Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari jum´at tanggal 14 februari 2015 jam 09.00 WIB penulis
melakukan studi kasus dengan gangguan persepsi : sensori halusinasi pendengaran pada Tn.A di
ruang kutilang Rumah Sakit jiwa provinsi lampung, di dapatkan data sebagai berikut.
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn .A
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Pringsewu
No RM : 134304
Nama : Ny .S
Pekerjaan : IRT
membanting gelas dan piring. Klien tampak seperti mendengarkan sesuatu serta mulut komat
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa dan dibawa ke RS jiwa
pada tahun 2013. Dari pengakuannya ia disuruh oleh roh halus yang membisiki ditelinganya
untuk pergi keluar rumah. klien sering mendengar suara-suara saat sedang sendiri dan lebih
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda Vital
2. Pengukuran antopometri
TB : 168 cm.
BB : 83 kg.
3. Keadaan Fisik
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Klien tampak seperti mendengarkan sesuatu serta mulut komat kamit dan kadang tersenyum
sendiri.
Keterangan :
: garis keturunan
: garis perkawinan
Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien tinggal bersama istri dan ketiga anaknya..
Semua saudara klien sudah menikah mempunyai anak. Klien sudah menikah dan mempunyai
dua orang anak perempuan dan anak laki-laki. Klien sehari-hari bekerja sebagai petani dan
2. Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien menyukai semua bagian tubuhnya dan bersyukur atas semua yang diciptakan Tuhan.
Klien mengatakan kurang puas dengan bentuk tubuhnya yang gemuk dan rambutnya yang
b. Identitas Diri
Klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dan klien menerima dengan ikhlas
c. Peran
Klien seorangpetani, di rumah klien biasa di layani oleh istri anak anak perempuannya
d. Ideal Diri
Klien mengatakan ingin menafkahi istri dan anaknya sendiri, tetapi klien tidak bekerja
e. Harga Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya kurang percaya diri dan merasa malu karena klien dianggap
orang sakit jiwa oleh tetangga-tetanganya dan penyakit yang diderita saat ini tidak bisa
sembuh, klien lebih suka menyendiri di rumah dari pada berkumpul dengan tetangganya.
3. Hubungan Sosial
Selama klien dirawat di RS jiwa Provinsi Lampung. Klien mengatakan tidak suka berkumpul
dengan teman-temannya maupun perawat yang ada ruangan. Klien tidak peduli dengan
lingkungan sekitar. Klien terlihat lebih suka sendiri dikamarnya dan melamun.
4. Spiritual (nilai dan keyakinan)
Klien berkeyakinan pada agama Islam, kegiatan ibadah seperti sholat dilakukan ketika belum
masuk rumah sakit. Selama klien di rawat di rumah sakit klien menyatakan jarang
F. STATUSMENTAL
1. Penampilan
Kebersihan dan kerapihan klien cukup baik, rapi dan pakaian yang dikenakan klien juga
sesuai.
2. Pembicaraan
3. Aktvitas Motorik
Klien sehari-hari banyak menghabiskan waktu di kamarnya dan melamun, tampak gelisah dan
mondar-mandir. Klien kadang-kadang juga marah-marah tanpa sebab dan ingin memukul
orang.
4. Alam Perasaan
5. Afek
Afek klien labil, emosinya cepat berubah-ubah, kadang senang, sedih dan gelisah.
Klien kooperatif ketika diajak ngobrol, tapi kontak mata klien kurang, klien mengatakan
7. Persepsi
Klien mengalami halusinasi dengar. Klien mendengar suara-suara yang muncul saat klien
sendirian melamun, dan sering terjadi pada malam hari. Dari pengakuannya ia disuruh oleh
roh halus yang membisiki ditelinganya. Saat klien mendengar suara-suara itu klien merasa
takut, cemas dan sangat mengganggu. Klien biasanya hanya berdo’a dan minta perlindungan
8. Proses Fikir
Saat berinteraksi klien mampu menjawab apa yang ditanyakan lawan bicara secara berurutan
sesuai dengan topik tanpa menunggu lama, Klien menjawab pertanyaan yang diberikan
9. Isi Pikir
Klien sering curiga dan berprasangka buruk pada orang lain yang belum ia kenal. Klien juga
Tingkat kesadaran klien masih cukup baik. Klien dapat mengetahui apakah ini pagi, siang,
sore atau malam. Klien juga mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit. Klien masih
ingat siapa saja yang semalam tidur seruang dengan dia. Klien bisa mengenali perawat.
11. Memori
a. Jangka Panjang : Baik, klien dapat menyebutkan tanggal kelahiran anak pertamanya yaitu
10 September 1991.
b. Jangka Pendek : Baik, klien dapat menyebutkan nama teman-temannya yang ada
diruangan.
c. Saat Ini : Baik, klien dapat mengingat nama perawat dan klien juga ingat menu makanan
Klien mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberikan pertanyaan tidak meminta
Klien mampu mengambil keputusan sederhana misalnya “Apabila bapak diminta milih maka
bapak milih makan dulu atau mandi dulu ?” klien menjawab “Saya memilih makan dulu baru
mandi, karena setelah makan harus cuci piring nanti bisa kotor kalau pilih mandi dulu”.
Klien menyadari bahwa klien saat ini mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat pada
tahun 2013.
1. Makan
Klien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore) habis seporsi dengan menu yang berbeda yang
2. Minum
Klien minum 8 gelas perhari, selama klien dirawat di rumah sakit. Klien minum sesuai yang
disediakan.
3. BAB / BAK
Klien BAB 2 kali sehari dan BAK 4-6 kali sehari. Klien melakukan sendiri tanpa bantuan.
4. Mandi
Klien mandi 2 kali sehari tiap pagi dan sore dengan memakai sabun, menggosok gigi setiap
Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan, klien berpakaian cukup rapi.
6. Istirahat / Tidur
Klien dapat istirahat cukup dan tidur selama kurang lebih 8 jam tiap harinya, pada siang hari
Ny.A tidur kurang lebih 1 jam dan tidur malam dari jam 21.00 wib sampai 04.00 wib, saat
7. Penggunaan Obat
Klien minum obat 2 kali sehari (pagi dan sore). Klien minum obat sesuai dosis dan anjuran
H. MEKANISME KOPING
Jika klien mendapatkan masalah klien lebih memilih untuk memendamnya sendiri
Klien mengatakan “Saya lebih suka menyendiri dikamar dari pada berkumpul dengan teman-
N DATA MASALAH
O.
itu ± 7 menit“.
DO:
- Mulut komat-kamit.
- Klien mondar-mandir.
- Koping maladaptif.
lingkungan sekitar
DO:
K. ASPEK MEDIS
2. Terapi Medis :
a. Terapi farmakologi
L. POHON MASALAH
( Core Promblem )
N. Rencanakeperawatan
D Tujuan Kriteriaevaluasi
x
1 Gangguan TUM : 1. Ekpresi wajah klien 1. Beri salam/panggil
Persepsi :
Sensori Kliendapat bersahabat. nama klien.
halusinasi
mengontrol 2. Klien menunjukkan rasa 2. Sebutkan nama
mengungkapkan masalah
yang dihadapi
suara.
3. Bantu klien
mengenal halusinasinya
a. Tanyakan apakah
dikatakan halusinasinya.
c. Katakan perawat
percaya klien mendengar
sendiri tidak
mendengarnya.
itu
e. Katakan bahwa
klien
4. Diskusikan dengan
klien :
a. Situasi yang
menimbulkan/ tidak
menimbulkan halusinasi.
terjadinya halusinasi.
5. Diskusikan dengan
senang).
6. Beri kesempatan
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya.
mengontrol halusinasinya
secara bertahap.
5. Beri kesempatan
kepada klien untuk
melakukan cara yang
telah dilatih, evaluasi
hasilnya, dan beri pujian
jika berhasil
TUK 4 : 1.Keluarga menyatakan Buat kontrak waktu,
halusinasi, proses
terjadinya halusinasi,
keluarga untuk
memutus halusinasi.
3. Jelaskan tentang
obat-obatan halusinasi.
4. Jelaskan cara
merawat anggota
biarkan sendirian,
makan bersama
5. Anjurakan keluarga
pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi.
6. Beri informasi
waktu kontrol kerumah
sakit dan bagaimana
cara mencari bantuan
jika halusinasi tidak
bisa diatasi dirumah.
konsultasi.
5. Bantu klien
menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar
Hari Pertama
6. Memberikan O:
klien. interaksi.
menghardik. masalahnya .
A:
- SP1P Halusinasi tercapai.
P:
Klien :
Perawat :
Hari Kedua
yaitu bercakap-cakap O:
klien. A:
kedua yang telah diajarkan. menemui perawat atau klien lain dan
halusinasinya muncul.
mencobanya. harian.
Klien :
Perawat :
jadwal.