Vous êtes sur la page 1sur 46

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
segala kemuliaan_Nya. Sehingga atas izinnya tugas mengenai “Askep
Hipertensi” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga dan pengikutnya hingga
akhir zaman.

Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Terutama Dosen selaku pembimbing
secara keseluruhan, dan teman-teman sekalian serta semua pihak yang tak dapat
kami sebutkan satu persatu.

Akhirnya, kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas


ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak kesalahan di
dalamnya. Olehnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua
kalangan terutama pembaca, yang sifatnya membangun dalam penyusunan askep-
askep kami selanjutnya.

Wabillahitaufik Wal Hidayah

Wassalamualaikum Wr. Wb

Kendari, 22 Maret 2009

Penulis

Created By Yayuk Septiningsih 1


LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn. S DENGAN HIPERTENSI

1.1 Konsep Dasar Medik


A. Pengertian

Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg


atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG
dan tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah


sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg atau lebih.
(Barbara Hearrison 1997).

Hipertensi adalah peningkatan darah sistolik dan diastolik di atas standar


dihubungkan dengan usia (Gede Yasmin, 1993:191).
Dari keempat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipertensi adalah
peningkatan tekanan darah yang abnormal dengan sistolik lebih dari 140 mmHg
dan diastolic lebih dari 90 mmHg.

B. Etiologi

Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.


Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer. Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi:

 Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau


transport Na.
 Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
 Stress Lingkungan
Created By Yayuk Septiningsih 2
 Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta
pelabaran pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:

a. Hipertensi Esensial (Primer) Penyebab tidak diketahui namun banyak


factor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas,
susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na,
obesitas, merokok dan stress.

b. Hipertensi Sekunder Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim


renal/vakuler renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil, gangguan
endokrin dll.

C. Patofisiologi

Jantung adalah sistem pompa yang berfungsi untuk memompakan darah


keseluruh tubuh, tekanan tersebut bergantung pada faktor CO dan tekanan perifer.
Pada keadaan normal untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh yang meningkat
di perlukan peningkatan CO dan tekanan perifer menurun.

Konsumsi sodium (garam) yang berlebihan akan mengakibatkan


meningkatnya volume cairan dan preload, sehingga meningkatkan CO dalam
sistem renin-angiotensin-aldosteron pada patogenesis hipertensi, glandula
suprarenal juga menjadi faktor penyebab oleh karena faktor hormon. Siterm renin
mengubah angiotensin menjadi angiotensin I kemudian angiotensin I menjadi
angiotensin II oleh angiotensin Convertion Ensym (ACE).

Angiotensin II mempengaruhi Control Nervus Sistem dan nervus periver


yang mengaktifkan sistem simpatik yang menyebabkab retensi vaskuler perifer
meningkat. Disamping itu angiotensin II mempunyai efek langsung terhadap
vaskuler smoot untuk vaso kontriksi renalis. Hal tersebut merangsang adrenal untuk
mengeluarkan adrosteron yang akan meningkatkan ekstra fluid volume melalui
retensi air dan natrium. Hal ini semua akan meningkatkan tekanan darah melalui
peningkatan CO.
Created By Yayuk Septiningsih 3
D. Manisfestasi Klinis

Manifestasi klinis pada klien dengan hipertensi adalah meningkatkan tekanan


darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain, rasa berat
ditengkuk, sukar tidur, mata berkunang kunang, lemah dan lelah, muka pucat suhu
tubuh rendah.

E. Komplikasi

Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata
berupa perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan, gagal
jantung, gagal ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.

F. Prognosis

Sekitar 20-30% orang dewasa di perkotaan dan 10-15% orang dewasa di


daerah pedesaan mengalami hipertensi. Angka-angka ini di dasarkan pada
hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.

Tekanan darah tinggi biasanya terdeteksi antara usia 30 dan 55 tahun. Laki-
laki dan perempuan memiliki resiko yang sama untuk terkena hipertensi.
Berdasarkan pengamatan, komplikasi yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi
lebih sering terjadi pada lelaki dibanding dengan perempuan.

Tabel Prognosis pada hipertensi dengan komplikasi

Mortalitas 5 tahun ( % )

Created By Yayuk Septiningsih 4


Jumlah Pria Wanita
komplikasi Tak diobati Diobati Tak diobati Diobati

Tak ada 38.1 14.8 25.7 7.9

Satu 50 31.7 22.6 14.6

Dua 100 50 81.8 23.8

G. Penatalaksnaan

Penatalaksanaan Medis, penanggulangan hipertensi secara garis besar


dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan:

 Penatalaksanaan Non Farmakologis


 Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat
menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas renin dalam
plasma dan kadar adosteron dalam plasma.

 Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging,
bersepeda atau berenang.

 Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:

Mempunyai efektivitas yang tinggi.


Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
Tidak menimbulakn intoleransi.
Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.

Created By Yayuk Septiningsih 5


Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angitensin.

1.2 Konsep Dasar Keperawatan


A. Pengkajian

a. Aktivitas/ Istirahat.

Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton.

Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea.

b. Sirkulasi

Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner/katup dan


penyakit cebrocaskuler, episode palpitasi.

Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari karotis, jugularis, radialis, tikikardi,
murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis, kulit pucat, sianosis, suhu dingin
(vasokontriksi perifer) pengisian kapiler mungkin lambat/ bertunda.

c. Integritas Ego.

Gejala :Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, factor stress multiple (hubungan,


keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.

Tanda :Letupan suasana hat, gelisah, penyempitan continue perhatian, tangisan


meledak, otot muka tegang, pernafasan menghela, peningkatan pola bicara.

d. Eliminasi

Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti obstruksi atau riwayat penyakit ginjal
pada masa yang lalu.)

Created By Yayuk Septiningsih 6


e. Makanan / cairan

Gejala: Makanan yang disukai yang mencakup makanan tinggi garam, lemak serta
kolesterol, mual, muntah dan perubahan BB akhir akhir ini (meningkat/turun)
Riowayat penggunaan diuretic.

Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya edema, glikosuria.

f. Neurosensori

Gejala: Keluhan pening pening/pusing, berdenyu, sakit kepala, subojksipital (terjadi


saat bangun dan menghilangkan secara spontan setelah beberapa jam) Gangguan
penglihatan (diplobia, penglihatan kabur, epistakis).

Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola/isi bicara, efek, proses
piker, penurunan keuatan genggaman tangan.

g. Nyeri/ ketidaknyaman

Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/ keterlibatan jantung),sakit kepala.

h. Pernafasan

Gejala: Dispnea yang berkaitan dari kativitas/kerja takipnea, ortopnea,dispnea,


batuk dengan/tanpa pembentukan sputum, riwayat merokok.

Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot aksesori pernafasan bunyi nafas


tambahan (krakties/mengi), sianosis.

i. Keamanan

Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan, hipotensi postural.

j. Pembelajaran / Penyuluhan

Gejala: Faktor resiko keluarga: hipertensi, aterosporosis, penyakit jantung, DM.


Faktor faktor etnik seperti: orang Afrika-amerika, Asia Tenggara, penggunaan pil KB

Created By Yayuk Septiningsih 7


atau hormone lain, penggunaan alcohol/obat. Rencana pemulangan : bantuan
dengan pemantau diri TD/perubahan dalam terapi obat.

B. Diagnosa

 Nutrisi inadekuat berhubungan dengan penurunan berat badan.


 Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepela berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler cerebral.
 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidak
seimbangan antara suplai dan kebutuhan O 2.
 Inefektif koping individu berhubungan dengan mekanisme koping tidak
efektif, harapan yang tidak terpenuhi, persepsi tidak realistic.
 Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai
penyakitnya.

C. Rencana Tindakan keperawatan

 Nutrisi inadekuat berhubungan dengan penurunan berat badan.


Intervensi:
 Kaji sejauh mana ketidakadekuatan nutrisi klien.
 Perhitungkan/perkirakan pemasukan kalori, jaga komentar tentang nafsu
makan sampai minimal.
 Timbang BB sesuai indikasi.
 Beri makan sedikit tapi sering.
 Anjurkan kebersihan oral sebelum makan.
 Tawarkan minum saat makan bila toleran.
 Konsul tentang kesukaan/ketidaksukaan yang menyebabkan disstres.
 Memberi makan yang bervariasi.
 Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepela berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler cerebral
Intervensi :

Created By Yayuk Septiningsih 8


 Pertahankan tirah baring selama fase akut. (Meminimalkan
stimulasi / meningkatkan relaksasi).
 Beri tindakan non farmakologi untuk menghilangkan sakit
kepala, misalnya : kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher serta
teknik relaksasi. (Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral
dengan menghambat / memblok respon simpatik, efektif dalam
menghilangkan sakit kepala dan komplikasinya).
 Hilangkan / minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala : mengejan saat BAB, batuk panjang,dan
membungkuk. (Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan
sakit kepala pada adanya peningkatkan tekanan vakuler serebral).
 Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan.
(Meminimalkan penggunaan oksigen dan aktivitas yang berlebihan yang
memperberat kondisi klien).
 Beri cairan, makanan lunak. Biarkan klien itirahat selama 1 jam
setelah makan. (menurunkan kerja miocard sehubungan dengan kerja
pencernaan).
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik, anti
ansietas, diazepam dll. (Analgetik menurunkan nyeri dan menurunkan
rangsangan saraf simpatis).

 Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, ketidak


seimbangan antara suplai dan kebutuhan O2.
Intervensi :

 Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunkan parameter :


frekwensi nadi 20 per menit diatas frekwensi istirahat, catat peningkatan TD,
dipsnea, atau nyeridada, kelelahan berat dan kelemahan, berkeringat, pusing
atau pingsan. (Parameter menunjukan respon fisiologis pasien terhadap
stress, aktivitas dan indicator derajat pengaruh kelebihan kerja / jantung).

Created By Yayuk Septiningsih 9


 Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas contoh : penurunan kelemahan /
kelelahan, TD stabil, frekwensi nadi, peningkatan perhatian pada aktivitas
dan perawatan diri. (Stabilitas fisiologis pada istirahat penting untuk
memajukan tingkat aktivitas individual).
 Dorong memajukan aktivitas / toleransi perawatan diri. (Konsumsi oksigen
miokardia selama berbagai aktivitas dapat meningkatkan jumlah oksigen
yang ada. Kemajuan aktivitas bertahap mencegah peningkatan tiba-tiba pada
kerja jantung).
 Berikan bantuan sesuai kebutuhan dan anjurkan penggunaan kursi mandi,
menyikat gigi / rambut dengan duduk dan sebagainya. (teknik penghematan
energi menurunkan penggunaan energi dan sehingga membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen).
 Dorong pasien untuk partisifasi dalam memilih periode aktivitas. (Seperti
jadwal meningkatkan toleransi terhadap kemajuan aktivitas dan mencegah
kelemahan).

 Inefektif koping individu berhubungan dengan


mekanisme koping tidak efektif, harapan yang tidak terpenuhi, persepsi tidak
realistic.
Intervensi :

 Kaji keefektipan strategi koping dengan mengobservasi perilaku, Misalnya :


kemampuan menyatakan perasaan dan perhatian, keinginan berpartisipasi
dalam rencana pengobatan. (Mekanisme adaptif perlu untuk megubah pola
hidup seorang, mengatasi hipertensi kronik dan mengintegrasikan terafi yang
diharuskan kedalam kehidupan sehari-hari).
 Catat laporan gangguan tidur, peningkatan keletihan, kerusakan konsentrasi,
peka rangsangan, penurunan toleransi sakit kepala, ketidak mampuan untuk
mengatasi / menyelesaikan masalah. (Manifestasi mekanisme koping
maladaptive mungkin merupakan indicator marah yang ditekan dan diketahui
telah menjadi penentu utama TD diastolic).
Created By Yayuk Septiningsih 10
 Bantu klien untuk mengidentifikasi stressor
spesifik dan kemungkinan strategi untuk mengatasinya. (pengenalan
terhadap stressor adalah langkah pertama dalam mengubah respon
seseorang terhadap stressor).
 Libatkan klien dalam perencanaan perwatan dan
beri dorongan partisifasi maksimum dalam rencana pengobatan.
(keterlibatan memberikan klien perasaan kontrol diri yang berkelanjutan.
Memperbaiki keterampilan koping, dan dapat menigkatkan kerjasama dalam
regiment teraupetik.
 Dorong klien untuk mengevaluasi prioritas / tujuan hidup. Tanyakan
pertanyaan seperti : apakah yang anda lakukan merupakan apa yang anda
inginkan ?. (Fokus perhtian klien pada realitas situasi yang relatif terhadap
pandangan klien tentang apa yang diinginkan. Etika kerja keras, kebutuhan
untuk kontrol dan focus keluar dapat mengarah pada kurang perhatian pada
kebutuhan-kebutuhan personal).
 Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mulai merencanakan perubahan hidup
yang perlu. Bantu untuk menyesuaikan ketimbang membatalkan tujuan diri /
keluarga. (Perubahan yang perlu harus diprioritaskan secara realistic untuk
menghindari rasa tidak menentu dan tidak berdaya).

 Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai


penyakitnya.
Intervensi :
 Kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar, termasuk orang terdekat.
 Tetapkan dan nyatakan batas TD normal. Jelaskan tentang hipertensi dan
efeknya pada jantung, pembuluh darah dan otak.
 Hindari mengatakan TD ‘normal’ dan gunakan istilah “terkontrol dengan baik”
saat menggambarkan TD pasien dalam batas yang di inginkan.

Created By Yayuk Septiningsih 11


 Bantu pasien dalam mengidentifikasi faktor-faktor resiko kardiovaskuler yang
dapat di ubah, misalnya : obesitas, diet, tinggi lemak jenuh, dan kolesterol,
pola hidup monoton, pola hidup penuh stres.
 Atasi masalah dengan pasien untuk mengidentifikasi cara dimana perubahan
gaya hidup yang tepat dapat dibuat untuk mengurangi faktor-faktor di atas.
 Bahas pentingnya menghentikan merokok dan bantu pasien dalam membuat
rencana untuk berhenti merokok.
 Beri penguatan pentingnya kerjasama dalam regimen pengobatan dan
mempertahankan perjanjian tindak lanjut.
 Jelaskan tentang obat yang di resep bersamaan dengan rasional, dosis, efek
samping yang diperkirakan serta efek yang merugikan.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. S DENGAN HIPERTENSI


I. Data Dasar
A. Demografi

Identitas Klien

Nama : Tn. S

Tempat/tanggal lahir : Kendari, 23 September 1964

Jenis kelamin : Laki-laki

Suku : Bugis

Created By Yayuk Septiningsih 12


Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Jl. Pal Merah Barat 2 No.10 Kendari

Diagnosa medis : Hipertensi

Tanggal masuk RS : 19 Februari 2009

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny. W

Tempat/tanggal lahir : Nambo, 3 September 1969

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

Alamat : Jl. Pal Merah Barat 2 No.10 Kendari

Hubungan : Istri

B. Riwayat Penyakit

A. Riwayat penyakit sekarang


 Keluhan utama :Sakit kepala, epistaksis, pusing/migrain
 Alasan masuk RS :Klien mengatakan mata berkunang-kunang,
lemah dan lelah, muka pucat.
 Riwayat Penyakit
P : Klien merasakan sangat nyeri apabila melakukan aktivitas
Q : Nyeri yang di rasakan yaitu sedang 5 - 7
R : Nyeri pada kepala
S : ------------
T : Nyeri dirasakan kadang-kadang

2. Riwayat Penyakit dahulu


Penyakit masa kanak-kanak :Keluarga klien mengatakan bahwa
Klien kalau sakit biasa-biasa saja
seperti demam atau yang lainnya.
Riwayat masuk RS :Klien belum pernah dirawat di RS
sebelumnya

Created By Yayuk Septiningsih 13


Riwayat pembedahan :Belum pernah
Riwayat Imunisasi :Klien mengatakan tidak ingat
Alergi obat-obatan :Klien mengatakan alergi terhadap
obat-obatan.
Kebiasaan :Klien merokok, minum susu, klien
suka makanan yang terlalu asin,
konsumsi alkohol (+).
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Genogram:
G1:

x x x
?
G2: 44 44
4 4 3
6 0 9

G3: 20 1
8
Keterangan:

: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

: Tinggal bersama

: Klien

Klien tinggal bersama istri, kedua anaknya serta ibunya. mertuanya


telah meninggal dunia tanpa sebab yang tidak di ketahui. sedangkan ayah
dari klien telah meninggal dunia karena penyakit jantung koroner.

II. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


A. Makan
Sebelum MRS : Keluarga dan klien makan 3x sehari dengan komposisi
nasi, sayur, lauk dan kadangkala buah-buahan. Semua

Created By Yayuk Septiningsih 14


jenis makanan disukai, tidak adanya makanan
pantangan dan nafsu makan baik.

Setelah MRS : Klien tetap makan 3x sehari sesuai dengan program


RS, tetapi klien tidak menghabiskan porsi makannya,
mual (+), muntah (+).

B. Minum
Sebelum MRS : Klien minum kira-kira ± 7 – 10 gelas (1200 – 2000
cc)/hari. Semua jenis minuman disukai, tidak ada
minuman pantangan

Setelah MRS : Klien tetap minum setiap kali merasa haus, klien minum
kira-kira 5 – 6 gelas (± 1000 cc), terpasang infus RL 26
tts/mnt.

C. Tidur
Sebelum MRS : Klien jarang tidur siang karena harus bekerja, saat
malam hari klien biasanya tidur jam 21.00 dan baru
bangun jam 05.00 pagi.

Setelah MRS : Klien tetap tidur namun waktunya tidak tentu, klien tidur
saat malam hari dan siang hari klien juga banyak tidur

D. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Klien biasa BAB dengan frekuensi 1x sehari terutama
saat pagi hari dengan konsistensi lunak, warna kuning

Setelah MRS : Klien tetap BAB tapi biasanya sekali dalam 2 hari.

E. Eliminasi Urin/BAK
Sebelum MRS : Klien BAK lancar 4 – 5x/sehari dengan warna jernih

Setelah MRS : Klien BAK lancar dan tidak ada masalah

F. Aktivitas dan Latihan


Created By Yayuk Septiningsih 15
Sebelum MRS : Setiap hari klien bekerja sebagai penjaga toko.

Setelah MRS : Klien berbaring di tempat tidur dan sesekali duduk. BAK
dan BAB dilakukan sendiri. Klien tampak lemah.

G. Personal hygiene
Sebelum MRS : Klien biasa mandi 2x. Kuku klien cukup rapi,
penampilan cukup rapi.

Setelah MRS : Klien tidak pernah mandi hanya dilap basa oleh
perawat. Penampilan klien cukup bersih.

III. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL


A. Psikososial
 Pola coping
Klien dapat menerima keadaan penyakitnya

 Konsep diri

Klien merasa tidak rendah diri akan penyakitnya

 Faktor stressor
Klien merasa tidak cemas akan penyakitnya

 Pengetahuan klien tentang penyakitnya


Klien tidak mengetahui sama sekali tentang penyakit yang dideritanya

 Harapan klien tentang penyakitnya

Klien berharap penyakitnya segera sembuh dan secepatnya mau


pulang

B. Sosial
 Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Klien kurang komunikatif dan berbicara terbata-bata, sesekali kurang
nyambung.

Created By Yayuk Septiningsih 16


 Hubungan dengan anggota keluarga
Baik, klien hidup rukun bersama istri, anak-anak serta mertuanya.
Saat di rumah sakit saudara klien juga dapat berkunjung

 Hubungan dengan masyarakat


Klien cukup dikenal di kampungnya dan hubungan dengan
masyarakat baik

 Aktivitas sosial
Klien mau mengikuti kegiatan di masyarakat sebatas kemampuannya

 Keadaan lingkungan
Lingkungan sekitar rumah klien agak kotor, kandang ayam di samping
rumah, dan hanya sekali-kali dibersihkan baik itu halaman rumah
maupun lingkungan sekitarnya.

 Bahasa yang sering digunakan


Klien selalu menggunakan bahasa Indonesia saat dikaji dan
kesehariannya

C. Spiritual
 Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien beragama Islam dan percaya kepada Allah SWT. Klien selalu
menjalankan kewajibannya sebagai orang muslim (shalat) tapi saat
dirawat klien jarang shalat

 Keyakinan akan kesehatan


Klien kurang mengetahui tentang penyakitnya namun ia percaya
penyakitnya bisa sembuh.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Hari: Kamis, 19 Februari 2009. Jam 09.00 WITA

1. Keadaan umum

Created By Yayuk Septiningsih 17


Kehilangan BB : Klien mengalami penurunan BB selama sakit sebesar
2 kg, sebelum sakit BB klien 52 kg dan saat
ditimbang di rumah sakit sebesar 50 kg

Kelemahan : Klien tampak sangat lemah

Perubahan mood : Klien merasa kurang bergairah selama di rumah sakit

Vital sign :TD = < 150/90 mmHg

N = 55 x / menit

S = 36 ºC

P = 28 x/menit

Tingkat kesadaran : somnolen

Ciri-ciri tubuh : Klien terlihat lemah, muka pucat, suhu tubuh rendah.

2. Head to toe
 Kulit/integument
Kulit terlihat kering dan tidak ada lesi, sianosis (-).

 Kepala dan rambut


Simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh. Tidak ada luka, kulit
kepala cukup bersih, rambut hitam dan pendek agak bergelombang.

 Kuku
Kuku tampak cukup bersih

 Mata/penglihatan
Pupil isokhor kiri dan kanan, ikterus (-), refleks terhadap cahaya
kurang bagus, perdarahan retina, fungsi penglihatan tidak baik.

 Hidung/penghiduan

Created By Yayuk Septiningsih 18


Bentuk simetris, polip (-), peradangan (-), perdarahan (-), fungsi
penciuman baik

 Telinga/pendengaran
Bentuk simetris kiri dan kanan, peradangan (-), pendengaran tidak
terganggu dan tidak ada nyeri, perdarahan (-), fungsi pendengaran
baik

 Mulut dan gigi


Bibir tampak kering, lidah hiperemis, dapat dijulurkan maksimal keluar,
tidak ada gangguan menelan, peradangan (-), perdarahan (-)

 Leher
Tidak ada distensi pada vena jugularis, leher dapat digerakkan bebas,
tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar paratiroid membesar
(+)

 Dada
Bentuk dan gerakan dada simetris, frekuensi pernafasan 28 x/menit,
batuk (+), massa (-), nyeri tekan (-).

 Abdomen
Bentuk simetris, pusar berada di tengah, tidak ada massa/cairan,
peristaltik (+)

 Perineum dan Genitalia


Perineum dan genitalia bersih, peradangan (-),pembengkakan (-),
perdarahan (-)

 Ekstremitas atas dan bawah


Refleks (+), tonus otot kurang, kekakuan otot dan sendi (-), nyeri sendi
(-).

Created By Yayuk Septiningsih 19


V. PENGKAJIAN DATA FOKUS
Data berfokus pada Sistem Kardiovaskuler

 Inspeksi : klien tampak meringis karena nyeri dan lemah


karena kekurangan nutrisi.

 Palpasi : ------------

 Perkusi : ------------

 Auskultasi : terdengar bunyi tambahan pada jantung.

VI. PATOFLODIAGRAM

GENETIC, STRESS, ARTEROSKEROSIS

HIPERTENSI

Sindrom Multiple Perubahan Struktur Vaskuler Tekanan PD Meningkat


Arteri & Arteriole Perifer Meningkat

Krisis Situasional/ Resistensi Ejeksi dari


Krisis Kondisional Jk Berlangsung lama dpt Mrusak Ventrikel

Otak Curah Jantung Menurun


Koping Individu
Inefektif
Sirkulasi Cerebral T’ganggu CO menurun Resti

Tindakan Pengobatan TIK me Sirkulasi Sistemik Menurun

Program Rendah Garam Ketidakseimbangan Antara Suplai


Nyeri:
O2 & Kebutuhan Jaringan
Sakit Kepala
Penurunan Selera Makan
Metabolisme Menurun
Kurangnya Pengetahuan
Nutrisi
Energi Menurun
Inadekuat
Krisis Situasi
Kelemahan Umum
Ancaman Kehidupan Pasien
Intoleransi
Ansietas Aktivitas

Created By Yayuk Septiningsih 20


VII. PENATALAKSANAAN

 Penatalaksanaan Non Farmakologis


 Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam.

 Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan
batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan.

 Penatalaksanaan Farmakologis.
Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi seperti
golongan diuretic, golongan betabloker, golongan antagonis kalsium, golongan
penghambat konversi rennin angitensin.

VIII. KLASIFIKASI DATA

Data Subjektif:
 Klien mengatakan susah bergerak
 Klien mengatakan sangat lemas
 Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas jika di bantu
 Klien mengatakan tidak dapat menahan nyeri pada kepala
 Klien selalu merintih
 Gelisah
 Klien mengatakan sangat khawatir dengan penyakitnya
 Klien mengatakan kurang optimis penyakitnya dapat sembuh
 Klien mengatakan pasrah terhadap penyakitnya
 Klien mengatakan tidak selera makan
 Klien mengatakan merasa mual dan muntah
 Klien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya samasekali

Created By Yayuk Septiningsih 21


Data Objektif:
Vital sign :TD = < 150/90 mmHg

N = 55 x / menit

S = 36 ºC

P = 28 x/menit

 Klien tampak pucat


 Klien tidak bisa melakukan aktivitas sendiri
 Klien tampak kesakitan
 Ekspresi wajah tampak meringis
 Klien tampak cemas
 Klien kurang sabar dalam menerima penyakitnya
 Klien Tampak Lemah
 Anoreksia

IX. PRIORITAS DATA

Nutrisi Inadekuat
Data Subjektif
 Klien mengatakan tidak selera makan
 Klien mengatakan merasa mual dan muntah
Data Objektif :
 Klien Tampak Lemah
 Anoreksia

Gangguan rasa nyaman nyeri : sakit kepala


Data Subjektif:
 Klien mengatakan tidak dapat menahan nyeri pada kepala
 Klien selalu merintih
 Gelisah
Created By Yayuk Septiningsih 22
Data Objektif:
 Klien tampak kesakitan
 Ekspresi wajah tampak meringis
Intoleransi aktivitas
Data Subjektif:
 Klien mengatakan susah bergerak
 Klien mengatakan sangat lemas
 Klien mengatakan dapat melakukan aktivitas jika di bantu
Data Objektif:
 Klien tampak pucat
 Klien tidak bisa melakukan aktivitas sendiri

Inefektif koping individu


Data Subjektif:
 Klien mengatakan sangat khawatir dengan penyakitnya
 Klien mengatakan kurang optimis penyakitnya dapat sembuh
 Klien mengatakan pasrah terhadap penyakitnya.
Data Objektif:
 Klien tampak cemas
 Klien kurang sabar dalam menerima penyakitnya

Ansietas
Data Subjektif:
 Klien mengatakan tidak mengetahui penyakitnya samasekali
Data Objektif:
 Klien tampak cemas

X. ANALISIS DATA

Created By Yayuk Septiningsih 23


MASALAH
DATA ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Data Subjektif Tekanan PD Nutrisi Inadekuat
Perifer Meningkat
 Klien mengatakan tidak
selera makan Tindakan Pengobatan
 Klien mengatakan Program Rendah
merasa mual dan Garam
muntah Penurunan Selera
Data Objektif : Makan
 Klien Tampak Lemah
 Anoreksia

Data Subjektif: Otak Gangguan rasa

 Klien mengatakan tidak nyaman nyeri : sakit


sirkulasi serebral
dapat menahan nyeri kepala
terganggu
pada kepala
TIK me
 Klien selalu merintih
 Gelisah
Data Objektif:
 Klien tampak kesakitan
 Ekspresi wajah tampak
meringis
Data Subjektif:
 Klien mengatakan Sirkulasi sistemik Intoleransi Aktifitas
susah bergerak menurun
 Klien mengatakan
sangat lemah Ketdkseimbangan
 Klien mengatakan dapat antara suplai O2 &
melakukan aktivitas bila kebut. Jaringan
di bantu
Data Objektif: Metabolisme Me

 Klien tampak pucat


 Klien tidak bisa Energi Me

melakukan aktifitas
sendiri Kelemahan Umum
Created By Yayuk Septiningsih 24

Data Subjektif:
 Klien mengatakan Hipertensi Inefektif koping
PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien: Tn. S Ruang: Melat No. RM: 078852

Perencanaan
Diagnosa
No Hari/Tanggal Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kriteria Hasil
1. Kamis Nutrisi Tujuan :   Menganalisa
19 Feb 2009 inadekuat Kaji sejauh mana penyebab dalam
BB pasien
berhubungan ketidakadekua melakukan
kembali
dengan tan nutrisi intervensi
normal
penurunan klien
berat badan Kriteria :   Mengidentifik
Perhitungkan/perk asi
Nutrisi kembali
Data Subjektif irakan kekurangan/kebu
terpenuhi
 Klien pemasukan tuhan nutrisi
mengata kalori, jaga berfokus pada
kan tidak komentar masalah
selera tentang nafsu membuat
makan makan sampai suasana negatif
 Klien minimal dan
mengata mempengaruhi
kan pemasukan
merasa   Mengawasi
mual dan Timbang BB keefektifan
muntah sesuai indikasi secara diet
 Tidak
Data Objektif :  memberi rasa
 Klien Beri makan sedikit bosan dan
Tampak tapi sering pemasukan
Lemah nutrisi dapat di

Created By Yayuk Septiningsih 17


 Anoreksia tingkatkan
  Mulut yang
Anjurkan bersih
kebersihan meningkatkan
oral sebelum nafsu makan
makan  Dapat
 mengurangi
Tawarkan minum mual dan
2. Jumat Gangguan saat makan menghilangkan
20 Feb 2009 rasa nyaman Tujuan : bila toleran gas
nyeri : sakit  Melibatkan
Rasa nyeri
kepala
berkurang /  pasien dalam
berhubungan Konsul tentang perencanaan,
Penurunan
dengan kesukaan/keti memampukan
rasa nyeri.
peningkatan daksukaan pasien memiliki
Dengan
tekanan yang rasa kontrol dan
kriteria :
vaskuler menyebabkan mendorong
cerebral Melaporkan disstres untuk makan
nyeri/ketidak
 Makanan
Data Subjektif: nyamanan
 yang bervariasi
 Klien tulang/
Memberi makan dapat
mengata terkontrol,
yang meningkatkan
kan tidak mengungkap- bervariasi nafsu makan
dapat kan

menahan metode yang


 (Meminimalk
nyeri pada memberikan  an stimulasi /
kepala pengurangan,
Pertahankan tirah meningkatkan
 Klien mengikuti
baring selama relaksasi).
regiment
selalu fase akut.  (Tindakan
farmakologi
merintih  yang
yang
Created By Yayuk Septiningsih 18
 Gelisah diresepkan Beri tindakan non menurunkan
farmakologi tekanan vaskuler
Data Objektif: untuk serebral dengan
 Klien menghilangka menghambat /
tampak n sakit kepala, memblok respon
kesakitan misalnya : simpatik, efektif
 Ekspres kompres dalam
i wajah dingin pada menghilangkan
tampak dahi, pijat sakit kepala dan
meringis. punggung dan komplikasinya).
leher serta
teknik
relaksasi.
  (Aktivitas
Hilangkan / yang
minimalkan meningkatkan
aktivitas vasokontriksi
vasokontriksi menyebabkan
yang dapat sakit kepala
meningkatkan pada adanya
sakit kepala : peningkatkan
mengejan saat tekanan vakuler
BAB, batuk serebral).
panjang,dan
membungku.
  (Meminimalk
Bantu pasien an penggunaan
dalam oksigen dan
ambulasi aktivitas yang
sesuai berlebihan yang

Created By Yayuk Septiningsih 19


kebutuhan. memperberat
kondisi klien)
 (menurunkan
 kerja miocard
Beri cairan, sehubungan
makanan dengan kerja
lunak. Biarkan pencernaan).
klien itirahat
selama 1 jam
setelah  (Analgetik
makan. menurunkan
 nyeri dan
Kolaborasi menurunkan
dengan dokter rangsangan
dalam saraf
pemberian simpatis)
obat analgetik,
anti ansietas,
diazepam dll.
3. Sabtu Intoleransi Tujuan :  Kaji  (Parameter
21 Feb 2009
aktivitas meminimalkan/ toleransi menunjukan
berhubungan menurunkan pasien respon fisiologis
dengan intoleransi terhadap pasien terhadap
kelemahan aktivitas pada aktivitas stress, aktivitas
umum, ketidak klien. dengan dan indicator
seimbangan Kriteria Hasil: menggunkan derajat pengaruh
antara suplai Klien dapat parameter : kelebihan kerja/
dan kebutuhan berpartisipasi frekwensi nadi jantung).
O2. dalam aktivitas 20 per menit
yang di diatas
Data Subjektif: inginkan / frekwensi
Created By Yayuk Septiningsih 20
 Klien diperlukan, istirahat, catat
mengata melaporkan peningkatan
kan susah peningkatan TD, dipsnea,
bergerak dalam atau
 Klien toleransi nyeridada,
mengata aktivitas yang kelelahan
kan dapat diukur berat dan
mengata kelemahan,
kan sangat berkeringat,
lemas pusing atau
 Klien
pingsan.  (Stabilitas
mengata
 Kaji fisiologis pada
kan dapat
kesiapan istirahat penting
melakukan
untuk untuk
aktifitas jika
meningkatkan memajukan
dibantu
aktivitas tingkat aktivitas
Data Objektif: contoh : individual).
 Klien penurunan
tampak kelemahan
pucat / kelelahan,
 Klien tidak TD stabil,
bisa frekwensi
melakukan nadi,
aktivitas peningkatan
sendiri perhatian
pada aktivitas
dan perawatan  (Konsumsi
diri. oksigen
 Dorong miokardia
memajukan selama berbagai

Created By Yayuk Septiningsih 21


aktivitas / aktivitas dapat
toleransi meningkatkan
perawatan diri. jumlah oksigen
yang ada.
Kemajuan
aktivitas
bertahap
mencegah
peningkatan tiba-
tiba pada kerja
jantung).
 (teknik
penghematan
 Berikan energi
bantuan menurunkan
sesuai penggunaan
kebutuhan dan energi dan
anjurkan sehingga
penggunaan membantu
kursi mandi, keseimbangn
menyikat gigi / suplai dan
rambut kebutuhan
dengan duduk oksigen).
dan (Seperti jadwal
sebagainya. meningkatkan
Dorong pasien toleransi
untuk terhadap
partisifasi kemajuan
dalam memilih aktivitas dan
periode mencegah

Created By Yayuk Septiningsih 22


aktivitas. kelemahan).

Inefektif koping  (Mekanisme


4. Minggu Tujuan : 
individu adaptif perlu
22 Feb 2009 untuk Kaji keefektipan
berhubungan untuk megubah
mengoptimalk strategi koping
dengan pola hidup
an mekanisme dengan meng
mekanisme seorang,
koping klien. observasi
koping tidak mengatasi
Kriteria Hasil: perilaku,
efektif, hipertensi
Mengidentifika Misalnya :
harapan yang kronik dan
si perilaku kemampuan
tidak mengintegrasik
koping efektif menyatakan
terpenuhi, an terafi yang
dan perasaan dan
persepsi tidak diharuskan
konsekkuensin perhatian,
realistic. kedalam
ya, keinginan
kehidupan
menyatakan berpartisipasi
Data Subjektif:
sehari-hari).
kesadaran dalam rencana
 Klien
kemampuan pengobatan.  (Manifestasi
mengata
koping /  mekanisme
kan sangat
kekuatan Catat laporan koping
khawatir
pribadi, gangguan maladaptive
dengan
mengidentifika tidur, mungkin
penyakitnya
 Klien si potensial peningkatan merupakan
mengata situasi stress keletihan, indicator marah
kan kurang dan kerusakan yang ditekan
optimis mengambil konsentrasi, dan diketahui
penyakitnya langkah untuk peka telah menjadi
dapat menghindari rangsangan, penentu utama
sembuh dan penurunan TD diastolic).
 Klien mengubahnya toleransi sakit
mengata kepala,
Created By Yayuk Septiningsih 23
kan pasrah ketidak
terhadap mampuan
penyakitnya untuk
mengatasi /  (pengenalan
menyelesai terhadap
Data Objektif:
kan masalah. stressor adalah
 Klien
 langkah
tampak
Bantu klien untuk pertama dalam
cemas
mengidentifika mengubah
 Klien
si stressor respon
kurang
spesifik dan seseorang
sabar
kemungkinan terhadap
dalam
strategi untuk stressor).
menerima
 (keterlibatan
mengatasinya.
penyakitnya
memberikan
klien
perasaan

kontrol diri yang
Libatkan klien
berkelanjutan.M
dalam
emperbaiki
perencanaan
keterampilan
perwatan dan
koping,
beri dorongan
dan dapat
partisifasi
menigkatkan
maksimum
kerjasama
dalam rencana
dalam regiment
pengobatan.
teraupetik)
 (Fokus perhtian
klien pada
realitas situasi
yang relatif

Created By Yayuk Septiningsih 24


terhadap
 pandangan
Dorong klien klien tentang
untuk apa yang
mengevaluasi diinginkan.
prioritas / Etika kerja
tujuan hidup. keras,
Tanyakan kebutuhan
pertanyaan untuk kontrol
seperti : dan focus
apakah yang keluar dapat
anda lakukan mengarah pada
merupakan kurang
apa yang anda perhatian pada
inginkan ?. kebutuhan-
kebutuhan
personal)
 (Perubahan
Ansietas
yang perlu
berhubungan
harus
dengan
diprioritaskan
kurangnya
secara realistic
pengetahuan
untuk
mengenai
menghindari
penyakitnya.  Bantu klien
rasa tidak
untuk
menentu dan
Data Subjektif: mengidentifika
 Klien tidak berdaya).
si dan mulai
mengata
merencanakan
kan tidak
perubahan
mengetahui
hidup yang
penyakitnya  Kesalahan
Created By Yayuk Septiningsih 25
samasekali perlu. Bantu konseps dan
untuk menyangkal
Data Objektif:
menyesuaikan diagnosa
 Klien
5. Senin Tujuan : ketimbang karena
tampak
23 Feb 2009 Menyatakan membatalkan perasaan
cemas
pemahaman tujuan diri / sejahtera yang
tentang proses keluarga. sudah lama di
penyakit dan nikmati klien
 Kaji kesiapan
regimen dapat
dan hambatan
pengobatan mempengaruhi
dalam belajar,
Kriteria Hasil : minat untuk
termasuk
Mengidentifi- mempelajari
orang
kasi efek penyakit,
terdekat.
samping obat kemajuan dan
dan prognosis.
 Memberikan
kemungkinan
dasar untuk
komplikasi
pemahaman
yang perlu di
tentang
perhatikan.
peningkatan TD
Mempertahan
dan
kan TD dalam
mengklarifikasi
paremeter
istilah medis
normal
yang sering
 Tetapkan dan digunakan.
nyatakan
batas TD  Karena
normal. pengobatan
Jelaskan untuk hipertensi
tentang adalah
hipertensi dan sepanjang
Created By Yayuk Septiningsih 26
efeknya pada kehidupan,
jantung, maka dengan
pembuluh penyampaian
darah dan ide “terkontrol”
otak. akan membantu
 Hindari pasien untuk
mengatakan memahami
TD ‘normal’ kebutuhan
dan gunakan untuk
istilah melanjutkan
“terkontrol pengobatan.
 Faktor-faktor
dengan baik”
resiko ini telah
saat
menunjukan
menggambark
hubungan
an TD pasien
dalam
dalam batas
menunjang
yang di
hipertensi dan
inginkan.
penyakit
kardiovaskuler
serta ginjal.

 Bantu pasien
dalam
mengidentifika
si faktor-faktor
resiko  Faktor-faktor
kardiovaskuler resiko dapat
yang dapat di meningkatkan
ubah, proses penyakit
misalnya : atau

Created By Yayuk Septiningsih 27


obesitas, diet, memperburuk
tinggi lemak gejala. Dengan
jenuh, dan mengubah pola
kolesterol, prilaku .
pola hidup
monoton, pola
hidup penuh
 Nikotin
stres.
meningkatkan
 Atasi masalah
pelepasan
dengan pasien
katekolamin
untuk
meningkatkan
mengidentifika
peningkatan
si cara dimana
frekuensi
perubahan
jantung, TD,
gaya hidup
dan
yang tepat
vasokontriksi.
dapat dibuat  Kurangnya
untuk kerjasama
mengurangi adalah alasan
faktor-faktor di umum
atas. kegagalan
 Bahas terapi
pentingnya antihipertensi.
menghentikan Terapi yang
merokok dan efektif
bantu pasien menurunkan
dalam insiden stroke,
membuat gagal jantung.
 Informasi yang
rencana untuk
adekuat dan
berhenti
pemahaman
Created By Yayuk Septiningsih 28
merokok. bahwa efek
 Beri samping adalah
penguatan umum dan
pentingnya sering
kerjasama menghilang
dalam regimen dengan
pengobatan berjalannya
dan waktu, olehnya
mempertahan diperlukan
kan perjanjian kerjasama
tindak lanjut. dalam rencana
pengobatan

 Jelaskan
tentang obat
yang di resep
bersamaan
dengan
rasional,
dosis, efek
samping yang
diperkirakan
serta efek
yang
merugikan.

Created By Yayuk Septiningsih 29


Created By Yayuk Septiningsih 30
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN
Inisial : Tn. S Ruangan: Melati No. RM : 078852

No Tanggal/Jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

1. 19 Feb 09 Nutrisi Jam : 10.15


09.30 inadekuat  mengkaji
S : Klien mengatakan
berhubungan sejauh mana
sudah selera makan
dengan ketidakadekuatan nutrisi
dan tidak merasakan
09.35 penurunan berat klien
mual, muntah.
badan  memperh
itungkan/mem perkirakan O : Klien tidak tampak
pemasukan kalori, lemah.
menjaga komentar tentang
09.40 A : tujuan tercapai
nafsu makan sampai
minimal P : Pertahankan

 menimba intervensi 1, 3, 4, 5
09.45
ng BB sesuai indikasi dan 6
09.50
 memberi
makan sedikit tapi sering
 menganj
10.00
urkan kebersihan oral
20 Feb 09 sebelum makan
2. Gangguan rasa
 menawar
09.30 nyaman nyeri :
kan minum saat makan Jam : 10.15
sakit kepala
bila toleran
berhubungan S:Klien mengatakan
dengan sudah nyeri sakit
 Mengkaji toleransi pasien
peningkatan kepala sudah
terhadap aktivitas dengan
tekanan berkurang
menggunkan parameter :
vaskuler
frekwensi nadi 20 per O:Klien tidak tampak

1
cerebral menit diatas frekwensi meringis
istirahat, catat peningkatan
A : tujuan tercapai
TD, dipsnea, atau
09.35 nyeridada, kelelahan berat P : Pertahankan
dan kelemahan, intervensi
berkeringat, pusing atau
pingsan.
 Mengkaji kesiapan untuk
meningkatkan aktivitas
contoh : penurunan
kelemahan
/ kelelahan, TD stabil,
09.40 frekwensi nadi,
peningkatan perhatian
pada aktivitas dan
09.45 perawatan diri.
 Mendorong memajukan
aktivitas / toleransi
perawatan diri.
 Memberikan bantuan
sesuai kebutuhan dan
anjurkan penggunaan
09.50 kursi mandi,
menyikat gigi / rambut
dengan duduk dan
3. Jam : 10.15
21 Feb 09 Intoleransi sebagainya.
aktivitas  Mendorong pasien S : Klien mengatakan
09.10
berhubungan untuk partisifasi dalam sudah bisa melakukan
09.15 dengan memilih periode aktivitas. aktifitas sendiri.
kelemahan
O : Klien tidak tampak
2
umum, ketidak  Mempert lemah.
seimbangan ahankan tirah baring
A : tujuan tercapai
antara suplai selama fase akut.
dan kebutuhan  Memberi P : Pertahankan
O2. tindakan non farmakologi intervensi
untuk menghilangkan sakit
09.30 kepala, misalnya :
kompres dingin pada dahi,
pijat punggung dan leher
serta teknik relaksasi.
 Menghila
ngkan / minimalkan
aktivitas vasokontriksi

09.35 yang dapat meningkatkan


sakit kepala : mengejan
saat BAB, batuk

09.40 panjang,dan
membungkuk.
 Membant
u pasien dalam ambulasi
sesuai kebutuhan.
 Memberi
09.45 kan cairan, makanan
lunak. Biarkan klien itirahat
selama 1 jam setelah
4. makan.
Inefektif koping  Mengkolaborasi dengan Jam : 10.15
22 Feb 09
individu dokter dalam pemberian
S : Klien mengatakan
09.10 berhubungan obat analgetik, anti
agak tenang/optimis
dengan ansietas,

3
mekanisme diazepam dll. untuk sembuh
koping tidak  Mengkaji keefektipan
O : Klien tidak tampak
efektif, harapan strategi koping dengan
cemas
yang tidak mengobservasi perilaku,
terpenuhi, Misalnya : kemampuan A : tujuan tercapai
09.15
persepsi tidak menyatakan perasaan dan
P : Pertahankan
realistic perhatian, keinginan
intervensi
berpartisipasi dalam
rencana pengobatan.
 Mencatat laporan
gangguan tidur,
peningkatan keletihan,
kerusakan konsentrasi,

09.20 peka rangsangan,


penurunan toleransi sakit
kepala, ketidak mampuan
untuk mengatasi /
menyelesaikan masalah.
09.25

Membantu klien untuk
mengidentifikasi stressor
spesifik dan kemungkinan
strategi untuk
mengatasinya.
09.30

Melibatkan klien dalam
perencanaan perwatan
dan beri dorongan
partisifasi
maksimum dalam rencana

4
pengobatan.
 Mendorong klien untuk
09.55
mengevaluasi prioritas /
tujuan hidup. Tanyakan
pertanyaan seperti :
apakah yang anda
5. lakukan merupakan apa
yang anda inginkan ?.
Jam : 10.15
 Membantu klien untuk
23 Feb 09 Ansietas mengidentifikasi dan mulai S : Klien mengatakan
berhubungan merencanakan perubahan telah mengetahui
09.15
dengan hidup yang perlu. Bantu mengenai penyakitnya.
kurangnya untuk menyesuaikan
O : Klien tidak tampak
pengetahuan ketimbang membatalkan
09.20 cemas.
mengenai tujuan diri / keluarga
penyakitnya. A : tujuan tercapai

 Mengkaji kesiapan dan P : Pertahankan


hambatan dalam belajar, intervensi
termasuk orang terdekat.
09.23  Menetapkan dan
nyatakan batas TD
normal. Jelaskan tentang
hipertensi dan efeknya
pada jantung, pembuluh
darah dan otak.
 Hindarikan mengatakan
TD ‘normal’ dan gunakan
09.26
istilah “terkontrol dengan
baik” saat
menggambarkan TD

5
pasien dalam batas yang
di inginkan.
 Membantu pasien dalam
mengidentifikasi faktor-
faktor resiko
09.30
kardiovaskuler yang dapat
di ubah, misalnya :
obesitas, diet, tinggi lemak
jenuh, dan kolesterol, pola
hidup monoton, pola hidup
penuh stres.
 Mengatasi masalah
0935 dengan pasien untuk
mengidentifikasi cara
dimana perubahan gaya
hidup yang tepat dapat

09.40 dibuat untuk mengurangi


faktor-faktor di atas.
 Membahas pentingnya
menghentikan merokok
dan bantu pasien dalam
membuat rencana untuk
09.45 berhenti merokok.
 Memberi penguatan
pentingnya kerjasama
dalam regimen
pengobatan dan
mempertahankan
perjanjian tindak lanjut.
 Menjelaskan tentang obat

6
yang di resep bersamaan
dengan rasional, dosis,
efek samping yang
diperkirakan serta efek
yang merugikan.

DAFTAR PUSTAKA

 Bahrun D, 2002. Hipertensi sistemik. In : Alatas H, Tambunan T, Trihono


PP
7
 Doenges, Marilynn, E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC.
Jakarta.
 http://id.inaheart.or.id

 http://www.blogdokter.net/2007/03/25/hipertensi-tekanan-darah-tinggi/

 Mubin halim, prof. DR, 2001. Ilmu Penyakit Dalam; diagnosis dan terapi.
EGC. jakarta

Vous aimerez peut-être aussi