Vous êtes sur la page 1sur 2

1.

Asas Totalitas

Hak pemilikan hanya dapat diletakan terhadap obyeknya secara totalitas dengan
perkataan lain hak itu tidak dapat diletakan hanya untuk bagian-bagian benda.

Misalnya:

Pemilik sebuah bangunan dengan sendirinya adalah pemilik kosen, jendela, pintu dan
jendela bangunan tersebut. Tidak mungkin bagian-bagian tersebut kepunyaan orang lain.

2. Sifatnya tidak dapat dibagi-bagi

Asas tidak dapat dipisahkan.Yaitu orang yang berhak tidak boleh memindah
tangankan sebagian dari kekuasaan yang termasuk hak kebendaan yang ada padanya.

Contoh: seseorang tidak dapat memindah tangankan sebagian dari wewenang yang
ada padanya atas suatu hak kebendaan, seperti memindahkan sebagian penguasaan atas
sebuah rumah kepada orang lain. Penguasaan atas rumah harus utuh, karena itu
pemindahannya harus juga utuh.

3. Asas Spesialitas

Dalam lembaga hak kepemilikan hak atas tanah secara individual harus ditunjukan
dengan jelas wujud, batas, letak, luas tanah. Contoh Asas ini terdapat pada hak milik, hak
guna usaha, hak guna bangunan atas benda tetap.

4. Hak jaminan kebendaan timbul setelah perjanjian pokok

Sifat perjanjian jaminan adalah bersifat accesoir. Sifat Accesoir karena timbulnya
perjanjian jaminan dikarenakan adanya perjanjian pokok, sehingga perjanjian jaminan
tidak akan ada bila tdk ada perjanjian pokok.

5. Memiliki aturan pemberian perlindungan hukum

Asas Hukum Memaksa (Dwingend Recht). Asas hukum memaksa dalam hukum
kebendaan berarti bahwa hukum yang mengatur tentang benda adalah sesuatu yang
bersifat memaksa dan bukan bersifat mengatur, oleh karenanya para pihak yang
mempunyai hak tertentu atas suatu benda tidak dapat menyimpangi ketentuan- ketentuan
yang terdapat di dalam undang-undang. Para pihak tersebut juga tidak dapat mengadakan
suatu hak yang baru selain yang telah ditetapkan di dalam undang-undang. Hal ini
tentunya berbeda dengan hukum perjanjian yang berisfat terbuka (openbaar system) yang
mana para pihak yang terlibat di dalam perjanjian dapat saja menyimpangi ketentuan
yang ada diatur di dalam undang-undang sesuai dengan kesepakatan para pihak yang
membuat perjanjian itu, sedangkan dalam hukum kebendaan para pihak yang mempunyai
hubungan hukum tersebut tidak dapat menyimpangi atau mengadakan suatu hak yang
baru selain dari yang telah ditentukan di dalam undangundang walaupun para pihak telah
menyepakati mengenai hal itu.
6. Hak Retensi

Kreditur berhak untuk menahan kepunyaan Debitur yang berada di tangannya hingga
kepadanya dibayar lunas segala sesuatu yang dapat dituntutnya akibat pemberian Debitur.

7. Hak jaminan kebendaan itu untuk pelunasan piutang bukan hak untuk dimiliki

Hak Kebendaan Dapat Dialihkan. Asas dalam hukum kebendaan ini menunjukkan
bahwa sesuatu yang dapat dikatakan sebagai suatu benda adalah suatu hal yang dalam hal
ini dapat dialihkan kepada orang lain. Jadi dalam hal ini yang terjadi adalah peralihan atas
hak kebendaan dari seseorang kepada orang lain dengan segala akibat hukum yang ada.
Peralihan hak atas kebendaan tersebut dilakukan melalui suatu perjanjian kebendaan.

8. Hak jaminan kebendaan dapat diletakkan secara berganda untuk objek yang sama

Asas percampuran ini terjadi bila dua atau lebih hak melebur menjadi satu. Hal ini
berarti bahwa adanya suatu percampuran yakni peleburan 2 hak apabila 2 hak itu dimiliki
oleh orang yang sama dan atas kebendaan yang sama. Misalnya, jika A menyewa sebuah
rumah milik si B, kemudian A membeli rumah tersebut, maka hak sewa tersebut menjadi
lenyap.

9. Pemberi Hak Jaminan kebendaan hanyalah hak pemilik benda

Hak pemiliknya mengandung wewenang untuk menyerahkan benda tersebut. Untuk


menyerahkan benda kita harus mengetahui terlebih dahulu apa saja macam-macam benda,
karena ada macam-macam benda yang kita ketahui dan benda yang tidak di kenal

10. Memberikan sistem eksekusi yang mudah

Mencegah terjadinya cedera janji yang dilakukan pemegang hak tanggungan. Oleh
karena itu, apabila terjadi cedera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mendapatkan
prioritas pertama menjual objek Hak Tanggungan. Hak untuk menjual objek Hak
Tanggungan atas kekuasaan sendiri merupakan salah satu perwujudan dari kedudukan
diutamakan yang dipunyai oleh pemegang Hak Tanggungan. Hak tersebut didasarkan
pada janji yang diberikan oleh pemegang Hak Tanggungan bahwa apabila debitor cedera
janji, pemegang Hak Tanggungan berhak untuk menjual objek Hak Tanggungan melalui
pelelangan umum tanpa memerlukan persetujuan lagi dari pemberi Hak Tanggungan dan
selanjutnya mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan itu lebih dahulu
daripada kreditor-kreditor yang lain

Vous aimerez peut-être aussi