Vous êtes sur la page 1sur 16

PENGANTAR REKAYASA DAN

DESAIN
009
REKAYASA KIMIA DAN PROSES

NICODEMUS RIMBA RAYA, ST.,MT


Pengertian
• Teknik kimia adalah cabang teknik yang menerapkan ilmu fisika dan matematika
dalam desain, pengembangan, dan pemeliharaan proses kimia berskala besar
yang mengubah bahan baku menjadi produk bermanfaat atau berharga.

• Peran ahli kimia membantu dalam pembuatan berbagai macam produk semacam
itu seperti bahan bakar, pupuk, insektisida, plastik, bahan peledak, deterjen,
wewangian, pemberi rasa, dan obat-obatan.

• Tiga hukum fisika utama yang mendasari perancangan teknik kimia adalah
(1) konservasi massa,
(2) konservasi momentum
(3) konservasi energi.
Konversi Energi Kimia
• Bagaimana energi kimia dari bahan bakar seperti bensin atau gas
alam diubah menjadi energi kinetik pada sebuah mobil yang bergerak
di jalan atau ke energi listrik untuk menyalakan televisi atau kulkas?
• Pembakaran adalah oksidasi bahan bakar untuk menghasilkan panas,
yang mungkin juga disertai dengan emisi cahaya.
• Bagi para insinyur, oksidasi pada dasarnya adalah reaksi kimia suatu
zat dengan oksigen.
• Proses lainnya dapat dianalisis dengan cara yang mirip dengan yang
dilakukan pada proses pembakaran. Pada proses pembakaran kita
mengamati atom dari spesies reaktan, seperti pada beberapa proses
yang ditemukan di kilang minyak.
• Poin kunci untuk memahami pembakaran dan bidang teknik kimia
adalah konsep dari:
• Atom, molekul, dan reaksi kimia
• kmol, nama untuk sejumlah besar atom atau molekul
• Stoikiometri, metode "aljabar kimia"
• Rasio udara terhadap bahan bakar, ukuran jumlah udara saat
pembakaran terjadi
• Nilai pemanasan, jumlah panas yang dihasilkan oleh pembakaran
bahan bakar
Atom, Molekul, dan Reaksi Kimia
• Atom (dari bahasa Yunani yang berarti "tidak dapat diiris") adalah
bagian terkecil dari unsur kimia.
• Molekul adalah sekumpulan senyawa kimia terkecil. Molekul terbuat
dari atom
• Dalam pembakaran, seperti pada reaksi kimia lainnya, jumlah molekul
yang hadir biasanya tidak konstan, karena molekul dapat "diiris".
• Dalam matematika molekul, dimana dua ditambah satu dapat sama
dengan dua biasanya disajikan secara simbolis dalam persamaan
kimia
2H2+O2→2H2O
Mol dan Kmol
• Karena molekul adalah entitas yang sangat kecil, dibutuhkan sejumlah besar
molekul untuk menyediakan sejumlah energi untuk menyalakan mobil atau
melakukan tugas makroskopis. Jadi daripada menghitung molekul dalam satuan
atau dua, molekul dihitung dalam unit yang sangat besar yakni dalam satuan mol,
atau bahkan unit lebih besar yang disebut kmols.
• Mol didefinisikan sebagai jumlah zat yang mengandung banyak entitas elementer
karena ada atom tepatnya 0,012 kg karbon murni-12. (Kmol adalah faktor 103 kali
lebih besar.)
• "Mol" adalah singkatan dari "mole", yang pada gilirannya merupakan singkatan
dari kata "molekul." Tanpa prefix, mol / mole selalu berarti satu gram mol yang
mengandung Avogadro's Number dari entitas elementer.
• Mol adalah cara untuk merujuk pada 6.0221367 x 1023 molekul, yang merupakan
jumlah entitas elementer dengan kadar karbon tepat sejumlah 0,012 kg.
• Massa atom ini diukur relatif terhadap massa karbon-12 (ditulis C12 atau
C-12) tepatnya 12.0.

• Adapun jumlah mol (n) dari suatu zat dengan massa (m) yang memiliki
massa molekul (M) diberikan oleh
n = m/M
• Banyak gas bersifat divalen (yaitu, secara kimiawi bergabung sebagai
himpunan pasangan) seperti pada molekul hidrogen, oksigen, dan
nitrogen yang masing-masing ditulis sebagai H2, O2, dan N2 (dan
massa molekulnya masing-masing adalah 2,00, 32,0, dan 28,0).
• Dengan demikian, setiap kmol air (H2O) memiliki massa sekitar 18,0
kg, karena massa setiap atom hidrogen (kira-kira) 1.00 kg / kmol, dan
massa atom dari setiap atom oksigen adalah (kira-kira) 16,0 kg / kmol.
Contoh Soal
• (a) Berapa banyak mol air dalam 10,0 kg air?
• (b) Berapa kmol air dalam 10,0 kg air?
• Need: Jumlah mol, kmol dalam 10,0 kg H2O.
• Know: Massa atom O dan H masing-masing adalah 16,0 dan 1,00.
• How: n= m / M.
• Solve:
Massa molekul air (H2O) adalah M = 2 x (1.00) + 1 x (16,0) = 18,0 kg/kmol = 18,0
g/mol.
Untuk 10,0 kg air:
(a) 10,0 kg = 10 x 103 g, lalu n =m/M = 104 [g] / [18,0 g/mol] = 556 mol.
(b) n = m/ M = 10,0 [kg] / [18,0 kg/kmol] = 0,556 kmol.
Stoikiometri
• Berbagai model rekayasa dirancang dalam menentukan energi yang
bisa disediakan oleh pembakaran dari jenis bahan bakar tertentu.
Sebagai contoh, dalam bab sebelumnya ada pertanyaan tentang
bagaimana sebuah mesin mobil mencapai pembakaran dengan
konversi sekitar 80 kJ per detik energi kimia menjadi sejumlah energi
termal dan mekanik. Model pembakaran yang disajikan dalam bagian
ini akan membantu dalam menjawab pertanyaan tersebut
• Langkah pertama dalam model ini adalah menulis semacam reaksi
kimia simbolis yang telah dijelaskan sebelumnya. Reaksi pembakaran
memiliki bentuk umum sebagai berikut:
Bahan Bakar + Oksigen → Produk Reaksi
• Bahan bakar saat ini dominan terdiri hidrokarbon, campuran senyawa yang hanya
mengandung dua unsur kimia: hidrogen dan karbon. Contoh gas alam (CH4), yang
memiliki empat atom hidrogen yang terikat pada setiap atom karbon
• Sejarah energi dunia modern dapat disimpulkan sebagai peningkatan rasio
hidrogen terhadap karbon dari bahan bakar utama
• Abad ke-19: bahan bakar dominan batubara (satu atom hidrogen untuk tiap atom
karbon)
• Abad ke-20: bahan bakar dominan minyak bumi (memiliki dua atom hidrogen per
atom karbon)
• Abad ke-21: bahan bakar dominan gas alam (memiliki empat atom hidrogen per
atom karbon)
• Akhir abad ke-21 target utama yang mungkin diupayakan adalah hydrogen
economy, yakni hadirnya bahan bakar dengan rasio hidrogen terhadap karbon tak
terbatas (yaitu dengan tidak adanya karbon dalam bahan bakar sama sekali)
• Energi dari nuklir,
matahari, angin, dan
pembangkit listrik tenaga
air adalah pilihan yang
memungkinkan untuk
menjadi sumber energi
primer nonkarbon.
Tantangan di bidang
keteknikan di abad ke-21
terutama untuk sumber
energi nuklir dan
matahari
• Secara umum, dalam analisis keteknikan kita akan mengetahui bahan
bakar yang ingin kita bakar dan (sebagian besar) produk yang
dihasilkan. Walau demikian, di bagian awal kita tidak akan
mengetahui jumlah kilogram mol oksigen yang dibutuhkan untuk
digabungkan dengan bahan bakar, demikian juga jumlah mol
kilogram dari setiap jenis produk reaksi yang akan dihasilkan.
H2 + aO2 → bH2O
• Penentuan nilai numerik dari koefisien a dan b dilakukan dengan
aljabar kimia yang disebut stoikiometri
Ini bergantung pada fakta kunci yang telah disebutkan yakni: Jumlah masing-masing jenis atom dalam
reaksi kimia tetap konstan. Jadi kita cukup menulis sebuah persamaan untuk setiap jenis atom yang
mengekspresikan persamaan ini. Kemudian kita dapat memecahkan koefisien yang tidak diketahui
sama seperti kita menyelesaikan rangkaian persamaan aljabar sederhana lainnya. Dalam reaksi yang
ditunjukkan, misalnya, kita memiliki:
Persamaan hidrogen: 2 = 2b (karena ada dua kmol atom hidrogen dalam molekul hydrogen
di sebelah kiri, dan 2b kmol atom hidrogen dalam b kmol molekul air di sebelah kanan).
Persamaan oksigen: 2a = b (karena ada 2a kmol atom oksigen dalam molekul oksigen di sebelah kiri
dan b kmol atom oksigen dalam molekul air di sebelah kanan).
Memecahkan kedua persamaan dengan dua hasil yang tidak diketahui menghasilkan b = 1 dan a = ½.
Kemudian dengan substitusi kembali ke persamaan awal menghasilkan persamaan stoikiometri:
H2 + 0,5 O2 → H2O
Contoh soal
• Ether, yang lebih dikenal dengan diethyl ether, dapat ditulis sebagai
H3CH2COCH2CH3 tapi dapat pula disederhanakan menjadi C4H10O.
Berapa nilai koefisien stoikiometri agar Ether dapat terbakar
sempurna?
C4H10O + aO2 → bCO2 + cH2O
Need: Koefisien stoikiometrik, a, b, dan c.
Know: a, b, dan c Dapat diketahui dengan metode trial and error
How: Perhitungannya bisa disistematisasi dalam metode tabular
sederhana untuk menyelesaikan tiga persamaan pada yang berisi 3
koefisien yang belum diketahui yakni a, b, dan c. Perhatikan tabel 5.2.
• Solve: a =6, b = 4, dan c = 5. Oleh karena itu persamaannya menjadi:
C4H10O + 6O2 → 4CO2 + 5H2O

Vous aimerez peut-être aussi