Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.EDEMA
2.1 Definisi Edema
Edema atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan
ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal
dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga
badan). Oedema dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general). Oedema yang
bersifat lokal seperti terjadi hanya di dalam rongga perut (ascites), rongga dada
(hydrothorax) (Wheda, 2010).
Cairan edema diberi istilah transudat, memiliki berat jenis dan kadar protein
rendah, jernih tidak berwarna atau jernih kekuningan dan merupakan cairan yang
encer atau mirip gelatin bila mengandung di dalamnya sejumlah fibrinogen plasma.
Edema bisa bersifat lokal dan bisa menyebar. Oedema lokal bisa terjadi pada
kebanyakan organ dan jaringan-jaringan, bergantung pada penyebab lokalnya edema
yang menyebar mempengaruhi seluruh bagian tubuh tapi yang paling parah mungkin
tubuh bagian bawah karena adanya gravitasi yang menarik air ke bawah sehingga
terakumulasi di bagian bawah tubuh misalnya oedema pada exstremitas bawah, terjadi
hanya di dalam rongga perut (hydroperitoneum atau ascites), rongga dada
(hydrothorax), di bawah kulit (edema subkutis atau hidops anasarca), pericardium
jantung (hydropericardium) atau di dalam paru-paru (edema pulmonum).
Sedangkan edema yang ditandai dengan terjadinya pengumpulan cairan edema
di banyak tempat dinamakan edema umum (general edema). Kenaikan tekanan
hidrostatik terjadi pada gagal jantung, penurunan tekanan osmotic terjadi sindrom
nefrotik dan gagal hati.
B. KONGESTI
2.7 Definisi Kongesti
Kongesti biasa disebut juga hyperemia yaitu keadaan dimana terdapat darah
secara berlebihan di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Atau juga biasa
dikatakan adanya peningkatan volume darah pada jaringan atau bagian tubuh yang
mengalami proses patologik
Kongesti merupakan kondisi medis dimana congests darah di wilayah tertentu dari
tubuh. Kadang-kadang, juga didefinisikan sebagai kemerahan pada kulit seperti yang
disebabkan oleh kemacetan kapiler. Kondisi ini biasanya karena setiap obstruksi atau
peradangan yang mencegah darah mengalir normal.
Kongesti adalah suatu keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan didalam
pembuluh darah atau keadaan yang disertai meningkatnya volume darah dalam pembuluh
darah yang melebar. Hiperemia peningkatan volume darah dalam vasa kecil dan kapilar
jaringan/ bagian tubuh. Hiperemi dimana keadaanya terdapat darah secara berlebihan
(peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada daerah tertentu. Kata lain
untuk kongesti adalah hiperemia.Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana hiperemi
dapat timbul :
1. Kenaikan jumlah darah yang mengalir ke daerah atau
2. Penurunan jumlah darah yang mengalir dari daerah
.Jika dilihat secara kasar, maka daerah jaringan atau organ yang mengalami
kongesitf akan tampak kelihatan merah tua (Ungu) karena bertambahnya darah pada
jaringan tersebut,
Ketika sebuah jaringan meningkatkan aktivitas ada penurunan baik ditandai dalam
tekanan parsial oksigen dan pH, peningkatan tekanan parsial karbon dioksida, dan
peningkatan suhu dan konsentrasi ion kalium
2.8 Jenis-jenis Kongesti
Pada dasarnya terdapat dua mekanisme dimana kongesti dapat timbul, yaitu
ditimbulkan oleh kenaikan nyata jumlah darah yang mengalir kesuatu daerah tertentu dan
1) Jika aliran darah kedalam suatu daerah bertambah dan meningkat ( kongesti Aktif)
Kongesti aktif adalah sama seperti apa yang disebut sebagai latihan atau kongesti
fungsional. Jenis kongesti terjadi sementara, kontrak otot. Ini mungkin disebabkan
oleh peningkatan dalam personal aktivitas gastrointestinal, jantung, atau mental. Ini
adalah fakta mengingat bahwa ketika tubuh meningkatkan metabolisme, aliran darah
meningkat juga. Dan untuk orang dengan kongesti, sebagian besar darah yang akan
Yang berarti lebih banyak darah yang mengalir kedalam daerah itu daripada
biasanya. Kenaikan aliran darah local ini dilakukan dengan dilatasi arteriol yang
berkelakuan seperti klep yang mengatur aliran kedalam mikro sirkulasi local.Karena
sifatnya sangat alamiah, maka kongesti aktif ini sering bersifat sebentar, bila rangsang
arteriol berhenti maka aliran darah yang terkena berkurang dan keadaan normal
kembali.
Sesuai dengan namanya kongesti pasif tidak menyangkut tentang kenaikan jumlah
darah yang mengalir kesuatu daerah, tetapi lebih merupakan suatu gangguan aliran
darah dari daerah itu. Apapun yang menekan venule atau vena akan menimbulkan
kongesti pasif. Jadi dapat juga dikatakan bahwa kongesti pasif adalah penurunan
jumlah darah yang mengalir dari daerah yang disebabkan oleh adanya tekanan pada
venula-venula dan vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan. Selain sebab
lokal tadi, kongesti pasif juga dapat terjadi akibat sebab sistemik
Jika seseorang telah mengalami itu (kongestif pasif), darah terkumpul dalam
organ tubuh tertentu sebagai respon terhadap vena yang tersumbat menyebabkan
darah tidak dapat bebas bergerak. Dan karena kondisi ini, kadar oksigen dalam darah
berkurang dan adanya limbah metabolisme dalam tubuh meningkat, yang juga dapat
C.PERDARAHAN
2.11 Definisi Pendarahan
Perdarahan adalah keluarnya darah dari system kardiovaskuler, disertai
penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari
tubuh.perdarahan dapat terjadipada kapiler, vena, arteri atau jantung
2.12 Penyebab dan CaraMengatasi Perdarahan
Penanganan cidera dinilai melalui tingkatan cedera berdasarkan adanya
perdarahan lokal.
1) Akut (0-24 jam
Kejadian cedera antara saat kejadian sampai proses perdarahan berhenti,
biasanya 24 jam, pertolongan yang benar dapat mempersingkat periode ini.
2) Sub-akut (24-48 jam)
Masa akot telah berakhir, perdarahan telah berhenti, tetapi bisa berdarah lagi.
Bila pertolongan tidak benar akan kembali ke tingkat akut, berdarah lagi.
3) Tingkat lanjut (48 jam sampai lebih)
Pedarahan telah berhenti, kecil kemungkinan kembali ke tingkat akut,
penyembuhan telah mulai. Dengan pertolongan yang baik masa ini dapat
dipersingkat, pelatih harus sangat mahir dalam hal ini agar tahu kapan harus
meminta pertolongan dokter.
Gambar 1
c. Selanjutnya masukkan segulungan kain kasa ke dalam hidung (druk). Kain
kasa lebih baik lagi di basahi dengan hidrogen peroksida. Untuk beberapa
waktu (20-30 menit) mintalah korban untuk membuka mulutnya dan katakan
padanya untuk sementara waktu tidak menelan ludah.
d. Bisa juga memasukkan gulungan daun sirih ke dalam lubang hidung yang
berdarah. Karena daun sirih mengandung minyak atsiri (kadinen, kavikol,
sineol, eugenol, kariovilen, karvakrol, tarpinen, seskuiterpen). Kandungan ini
dapat membantu menyempitkan pembuluh darah.
e. Selain itu, untuk sementara waktu korban tidak boleh mendengus atau
membuang ingus.
3. Perdarahan pada telinga
Terjadinya perdarahan pada telinga ini bisa jadi disebabkan oleh tusukan benda
tajam, mungkin juga karena tulan kepala retak, atau dapat pula di akibatkan oleh
adanya ledakan yang keras. Untuk membantu korban maka hal yang harus dilakukan
adalah dengan mengirim dia segera ke rumah sakit. Jangan tetesi telinga korban
dengan obat tetes telinga dan jangan berusaha membersihkan gumpalan darah pada
lubang telinga.
4. Perdarahan pada waktu hamil
Perdarahan pada ibu hamil merupakan hal yang perlu diwaspadai, karena dapat
terjadi tiba-tiba bahkan kadang terjadi tanpa sebab ataupun tidak dapat diperkirakan
sebelumnya. Hal yang terpenting adalah bagaimana memberikan pertolongan pertama
pada ibu, mengantisipasi keadaan yang lebih buruk akibat kehilangan cairan dan
mencegah shock.
Perdarahan pada waktu hamil, secara umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu
perdarahan pada kehamilan muda (di bawah 5 bulan) dan perdarahan pada kehamilan
lanjut/tua (di atas 6 atau 7 bulan).
Perdarahan pada kehamilan muda diakibatkan oleh: keguguran (abortus),
kehamilan di luar kandungan (kehamilan di luar rahim) dan kehamilan anggur (mola),
yaitu kehamilan yang tidak berisi janin tetapi berisi gelembung-gelembung yang
berwarna seperti anggur. Perdarahan pada kehamilan tua/lanjut disebabkan oleh
lepasnya plasenta/ari-ari sebelum bayi lahir atau perdarahan pada plasenta dan karena
jalan lahir tertutup plasenta.
a. Perdarahan pada kehamilan muda
1) Keguguran atau abortus
Tanda-tanda abortus adalah:
a) Pengeluaran darah mulai hanya berupa bercak atau sedang hingga hebat
(gumpalan darah) pada usia kehamilan di bawah 5 bulan.
b) Terjadinya kram atau nyeri/ mulas pada perut bagian bawah.
Cara penaganannya adalah dengan
a) Bila perdarhan/bercak sedikit segera istirahat baring total di tempat tidur,
dan tidak melakukan aktifitas apapun.
b) Bantu semua keperluan makan-minum, mandi, dan lain-lain keperluan
sehari-hari.
c) Istirahat yang cukup dan beri support mental/psikologis.
d) Bila perdarahan banyak segera periksa ke dokter kandungan atu rujuk ke
rumah sakit.
2) Kehamilan di luar kandungan
Tanda-tanda kehamilan di luar kandungan adalah:
a) Nyeri perut bagian bawah yang sangat, bahkan hingga limbung/pingsan.
b) Pengeluaran darah bercak hingga sedang.
c) Penderita tampak pucat.
d) Terdapat tanda-tanda shock.
Cara penanganannya adalah dengan:
Penderita segera di rujuk ke rumah sakit/dokter kandungan.
3) Kehamilan anggur atau mola.
Tanda-tanda mola adalah:
a) Pengeluaran darh berwarna coklat disertai jaringan yang bergelembung-
gelembung seperti anggur.
b) Mual dan muntah berlebihan.
c) Kram atau nyeri/mulas pada perut bagian bawah.
d) Perut tampak lebih besar dari usia kehamilannya.
Cara penanganannya adalah dengan:
Penderita segera di rujuk ke rumah sakit/dokter kandungan.
b. Perdarahan pada kehamilan tua/lanjut
1) Perdarahan karena lepasnya plasenta (ari-ari)
Tanda-tanda perdarahan karena lepasnya plasenta adalah:
a) Kelur darah berwarna merah tua agak kehitaman pada umur kehamilan
lebih dari 6 atau 7 bulan.
b) Biasanya terdapat faktor penyebab sebelumnya, misalnya jatuh,
penyakit/infeksi, tekanan darah tinggi, dan sebagainya.
Cara penanganannya adalah dengan:
Penderita segera di rujuk ke rumah sakit/dokter kandungan.
2) Perdarhan karena jalan lahir tertutup plasenta (ari-ari)
Tanda-tanda perdarhan karena jalan lahir tertutup plasenta adalah:
a) Pengeluaran darah ringan atau berupa bercak hingga banyak, berwarna
merah segar pada kehamilan di atas 6-7 bulan.
b) Perdarahan umumnya berhenti secara spontan.
c) Tidak ada penyebab sebelumnya, kadang-kadang terjadi pada waktu
bangun tidur.
Cara penanganannya adalah dengan:
Penderita segera di rujuk ke rumah sakit/dokter kandungan.
5. Perdarahan pada rongga perut
Perdarahan pada rongga perut yang diakibatkan oleh luka terbuka mudah
diketahui. Tetapi rongga perot dapat juga terjadi tanpa luka terbuka, misalnya yang di
timbulkan oleh pukulan yang keras oleh benda tumpul ke arah perut. Pada kecelakaan
kendaraan bermotor, hal semacam ini tidak jarang di jumpai.
Bahay perdarahan rongga perut selain infeksi (bila ada luka terbuka), juga
shock dan kematian cepat menyusul.
Tanda-tanda perdarahan rongga perut tanpa luka terbuka ialah: penderita
merasa kesakitan yang hebat pada di daerah perut. Dinding perut menegang (kadang-
kadang sampai sekeras papan). Bila dipegan atau ditekan perutnya penderita akan
merasa kesakitan. Mual dan muntah yang kadang-kadang berdarah merupakan salah
satu tanda-tandanya. Kemudian akan cepat menjadi shock dan meninggal.Tindakan
pertongan pertama:
a. Bila ada luka terbuka:
Tutup lukanya dengan snelverband. Jika tidak ada snelverband,
tutuplah dengan setumpuk tebal kasa steril. Siramlah kasa seteril
dengan cairan steril (aquadest steril atau larutan garam steril).
Apabila ada usus yang nampak keluar, jangan berusaha untuk
memasukkannya kembali.
Balutlah luka tersebut dengan balutan yang menekan.
Jangan dfiberi minum atau makanan apa pun. Jika penderita merasa
haus, cukup basahi bibirnya dengan air.
Kirim segera ke rumah sakit.
b. Tanpa luka terbuka (akibat pukulan atau ledakan):
Jangan diberi minum atau makan apa pun.
Balut perut dengan balutan menekan.
Kirim segera ke rumah sakit.
6. Perdarahan di kepala
Kulit kepala mempunyai jaringa pembuluh darah yang sangat banyak
jumlahnya. Sehingga luka yang dangkalpun banyak mengalirkan darah. Perdaran di
kepala akan lebih berbahaya jika terjadi di atas telinga atau di belakang kepala.
Tindakan pertolongan:
Perhatikan mungkin ada tulang kepala yang retak (perdarahan lewat te linga
dan hidung)
Perhatikan pula tulang kepala yang pecah dan mungkin ada gangguan pada
otak. Jika tidak ada tanda-tanda patah tulang kepala atau gangguan pada otak.
Hentikanlah pendarahan dengan cara menekan langsung pada luka.
Luka ditutup dengan kasa steril dan diberi balutan menekan.
Jika tidak ada tanda-tanda patah tulang kepala atau gangguan pada otak:
tekanan langsung pada luka akan lebih berbahaya. Yang harus dikerjakan ialah:
Mencoba menghentikan perdarahan dengan menekan nadi yang mengalirkan darah ke
kulit kepala. Cara melakukannya yaitu dengan cara menggunakan tiga jari tangan, nadi
leher di tekan ke belakang. Ibu jari tangan yang menekan diletakkan di tengkuk. Jadi
nadi ditekan ke arah ibu jari, jangan ke arah tenggorokan. Nadi yang di tekan adalah
nadi yang terletak pada sisi yang sama dengan tempat perdarahan. Penekanan
dilakukan lebih rendah dari jakun.
Kemudian tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan jika terjadi luka
terbuka di kepala tanpa disertai patah tulang kepala adalah:
Gunting rambut sekitar luka.
Bersihkan luka dengan cairan steril.
Tutup luka dengan kasa steril lalu di balut
Bawa penerita ke dokter
8. Perdarahan di mata
Kelilip yang tajam atau tusukan benda tajam dapat melukai mata.Tindakan
pertolongan yang harus dilakukan:Penderita harus segera diusung ke rumah sakit
dengan mata di balut dengan menggunakan balutan (kasa) steril.
9. Perdarahan pembuluh nadi
Pembuluh nadi bertugas membawa darah segar dari jantung ke seluruh bagian
tubuh. Kebanyakan pembuluh nadi ini tersimpan dalam di bawah jaringan tubuh, dan
hanya beberapa saja yang dekat permukaan ke kulit. Tanda-tanda pendarahan pembuluh
nadi adalah: darah keluar menyembur sesuai dengan denyut jantung. Darah yang keluar
berwarna merah segar.
Tindakan pertolongan harus segera diberikan karena penderita akan cepat
kehilangan darah dan terjadi shock. Ada tiga cara penghentian perdarahan nadi:
Gambar 3
3.1 Kesimpulan
Edema atau sembab adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan
ekstravaskuler (cairan interstitium) yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal
dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar dan rongga-rongga
badan). Oedema dapat bersifat setempat (lokal) dan umum (general). Oedema yang
bersifat lokal seperti terjadi hanya di dalam rongga perut (ascites), rongga dada
(hydrothorax) (Wheda, 2010).
Kongesti adalah suatu keadaan dimana terdapat darah secara berlebihan
didalam pembuluh darah atau keadaan yang disertai meningkatnya volume darah
dalam pembuluh darah yang melebar. Hiperemia peningkatan volume darah dalam
vasa kecil dan kapilar jaringan/ bagian tubuh. Hiperemi dimana keadaanya terdapat
darah secara berlebihan (peningkatan jumlah darah) di dalam pembuluh darah pada
daerah tertentu.
Perdarahan adalah keluarnya darah dari system kardiovaskuler, disertai
penimbunan dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai keluarnya darah dari
tubuh.perdarahan dapat terjadipada kapiler, vena, arteri atau jantung.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa mengetahui edema dari sisi fisiologi,kongesti dan
pendarahan dan makalah ini bisa pakai sebagai referensi bagi yang mahasiswa
keperawatan maupun jurusan lainnya.