Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASAM URAT
III. SASARAN
Keluarga Tn. N
IV. MATERI
(Terlampir)
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet Asam Urat
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
Menurut Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai
dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya.
Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama 24 jam.
Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam waktu 3-7 hari. Jika
kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan menjadi normal, akan terjadi
serangan selanjutnya dan bersifat menahun.
C. Penyebab
1. Jenis kelamin
Pria memiliki resiko lebih besar mengalami gejala serangan asam urat jika
dibandingkan dengan wanita. Hal ini disebabkan karena hormon esterogen
pada wanita mampu menurunkan kadar asam urat serta memperlancar
pembuangannya melalui ginjal. Kadar asam urat di dalam tubuh pria
meningkat selama masa puber.
2. Faktor usia
Sebagian besar gangguan asam urat terjadi pada orang-orang yang berusia
antara 40 hingga 50 tahun. Pada wanita, penyakit ini umumnya terjadi setelah
mengalami masa menopause. Gangguan asam urat jarang terjadi pada anak-
anak dan remaja.
3. Riwayat keluarga
Seseorang yang mengalami gangguan asam urat lebih memungkinkan
mewariskan hal yang sama bagi keturunannya kelak.
4. Konsumsi obat – obatan
Beberapa jenis obat-obatan dipercaya mampu mengembangkan resiko
gangguan asam urat, diantaranya :
- Mengkonsumsi obat-obatan diuretik seperti thiazide yang biasanya
digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, gagal jantung kongestif,
dan kondisi lain
- Mengkonsumsi aspirin dengan dosis rendah setiap hari yang biasanya
digunakan untuk mencegah serangan jantung dan stroke
- Mengkonsumsi obat anti-penolakan seperti cyclosporine yang dikonsumsi
setelah melakukan transplantasi organ untuk beberapa kondisi rematologi.
- Mengkonsumsi levodopa yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit
Parkinson
- Konsumsi niacin yang digunakan untuk meningkatkan high density
lipoprotein (HDL) dalam darah.
5. Minum terlalu banyak alkohol
Mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol dengan dosis sedang
hingga tinggi sebanyak dua gelas per hari untuk pria, atau satu gelas perhari
untuk wanita, dapat meningkatkan potensi resiko asam urat. Konsumsi bir
berpotensi tinggi meningkatkan resiko gangguan asam urat. Bahaya alkohol
juga dapat menyebabkan penyakit paling mematikan di dunia seperti jantung
dan kanker.
6. Diet
Mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan zat purin yang tinggi
seperti : daging merah, jeroan (hati, ginjal), ikan kalengan, teri, ikan haring,
asparagus, kembang kol, kacang, dan jamur dapat mengembangkan resiko
gangguan asam urat. Baca : Makanan penyebab asam urat
7. Paparan timbal
Paparan timbal dalam tingkat tinggi juga dipercaya dapat mengembangkan
resiko gangguan asam urat.
8. Kondisi kesehatan lainnya
Seseorang yang memiliki gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi
(tekanan darah tinggi), diabetes, kolesterol yang tinggi, hypothyroidism
(gangguan tiroid), psoriasis, anemia hemolitik, serta gangguan ginjal
memungkinkan memiliki resiko lebih besar untuk terserang gangguan asam
urat.
9. Konsumsi minuman yang terlalu manis
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa minuman ringan yang terlalu manis
atau pun minuman yang mengandung fruktosa tinggi dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena penyakit asam urat. Fruktosa adalah zat gula alami
yang ditemukan pada buah-buahan.
10. Mandi malam
Penyebab asam urat tinggi salah satunya adalah mandi malam. Dari jaman
dahulu memang telah dipesan oleh orang tua agar jangan mandi terlalu
malam, bahaya mandi malam memang ternyata dapat menyebabkan asam
urat. Selain itu mandi malam dapat menyebabkan rematik dan berdampak
pada berbagai gangguan metabolisme tubuh.
Terlepas dari faktor-faktor tersebut, beberapa orang yang memiliki kadar asam
urat tinggi dalam darah mereka tidak ditemukan pembentukan kristal-kristal
natrium urat pada persendian mereka.
E. Pencegahan
1) Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan
(jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-
kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo.
2) Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita
gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus
diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan
kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena
adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui
urine.
3) Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi
sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine.
4) Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal,
otak, paru dan limpa.
5) Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin.
Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya
dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.
6) Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-
buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan
adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air.
Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi
karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang
sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai
kandungan lemak yang tinggi.
7) Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat
mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang
tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan
asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat
dari tubuh.
8) Olahraga ringan : Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan
kelenturan sendi serta memperkecil risiko terjadinya kerusakan sendi akibat
radang sendi. Selain itu, olahraga memberi efek menghangatkan tubuh
sehingga mengurangi rasa sakit dan mencegah pengendapan asam urat pada
ujung-ujung tubuh yang dingin karena kurang pasokan darah. Jalan kaki,
bersepeda, dan joging bisa dijadikan alternatif olahraga untuk mengatasi
rematik dan asam urat. Selain itu, olahraga yang cukup dan teratur
memperkuat sirkulasi darah dalam tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsun A. S. Halinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan Asam Urat, Cetakan
V. Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI
Mansjoer, A.. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta :
Media Aeskulapius
Saraswati S., 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan
Stroke, Cetakan 1, Jogjakarta : A Plus Books
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska
Publisher
Smeltzer, SC & Bare, BG, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2, EGC, Jakarta.