Audit Syariah

Dimas tri prasetyo-14312593

1. A. sector public: lebih bersifat non profit, dan terbuka untuk public.
B. sector komersial : bersifat profit, dan tertutup untuk public
C. sector social:

2. A. LAZIS : pada LAZIS dps bertugas mengawasi penerimaan dan pemberian terhadap dana
yang di terima.
B. Pengadaian Syariah: pada badan ini dps berwenang megawasi dana yang di terima dan
proses pengelolaan dana tersebut.
C. Reksadana Syariah:
B. Badan wakaf: dps bertugas mengawasi aliran dana yang masuk dan aliran keluar.

3. Fungsi DPS (Dewan pengawas Syariah) :

a. Melakukan pengawasan secara periodik pada LKS yang berada di bawah
pengawasannya.
b. Berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan LKS kepada pimpinan lembaga
yang bersangkutan dan kepada DSN.
c. Merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan DSN.
Fungsi DSN( Dewan Syariah Nasional):
a. Menumbuhkembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian
pada umumnya dan sektor keuangan pada khususnya, termasuk usaha bank, asuransi,
dan reksa dana.
b. Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.

4. A. Asuransi Syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong
menolong di antara sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan melalui investasi dalam
bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko
tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan Syariah.
Pendapat ulama :

B. Pasar modal Syariah adalah pasar modal yang sesuai dengan syariah Islam atau dengan
kata lain instrumen yang digunakan berdasarkan pada prinsipsyariah dan mekanisme yang
digunakan juga tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Sehingga kriteria dan
efek syariah yang dapat diperdagangkan menurut fatwa DSN
Pendapat ulama:
C.Bank Syariah yang mengeluarkan E-Money adalah

D. Suku negara adalah surat berharga (obligasi) yang di terbitkan oleh pemerintah Republik
Indonesia berdasarkan prinsip syariah atau di sebut pula SBSN (surat berharga syariah
Negara)
Pendapat ulama: