Vous êtes sur la page 1sur 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Tn. Mr.

X DENGAN HALUSINASI, ISOS, DPD


DI RUMAH SAKIT JIWA SAMBANG LIHUM
GAMBUT, 2017

Tanggal pengkajian : 27 Maret 2017


Jam : 21.00

I. DATA DEMOGRAFI
1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Tn. Mr.X
- Usia / tanggal lahir : 35 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-Laki
- Alamat : Jl. Sekumpul Raya, Dinas Sosial, Kab. Banjar
- Suku / bangsa : Banjar/ Indonesia
- Status pernikahan : Belum Menikah
- Agama / keyakinan : Islam
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pengangguran
- Diagnosa medik : F.20.3 (skizoprenia Tak Terinci)
- No. medical record : 02.19.xx
- Tanggal masuk : 23 Maret 2017
- Penanggung jawab
- Nama : Tn. Edi Agus Heryadi
- Usia : 35 Tahun
- Jenis kelamin : Laki-Laki
- Pekerjaan / sumber penghasilan : Pegawai Dinas Sosial Martapura
- Hubungan dengan klien : PET. DINSOS KAB. BANJAR

II. KELUHAN UTAMA:


Klien saat dikaji tidak dapat diwawancarai, klien terlihat bersembunyi dibalik seprai kasur
yang disediakan rumah sakit

III. ALASAN MASUK


Klien datang diantar oleh Dinas Sosial Kab. Banjar dengan keluhan bicara dan terkadang
senyum-senyum sendiri serta tak terurus, tidak ada yang tau siapa nama, keluarga, dan
alamat klien.

IV. Faktor Presipitasi dan Predisposisi


1. Faktor Presipitasi
Saat di tanya tentang keluarga, klien hanya diam dan tampak bingung

2. Faktor predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
Ya Tidak 
b. Pengobatan sebelumnya.
Berhasil kurang berhasil tidak berhasil
Saat ditanya tentang riwayat kesehtan jiwa masa lalu, klien hanya diam dan tampak
bingung.
3. Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
a. Aniaya fisik
b. Aniaya seksual
c. Penolakan

d. Kekerasan dalam keluarga

e. Tindakan kriminal

Jelaskan : Saat ditanya tentang riwayat aniaya, dan kekerasan, klien hanya diam dan
tampak bingung
MASALAH KEPERAWATAN : -

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


Ya  Tidak 

Saat ditanya, klien hanya diam dan tampak bingung

MASALAH KEPERAWATAN : -

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Saat ditanya mengenai pengalam masa lalu yang tidak menyenangkan, klien hanya
diam dan tampak bingung
MASALAH KEPERAWATAN : -

V. FISIK
1. Tanda vital : TD :90/70 mmHg HR :72 x/m RR : 23x/m T : 36,2
2. Ukur : TB : ± 160 BB : ± 42
3. Keluhan fisik :  Ya  Tidak
Jelaskan : klien BAB sembarangan, BAB di celana, BAB 3x dalam 2 jam, klien diare
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan rasa nyaman, risiko kekurangan volume
cairan, defisit perawatan diri

VI. PSIKOSOSIAL

1. Genogram (dapat dilampirkan)


Saat ditanya tentang keluarga, klien hanya diam dan tampak bingung

Keterangan :

= Klien

------ = klien tinggal bersama ayah dan ibu kandung

= laki-laki

= perempuan
= meninggal

= menikah
= keturunan

Jelaskan : Tidak ada informasi.

MASALAH KEPERAWATAN : -

2. Konsep diri
a Gambaran diri : Saat ditanya tentang gambaran dirinya, klien hanya diam dan tampak
bingung
b. Identitas : Menurut dinas sosial, klien ditemukan di jl. Sekumpul tanpa identitas
dan terlihat bingung.
c. Peran : Di Rumah sakit klien nampak sangat sulit dalam berinteraksi dengan
pasien lainnya, klien nampak takut ketika didekati oleh pasien lain
namun terkadang senyum-senyum sendiri.
d. Ideal diri : Tidak dapat dikaji
e. Harga diri : Hubungan klien dengan lingkungan sekitar sangat terbatas
dikarenakan klien jarang berbicara dan terlihat takut ketika didekati.

MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi Sosial, halusinasi

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Saat ditanya, klien hanya diam dan tampak bingung
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Saat di rumah sakit, klien sulit
berinteraksi dan bergabung dengan pasien lain.
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : Klien tampak bingung,
MASALAH KEPERAWATAN : Hambatan komunikasi, isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam
b. Kegiatan ibadah : Tidak dapat dikaji

MASALAH KEPERAWATAN : -

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan
 Tidak rapi  Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti
tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Klien memakai baju orange, klien terkadang memasukkan kakinya ke
lengan baju, kancing baju klien juga tidak sesuai, kepala klien tampak
berkotombe, kuku tampak panjang, hitam dan kotor, klien tampak tidak
kooperatif waktu diarahkan untuk mandi.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

 Apatis Lambat  Membisu  Tidak mampu memulai


pembicaraan
Jelaskan : Saat ditanya, klien hanya diam dan menghindar dari perawat
MASALAH KEPERAWATAN : isolasi sosial
3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : Klien tampak bingung dan banyak diam


MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi sosial

4. Alam perasaaan

Sedih  Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira


berlebihan

Jelaskan : Saat diobservasi, klien tampak bersembunyi di balik seprai kasur dan mengintip
dari celah kasur yang ada.
MASALAH KEPERAWATAN : Isolasi Sosial

5. Afek

Adekuat  Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan : Respon klien tampak datar, hanya diam meski diberi stimulus menyenangkan
MASALAH KEPERAWATAN : Koping tidak efektif

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan  Tidak kooperatif Mudah tersinggung

 Kontak mata (-) Defensif  Curiga

Jelaskan : Klien nampak takut dan tidak bisa di ajak berkomunikasi


MASALAH KEPERAWATAN : Hambatan komunikasi,
7. Persepsi

 Pendengaran Penglihatan Perabaan Derealisasi

Pengecapan Penghidu Depersonalisasi

Jelaskan : klien terkadang nampak bicara sendiri dan senyum-senyum sendiri


MASALAH KEPERAWATAN : Halusinasi pendengaran
8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Bicara cepat /logorea

Jelaskan : Klien sulit dalam berkomunikasi meski sebenarnya klien mampu


berkomunikasi
MASALAH KEPERAWATAN : Hambatan komunikasi

9. Isi Pikir
Obsesi  Fobia pesimisme

Rendah diri ide yang terkait pikiran magis

Waham :

Agama Somatikk kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan : klien nampak takut terhadap orang lain yang dianggapnya asing
MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

10. Tingkat kesadaran

Compos mentis  Apati somnolen Sopor Koma

waktu tempat orang Disorientasi

Jelaskan : Klien teroirientasi baik, tidak ada yang disorientasi. Sadar penuh (GCS: E4, V2,
M6)
MASALAH KEPERAWATAN : -
11. Memori

 Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan : Klien tidak mampu mengingat nama, keluarga, serta alamat klien.
MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan daya ingat

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi  Tidak mampu berhitung


sederhana

Jelaskan : Klien belum bisa diwawancarai


MASALAH KEPERAWATAN : Gangguan konsentrasi

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan  gangguan bermakna

Jelaskan : Klien tidak dapat mengambil keputusan meski sudah diarahkan


MASALAH KEPERAWATAN : Koping individu tidak efektif

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan : Tidak dapat dikaji


MASALAH KEPERAWATAN : -

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan

Bantuan minimal  Bantuan total Mandiri


Saat makan klien nampak bingung, namun bisa menghabiskan makan dengan arahan
ekstra.

2. BAB/BAK

Bantuan minimal  Bantual total Mandiri


Saat dikaji klien BAB di Celana dan BAK tidak pada tempatnya.

3. Mandi

Bantuan minimal  Bantuan total Mandiri


Klien mandi dengan arahan ekstra dan perlu bantuan untuk menyiramkan air
ketubuhnya,

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal  Bantual total  Mandiri


Klien menggunakan pakaian jika diberi perintah, namun cara memasang pakaian klien
sering salah seperti memasang kancing baju, kaki masuk ke lengan baju dan celana
yang terbalik.

5. Istirahat dan tidur

 Tidur siang lama : 14.30 s/d 15.30 (1 jam)


Tidur malam lama : 22.00 s/d 06.00 (8 jam)


Kegiatan sebelum / sesudah tidur
Klien hanya berbaring dibalik seprai kasurnya dan terkadang duduk.

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal  Bantual total


Klien tidak mampu mengambil obat serta air minum sendiri, harus dengan bantuan.

7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

Belum dapat dikaji

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak

Tidak ada informasi

9. Kegiatan di luar rumah


Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan : Tidak dapat dikaji


MASALAH KEPERAWATAN : -

IX. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif
Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih



Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif  menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya _______________ lainnya : __________________


Jelaskan : Klien sangat sulit diajak berkomunikasi, saat didekati klien sering menghindar
MASALAH KEPERAWATAN : Hambatan komunikasi, isolasi sosial

XI. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

1. Masalah dengan kelompok


Saat berada di RSJ Sambang Lihum klien terlihat sering menghindar, enggan
berkelompok dengan pasien lain, klien nampak sering menyendiri.
MASALAH KEPERAWATAN :Isolasi Sosial

2. Masalah dengan lingkungan


Saat ditanyai mengenai hubungan klien dengan lingkungan, klien hanya diam dan
sesekali tersenyum, selama di RS klien terlihat sulit berinteraksi dengan
lingkungan
MASALAH KEPERAWATAN :Isolasi Sosial

3. Masalah dengan pendidikan


Saat ditanyai mengenai status pendidikan klien hanya diam dan sesakali
tersenyum
MASALAH KEPERAWATAN :-

4. Masalah dengan pekerjaan


Saat ditanyai mengenai status pekerjaan klien hanya diam dan sesakali tersenyum
MASALAH KEPERAWATAN :-

5. Masalah dengan perumahan


Saat ditanyai mengenai tempat tinggal atau rumah klien hanya diam dan sesakali
tersenyum
MASALAH KEPERAWATAN :-

6. Masalah ekonomi
Saat ditanyai mengenai keuangan klien hanya diam dan sesakali tersenyum.
Sedangkan untuk pembiayaan selama di rumah sakit, klien dijamin oleh dinas
sosial kab. Banjar.
MASALAH KEPERAWATAN :-

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan


Saat ditanyai mengenai pelayanan kesehatan kedepannya klien hanya diam dan
sesakali tersenyum.
MASALAH KEPERAWATAN :-

XII. Pengetahuan kurang tentang

 Penyakit jiwa  system pendukung

 Faktor presipitasi  penyakit fisik

 Koping  obat-obatan
Klien sangat sulit diajak berkomunikasi dan tidak tahu dimana keluarganya berada.
MASALAH KEPERAWATAN : Defisit pengetahuan

XIII. ASPEK MEDIK

Diagnosa Medik : F.20


Terapi :
No. Nama dan dosis Indikasi Kontra indikasi Efek Samping
1 Clozapine 25 mg Klien dengan Wanita hamil, pusing , mual,
(2x1) skizofrenia yang wanita menyusui, merasa panas
tidak bereaksi pada menderita penyakit dan berkeringat,
obat obat jantung, gg. BB bertambah
antipsikotik lain pembuluh darah, namun nafsu
sel darah, hati, makan
kelenjar prostat berkurang,
atau ginjal, gg. meningkatnya
usus seperti produksi airliur,
konstipasi berat, sulit BAB,
epilepsi, perubahan hasil
glaukoma, depresi, tes darah dan
dan gg. EKG.
pernapasan.

2 Haloperidol 5 mg gejala skizofrenia Wanita hamil,


wanita menyusui,  Mulut terasa
(2x1) dan masalah
perilaku, atau gangguan jantung, kering,
emosional, serta hati, ginjal,
masalah kejiwaan penyakit pembuluh Perubahan berat
lainnya darah, masalah badan
prostat, myasthenia
gravis, depresi,  Sakit kepala,
tumor kelenjar  Sakit perut,
adrenal, glaukoma,
epilepsi, penyakit  Sulit buang air
kuning, dan
kecil,
penyakit
Parkinson,gg.  Perubahan
pernapasan, suasana hati,
demensia, adanya
alergi obat.  Masalah
menstruasi
 Pandangan
buram,
 Gemetar,
 Konstipasi,
 Sulit tidur,
 Detak jantung
berdebar,
 Payudara
membesar,
 Hidung
tersumbat,
 Perubahan
kemampuan
seksual,

3 THP 2 mg
 Mengobati ‘efek  Wanita hamil,  Konstipasi
(2x1)
samping extrapyrami wanita menyusui,  Pusing
dal’ yang tidak Harap berhati-hati Sulit buang air
diinginkan akibat bagi penderita kecil
obat tertentu gangguan hati,  Mulut kering
gangguan ginjal,  Pandangan
psikosis, tekanan buram
darah tinggi,  Mual
glaukoma, myasthe
nia gravis, prostat,
konstipasi,
gangguan jantung,
atau pembuluh
darah.

XIV. ANALISA DATA


Hari /Tanggal:
NO DATA MASALAH
DS:
1. - Perawat jaga mengatakan klien terkadang bicara sendiri Halusinasi pendengaran
dan senyum-senyum
DO:
- Klien terlihat takut dan memasukkan dirinya kebawah
sprai tempat tidur
- Kontak mata tidak dapat dipertahankan
2. DS:
- Perawat jaga mengatakan saat diantar oleh dinas sosial Defisit perawatan diri
tubuh klien sangat tidak terurus, menggunakan baju
yang kotor dan rusak.
DO:
- Klien sulit diajak berkomunikasi
- Klien terkadang BAB sembarangan
- Klien BAK tidak pada tempatnya
- Makan dengan arahan ekstra
- Klien sering salah dalam memakai pakaian
3. DS:
- Perawat jaga mengatakan klien sulit di ajak Isolasi Sosial
berkomunikasi
DO:
- Klien nampak bersembunyi di balik seprai tempat tidur
dan mengintip dari celah lobang seprai
- Klien nampak takut saat didekati
- Klien tidak mau bicara
4 DS:
- Saat ditanya keluhan, klien hanya diam dan tampak Gangguan rasa nyaman
bingung
DO:
- Klien tampak sering memegangi perutnya
- Klien bolak balik kamar mandi
5 DS:
- Saat ditanya keluhan, klien hanya diam dan tampak Risiko Kekuragan
bingung volume cairan
DO:
- Klien tampak BAB 3x dalam 2 jam
- Klien tampak lemas
6 DS:
- Saat diwawancara, klien hanya diam dan tampak Hambatan komunikasi
bingung
DO:
- Klien banyak diam meski bisa berbicara
- Kontak mata kurang
- Tidak kooperatif
7 DS:
- Saat distimulus, klien hanya diam dan tampak bingung Koping individu tidak
- Afek klien datar efektif
- Klien tidak mampu mengambil keputusan antara makan
dan mandi, meski sudah dijelaskan
DS:
- Saat ditanya, klien hanya diam dan tampak bingung Gangguan konsentrasi
DO:
- Klien tak mampu berhitung
- Klien tidak mampu mengingat namanya, keluarganya,
serta alamatnya
XV. POHON MASALAH

Defisit Perawatan Diri Halusinasi

Isolasi Sosial

Menarik diri

Malu, merasa bersalah

Gg. Konsep Diri:


Harga Diri Rendah (HDR)

Respon Konsep Diri Mal Ketidakefetifan koping


Adaptif individu

Mekanisme koping Mal adaptif

Sumber Koping <

Faktor Presipitasi Faktor predisposisi

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial
2. Defisit Perawatn Diri
3. Halusinasi
4. Risiko kekurangan volume cairan
5. Gangguan rasa nyaman
6. Koping individu tidak efektif
7. Hambatan komunikasi
8. Gangguan konsentrasi

XVII. INTERVENSI
TUJ.UMUM
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
DAN KHUSUS
Klien dapat 1. Ekspresi wajah Bina hubungan saling percaya
membina hubungan bersahabat SP 1:
saling percaya menunjukkan - Mengidentifikasi penyebab isolasi
rasa senang, pasien : siapa yang serumah, siapa
orang terdekat, yang tidak dekat, dan
1 Isolasi Sosial apa sebabnya.
- Mendiskusikan dengan pasien tentang
keuntungan punya teman dan
bercakap – cakap
- Mendiskusikan dengan pasien tentang
kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap – cakap
- Latih cara berkenalan dengan pasien
dan perawat atau tamu.
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan
SP 2:
- Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa
orang, serta beri pujian)
- Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (latih 2 kegiatan)
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 2-3 orang pasien,
perawat dan tamu, berbicara saat
melakukan kegiatan harian
SP 3:
- Evaluasi kegiatan latihan berkenalan
(berapa orang) dan bicara saat
melakukan kegiatan harian. Beri
pujian
- Latih cara berbicara saat melakukan
kegiatan harian (2 kegiatan baru)
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan 4-5 orang,
berbicara saat melakukan kegiatan
harian
SP 4:
- Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan kegiatan
harian, beri pujian
- Latih cara bicara sosial : meminta
sesuatu, menjawab pertanyaan
- Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan >5 orang, orang
baru, berbicara saat melakukan
kegiatan harian dan sosialisasi.
SP 5:
- Evaluasi kegiatan latihan berkenalan,
bicara saat melakukan kegiatan harian
dan sosialisasi. Beri pujian
- Latih kegiatan harian
- Nilai kemampuan yang telah mandiri
- Nilai apakah isolasi sosial teratasi
2 Defisit Perawatn Kien mampu Setelah dilakukan Bina hubungan saling percaya
Diri merawat dirinya tindakan SP 1
sendiri keperawatan - Identifikasi masalah perawatan diri,
selama 6 kali berdandan, makan dan minum serta
pertemuan untuk BAB/BAK
SP 1, 4 kali - Jelaskan pentingnya kebersihan diri
pertemuan untuk - Latih cara menjaga kebersihan diri:
SP 2, 5 kali mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,
pertemuan untuk cuci rambut dan potong kuku
SP 3, 4 kali - Masukan pada jadwal kegiatan untuk
pertemuan untuk latihan mandi, sikat gigi (dua kali per
SP 4, 3 kali hari), cuci rambut (dua kali per
pertemuan untuk minggu), dan potong kuku (satu kali
SP 5 klien mampu per minggu)
merawat dirinya SP 2
sendiri dengan - Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri
kriteria hasil : pujian.
1. Klien dapat - Jelaskan cara dan alat berdandan
membina - Latih cara berdandan setelah
hubungan kebersihan diri : sisiran rias muka
saling percaya untuk wanita, sisiran cukuran untuk
2. Klien mampu pria
mandi dengan - Masukan pada jadwal kegiatan untuk
mandiri kebersihan diri dan berdandan
3. Klien mampu SP 3
merapikan - Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan
rambut dengan berdandan. Beri pujian
mandiri - Jelaskan cara dan alat makan minum
4. Klien mampu - Latih cara makan dan minum yang
berdandan baik
dengan mandiri - Masukan pada jadwal kegiatan untuk
5. Klien mampu kebersihan diri, berdandan dan makan
makan dan dan minum yang baik
minum dengan SP 4
mandiri - Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
6. Klien mampu berdandan, makan dan minum. Beri
melakukan pujian
toileting - Jelaskan cara eleminasi atau toleting
dengan mandiri yang baik
- Latih eliminasi dan toileting yang baik
- Masukan pada jadwal kegiatan untuk
kebersihan diri, berdandan dan makan,
minum dan toileting (BAB/BAK).
SP 5
- Evaluasi kegiatan kebersihan diri,
berdandan, makan dan minum,
BAB/BAK. Beri pujian
- Latih kegiatan harian
- Nilai kemampuan yang telah mandiri
- Nilai apakah perawatan diri telah baik

3 Halusinasi TU : Setelah melakukan 1. Bina hubungan saling percaya antara


Klien 3 kali pertemuan perawat dengan pasien.
dapat mengontrol dirarapkan pasien
halusinasi mampu (Sapa klien dengan ramah, perkenalkan
mempraktekan nama, tanyakan nama pasien, buat
yang sudah kontrak, tanyakan perasaan pasien.
dipelajari pasien
TK : Kriteria hasil: 2.1.Adakan kontak secara sering dan
1. Klien dapat singkat
1) klien dapat membina
membina hubungan saling 2.2.Observasi tingkah laku klienterkait
hubungan saling percaya dengan halusinasinya.
percaya dengan 2. Mampu cara
perawat mengontrol 2.3.Diskusikan dengan klienapa yang
2) Klien dapat halusinasi dirasakan dan beri kesempatan
mengontrol dengan cara klienmengungkapkan perasaannya.
halusinasi menghardik
dengan 3. mampu cara 2.4.Diskusikan dengan klienapa yang
menghardik mengontrol dilakukan untuk menghadapi halusinasi
3) Klien dpat halusinasi
mengontrol dengan minum 3.1. Identifikasi cara yang dilakukan jika
halusinasi obat teratur terjadi halusinasi
dengan minum 4. mampu cara
obat teratur mengontrol 3.2.Diskusikan caramengontrol halusinasi
4) Klien dapat halusinasi
mengontrol dengan cara 3.3.Bantu klienmemilih cara yang sudah
halusinasi bercakap-cakap diajarkan
dengna 5. mampu cara
bercakap-cakap mengontrol 3.4.Beri kesempatan untuk melakukan
5) Klien dapat halusinasi cara yang dipilih
mengntrol dengan
halusinasi melakukan 3.5.Jika berhasil beri pujian
dengan kegiatan harian
melakukan 6. mampu cara 4.1.Diskusikan dengan klienmanfaat dan
kegiatan mengontrol kerugian tidak minum obat
halusinasi
dengan 4.2.Pantau kliensaat penggunaan obat
melakukan
kegiatan harian 4.3.Beri pujian jika klienmenggunakan
yang sudah obat dengan benar
dijadwalkan
4.4.Diskusikan akibat berhenti minum
obat
XVIII. IMPLEMENTASI
No Hari/tgl/jam IMPLEMENTASI EVALUASI

Senin/ SP. 1 Isolasi Sosial (Isos): S:


18. 27-03-2017/  Perawat jaga mengatakn klien sering
21.15 WITA 1. Membina hubungan saling percaya.. terlihat menyendiri
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi O:
Dx : pasien : siapa yang serumah, siapa  Klien tampak ketakutan saat didekati
Isolasi Sosial orang terdekat, yang tidak dekat, dan  Klien tampak brsembunyi di balik seprai
apa sebabnya.  Klien tampak sering diam
3. Mendiskusikan dengan pasien tentang A:
keuntungan punya teman dan bercakap  BHSP belum terbina
– cakap  SP 1 belum dapat diterapkan
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang P :ulangi SP 1
kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap – cakap
5. Latih cara berkenalan dengan pasien
dan perawat atau tamu.
6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan

Senin/ SP. 1 Defisit Perawatan Diri (DPD) : S:-


27-03-2017/ 1. Membina hubungan saling percaya.  Perawat jaga mengatakan klien di ambil
21.20 WITA 2. Mengidentifikasi masalah perawatan oleh dinsos dari jalanan
diri, berdandan, makan dan minum O:
Dx : serta BAB/BAK  Saat ditnyai mengenai kebersihan klien
Defisit 3. Menjelaskan pentingnya kebersihan hanya diam
Perawatan Diri diri  Saat di dekati tercium bau tidak sedap
4. Melatih cara menjaga kebersihan diri:  Klien makan sedikit dan berhamburan
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,  BAB sembarangan
cuci rambut dan potong kuku A:
5. Memasukan pada jadwal kegiatan  BHSP belum terbina
untuk latihan mandi, sikat gigi (dua
 SP 1 belum dapat diterapkan
kali per hari), cuci rambut (dua kali per
P :ulangi SP 1 RBD
minggu), dan potong kuku (satu kali
per minggu)

Senin/ SP. 1 Halusinasi : S:


27-03-2017/ - Perawat jaga mengatakan klien
21.30 WITA 1. Membina hubungan saling percaya. terkadang bicara sendiri
2. Mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, O:
Dx : pencetus, perasaan, dan respon klien
Gangguan 3. Memberi penjelasan cara mengontrol  Klien terkadang tampak senyum-senyum
Persepsi halusinasi: hardik, obat, bercakap- sendiri
Sensori: cakap ketika halusinasi muncul.  klien terkadang terlihat menggerakkan
Halusinasi 4. Menjelaskan cara mengontrol bibir seperti sedang bicara
pendengaran halusinasi dengan menghardik A:
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan  BHSP belum terbina
untuk latihan menghardik  SP. 1 belum dapat diterapkan
P : ulangi SP 1

19 Selasa/ SP. 1 Isolasi Sosial (Isos): S:


28-03-2017/  Saat ditanya-tanya klien hanya diam
07.30 WITA 1. Membina hubungan saling percaya.. O:
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi  Klien tampak ketakutan saat didekati
Dx : pasien : siapa yang serumah, siapa  Klien tampak lemah
Isolasi Sosial orang terdekat, yang tidak dekat, dan  Klien tampak sering diam
apa sebabnya. A:
3. Mendiskusikan dengan pasien tentang  BHSP belum terbina
keuntungan punya teman dan bercakap  SP 1 belum dapat diterapkan
– cakap P :ulangi SP 1
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang
kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap – cakap
5. Latih cara berkenalan dengan pasien
dan perawat atau tamu.
6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan
Selasa/ SP. 1 Defisit Perawatan Diri (DPD) : S:-
28-03-2017/ 1. Membina hubungan saling percaya.  Teman klien mengatakan klien sudah
07.40 WITA 2. Mengidentifikasi masalah perawatan BAB 3x sembarangan
diri, berdandan, makan dan minum O:
Dx : serta BAB/BAK  Saat ditnyai mengenai kebersihan klien
Defisit 3. Menjelaskan pentingnya kebersihan hanya diam
Perawatan Diri diri  Saat di dekati tercium bau tidak sedap
4. Melatih cara menjaga kebersihan diri:  Klien tidak bisa mandi
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,  Mandi klien dengan bantuan total
cuci rambut dan potong kuku  Klien makan sedikit dan berhamburan
5. Memasukan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan mandi, sikat gigi (dua
 BHSP belum terbina
kali per hari), cuci rambut (dua kali per
 SP 1 belum dapat diterapkan
minggu), dan potong kuku (satu kali
P :ulangi SP 1 RBD
per minggu)

Selasa/ SP. 1 Halusinasi : S:


28-03-2017/ - Perawat jaga mengatakan klien
07.50 WITA 1. Membina hubungan saling percaya. terkadang bicara sendiri
2. Mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, O:
Dx : pencetus, perasaan, dan respon klien
Gangguan 3. Memberi penjelasan cara mengontrol  Klien terkadang tampak senyum-senyum
Persepsi halusinasi: hardik, obat, bercakap- sendiri
Sensori: cakap ketika halusinasi muncul.  klien terkadang terlihat menggerakkan
Halusinasi 4. Menjelaskan cara mengontrol bibir seperti sedang bicara
pendengaran halusinasi dengan menghardik  klien tampak bingung
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan menghardik  BHSP belum terbina
 SP. 1 belum dapat diterapkan
P : ulangi SP 1

20. Rabu/ SP. 1 Isolasi Sosial (Isos): S:


29-03-2017/  Saat ditanya-tanya, klien hanya senyum
09.15 WITA 1. Membina hubungan saling percaya.. O:
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi  Klien sudah mau di dekati, namun belum
Dx : pasien : siapa yang serumah, siapa mau bicara
Isolasi Sosial orang terdekat, yang tidak dekat, dan  Klien masih sering menyendiri
apa sebabnya.  Klien tampak sering diam
3. Mendiskusikan dengan pasien tentang A :
keuntungan punya teman dan bercakap  BHSP belum terbina
– cakap  SP 1 belum dapat diterapkan
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang P :ulangi SP 1
kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap – cakap
5. Latih cara berkenalan dengan pasien
dan perawat atau tamu.
6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan

Rabu/ SP. 1 Defisit Perawatan Diri (DPD) : S:-


29-03-2017/ 1. Membina hubungan saling percaya.  Perawat jaga mengatakan klien mau
09.25 WITA 2. Mengidentifikasi masalah perawatan mandi, namun dengan bantuan
diri, berdandan, makan dan minum O:
Dx : serta BAB/BAK  Saat ditanyai mengenai kebersihan klien
Defisit 3. Menjelaskan pentingnya kebersihan hanya tersenyum
Perawatan Diri diri  Klien sudah mau makan banyak, namun
4. Melatih cara menjaga kebersihan diri: berhamburan,
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi,  Kancing baju klien tidak terpasang
cuci rambut dan potong kuku secara sesuai
5. Memasukan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan mandi, sikat gigi (dua  BHSP belum terbina
kali per hari), cuci rambut (dua kali per  SP 1 belum dapat diterapkan
minggu), dan potong kuku (satu kali P :ulangi SP 1 RBD
per minggu)

Rabu/ SP. 1 Halusinasi : S:


29-03-2017/ 1. Membina hubungan saling percaya. - Perawat jaga mengatakan klien
09.35 WITA 2. Mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, terkadang bicara sendiri
pencetus, perasaan, dan respon klien O:
Dx : 3. Memberi penjelasan cara mengontrol
Gangguan halusinasi: hardik, obat, bercakap-  Klien terkadang tampak senyum-senyum
Persepsi cakap ketika halusinasi muncul. sendiri
Sensori: 4. Menjelaskan cara mengontrol  klien terkadang terlihat menggerakkan
Halusinasi halusinasi dengan menghardik bibir seperti sedang bicara
pendengaran 5. Memasukkan pada jadwal kegiatan A:
untuk latihan menghardik  BHSP belum terbina
 SP. 1 belum dapat diterapkan
P : ulangi SP 1
21.
Kamis/ SP. 1 Isolasi Sosial (Isos): S:
30-03-2017/  Klien mengatakan namanya “didit”
15.15 WITA 1. Membina hubungan saling percaya..  Klien mengatakan “pulang”
2. Mengidentifikasi penyebab isolasi O :
Dx : pasien : siapa yang serumah, siapa  Klien masih sulit di ajak bicara
Isolasi Sosial orang terdekat, yang tidak dekat, dan  Klien tampak lemas dan dipasang infus
apa sebabnya. akibat diare
3. Mendiskusikan dengan pasien tentang  Saat ditanya alamat klien nampak
keuntungan punya teman dan bercakap bingung
– cakap A:
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang
kerugian tidak punya teman dan tidak  BHSP belum terbina
bercakap – cakap  SP 1 belum dapat diterapkan
5. Latih cara berkenalan dengan pasien P :ulangi SP 1
dan perawat atau tamu.
6. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk
latihan berkenalan

Kamis/ SP. 1 Defisit Perawatan Diri (DPD) : S:-


30-03-2017/ 1. Membina hubungan saling percaya.  Perawat jaga mengatakan klien mau
15.25 WITA 2. Mengidentifikasi masalah perawatan mandi dengan arahan
diri, berdandan, makan dan minum O:
Dx : serta BAB/BAK  Saat ditnyai mengenai kebersihan klien
Defisit 3. Menjelaskan pentingnya kebersihan hanya diam
Perawatan Diri diri  Makan klien masih berhamburan
4. Melatih cara menjaga kebersihan diri:  Celana klien tampak terbalik
mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, A:
cuci rambut dan potong kuku
5. Memasukan pada jadwal kegiatan  BHSP belum terbina
untuk latihan mandi, sikat gigi (dua  SP 1 belum dapat diterapkan
kali per hari), cuci rambut (dua kali per P :ulangi SP 1 RBD
minggu), dan potong kuku (satu kali
per minggu)

Kamis/ SP. 1 Halusinasi : S:


30-03-2017/ - Perawat jaga mengatakan klien
15.35 WITA 1. Membina hubungan saling percaya. terkadang bicara sendiri
2. Mendiskusikan isi, frekuensi, waktu, O:
Dx : pencetus, perasaan, dan respon klien
Gangguan 3. Memberi penjelasan cara mengontrol  Klien terkadang tampak senyum-senyum
Persepsi halusinasi: hardik, obat, bercakap- sendiri
Sensori: cakap ketika halusinasi muncul.  klien terkadang terlihat menggerakkan
Halusinasi 4. Menjelaskan cara mengontrol bibir seperti sedang bicara
pendengaran halusinasi dengan menghardik A:
5. Memasukkan pada jadwal kegiatan  BHSP belum terbina
untuk latihan menghardik  SP. 1 belum dapat diterapkan
P : ulangi SP 1

Vous aimerez peut-être aussi