukunya tidak berakar.
e. Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari. Bahan tanaman (stek)
dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai
atau melalui proses penunasan. (Setyono dkk, 1995).
C. Taksonomi dan Ciri-ciri Morfologi
Dalam sistematika ( taksonomi ) tumbuhan, tanaman ubi jalar diklasifikasikan sebagai berikut
:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies : Lipomea batatas L. Sin.
Batatas edulis Choisy.
(Rukmana, 1997)
Tanaman ubi jalar termasuk tumbuhan semusim yang memiliki susunan tubuh utama
terdiri dari batang, ubi, daun, bunga, buah. Morfologi ubi jalar sendiri sebagai berikut :
(Rukmana, 1997)
1. Batang
Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, berbuku-buku, dan tipe pertumbuhan
tegak atau merambat. Panjang batang tanaman merambat antara 2m-3m dan pada tipe tegak
antara 1m-2m.ukuran batang dibedakan menjadi 3 macam yaiti : besar, sedang, dan kecil.
Warna batang biasanya hijau tua sampai keungu-unguan.
2. Bentuk
ubi biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan rata sampai tidak rata. Bentuk ubi
yang ideal adalah lonjong agak panjang dengan berat antara 200g - 250g per ubi. Kulit ubi
biasanya berwarna putih, kuning, ungu kemerah-merahan, struktur kulit ubi antara tipis
sampai dengan tebal dan biasanya bergetah. Ubi yang berkadar tepung tinggi rasanya
cenderung manis.
3. Daun
Daun berbentuk bulat sampai lonjong dengan tepi rata atau berlekuk dangkal sampai
berlekuk dalam, sedangkan bagian ujung daun meruncing. Helaian daun berukuran lebar,
menyatu mirip bentuk jantung, namun ada pula yang bersifat menjari. Daun biasanya
berwarna hijau tua atau hijau kekuning-kuningan
4. Bunga
Bunga ubi jalar berbentuk mirip “ terompet “ tersusun dari lima helai daun mahkota, lima
helai daun bunga, dan satu tangkai putik. Mahkota bunga berwarna putih atau putih
keungu-unguan. Bunga ubi jalar mekar pada pagi hari mulai pukul 04.00-11.00.bila terjadi
penyerbukan buatan, bunga akan membentuk buah.
D. Distribusi/ sebaran ubi jalar di dunia
Produktivitas ubi jalar di Indonesia pada tahun 2013, 2014, 2015 secara berurut adalah
14,747, 15,2, 16,126ton/ hektar, . Menurut Widodo (1989) ratarata produktivitas ubi jalar di
dunia tahun 1983-1985 sebesar 14 ton per hektar, sedangkan di Asia lebih tinggi lagi yaitu 16
ton per hektar. Berdasarkan jumlah total produksi ubi jalar dunia, Indonesia merupakan negara
penghasil kedua terbesar setelah Cina. Sekitar 98% pertanaman ubi jalar dunia berada di
negara-negara berkembang dengan distribusi : China 80%, negara-negara Asia lainnya 6%,
Afrika 5% dan Amerika Latin 2%. Perkembangan produksi ubi jalar di Indonesia menunjukkan
angka yang kurang menggembirakan karena kurangnya dukungan dari industri pengolahan ubi
jalar menjadi produk yang lebih disukai masyarakat. Selain ubi jalar berdaging putih dan merah
yang sudah umum dimanfaatkan, pada saat ini telah banyak pula dilakukan pengolahan ubi
jalar berdaging ungu, terutama sebagai makanan fungsional karena kandungan antioksidannya
(berupa antosianin) yang tinggi.

Sarwono, 2005. A Critical Review on The Role of Mycorrhizal Fungi in The Uptake of Phosphorus
by Plants.Plant and Soil 134, Kluwer Academic Publishers, Netherlands, p 189-207.

Setyono dkk, 1995. Vesicular-Arbuscular Mycorrhiza and Plant Growth. Department of Plant

http://data.go.id/dataset/tanaman-ubi-jalar-per-provinsi#

Onwuenne, I.C. 1978. The Tropical Tuber Crops, Yams, Cassava, Sweet Potato and Cooyams.
John Willey and chisester, New York.

Widodo, Y. 1989. Prospek dan Strategi Pengembangan Ubi Jalar Sebagai Sumber Devisa. J.
Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8 (4): 83-88.

Vous aimerez peut-être aussi