Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Judul
Percobaan Korosi Pada Logam ( Paku )
B. Tujuan
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya korosi dan faktor-faktor apa saja
yang dapat mempercepat korosi
C. Landasan Teori
Menurut Roberge, Korosi adalah peristiwa rusaknya logam karena reaksi dengan
lingkungannya, sedangkan menurut Gunaltun, korosi adalah fenomena elektrokimia
dan hanya menyerang logam,Korosi adalah teroksidasinya suatu logam. Korosi adalah
kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi dengan lingkungan yang korosif. Korosi
dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan.
Dalam kehidupan sehari - hari, besi yang teroksidasi disebut dengan karat dengan
rumus Fe2O3·xH2O. Proses perkaratan termasuk proses elektrokimia, di mana logam
Fe yang teroksidasi bertindak sebagai anode dan oksigen yang terlarut dalam air yang
ada pada permukaan besi bertindak sebagai katode.
Reaksi perkaratan:
Anode : Fe → Fe2+ + 2 e–
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH-(aq) Eº = +0.40 V
atau
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 . xH2O, yaitu
karat besi. Korosi Besi memerlukan oksigen dan air.
a. Kerugian
Besi ( Paku ) yang terkena korosi akan bersifat rapuh dan tidak ada kekuatan. Ini sangat
membahayakan kalau besi tersebut digunakan sebagai pondasi bangunan atau
jembatan. Senyawa karat juga membahayakan kesehatan, sehingga besi tidak bisa
digunakan sebagai alat-alat masak, alat-alat industri makanan/farmasi/kimia.
b. Pencegahan
1) Proses pelapisan
Besi dilapisi dengan suatu zat yang sukar ditembus oksigen. Hal ini dilakukan dengan
cara dicat atau dilapisi dengan logam yang sukar teroksidasi. Logam yang digunakan
adalah logam yang terletak di sebelah kanan besi dalam deret volta (potensial reduksi
lebih negatif dari besi). Contohnya: logam perak, emas, platina, timah, dan nikel.
Besi dilindungi dari korosi dengan menempatkan besi sebagai katode, bukan sebagai
anode. Dengan demikian besi dihubungkan dengan logam lain yang mudah teroksidasi,
yaitu logam di sebelah kiri besi dalam deret volta (logam dengan potensial reduksi lebih
positif dari besi).
Hanya saja logam Al dan Zn tidak bisa digunakan karena kedua logam tersebut mudah
teroksidasi, tetapi oksida yang terbentuk (A12O3/ZnO) bertindak sebagai inhibitor
dengan cara menutup rapat logam yang di dalamnya, sehingga oksigen tidak mampu
masuk dan tidak teroksidasi. Logam-logam alkali, seperti Na, K juga tidak bisa
digunakan karena akan bereaksi dengan adanya air. Logam yang paling sesuai untuk
proteksi katodik adalah logam magnesium (Mg). Logam Mg di sini bertindak sebagai
anode dan akan terserang karat sampai habis, sedang besi bertindak sebagai katode
tidak mengalami korosi.
. Pada proses korosi terjadi reaksi antara ion-ion dan juga antar elektron. Anode
adalah bagian dari permukaan logam dimana metal akan larut.
Dengan kata lain ion-ion besi Fe++ akan melarut dan elektron-elektron
e- tetap tinggal pada logam. Katode adalah bagian permukaan
logam dimana elektron-elektron 4e- yang tertinggal akan menuju kesana (oleh
logam) dan bereaksi dengan O2 dan H2O.
Ion-ion 4 OH- di anode bergabung dengan ion 2 Fe2+ dan membentuk 2 Fe(OH)2.
Oleh kehadiran zat asam dan air maka terbentuk karat Fe2O3.
Katoda: 2 H+ + 2 e- → H2
Penyebab Korosi
Faktor yang berpengaruh terhadap korosi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang
berasal dari bahan itu sendiri dan dari lingkungan. Faktor dari bahan meliputi
kemurnian bahan, struktur bahan, bentuk kristal, unsur-unsur kelumit yang ada dalam
bahan, teknik pencampuran bahan dan sebagainya. Faktor dari lingkungan meliputi
tingkat pencemaran udara, suhu, kelembaban, keberadaan zat-zat kimia yang bersifat
korosif dan sebagainya. Bahan-bahan korosif (yang dapat menyebabkan korosi) terdiri
atas asam, basa serta garam, baik dalam bentuk senyawa an-organik maupun organik.
Faktor yang mempengaruhi Korosi :
Korosi pada permukaan suatu logam dapat dipercepat oleh beberapa faktor, antara
lain:
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS
sangatlah penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus
listrik yang baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk
terjadinya korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan
korosi akan naik.
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan
naiknya temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam yang digunakan untuk pipa dan perlengkapan pipa → logam yang
mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi, akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan
isolasi dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga
korosi galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam
yang mudah terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan
listrik di pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat
terjadi.
4. Air
E. Cara kerja
1. Menyusun rangkaian percobaan dengan 8 buah gelas gelas aqua gelas aqua seperti
berikut :
F. Hasil
Agua Keterangan
A Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka (tanpa air)
B Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka berisi air dan paku
dibiarkan tenggelam sepenuhnya.
C Paku diletakkan di dalam gelas aqua terbuka berisi air, tetapi posisi
paku diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam
sebagian.
D Paku diletakkan dalam gelas aqua terbuka berisi larutan cuka
(CH3COO), dan paku dibiarkan dalam keadaan tenggelam
E Paku diletakkan dalam gelas aqua kosong yang tertutup
F Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi air dan paku
dibiarkan tenggelam.
G Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi air, akan tetapi
posisi paku diatur sedemikian rupa sehingga paku hanya terendam
sebagian.
H Paku diletakkan dalam gelas aqua tertutup berisi larutan cuka
(CH3COO)
G. Pembahasan
Korosi merupakan proses rusaknya benda-benda, terutama logam yang disebabkan
oleh reaksi kimia atau elektrokimia logam tersebut dengan lingkungannya. Contoh
korosi yang paling sering terjadi adalah perkaratan besi, yaitu suatu reaksi kimia
kompleks yang di dalamnya besi bergabung dengan oksigen dan air membentuk
besi oksida yang terhidrasi (Fe2O3.nH2) . Proses perkaratan besi merupakan proses
elektrokimia, yaitu oksidasi besi oleh oksigen yang berasal dari udara dan reduksi
oksigen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :
1. Oksige
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada
bagian besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin banyak
oksigen di suatu tenmpat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di dalamnya
terjadi.
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat
mempercepat korosi logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses
korosi pada beberapa peralatan yang terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut
yang mengandung garam dapat memicu terjadinya korosi pada badan kapal yang
terbuat dari logam.
Untuk menyelidiki lebih lanjut tentang perkaratan besi tersebut dan juga
menyelidiki faktor-faktor (oksigen, air dan keelektrolitan) yang
mempengaruhinya serta membuktikan kebenaran teori yang saya dapat, saya
melakukan penelitian selama 14 hari dengan membuat 8 kondisi berbeda pada
masing masing gelas gelas aqua. Pengkondisian tersebut adalah sebagai berikut :
Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan mengenai korosi. Saya menemukan
bahwa dalam proses korosi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan H2O
c) Keelektrolitan larutan
Pengaruh factor-faktor tersebut saya simpulkan dengan mengamati tingkat
keparahan karat pada masing masing gelas gelas aqua yang telah dikondisikan
berbeda tersebut.
Pada hari 1-11 perkaratan paling parah terjadi pada paku yang direndam dalam air
di gelas gelas aqua yang terbuka. Hal ini jelas menunjukkan bahwa kombinasi
antara air dan oksigen akan lebih memberikan efek yang lebih signifikan daripada
keberadaan O2 saja atau H2O saja.
Dalam penelitian ini, saya menemukan sedikit ketidak sesuaian antara teori dan
data yang saya peroleh.Ketidaksesuaian ini adalah tentang pengaruh asam terdapat
korosi. Dalam teori disebutkan bahwa asam akan mempercepat korosi, akan tetapi
pada pengamatan saya dari hari ke-1 hingga ke-11 menunjukkan bahwa paku yang
direndam dalam air cuka (asam) justru tidak mengalami perkaratan sama sekali.
Paku yang direndam dalam air cuka terlihat lebih bersih dari sebelum dilakukan
perendaman dan terlihat semakin hitam dari hari ke hari.Hal ini jelas bertentangan
dengan berbagai teori yang telah dikemukakandan hal itu sempat membuat saya
berkesimpulan bahwa teori yang saya baca tentang pengaruh asam terhadap
perkaratan tersebut adalah salah.
Hal ini membuat saya mengetahui bahwa asam akan sangat mempercepat korosi
apabila ia telah berinteraksi dengan O2, dan akan mencegah korosi apabila ia tidak
berinteraksi dengan O2.
H. Kesimpulan
1. Korosi adalah proses suatu logam mengalami reaksi oksidasi di udara bebas.
Korosi juga merupakan reaksi redoks antara logam dengan zat yang ada di
sekitarnya dan menghasilkan senyawa yang tidak dikehendaki. Senyawa tersebut
biasanya berupa oksida logam atau logam karbonat.
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi :
Oksigen
Air
Keektrolitan larutan
Permukaan logam
Sel elektrokimia