Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
234 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Pendahuluan
Selama ini evaluasi program praktikum Kimia di Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan, belum pernah dilakukan secara
simultan, sehingga pelaksanaan praktikum dari dulu sampai sekarang selalu
sama. Mulai dari buku petunjuk praktikum, materi acara praktikum, model
pendekatan sampai model asesmen praktikum. Bahkan materi acara
praktikum yang dipraktikkan hanya 50%, dan Mata kuliah praktikum kimia
kini cenderung dipadatkan (dari 15 menjadi 9 mata kuliah praktikum
kimia). Bermula dari adanya penurunan jumlah mata kuliah praktikum
kimia dan materi acara praktikum yang berimplikasi pada penggunaan
waktu yang lebih singkat, materi acara praktikum yang lebih sedikit, peneliti
ingin mengetahui apakah praktikum kimia sekarang ini benar-benar dapat
mencapai tujuan esensial yang sudah ditetapkan.
Sementara ini lima kompetensi guru mata pelajaran Kimia pada SMA
dan sekolah lain yang sederajat dari empat belas kompetensi yang dituntut
seperti yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional nomor 16 tahun 2007, diperoleh dari praktikum Kimia di
laboratorium. Praktikum merupakan ciri khusus pembelajaran kimia,
sehingga praktikum tidak bisa lepas dari pembelajaran kimia untuk
memperoleh pengalaman laboratorium, keterampilan proses sains, dan
pengalaman untuk investigasi.
Evaluasi program sangat diperlukan dalam konteks untuk
mengevaluasi praktikum kimia, karena evaluasi program praktikum
merupakan aktivitas yang dimaksudkan untuk mengukur kelayakan suatu
desain praktikum dan metode implementasi desain tersebut. Aktivitas
evaluasi digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, baik
yang bersifat spesifik maupun tujuan umum. Evaluasi program dapat
digunakan untuk mengukur dampak program, dan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat kemanfaatan program, serta distribusi manfaat
program yang dihasilkan (Valades & Bamberger, 1994: 13). Manfaat dari
suatu evaluasi program yaitu: (1) Memperbaiki metode yang digunakan
untuk mengidentifikasi suatu program agar selalu konsisten dengan tujuan
yang telah ditentukan, (2) Meyakinkan tingkat keberhasilan yang mungkin
236 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
diperoleh dari program itu, dan membantu memilih strategi yang paling
cocok dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, (3)
Menentukan apakah implementasi program itu dapat menjangkau orang-
orang yang menjadi sasaran (beneficiary) program, (4) Mengukur apakah
implementasi program itu mampu mancapai tujuan yang telah ditentukan,
dan (5) Mengukur dampak program terhadap pembangunan (pendidikan,
ekonomi dan pertahanan) dalam skala luas.
Evaluasi program praktikum kimia diharapkan bermanfaat untuk
meningkatkan efektivitas praktikum kimia. Menjangkau mahasiswa sebagai
sasaran program dalam upaya meningkatkan keterampilan laboratorium
(laboratory skill), pengalaman laboratorium (laboratory experience), pengalaman
investigasi (investigation experience), dan peningkatan sikap terhadap kimia
(atittudes toward chemistry).
Kriteria model evaluasi program yang baik harus memenuhi empat
standar seperti yang dikemukakan oleh Stuffebeam, (2002: 2); Guskey,
(2000: 60-63); dan The Joint commite (1994) yaitu: (1) standar kegunaan
(utility standard), (2) standar kelayakan (feasibility standard), (3) standar
kesopanan (propriety standard), dan (4) standar kecermatan atau ketelitian
(accuracy standard). Selanjutnya Stufflebeam (2003:10) dan The Joint
Committe (2003) menyatakan standar evaluasi program yang lengkap
sebagai berikut:
These require to meet conditions of utility (serving the information needs of
intended users), feasibility (keeping evaluation operations realistic, prudent,
viable, and frugal), propriety (conducting evaluations legally, ethically, and
with due regard for the welfare of participants and those affected by result),
and accuracy (revealing and conveying technically sound information about the
features that determine the evaluand’s merit, worth, probity, and/or
significance).
Kriteria model evaluasi program untuk praktikum Kimia Analisis
Dasar yang baik dalam penelitian ini mengacu pada standar model evaluasi
di atas, disesuaikan untuk mengevaluasi Praktikum Kimia Analitik Dasar.
Model evaluasi program Praktikum Kimia Analitik Dasar yang baik
memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1) Komprehensip: objek evaluasi
Metode Penelitian
Penelitian disertasi ini termasuk penelitian pengembangan yang
bertujuan untuk menghasilkan produk berupa: Evaluasi program model
ECIPR yang komponennya meliputi Environment Context untuk
238 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Hasil Penelitian
Produk pertama ditemukan informasi yang berkaitan dengan potret
dan karakter Praktikum Kimia Analisis Dasar yang dilaksanakan di FMIPA
UNNES Semarang (2008-2011) yang akan dievaluasi dengan evaluasi
program model ECIPR hasil pengembangan. Desain analisis uji kelayakan
model dilakukan dengan program LISREL.
Evaluasi program model ECIPR hasil pengembangan dengan cara
modifikasi model, adaptasi metode, dan prosedur dari evaluasi program
model Kirkpatrick dan evaluasi program model CIPP 2003 yang sudah
tersedia. Bentuk model ECIPR dapat dilihat pada Gambar 1. Evaluasi
program model ECIPR terdiri atas empat komponen yaitu
LW
Hasil
T E EC I P R Praktikum
S = Komponen
= Indikator
= Modified Context
= Feedback
240 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
0,40 X1
0,7
7
0
0,5
0,75 X4
b. Evaluasi Input
Berdasarkan analisis hasil evaluasi pada tahap input construct indicator
reliability=0,8429 validitas indikator rasio alat laboratorium dengan jumlah
mahasiswa=0,88 rasio bahan kimia dengan jumlah mahasiswa=0,49 rasio
buku petunjuk praktikum dengan jumlah mahasiswa=0,96. Berdasarkan
analisis diskripsi jawaban responden pada keidealan rasio fasilitas
laboratorium terhadap jumlah mahasiswa 40% responden menjawab sangat
ideal, 55% menjawab ideal dan 5% menjawab cukup ideal. Berarti data
empirik evaluasi input sesuai dengan evaluasi input teoretik.
0,22 X5
0,6
6
6
0,9
0,06 X6
242 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
c. Evaluasi Process
Berdasrkan analisis hasil evaluasi process diperoleh construct indicator
reliability=0,7666, validitas indikator persiapan praktikum= 0,72
keterampilan proses=0,76 membuat laporan sementara=0,61. Hasil analisis
diskripsi kualitatif 99,90% responden menyatakan praktikum berjalan baik
dan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Ini berarti bahwa evaluasi
process secara teoretis didukung data empirik.
0,49 X1
0,7
2
1
0,6
0,62 X3
d. Evaluasi Result
Berdasarkan analisis hasil evaluasi pada tahap hasil diperoleh construct
indicator reliability = 0,9560, validitas indikator kinerja mahasiswa
dilaboratorium = 1,00 keterampilan laboratorium = 0,69, keterampilan
investigasi = 0,99. Ini dapat dipahami bahwa evaluasi pada tahap hasil
sesuai dengan kondisi hasil yang dicapai di laboratorium, Evaluasi result
teoretik didukung oleh data empirik hasil penelitian.
-0,00 X5
1, 0
0
9
0.9
0,01 X8
244 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
246 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Daftar Pustaka
Cennamo, K., & Kalk, D. 2005. Real World Instructional Design. Canada:
ThomsomWadsworth.
Guskey, T.R. 2000. Evaluating Professional Development. Colifornia: Corwin
Press
Kirkpatrick, D.L. 1996. Evaluating Training Programs. San Fransisco: Berrett-
koehler publisher.
Lagowski, J. J. 2002. The Role of The Laboratory in Chemical Education. Paper
presented in Departement of Chemistry and Biochemistry The
University of Texas at Austin.
Nitco, A.J., & Brookhart, S.M. 2001. Educational Assessment of Student (5th
ed), Upper Saddle River NJ: Pearson Education, Inc
Ogle, G.J. 2002. Towards A Formatif Evaluation Tool. Dissertation: Virginia
Polytechnic Institute and State University – USA.
Popham, W.J. 2005. Classroom Assessment What Teachers Need to Know, (4th
ed).Boston : Pearson Education, Inc.
Stufflebeam, D. L., & Madaus, G. F. 2000. Evaluation Models: Viewpoints on
Educational and Human Services Evaluation. (Eds). Boston: Kluwer
Academic Publishers.
Stufflebeam, D. L. 2002. CIPP Model Checklist, Retrieved on 8 th
November 2004 [versi elektronik]
http://www.wmich.edu/evalctr/checklist.
Stufflebeam, D. L. 2003.The CIPP Model For Evaluation. Paper presented at
the annual Conference of the Oregon Program Evaluators Network,
Portland, Oregon, Retrived on 10th March 2004 [versi elektronik]:
http://www.wmich.edu/evalctr/pubs/CIPP-ModelOregon10-
03.pdf
Thiagarajan, S., Dorothy, S.S., & Melvyn, I. S. 1974. Instructional development
for training teachers of exeptional children. Bloomington Indiana: Indiana
University.
Thorndike, R.L. 1982. Applied Psychometrics. Boston: Houghton Mifflin
Company.
Valadez, J., & Bamberger, M. 1994. Monitoring and Evaluating Social
Program in Developing Countries. Washington: the World Bank.
248 − Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Tahun 16, Nomor 1, 2012