Vous êtes sur la page 1sur 26

A.

PENGKAJIAN

Pengkajian dilakukan pada hari jum´at tanggal 14 februari 2015 jam 09.00 WIB penulis

melakukan studi kasus dengan gangguan persepsi : sensori halusinasi pendengaran pada Tn.A di

ruang kutilang Rumah Sakit jiwa provinsi lampung, di dapatkan data sebagai berikut.

1. Identitas

a. Identitas klien

Nama : Tn .A

Umur : 40 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Pringsewu

Tanggal masuk : 13 februari 2015 Jam : 13.50 WIB

No RM : 134304

Diagnosa medik : Skizofrenia paranoid

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny .S

Pekerjaan : IRT

Hubungan dengan klien : Istri


B. ALASAN MASUK

Klien sering menyendiri mengurung diri dikamar, melamun, marah-marah dengan

membanting gelas dan piring. Klien tampak seperti mendengarkan sesuatu serta mulut komat

kamit dan kadang tersenyum sendiri.

C. FAKTOR PREDISPOSISI

Keluarga klien mengatakan klien pernah mengalami gangguan jiwa dan dibawa ke RS jiwa

pada tahun 2013. Dari pengakuannya ia disuruh oleh roh halus yang membisiki ditelinganya

untuk pergi keluar rumah. klien sering mendengar suara-suara saat sedang sendiri dan lebih

sering pada malam hari.

D. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg. Suhu : 36,4 °C.

Nadi : 100 x / menit. RR : 24 x / menit.

2. Pengukuran antopometri

TB : 168 cm.

BB : 83 kg.

3. Keadaan Fisik

a. Kepala : Rambut agak keriting, beruban.

b. Mata : Tidak fokus, pandangan tajam, kontak mata kurang.

c. Hidung : Bersih, kadang terlihat tarikan nafas yang keras.

d. Mulut : Klien bicara kacau, suka ngomong sendiri.

e. Muka : Ekspresi wajah tegang dan mudah tersinggung.

f. Ekstremitas : Tangan klien kadang-kadang mengepal, tidak ada cacat pada


ekstremitas atas maupun bawah, otot terlihat menegang.

E. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Klien tampak seperti mendengarkan sesuatu serta mulut komat kamit dan kadang tersenyum

sendiri.

Keterangan :

: laki - laki : Laki-laki meninggal : KLIEN

: perempuan : perempuan meninggal

: garis keturunan

: garis perkawinan

: garis ket.tinggal serumah

Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien tinggal bersama istri dan ketiga anaknya..

Semua saudara klien sudah menikah mempunyai anak. Klien sudah menikah dan mempunyai
dua orang anak perempuan dan anak laki-laki. Klien sehari-hari bekerja sebagai petani dan

dibantu oleh istrinya. Hubungan klien dengan keluarga baik.

2. Konsep Diri

a. Gambaran diri

Klien menyukai semua bagian tubuhnya dan bersyukur atas semua yang diciptakan Tuhan.

Klien mengatakan kurang puas dengan bentuk tubuhnya yang gemuk dan rambutnya yang

agak kriting yang sudah mulai beruban.

b. Identitas Diri

Klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang laki-laki dan klien menerima dengan ikhlas

dia sebagai laki-laki. Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara.

c. Peran

Klien seorangpetani, di rumah klien biasa di layani oleh istri anak anak perempuannya

mengenani makan,pakaian dll. klien adalah tulang punggung keluarganya.

d. Ideal Diri

Klien mengatakan ingin menafkahi istri dan anaknya sendiri, tetapi klien tidak bekerja

selama sakit, klien tidak ingin membebani istrinya.

e. Harga Diri

Klien mengatakan bahwa dirinya kurang percaya diri dan merasa malu karena klien dianggap

orang sakit jiwa oleh tetangga-tetanganya dan penyakit yang diderita saat ini tidak bisa

sembuh, klien lebih suka menyendiri di rumah dari pada berkumpul dengan tetangganya.

3. Hubungan Sosial

Selama klien dirawat di RS jiwa Provinsi Lampung. Klien mengatakan tidak suka berkumpul

dengan teman-temannya maupun perawat yang ada ruangan. Klien tidak peduli dengan

lingkungan sekitar. Klien terlihat lebih suka sendiri dikamarnya dan melamun.
4. Spiritual (nilai dan keyakinan)

Klien berkeyakinan pada agama Islam, kegiatan ibadah seperti sholat dilakukan ketika belum

masuk rumah sakit. Selama klien di rawat di rumah sakit klien menyatakan jarang

menjalankan sholat 5 waktu.

F. STATUSMENTAL

1. Penampilan

Kebersihan dan kerapihan klien cukup baik, rapi dan pakaian yang dikenakan klien juga

sesuai.

2. Pembicaraan

Saat diajak berkomunikasi klien bicara cepat, keras, mudah dimengerti.

3. Aktvitas Motorik

Klien sehari-hari banyak menghabiskan waktu di kamarnya dan melamun, tampak gelisah dan

mondar-mandir. Klien kadang-kadang juga marah-marah tanpa sebab dan ingin memukul

orang.

4. Alam Perasaan

Klien merasa sedih karena kangen dengan kedua anaknya.

5. Afek

Afek klien labil, emosinya cepat berubah-ubah, kadang senang, sedih dan gelisah.

6. Interaksi Selama Wawancara

Klien kooperatif ketika diajak ngobrol, tapi kontak mata klien kurang, klien mengatakan

mudah tersinggung jika mengobrol dengan orang lain

7. Persepsi

Klien mengalami halusinasi dengar. Klien mendengar suara-suara yang muncul saat klien

sendirian melamun, dan sering terjadi pada malam hari. Dari pengakuannya ia disuruh oleh
roh halus yang membisiki ditelinganya. Saat klien mendengar suara-suara itu klien merasa

takut, cemas dan sangat mengganggu. Klien biasanya hanya berdo’a dan minta perlindungan

dari Allah SWT agar suara itu bisa hilang.

8. Proses Fikir

Saat berinteraksi klien mampu menjawab apa yang ditanyakan lawan bicara secara berurutan

sesuai dengan topik tanpa menunggu lama, Klien menjawab pertanyaan yang diberikan

dengan pembicaraan yang cepat dan lancar.

9. Isi Pikir

Klien sering curiga dan berprasangka buruk pada orang lain yang belum ia kenal. Klien juga

merasa bahwa dirinya bisa menyembuhkan orang sakit.

10. Tingkat Kesadaran

Tingkat kesadaran klien masih cukup baik. Klien dapat mengetahui apakah ini pagi, siang,

sore atau malam. Klien juga mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit. Klien masih

ingat siapa saja yang semalam tidur seruang dengan dia. Klien bisa mengenali perawat.

11. Memori

a. Jangka Panjang : Baik, klien dapat menyebutkan tanggal kelahiran anak pertamanya yaitu

10 September 1991.

b. Jangka Pendek : Baik, klien dapat menyebutkan nama teman-temannya yang ada

diruangan.

c. Saat Ini : Baik, klien dapat mengingat nama perawat dan klien juga ingat menu makanan

apa saja yang sudah dimakan tadi.


12. Tingkat Konsentrasi Dan Berhitung

Klien mampu berkonsentrasi dengan baik, ketika diberikan pertanyaan tidak meminta

mengulang pertanyaan yang diberikan, klien mampu melakukan penghitungan sederhana

misalnya 20+25+25 berapa ? klien menjawab 70.

13. Kemampuan Penilaian

Klien mampu mengambil keputusan sederhana misalnya “Apabila bapak diminta milih maka

bapak milih makan dulu atau mandi dulu ?” klien menjawab “Saya memilih makan dulu baru

mandi, karena setelah makan harus cuci piring nanti bisa kotor kalau pilih mandi dulu”.

14. Daya Tilik Diri

Klien menyadari bahwa klien saat ini mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat pada

tahun 2013.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG

1. Makan

Klien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore) habis seporsi dengan menu yang berbeda yang

disediakan di rumah sakit, klien makan sendiri tanpa bantuan.

2. Minum

Klien minum 8 gelas perhari, selama klien dirawat di rumah sakit. Klien minum sesuai yang

disediakan.

3. BAB / BAK

Klien BAB 2 kali sehari dan BAK 4-6 kali sehari. Klien melakukan sendiri tanpa bantuan.

4. Mandi

Klien mandi 2 kali sehari tiap pagi dan sore dengan memakai sabun, menggosok gigi setiap

mandi dan dua hari sekali keramas.


5. Berpakaian

Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan, klien berpakaian cukup rapi.

6. Istirahat / Tidur

Klien dapat istirahat cukup dan tidur selama kurang lebih 8 jam tiap harinya, pada siang hari

Ny.A tidur kurang lebih 1 jam dan tidur malam dari jam 21.00 wib sampai 04.00 wib, saat

tidur malam terkadang Ny.A terbangun karena mendengar suara-suara.

7. Penggunaan Obat

Klien minum obat 2 kali sehari (pagi dan sore). Klien minum obat sesuai dosis dan anjuran

yang telah ditentukan oleh dokter secara rutin dan teratur.

H. MEKANISME KOPING

Jika klien mendapatkan masalah klien lebih memilih untuk memendamnya sendiri

(menyendiri) dengan alasan malu menceritakan masalahnya kepada orang lain.

I. MASALAH PSIKOLOGIS DAN LINGKUNGAN

Klien mengatakan “Saya lebih suka menyendiri dikamar dari pada berkumpul dengan teman-

teman saya yang ada diruangan”


J. ANALISA DATA

N DATA MASALAH

O.

1 DS : Perubahan Persepsi Sensori

- Klien mengatakan “Saya suka Halusinasi Pendengaran

mendengar suara bisikan roh halus yang

menyuruh saya terus untuk pergi keluar

rumah . Suara-suara itu muncul kadang-

kadang 2 – 3 kali dalam 1 minggu biasanya

muncul kalo saya lagi menyendiri dan

melamun, apalagi malam hari.lama suara

itu ± 7 menit“.

DO:

- Klien tampak bingung.

- Mulut komat-kamit.

- Klien kadang bicara sendiri.

- Klien mondar-mandir.

- Klien tersenyum sendiri

- Koping maladaptif.

2 DS : Isolasi sosial : Menarik diri

- Klien mengatakan tidak suka

berkumpul dengan teman-temannya

maupun perawat yang ada ruangan.


- DO :

- Klien terlihat acuh dengan

lingkungan sekitar

- Klien terlihat lebih suka menyendiri

di kamarnya dan melamun.

- Kontak mata kurang.

3 DS : Resiko mencederai diri, orang lain

- Klien mengatakan “Saya merasa dan lingkungan

terganggu jika mendengar suara-suara itu,

saya juga jengkel dan rasanya ingin

melempar barang-barang kalau suara-

suara itu muncul “.

- Klien mengatakan sebelum dibawa

kesini klien marah-marah dan melempar

gelas dan piring.

DO:

- Klien bicara kacau

- Klien marah-marah tanpa sebab.

- Pandangan mata tajam, tidak fokus,


kontak mata kurang.

- Nada suara cepat dan tinggi

K. ASPEK MEDIS

1. Diagnosa Medik : Skizofrenia paranoid

2. Terapi Medis :

a. Terapi farmakologi

Namaobat Dosis Warna Indikasi Efeksamping


Triheksilfenidil 2x2 mg/hari Putih Parkinson rileks.  Mengantuk
 Lemas
Chlorpromazine 2x100 orange Penenang dosis  Mengantuk
mg/hari tinggi.  Mata kabur
Haloperidol pink Obat halusinasi.  Tremor
2x1,5
mg/hari

b. Terapi Non farmakologi : klienpernahmendapatkanterapi ECT (Elektro Convulsion Therapy

L. POHON MASALAH

Resiko mencedirai diri, orang lain dan lingkungan

Resiko menciderai (akibat)

Perubahan persepsi sensori : Halusinasi

( Core Promblem )

Isolasi sosial : Menarik diri


M. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Persepsi : Sensori Halusinasi

2. Isolasi Sosial : Menarik diri

3. Resiko Mencederai Diri Sendiri, Orang Lain Dan Lingkungan.

N. Rencanakeperawatan

N Diagnosake Perencanaan Intervensi


o perawatan

D Tujuan Kriteriaevaluasi
x
1 Gangguan TUM : 1. Ekpresi wajah klien 1. Beri salam/panggil
Persepsi :
Sensori Kliendapat bersahabat. nama klien.
halusinasi
mengontrol 2. Klien menunjukkan rasa 2. Sebutkan nama

halusinasinya senang. perawat sambil berjabat

. 3. Ada kontak mata. tangan.

TUK 1 : 4. Klien mau berjabat 3. Jelaskan maksud

Klien dapat tangan. hubungan interaksi.

membina 5. Klien mau menyebutkan 4. Jelaskan tentang

hubungan nama. kontrak yang akan

saling 6. Klien mau menjawab dibuat

percaya. salam. 5. Beri rasa aman

7. Klien mau duduk dan sikap empati

berdampingan dengan 6. Lakukan kontak


singkat tapi sering
perawat.
8. Klien bersedia

mengungkapkan masalah

yang dihadapi

TUK 2 : Klien dapat menyebutkan 1. Lakukan kontak sering

Klien dapat jenis, waktu, isi, situasi, dan singkat secara

mengenal frekuensi, dan respon bertahap.

halusinasinya timbulnya halusinasi 2. Observasi tingkah

(jenis, waktu, laku klien terkait dengan

isi, situasi, halusinasinya : bicara

frekuensi, dan tertawa tanpa

dan respon stimulus, mengarahkan

saat telinga kekiri, kekanan,

timbulnya kedepan seolah olah

halusinasi). klien mendengar suara-

suara.

3. Bantu klien

mengenal halusinasinya

a. Tanyakan apakah

ada suara yang didengar.

b. Tanyakan apa yang

dikatakan halusinasinya.

c. Katakan perawat
percaya klien mendengar

suara itu, namun perawat

sendiri tidak

mendengarnya.

d. Katakan bahwa klien

lain juga ada yang seperti

itu

e. Katakan bahwa

perawat akan membantu

klien

4. Diskusikan dengan

klien :

a. Situasi yang

menimbulkan/ tidak

menimbulkan halusinasi.

b. Waktu dan frekuensi

terjadinya halusinasi.

5. Diskusikan dengan

klien apa yang dirasakan

jika terjadi halusinasi

(marah, takut, sedih dan

senang).

6. Beri kesempatan
klien untuk
mengungkapkan
perasaannya.

TUK 3 : 1. Klien dapat 1. Identifikasi bersama

Klien dapat menyebutkan tindakan yang klien cara tindakan yang

mengontrol biasanya dilakukan untuk dilakukan jika terjadi

halusinasinya mengendalikan halusinasinya. halusinasi.

. 2. Klien dapat 2. Diskusikan manfaat

menyebutkan cara baru untuk cara yang digunakan

mengontrol halusinasi. klien, jika bermanfaat

3. Klien dapat memilih cara beri Pujian.

mengatasi halusinasi seperti 3. Diskusikan cara

yang telah didiskusikan baru untuk memutus/

dengan perawat. mengontrol timbulnya

4. Klien dapat halusinasi dengan cara :

melaksanakan cara yang telah a. Menghardik.

dipilih untuk mengendalikan b. Menemui orang lain

halusinasi. untuk bercakap-cakap.

5. Klien dapat mencoba c. Melakukan kegiatan


cara menghilangkan
halusinasi. yang biasa dilakukan.

4. Bantu klien memilih

dan melatih cara

mengontrol halusinasinya

secara bertahap.

5. Beri kesempatan
kepada klien untuk
melakukan cara yang
telah dilatih, evaluasi
hasilnya, dan beri pujian
jika berhasil
TUK 4 : 1.Keluarga menyatakan Buat kontrak waktu,

Klien dapat setuju untuk mengikuti tempat, dan topik


dukungan
dari keluarga pertemuan dengan perawat. dengan keluarga saat
dalam
mengontrol 2. Keluarga mampu keluarga berkunjung.
halusinasinya menyebutkan pengertian,
. tanda dan gejala, proses 2. Diskusikan pada
terjadinya halusinasi dan
tindakan untuk keluarga tentang
mengendalikan halusinasi.
pengertian halusinasi,

tanda dan gejala

halusinasi, proses

terjadinya halusinasi,

serta cara yang dapat

dilakukan klien dan

keluarga untuk

memutus halusinasi.

3. Jelaskan tentang

obat-obatan halusinasi.

4. Jelaskan cara

merawat anggota

keluarga yang halusinasi

dirumah misalnya beri


kegiatan, jangan

biarkan sendirian,

makan bersama

5. Anjurakan keluarga

untuk memantau obat-

obatan dan cara

pemberiannya untuk

mengatasi halusinasi.

6. Beri informasi
waktu kontrol kerumah
sakit dan bagaimana
cara mencari bantuan
jika halusinasi tidak
bisa diatasi dirumah.

TUK 5 : 1. Klien dapat menyebutkan Diskusikan dengan klien

Klien dapat manfaat, dosis dan efek dan keluarga tentang


memanfaatka
n obat samping obat. dosis, frekuensi dan
dengan baik
2. Klien dapat manfaat minum obat.

mendemonstrasikan 2. Anjurkan klien

penggunaan obat dengan meminta sendiri obat

benar. pada perawat dan

3. Klien dapat informasi merasakan manfaatnya.

tentang efek dan efek 3. Anjurkan klien

samping obat. bicara dengan dokter

4. Klien dapat memahami tentang manfaat dan efek


akibat berhentinya samping minum obat

mengonsumsi obat-obat tanpa yang dirasakan

konsultasi. 4. Diskusikan akibat

5. Klien dapat menyebutkan berhenti mengonsumsi


prinsip 6 benar penggunaan
obat obat-obat tanpa

konsultasi.

5. Bantu klien
menggunakan obat
dengan prinsip 6 benar

O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari Pertama

No Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


.
Dx
1. 05/06/2014 SP1PHalusinasi S:

10.30 WIB 1. Melakukan BHSP - Klien mengatakan senang

dengan klien. berkenalan dengan penulis.

2. Menanyakan tentang - Klien mengatakan “Saya suka

perasaan klien. mendengar suara bisikan roh halus

3. Mengidentifikasi yang menyuruh saya untuk pergi

halusinasi yang dialami keluar rumah. Suara-suara itu

klien (jenis, isi, frekuensi, muncul kadang-kadang 2 kali dalam

waktu, situasi, dan respon). 1 hari biasanya muncul kalau saya

4. Menjelaskan kepada lagi menyendiri dan melamun, lama

klien cara-cara untuk suara itu ± 7 menit, saya merasa


mengontrol halusinasi. cemas dan takut kalau suara-suara

5. Melatih klien cara itu muncul rasanya ingin melempar

mengontrol halusinasi barang-barang“.

dengan cara yang pertama - Klien mengatakan bersedia

yaitu menghardik memasukan cara yang telah dilatih

halusinasi. kedalam jadwal harian.

6. Memberikan O:

kesempatan kepada klien - klien kooperatif saat diajak

untuk melakukan cara yang interaksi.

sudah diajarkan. - Klien mau membina hubungan

4. Memberikan saling percaya dengan penulis.

reirforcement positif kepada - Kontak mata klien ada saat

klien. interaksi.

5. Melakukan Evaluasi - Klien mau menjawab

terhadap perasaan klien pertanyaan yang diberikan oleh

setelah latihan mengontrol penulis.

halusinasi dengan cara - Klien mau menceritakan

menghardik. masalahnya .

6. Memasukan latihan - Klien mau memperhatikan

menghardik halusinasi cara menghardik yang diajarkan

dalam jadwal kegiatan dan mau mempraktekkannya

harian klien. dengan benar.

A:
- SP1P Halusinasi tercapai.

P:

Klien :

- Motivasi klien utuk melakukan

menghardik halusinasi secara

mandiri sesuai jadwal yaitu setiap

pagi jam 09.00 , siang jam 13.00 dan

sore jam 16.00.

Perawat :

- Evaluasi SP1P Halusinasi

- Monitor klien latihan

menghardik sesuai dengan jadwal

yang telah disusun.

- Lanjutkan SP2P Halusinasi

Hari Kedua

No. Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


Dx
1. 06/06/2014 SP2P Halusinasi S:

10.00 WIB 1.Melakukan BHSP - Klien mengatakan perasaanya

dengan klien dan hari ini senang bertemu lagi dengan

mengingatkan kembali penulis.

nama penulis. - Klien mengatakan “Saya masih

2.Menanyakan tentang suka mendengar suara bisikan roh


perasaan klien. halus yang menyuruhnya keluar

3. Menanyakan pada klien rumah. Suara-suara itu muncul

apakah halusinasinya masih kadang-kadang 2 kali dalam 1 hari

muncul. biasanya muncul kalau saya lagi

4. Validasi jenis, isi, menyendiri dan melamun, lama

waktu, frekuensi, situasi dan suara itu ± 7 menit“.

respon klien terkait - Klien mengatakan kalau

halusinasinya. kemarin sudah diajarkan bagaimana

5. Mengevaluasi cara cara untuk menghardik halusinasi.

mengontrol halusinasi - Klien mengatakan setelah

dengan cara pertama yang menghardik suara-suara yang

sudah diajarkan dan didengarnya itu hilang.

mengevaluasi jadwal - Klien mengatakan mau diajari

kegiatan harian klien. cara mengontrol halusinasi dengan

6. Melatih klien menemui orang lain untuk

mengontrol halusinasi bercakap-cakap dan mau

dengan cara yang kedua mempraktekanya.

yaitu bercakap-cakap O:

bersama orang lain. - Klien kooperatif

7. Memberi kesempatan - Klien mau melakukan kontak

kepada klien untuk mata dengan perawat.

mempraktekan cara - Klien mampu mengajak

bercakap-cakap dengan bercakap-cakap dengan perawat


orang lain. meskipun hanya sebentar.

8. Memberikan - Klien mau memasukan kedalam

reirforcement positif kepada jadwal harian.

klien. A:

9. Melakukan evaluasi - SP2P halusinasi tercapai.

terhadap perasaan klien P:

setelah latihan mengontrol Klien :

halusinasi dengan cara yang - Motivasi klien utuk segera

kedua yang telah diajarkan. menemui perawat atau klien lain dan

10. Memasukan latihan bercakap-cakap jika halusinasinya

cara mengontrol halusinasi muncul.

dengan cara menemui orang Perawat :

lain untuk diajak bercakap- - Evaluasi SP2P Halusinasi

cakap kedalam jadwal - Perawat selalu siap ketika klien

kegiatan harian klien. mengajak bercakap-cakap saat

halusinasinya muncul.

- Lanjut SP3P Halusinasi


Hari Ketiga

No. Tanggal/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


Dx
1. 06/06/2014 SP3P Halusinasi S:

11.00 WIB 1.Melakukan BHSP dengan - Klien mengatakan “Saya

klien dan mengingatkan masih suka mendengar bisikan

kembali nama penulis. roh halus yang menyuruhnya

2.Menanyakan tentang keluar rumah .Suara-suara itu

perasaan klien. muncul kadang-kadang 2 – 3 kali

3.Menanyakan apakah dalam 1 hari biasanya muncul

halusinasinya masih muncul. kalau saya lagi menyendiri dan

4. Mengevaluasi cara melamun, lama suara itu ± 7

mengontrol halusinasi dengan menit“.

cara pertama dan kedua yang - Klien mengatakan sudah

sudah diajarkan serta melakukan cara yang diajarkan

mengevaluasi jadwal kegiatan yaitu menghardik dan menemui

harian klien. orang lain untuk bercakap-cakap

5. Melatih klien mengontrol sesuai jadwal dan saat suara-

halusinasi dengan cara yang suaranya muncul.

ketiga yaitu dengan - Klien mengatakan selalu

melakukan aktifitas terjadwal berusaha untuk berkumpul dan

yang biasa dilakukan. melakukan aktivitas.


6. Mengidentifikasi O:

bersama klien cara atau - Klien masih mengingat nama

tindakan yang dilakukan jika perawat, dan masih ingat cara

terjadi halusinasi. mengontrol halusinasi dengan

7. Mendiskusikan cara cara pertama dan kedua

yang digunakan klien yaitu (menghardik halusinasi dan

melakukan aktivitas dan menemui orang lain untuk

memberi pujian pada Klien bercakap-cakap) yang sebelumnya

jika bisa melakukannya. telah diajarkan.

8. Memotivasi Ny. A - Klien kooperatif saat diajak

dalam melakukan aktivitas bicara.

untuk menghilangkan - Klien mau melakukan kontak

halusinasinya mata dengan perawat.

9. Membantu membuat - Klien mampu menyebutkan

dan melaksanakan jadwal kegiatan apa saja yang biasa

kegiatan harian yang telah dilakukan yaitu menyapu,

disusun klien. mencuci piring, melipat pakaian,

10. Meminta teman, dan lain-lain.

keluarga, atau perawat - Klien mampu melakukan

untuk menyapa klien jika kegiatan yang sudah dipilih dan

sedang halusinasi. dilatih dengan benar.

11. Membantu klien - Klien mau memasukan

memilih cara yang sudah kegiatan yang sudah dipilih dan


dianjurkan dan dilatih untuk dilatih kedalam jadwal kegiatan

mencobanya. harian.

12. Memberi kesempatan A:

pada klien untuk melakukan - SP3P Halusinasi tercapai.

cara yang dipilih dan dilatih P:

Klien :

- Motivasi klien utuk belajar

mengontrol halusinasi dengan

cara mengahardik, menemui

orang lain untuk bercakap cakap

dan melakukan aktivitas sesuai

dengan jadwal yang telah disusun.

Perawat :

- Monitor klien latihan

menghardik, menemui orang lain

untuk bercakap-cakap, dan

melakukan aktivitas sesuai

jadwal.

Vous aimerez peut-être aussi