Vous êtes sur la page 1sur 6

Surabaya, eHealth.

Puskesmas Kenjeran Surabaya menyusul 28 Puskesmas di Kota


Surabaya untuk menjalani proses penilaian akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) Kategori Puskesmas. Selama tiga hari mulai tanggal 30 Maret hingga 1 April 2017,
Tim Surveior dari Komisi Akreditasi FKTP hadir ke Puskesmas yang berada di kawasan
wisata Pantai Kenjeran ini untuk menilai segala aspek yang ada di Puskesmas Kenjeran.

Dalam penilaian akreditasi ini, Tim surveior yang dari tiga orang, antara lain dr. Roozana
Medalia sebagai ketua tim yang menilai bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), Drs.
A. Tarmizi Daud, SKM, M.Kes yang menilai di bidang Administrasi Manajemen (Admen),
serta dr. Marlion Antonius Elim yang menilai di bidang Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Di hari pertama kegiatan akreditasi Puskesmas Kenjeran, masing-masing tim surveior


melakukan telusur dokumen. Untuk hari kedua, Selain melaksanakan telusur dokumen, tim
surveior juga melakukan kegiatan telusur Puskesmas untuk mengetahui secara langsung
pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Kenjeran, baik secara fisik maupun skema
pelayanan, apakah sesuai dengan dokumen yang tercatat.

Sedangkan di hari ketiga, tim surveior melaksanakan kegiatan wawancara kepada Kepala
Puskesmas dilanjutkan dengan wawancara lintas sektor. Dalam wawancara lintas sektor,
hadir para pemangku kebijakan di wilayah kerja Puskesmas Kenjeran, antara lain Camat
Bulak, Lurah Sukolilo Baru, Lurah Kenjeran, Lurah Bulak, Lurah Kedung Cowek,
Komandan Rayon Militer (Danramil) Bulak, Kepala KUA Kenjeran, hingga kader Posyandu,
guru dan juga kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK) Kenjeran.

Dalam wawancara lintas sektor tersebut, tim surveior menanyakan seputar peran, partisipasi,
dan dukungan Puskesmas Kenjeran di berbagai lintas sektor. Selain itu juga tim surveior
menanyakan ke masing-masing undangan yang hadir apa saran untuk Puskesmas Kenjeran
agar Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Tambak Deres No. 2 Kecamatan Bulak ini dapat
lebih baik lagi dalam melayani masyarakat.

FOTO BERSAMA : Tim Surveior dan karyawan Puskesmas Kenjeran berfoto bersama
seusai melaksanakan penilaian akreditasi FKTP selama tiga hari di Puskesmas Kenjeran
Surabaya. /Foto : Andi Sahrial.
Secara keseluruhan dalam penilaian selama tiga hari, tim surveior mengapresiasi kinerja dan
juga semangat rekan-rekan Puskesmas Kenjeran dalam upaya penilaian akreditasi ini. Bahkan
salah satu tim surveior, Drs. Tarmizi yang asli Bengkulu menyebut Puskesmas Kenjeran
adalah Puskesmas yang “Camkoha!” alias luar biasa dalam bahasa daerah Bengkulu.

Saat Exit Conference berlangsung, Kepala Puskesmas Kenjeran, drg. Esti Sriwuri
menyatakan rasa terima kasihnya atas bimbingan dari tim surveior selama tiga hari. Ia
berharap mendapatkan hasil yang maksimal dalam akreditasi ini.

Perlu diketahui, Puskesmas Kenjeran adalah Puskesmas ke-29 yang menjalani penilaian
akreditasi FKTP dari 63 Puskesmas di Kota Surabaya. Kepala Dinas Kesehatan Kota
Surabaya, drg. Febria Rachmanita menargetkan seluruh Puskesmas di tahun 2017 ini dapat
menjalani akreditasi FKTP. (And)

Andi Sahrial - Tim eHealth

TELITI : Salah satu surveior Akreditasi Puskesmas Gading, dr. Suparyanto, M.Kes saat
melakukan telusur dokumen di bidang UKM. /Foto : Andi Sahrial

Surabaya, eHealth. Satu persatu Puskesmas di Kota Surabaya menghadapi penilaian


akreditasi Puskesmas. Kali ini, selama tiga hari, empat Puskesmas yakni Puskesmas Gading,
Krembangan Selatan, Manukan Kulon, dan Ketabang maju untuk menjalani penilaian
akreditasi mulai tanggal 23 hingga 25 Maret 2017.

Dalam kurun waktu tiga hari tersebut, masing-masing Puskesmas dinilai oleh tim surveior
terdiri dari tiga orang yang berasal dari Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP).

Puskesmas Gading, salah satu Puskesmas yang berada di kawasan utara Kota Surabaya ini
turut menjalani penilaian akreditasi. Tim surveior yang menilai Puskesmas Gading antara lain
dr. Suparyanto, M.Kes yang menilai di bidang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dr.
Nirmala Safitri yang menilai di bidang Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Sri Ratna
Astuti, SKM, M.Kes yang menilai di bidang Administrasi Manajemen (Admen).

Di hari pertama, tim surveior menilai kelengkapan dan kesesuaian dokumen di bidang
masing-masing. Sedangkan di hari kedua, dr. Nirmala Safitri berkeliling Puskesmas untuk
melakukan pengecekan terhadap masing-masing unit layanan kesehatan yang ada di
Puskesmas Gading. Pengecekan tersebut mulai dari ruang tunggu, loket, rekam medis, hingga
IPAL.

Pada penilaian akreditasi hari ketiga, diadakan wawancara dengan lintas sektor untuk
mengetahui sejauh mana peran Puskesmas gading dalam memberikan pelayanan kesehatan ke
masyarakat. Dalam wawancara lintas sektor tersebut, hadir Camat Tambaksari, Lurah
Gading, Lurah Dukuh Setro, serta Lurah , Koramil, kader Posyandu, kader Paliatif, dan
beberapa undangan lainnya.

Dua surveior yang memandu wawancara, yakni dr. Suparyanto dan Sri Ratna Astuti bertanya
seputar pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Gading, kerjasama dengan berbagai
lintas sektor, hingga saran dan harapan dari lintas sektor kepada Puskesmas Gading.

BERKELILING PUSKESMAS : Dr. Nirmala Safitri (kerdudung putih) yang bertugas


menilai akreditasi di bidang UKP sedang meninjau rekam medis Puskesmas Gading. /Foto
Andi Sahrial.

Di tahun 2017 ini, Puskesmas Gading merupakan Puskesmas yang ketujuh yang menjalani
penilaian akreditasi. Sehingga total Puskesmas di Kota Surabaya yang sudah menjalani
akreditasi dari tahun 2015 sebanyak 28 Puskesmas.

Dinas Kesehatan Kota Surabaya menargetkan penilaian akreditasi untuk 63 Puskesmas akan
selesai dilaksanakan di tahun 2017 ini. Sehingga 35 Puskesmas lagi yang akan menjalani
proses akreditasi di Kota Surabaya ini. (A

Surabaya, eHealth. Pelayanan kesehatan yang bersifat Upaya Kesehatan Perorangan


(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) maupun pelayanan rujuk maupun rujuk balik pada Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat lanjut (FKRTL) akan berjalan secara baik saat petugas atau staf kesehatan sadar
dan bertanggung jawab atas tugas masing-masing. Untuk lebih meningkatkan pemahaman
akan hal tersebut, maka diadakannya pembinaan terpadu dalam rangka penyelenggaran
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Surabaya.
Kegiatan yang dilaksanakan hari Jum’at (21/10/2016) bertempat di Graha Arya Satya Husada
Dinas Kesehatan Kota Surabaya ini bertajuk Pertemuan Pelaksanaan Pembinaan Terpadu
Pengelolaan JKN di FKTP dan Uji Coba Penerapan Kapitasi Berbasis Pemenuhan Komitmen
Pelayanan (KBPKP) di Kota Surabaya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita, MA berkenan membuka
kegiatan ini sekaligus sebagai salah satu narasumber yang dihadiri peserta pembinaan dari
Dinkes Provinsi Jawa Timur maupun Dinkes Kota Surabaya.

Selain Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, narasumber lain yang hadir sebagai pemateri
pada kegiatan ini adalah Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Jawa Timur
dr. Herlin Ferliana, M.Kes serta Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding drg. Rias Ari
Mukti, M.Kes.

Tujuan diadakannya pembinaan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang program
JKN, Penilaian Kinerja Pelayanan Kesehatan serta Permasalahan di FKTP dan
Rujukan/Rujuk Balik FKRTL.

Dalam paparannya, dr. Herlin Ferliana, M.Kes menjelaskan bahwa untuk mewujudkan
Surabaya Sehat maka diperlukan tiga program yang harus berjalan bersama yakni Penerapan
Paradigma Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Lanjut dr. Herlin Ferliana, M.Kes, selain itu Pelayanan yang hanya didasarkan pada niat baik
saja tidak akan cukup, karena jika tidak didukung dengan standar yang sesuai justru
dapat membahayakan banyak orang, maka diperlukaan pelayan kesehatan yang memenuhi
standar untuk memuaskan masyrakat. Pada intinya Tujuan JKN sendiri yakni untuk menjaga
kesehatan masyarakat.

Pertemuan diakhiri dengan merangkum semua materi yang telah disampaikan serta
dilanjutkan dengan diskusi dan penutup. (Ult)
Surabaya, eHealth. Tanggal 24-26 Agustus 2016 menjadi hari-hari bersejarah bagi
Puskesmas Tanah Kali Kedinding. Pasalnya tahun ini Puskesmas tersebut menjalani
penilaian akreditasi Puskesmas oleh tim surveior dari Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Kementerian Kesehatan RI.

Puskesmas yang terletak di wilayah Surabaya Utara tersebut sudah banyak berbenah diri
dalam rangka menyambut kehadiran tim surveior. Tim surveior sendiri terdiri dari drg.
Roozana Medalia yang menilai kesesuaian penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), drg. Titien Irawati, M.Kes yang menilai Administrasi Manajemen (Admen), dan dr.
H. Mochamad Ismail yang menilai Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP).

Proses penilaian mengikuti jadwal yang telah dibuat, yaitu telusur sistem Admen, telusur
penyelenggaraan UKM dan pelayanan UKP pada hari pertama dan kedua. Tim surveior
mendapat ruang atau pokja masing-masing yang juga didampingi oleh tim pendamping dari
Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Pada hari ketiga drg. Roozana dan drg. Titien melakukan wawancara dengan Kepala
Puskesmas Tanah Kali Kedinding drg. Rias Ari Mukti yang didampingi oleh
penanggungjawab masing-masing pokja, yang kemudian juga mewawancarai segenap lintas
sektor terkait. Sementara itu dr. H. Mochamad Ismail berkeliling ke poskeskel, kantor
kecamatan, dan posyandu balita.

Setelah jam makan siang, drg. Titien berkesempatan berkeliling puskesmas untuk melihat-
lihat fasilitas dan inovasi di puskesmas. Dokter yang berasal dari Jawa Barat ini memasuki
tiap ruangan dan mengagumi kebersihannya. Beliau paling terkesan dengan eKios, alat yang
biasa digunakan warga untuk mendaftar di Puskesmas, serta mengagumi Taman Obat
Keluarga (Toga) yang disusun rapi di ruang Battra puskesmas. “Belum pernah saya
menemukan inovasi serupa di puskesmas di Jawa Barat,” tuturnya kagum.

Acara pada hari ketiga itu ditutup dengan Exit Conference yang diisi dengan pembacaan
kesimpulan dari tim surveior, disertai pembacaan puisi dan nyanyian lagu-lagu, yang
kemudian mengiringi kepulangan para anggota tim surveior. (Fns)

Vous aimerez peut-être aussi