Vous êtes sur la page 1sur 14

MAKALAH PATOFISIOLOGI

RUBEOLA
Tugas Terstruktur ini guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patofisiologi
Dosen pengampu : Hj. Nurul Qomariyah,Spd.M.pd.

Disusun oleh :
AMY ARIANA CYNTHIA DEWI
NIM.P1337434116073

Tingkat I Reguler B
DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul ”RUBEOLA” ini sesuai dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu pengetahuaan
yang penulis miliki.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 15 Februari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Manfaat ............................................................................................................... 2
D. Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Campak.................................................................................................. 3
B. Penyebab Campak ............................................................................................... 4
C. Koplikasi Penyakit Campak ............................................................................... 4
D. Patogenesis Penyakit Campak…………………………………………………. 4
E. Gejala Campak .................................................................................................... 5
F. Diagnosis Penyakit Campak ………………………………………………..…. 6
G. Penatalaksanaan Penyakit Campak………………………………..…….……... 7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................................... 10

Daftar Pustaka ........................................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Campak merupakan penyakit infeksi sistem saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus, terutama oleh family paramyxovirus dari genus morbillivirus. Morbillivirus seperti
halnya paramyxovirus, terbungkus oleh rantai virus RNA negatif. Gejalanya diantaranya
demam, batuk, pilek, dan biasanya muncul ruam erythema maculopapular (wikipedia,diakses
22 November 2013).
Campak juga dikenal dengan nama morbili atau rubeola. Campak sebagian besar dapat
dicagah dengan vaksin, dan dapat menyebabkan kematian pada anak-anak diseluruh dunia
(Immunisation Advisory Centre, diakses 18 November 2013)
Campak menyebar melalui pernafasan yaitu cairan yang berasal dari hidung dan mulut
penderita, salah satunya terkena langsung atau melalui bersin maupun batuk, tingginya
penularan 90% pada orang yang tidak memiliki imunitas (kekebalan). Periode inkubasi rata-
rata 14 hari dan infeksi berlangsung sampai 2-5 hari termasuk munculnya ruam
(wikipedia,diakses 31 maret 2010).
Pada campak yang menimbulkan kematian, kelainan patologik yang terjadi
disebabkan baik oleh virusnya maupun oleh infeksi sekunder oleh bakteri, misalnya oleh
pneumonia yang umumnya interstitial, tetapi juga dapat membentuk eksudat yang purulen
didalam alveoli. Virus campak sendiri menimbulkan kelainan-kelainan pada jaringan-jaringan
tonsil, faring, dan apendiks, berupa infiltrasi sel subepitel dan sel raksasa berinti banyak
(multi nucleated giant cell).
Bintik koplik yang khas didapatkan pada bagian dalam dari pipi penderita dan mukosa
lainnya didalam romgga mulut, sebenarnya adalah akibat terjadinya infiltrasi sel-sel radang,
sel mononuklear pada kelenjar submukosa mulut dan nekrosis pada lesi vestkuler mukosa.
Ruang kulit yang terjadi pada campak merupakan hasil proliferasi sel endotel kapiler didalam
korium bersama-sama dengan terjadinya eksudasi serum dan kadang-kadang eritrosit kedalam
epidermis. Hemokonsentrasi dan albuminuria dapat juga terjadi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian campak ?
2. Apa penyebab campak ?
3. Apa komplikasi dari penyakit campak ?
4. Bagaimana patogenesis dari penyakit campak ?
5. Bagaimana gejala penyakit campak ?
6. Bagaimana diagnosis penyakit campak ?
7. Bagaimana penatalaksanaan perawatan dari penyakit campak ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian campak.
2. Untuk mengetahui penyebab campak.
3. Untuk mengetahui komplikasi penyakit campak
4. Untuk mengetahui patogenesis dari penyakit campak
5. Untuk mengetahui gejala penyakit campak
6. Untuk mengetahui diagnosis penyakit campak
7. Untuk mengetahui penatalaksanaan perawatan dari penyakit campak

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis : Supaya saya dapat mengetahui patofisiologi penyakit campak.
2. Bagi Pembaca
· Supaya kita dapat mengetahui betapa pentingnya penyakit campak.
· Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakit campak.
3. Bagi Masyarakat
· Supaya masyarakat lebih mewaspadai penyakit campak yang cukup
berbahaya.
· Membangun kesadaran masyarakat untuk menerapkan kaidah kesehatan
tanpa penyakit.
4. Bagi Instansi Terkait
· Supaya pemerintah lebih memperhatikan penyakit campak.
· Supaya pemerintah dapat menangani masalah penyakit campak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan
measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan gabagen (dalam bahasa
Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah)
merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam,
lemas, batuk, konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata /konjungtiva) dan bintik
merah di kulit (ruam kulit).
Ada beberapa pengertian tentang campak menurut beberapa ahli, yaitu :
1. Campak atau morbili adalah penyakit virus akut, menular yang di tandai dengan 3
stadium yaitu stadium prodromal (kataral), stadium erupsi dan stadium
konvalisensi, yang di manifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak
koplik (Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
2. Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-
gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet,
pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC,
2000).
3. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari
seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner & Suddart, vol 3,
2001).
B. PENYEBAB CAMPAK
Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Rubella, oleh
karena itu campak juga sering disebut Demam Rubella. Virus penyebab campak ini
biasanya hidup pada daerah tenggorokan dan saluran pernapasan. Virus campak dapat
hidup dan berkembang biak pada selaput lendir tenggorokan, hidung dan saluran
pernapasan. Anak yang terinfeksi oleh virus campak dapat menularkan virus ini
kepada lingkungannya, terutama orang-orang yang tinggal serumah dengan penderita.
Pada saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk, virus juga dibatukkan dan terbawa
oleh udara. Anak dan orang lain yang belum mendapatkan imunisasi campak, akan
mudah sekali terinfeksi jika menghirup udara pernapasan yang mengandung virus.
Penularan virus juga dapat terjadi jika anak memegang atau memasukkan tangannya
yang terkontaminasi dengan virus ke dalam hidung atau mulut. Biasanya virus dapat
ditularkan 4 hari sebelum ruam timbul sampai 4 hari setelah ruam pertama kali timbul.

C. KOMPLIKASI CAMPAK
ada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.
Namun komplikasi dapat terjadi karena penurunan kekebalan tubuh sebagai akibat
penyakit Campak. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak :
1. Infeksi bakteri : Pneumonia dan Infeksi telinga tengah
2. Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga
penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan
3. Ensefalitis (radang otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.
4. Bronkopnemonia (infeksi saluran napas)
5. Otitis Media (infeksi telinga) `
6. Laringitis (infeksi laring)
7. Kejang demam (step)
8. Diare

D. PATOGENESIS CAMPAK
Virus campak menginfeksi dengan invasi pads. Epitel traktus respiratorius mulai dari
hidung sampai traktus respirat&rius bag'an bawah. Multiplikasi lokal pada mukosa
respiratorius segera disusul dengan viremia pertama dimana virus menyebar dalam
leukosit paoa sistern retikukoendotelial. Setelah terjadi nekrosis pada sel
retikuloendotelial sejumtah virus terlepas kembali dan terjadilah viremia kedua. Sel
yang paling banyak terinfeksi adalah monosit. Jaringan yang terinfeksi termasuk
timus, lien. kelenjar iimfe, hepar, kulit, konjungtiva dan paru. Setelah terjadi viremia
kedua seluruh mukosa respiratorius terlibat dalam perjalanan penyakit sehingga
menyebabkan timbulnya gejala batuk dan korisa. Campak dapat secara langsung
menyebabkan croup, bronchiolitis dan pneumonia, selain itu adanya kerusakan
respiratorius seperti edema dan hilangnya silia menyebabkan timbulnya komplikasi
otitis media dan pneumonia Setelah beberapa hari sesudah seluruh mukosa
respiratorius terlibat, maka timbullah bercak koplik dan kemudian timbul ruam pada
kulit. Kedua manifestasi ini pada pemeriksaan mikroskopik menunjukkan
multinucleated giant cells,edema inter dan intraseluler, parakeratosis dan dyskeratosis.
Timbulnya ruam pada campak bersamaan dengan timbulnya antibodi serum dan
penyakit menjadi tidak infeksius. Oleh sebab itu dikatakan bahwa timbulnya ruam
akibat reaksi hipersensit ivitas host pada virus campak. Hal ini berarti bahwa
timbulnya ruam ini lebih ke arah imunitas seluler. Pernyataaan ini didukung data
bahwa pasien dengan defisiensi imunitas seluler yang terkena campak tidak
didapatkan adanya ruam makulopapuler, sedangkan pasien dengan
agamaglobulinemia bila terkena campak masih didapatkan ruam makulopapuler.

E. GEJALA CAMPAK
Mulai timbulnya gejala dalam waktu 7-14 hari setelah infeksi, yaitu Berupa :
 Panas badan
 Nyeri tenggorokan
 Hidung meler (coryza)
 Batuk (cough)
 Bercak koplik
 Nyeri otot
 Mata merah (conjunctivitis)
F. DIAGNOSIS
Diagnosis dapat di tegakkan dengan :
Ø anamnese (berdasarkan riwayat timbulnya penyakit seperti adanya kontak dengan
penderita) yaitu :
1. Anak dengan panas 3-5 hari (biasanya tinggi,mendadak) batuk Pilek, harus
dicurigai atau di diagnosis banding morbili (artinya kemungkinan penyakit lain
yang mirip campak, misal : german measles,eksentema subitum,infeksi virus lain).
2. Mata merah, mukopurulen, menambah kecurigaan.
3. Dapat disertai diare dan muntah.
4. Dapat disertai gejala perdarahan (pada kasus yang berat) : Epitaksis, petekie,
ekimosis.
5. Anak resiko tinggi adalah bila kontak dengan penderita morbili (1 atau 2 minggu
sebelumnya) dan belum pernah vaksinasi Campak.

Ø Gejala klinis
Meliputi pemeriksaan fisik (physic diagnostic ) yaitu :
1. Pada stadium kataral manifestasi yang tampak mungkin hanya demam (
biasanya tinggi ) dan tanda-tanda nasofaringitis dan konjungtivitis.
2. Pada umumnya anak tampak lemah
3. Koplik spot pada hari ke 2-3 panas ( akhir stadium kataral )
4. Pada stadium erupsi timbul ruam ( rash ) yang khas : ruam makulopapular yang
munculnya mulai dari belakang telinga, mengikuti pertumbuhan rambut di dahi,
muka dan kemudian ke seluruh tubuh.
Ø Pemeriksaan laboratorium
Meliputi :
1. Pemeriksaan darah tepi hanya ditemukan adanya leukopeni, Dimana jumlah
leukosit cenderung menurun disertai limfositosis relative.
2. Pemeriksaan serologic dengan cara hemaglutination inhibition test dan
complement fiksatior test akan ditemukan adanya antibody yang spesifik dalam 1-
3 hari setelah timbulnya ras dan puncaknya pada 2-4 minggu kemudian.

Ø Biakan virus ( mahal )


Isolasi dan identifikasi virus : Swab nasofaring dan sampel darah yang diambil dari
pasien 2-3 hari sebelum onset gejala sampai 1 hari setelah timbulnya ruam kulit
(terutama selama masa demam campak) merupakan sumber yang memadai untuk
isolasi virus. selama stadium prodromal, dapat terlihat sel raksasa berinti banyak pada
hapusan mukosa hidung.

G. PENATALAKSANAAN
1. Penanggulangan Campak
Pada sidang CDC/ PAHO / WHO, tahun 1996 menyimpulkan bahwa
penyakit Campak dapat dieradikasi, karena satu-satunya pejamu/ reservoir
campak hanya pada manusia serta tersedia vaksin dengan potensi yang cukup
tinggi yaitu effikasi vaksin 85% dan dirperkirakan eradikasi dapat dicapai 10 –
15 tahun setelah eliminasi.
World Health Organisation (WHO) mencanangkan beberapa tahapan dalam
upaya eradikasi (pemberantasan) penyakit Campak dengan tekanan strategi yang
berbeda-beda pada setiap tahap yaitu :
a. Tahap Reduksi
Tahap ini dibagi dalam 2 tahap :
1. Tahap Pengendalian Campak
Pada tahap ini ditandai dengan upaya peningkatan cakupan
imunisasi campak rutin dan upaya imunisasi tambahan di daerah dengan
morbitas campak yang tinggi. Daerah ini masih merupakan daerah
endemis campak, tetapi telah terjadi penurunan insiden dan kematian, dengan
pola epidemiologi kasus Campak menunjukkan 2 puncak setiap tahun.

2. Tahap Pencegahan KLB


Cakupan imunisasi dapat dipertahankan tinggi ≥ 80% dan
merata,terjadi penurunan tajam kasus dan kematian, insidens campak telah
bergeser kepada umur yang lebih tua, dengan interval KLB antara 4-8 tahun.

b. Tahap Eliminasi
Cakupan imunisasi sangat tinggi ≥ 95% dan daerah-daerah dengan cakupan
imunisasi rendah sudah sangat kecil jumlahnya, kasus campak sudah sangat
jarang dan KLB hampir tidak pernah terjadi. Anak-anak yang dicurigai
rentan (tidak terlindung) harus diselidiki dan diberikan imunisasi campak.

c. Tahap Eradikasi
Cakupan imunisasi sangat tinggi dan merata, serta kasus Campak sudah
tidak ditemukan.
Pada siding The World Health Assambley (WHA) tahun 1998, menetapkan
kesepakatan Eradikasi Polio (ERAPO), Eliminasi Tetanus Noenatorum (ETN)
dan Reduksi Campak (RECAM). Kemudian pada Technical Consultative
Groups (TGC) Meeting di Dakka Bangladesh tahun 1999, menetapkan bahwa
reduksi campak di Indonesia berada pada tahap reduksi dengan pencegahan
Kejadian Luar Biasa (KLB).
Strategi operasional yang dilakukan ditingkat Puskesmas untuk mencapai
reduksi Campak tersebut adalah :
a. Imunisasi rutin pada bayi 9 –11 bulan (UCI Desa ≥ 80)
b. Imunisasi tambahan (suplemen)
c. Surveilans (surveilan rutin, system kewaspadaan dini dan respon kejadian
luar biasa).
d. Penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa Setiap kejadian luar
biasa harus diselidiki dan dilakukan penanggulangan secepatnya yang meliputi
pengobatan simtomatis pada kasus, pengobatan dengan antibiotika bila terjadi
komplikasi, pemberian vitamin A dosis tinggi, perbaikan gizi dan
meningkatkan cakupan imunisasi campak/ring vaksinasi (program cepat,
sweeping) pada desa-desa risiko tinggi.
e. Pemeriksaan laboratorium

2. Pengobatan Penyakit Campak


Penderita Campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan.Sehingga
pengobatannya bersifat symptomatic, yaitu memperbaiki keadaan umum atau
untuk mengurangi gejalanya saja dalam hal ini :
Ø anak memerlukan istirahat di tempat tidur
Ø kompres dengan air hangat bila demam tinggi namun dapat diberikan
antipiretik bila suhu tinggi parasetamol 7,5-10 mg/kgBB/kali, interval 6-8 jam
Ø ekspektoran : gliseril guaiakolat anak 6-12 tahun : 50-100 mg tiap 2-6 jam,
dosis maksimum 600 mg/hari.
Ø Antitusif perlu diberikan bila batuknya hebat/mengganggu
Ø narcotic antitussive (codein) tidak boleh digunakan.
Ø Mukolitik bila perlu.vitamin terutama vitamin A dan C. Vitamin A pada
stadium kataral sangat bermanfaat. Pemberian vitamin A 100.000 IU per oral
satu kali. Vitamin A dosis tinggi ( menurut rekomendasi WHO dan
UNICEF)
Usia 6 bln-1 thn :100.000 unit dosis tunggal p.o
Umur > 1 thn : 200.000 unit dosis tunggal p.o
Dosis tersebut diulangi pada hari ke-2 dan 4 minggu kemudian bila telah
didapat tanda defisiensi vitamin A. Apabila terdapat malnutrisi maka
pemberian vitamin A ditambah dengan 1500 IU tiap hari.
Ø Mempertahankan status nutrisi dan hidrasi (cukup cairan dan kalori)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Campak merupakan penyakit infeksi ystem saluran pernafasan yang disebabkan oleh
virus, terutama oleh family paramyxovirus dari genus morbillivirus. Gejalanya diantaranya
demam, batuk, pilek, dan biasanya muncul ruam erythema maculopapular. Campak dapat
dicegah dengan imunisasi dengan vaksin MMR. Vaksinasi dosis pertama dapat dilakukan
pada bayi usia 12 bulan dan dosis kedua pada usia 4 tahun. Tidak ada pengobatan khusus
untuk campak sebab campak bersifat self limiting disease (dapat semuh dengan sendirinya)
sehingga tidak ada rehabilitasi pada penderita. Pengobatan dapat dilakukan bagi penderita jika
disertai dengan komplikasi misalnya konjungtivitis dengan vitamin A, demam dengan
memberikan parasetamol.Prognosis dari campak campak baik jika tidak terjadi komplikasi.

B. SARAN

Kita harus menerapkan pola hidup sehat, utamanya untuk anak dan balita perlu
mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga status gizi anak pun menjadi lebih baik. Selalu
menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan anak sebelum makan.
Jika anak belum waktunya menerima imunisasi campak, atau karena hal tertentu dokter
menunda pemberian imunisasi campak (MMR), sebaiknya anak tidak berdekatan dengan anak
lain atau orang lain yang sedang demam dan jika sudah terkena penyakit ini sebaiknya
secepatnya berobat dan jika dalam kondisi yang lebih akut sebaiknya perlu dirujuk ke rumah
sakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://kconkdhofir.wordpress.com/2011/01/15/askep-morbilicampak-pada-anak/
http://eblogmakalah.blogspot.co.id/2012/04/makalah-tentang-campak.html
http://www.mhcs.health.nsw.gov.au/publicationsandresources/pdf/publication-
pdfs/parenting/8400/doh-8400-ind.pdf
https://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/campak.pdf
http://eprints.undip.ac.id/43741/3/Bong_Stevana_DE_G2A009108_BAB_II_KTI_%2
83%29.pdf
http://myblogabdulmalikdarmin.blogspot.co.id/2015/01/makalah-campak.html
http://adhienbinongko.blogspot.co.id/2012/05/makalah-penyakit-campak.html
http://symptomsys.com/id/pages/1584865

Vous aimerez peut-être aussi

  • SOP Kebakaran
    SOP Kebakaran
    Document9 pages
    SOP Kebakaran
    Heri Setiawan
    Pas encore d'évaluation
  • JUDUL
    JUDUL
    Document34 pages
    JUDUL
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Soal+jawaban Ujian SP Biologi Molekuler
    Soal+jawaban Ujian SP Biologi Molekuler
    Document4 pages
    Soal+jawaban Ujian SP Biologi Molekuler
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Biomol
    Biomol
    Document4 pages
    Biomol
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • 053 Fina (SOP)
    053 Fina (SOP)
    Document1 page
    053 Fina (SOP)
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Pdspatklit
    Pdspatklit
    Document12 pages
    Pdspatklit
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Halaman Persetujuan Publikasi Dokumen Tentang Infeksi Protozoa Pada Anak Panti
    Halaman Persetujuan Publikasi Dokumen Tentang Infeksi Protozoa Pada Anak Panti
    Document1 page
    Halaman Persetujuan Publikasi Dokumen Tentang Infeksi Protozoa Pada Anak Panti
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Laporan Praktikum TB
    Laporan Praktikum TB
    Document17 pages
    Laporan Praktikum TB
    Fiera Riandini
    100% (1)
  • A.I Kucing
    A.I Kucing
    Document10 pages
    A.I Kucing
    Nurafni Oktavia
    Pas encore d'évaluation
  • Dampak Korup Pert 6
    Dampak Korup Pert 6
    Document29 pages
    Dampak Korup Pert 6
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • COVID19LAB
    COVID19LAB
    Document18 pages
    COVID19LAB
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Iso Wini
    Iso Wini
    Document3 pages
    Iso Wini
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Q&A WEBINAR 18 April 2020-Mbak Naning
    Q&A WEBINAR 18 April 2020-Mbak Naning
    Document31 pages
    Q&A WEBINAR 18 April 2020-Mbak Naning
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • APD Lab Covid
    APD Lab Covid
    Document18 pages
    APD Lab Covid
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document2 pages
    Kata Pengantar
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Makalah Virologi: "Zika Virus"
    Makalah Virologi: "Zika Virus"
    Document4 pages
    Makalah Virologi: "Zika Virus"
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Biomol
    Biomol
    Document4 pages
    Biomol
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • JUDUL
    JUDUL
    Document34 pages
    JUDUL
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • SP
    SP
    Document23 pages
    SP
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Ipi172237 PDF
    Ipi172237 PDF
    Document6 pages
    Ipi172237 PDF
    Muhammad ilham
    Pas encore d'évaluation
  • Biomol
    Biomol
    Document4 pages
    Biomol
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Dasar Manajemen Pendahuluan2
    Dasar Manajemen Pendahuluan2
    Document16 pages
    Dasar Manajemen Pendahuluan2
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • SOP Kebakaran
    SOP Kebakaran
    Document9 pages
    SOP Kebakaran
    Heri Setiawan
    Pas encore d'évaluation
  • 1.Clean&Good Governance 2018
    1.Clean&Good Governance 2018
    Document46 pages
    1.Clean&Good Governance 2018
    FinaUswatunKhasanah
    100% (1)
  • Siaga Tugas
    Siaga Tugas
    Document23 pages
    Siaga Tugas
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Siaga Tugas
    Siaga Tugas
    Document23 pages
    Siaga Tugas
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Siaga Tugas
    Siaga Tugas
    Document23 pages
    Siaga Tugas
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Makalah Biomolekul
    Makalah Biomolekul
    Document13 pages
    Makalah Biomolekul
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Acarina Entomologi
    Acarina Entomologi
    Document11 pages
    Acarina Entomologi
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation
  • Tick dan Mites
    Tick dan Mites
    Document5 pages
    Tick dan Mites
    FinaUswatunKhasanah
    Pas encore d'évaluation