Vous êtes sur la page 1sur 28

MAKALAH REPRODUKSI

“ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR (BBL)”

Dosen Pembimbing:
Dr Sestu Retno D.A, S.kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


1. Aan Anisyah KU (151001001)
2. Ayu Lu’lu’ul Jannah (151001005)
3. Galih Puji Prasetyo (151001017)
4. Rizki Putri Isnain (151001038)
5. Verra Shintya Putri (151001043)
6. Okvita Tri Susanti (151001035)
7. Tita Heni Febrianti (151001041)
8. Widya Pangestu A (151001045)
9. Wiwik Aryunani (151001046)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
(STIKES) PEMKAB JOMBANG
2015/2016

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan karunia-Nya sehingga asuhan keperawatan tentang “Bayi Baru Lahir (BBL)”
ini dapat terselesaikan. Asuhan Keperawatan ini diajukan guna memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Reproduksi. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Asuhan
keperawatan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Semoga asuhan keperawatan ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Jombang, 26 Juli 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................. 2
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 2
1.3 TUJUAN .................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3
2.1 PENGERTIAN ........................................................................................ 3
2.2 CIRI-CIRI BAYI BARU LAHIR ............................................................ 3
2.3ADAFTASI FISIOLOGI BAYI BARU LAHIR ...................................... 4

2.4 PATHWAY ............................................................................................. 9


2.5PEMANTAUAN BAYI BARU LAHIR .................................................. 9
2.6 PENATALAKSANAAN MEDIS .......................................................... 10

2.7DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL ................ 11


BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ....................................................... 12
3.1 PENGKAJIAN ........................................................................................ 12
3.1 DIAGNOSA ............................................................................................ 16
3.3 INTERVENSI ......................................................................................... 19
3.4 IMPLEMENTASI ................................................................................... 21
3.5 EVALUASI ............................................................................................. 23
BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 24
4.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 24
4.2 SARAN .................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 - 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan)
yang berat. (Kukuh Rahardjo, 2014 : 5). Sedangkan, asuhan pada bayi baru lahir
normal adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir tersebut selama satu jam
pertama setelah kelahiran, sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan
usaha nafas spontan dengan sedikit bantuan. (Prawirohardjo, 2009 : 28).Adapun
permasalahan yang terjadi pada bayi baru lahir adalah asfiksia neonatorum, ikterus,
perdarahan tali pusat, kejang, BBLR, hipotermi, dll. (Muslihatun, 2010 : 6).
Periode segera setelah bayi baru lahir merupakan awal yang tidak
menyenangkan bagi bayi tersebut. Hal ini disebabkan oleh lingkungan kehidupan
sebelumnya (intrauterin) dengan lingkungan kehidupan sekarang (ekstrauterin)
yang sangat berbeda. Di dalam uterus janin hidup dan tumbuh dengan segala
kenyamanan karena ia tumbuh dan hidup bergantung penuh pada ibunya.
Sedangkan, pada waktu kelahiran, setiap bayi baru lahir akan mengalami adaptasi
atau proses penyesuaian fungsi – fungsi vital dari kehidupan di dalam uterus ke
kehidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga
homeostasis atau kemampuan mempertahankan fungsi – fungsi vital, bersifat
dinamis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan intrauterin.
Adaptasi segera setelah lahir meliputi adaptasi fungsi-fungsi vital (sirkulasi,
respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan metabolisme). Oleh karena itu, bayi
baru lahir memerlukan pemantauan ketat dan perawatan yang dapat membantunya
untuk melewati masa transisi dengan berhasil. (Muslihatun, 2010 : 10).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir
Normal?
1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Dapat mengetahui cara memberikan perawatan bayi baru lahir sesuai
dengan asuhan kebidanan sehingga bayi dapat melewati masa transisinya dengan
baik.

1
b. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian secara lengkap dan akurat pada bayi baru lahir
normal
2. Mampu merumuskan diagnosa dan / masalah keperawatan
3. Mampu merencanakan asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang ditegakkan
4. Mampu melaksanakan rencana asuhan keperawatan pada BBL normal secara
komprehensif
5. Mampu mengevaluasi hasil tindakan sesuai dengan perubahan perkembangan
kondisi klien
6. Mampu melaksanakan pencatatan asuhan keperawatan

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Bayi Baru Lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat
lahir 2.5000 gram ( Sugiyarti,2000)
Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru lahir dari rahim seorang
wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu sampai umur satu bulan
(FKUI,1999).
Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi
tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan sedikit bantuan atau
gangguan (prawiroharjo, S, 2002).
Jadi asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan
yang diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga
mencapai usia 37-42 minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.

2.2 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir (Keilly P, 2002)


1) Berat Badan 2.500 – 4.000 gram
2) Panjang Badan 48 – 52 gram
3) Lingkar dada 30 38 cm
4) Lingkar kepala 33 – 35 cm
5) GDS 45 g/dl – 130 g/dl
6) Bunyi jantung dalam menit pertama - tama ± 180 x/menit lalu menurun 120 –
140 x/menit
7) Pernafasan pada menit –menit pertama ± 40-60 x/menit
8) Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan sub kutan cukup dan diliputi
vernik caseosa
9) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
10) Kuku agak panjang dan lemas

3
11) Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora untuk laki-
laki testis sudah menurun
12) Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
13) Graps reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
14) Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam
pertama, mekoneum hitam kecoklatan.

2.3 Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir


Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
1) Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui
plasenta. Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali
pusat dipotong). Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat
adanya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan
tekanan oksigen dan peningkatan karbondioksida merangsang kemoreseptor pada
sinus karotis. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli
adanya surfaktan adalah menarik nafas, mengeluarkan dengan menjerit sehingga
oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan untuk mempertahankan ketegangan
alveoli.Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku. Pernapasan pada neonatus
biasanya pernapasan diafragma dan abdominal. Sedangkan respirasi beberapa saat
setelah kelahiran yaitu 40-60 x/menit.
2) Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari
plasenta masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar
masuk ke vena kava inferior melalui duktus venosus arantii yaitu yang
menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior, darah dari sel-
sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagian akan dialirkan ke plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian
seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan

4
duktus venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika
menjadi ligamen.

3) Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari
pertama dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata
hemoglobin dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Hb bayi baru lahir 14,5 – 22,5 gr/dl, Ht 44 – 72%, SDM 5 – 7,5 juta/mm3 dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb
janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5%
pada minggu ke 20.
4) Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah
dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air
ketuban terjadi melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air
ketuban dapat dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam
kehijauan). Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam
24 jam pertama.
5) Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar.Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar
untuk meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar
belum aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat
Glukoronide Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase)
yang berfungsi dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus
memperlihatkan gejala ikterus fisiologis.
6) Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang

5
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
metabolisme lemak sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.

7) Sistem termogenik
Pada neonatus apabila mengalami hipotermi, bayi mengadakan penyesuaian
suhu terutama dengan NST (Non Sheviring Thermogenesis) yaitu dengan
pembakaran “Brown Fat” (lemak coklat) yang memberikan lebih banyak energi
daripada lemak biasa. Cara penghilangan tubuh dapat melalui konveksi aliran
panas mengalir dari permukaan tubuh ke udara sekeliling yang lebih dingin.
Radiasi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan benda yang
lebih dingin tanpa kontak secara langsung. Evaporasi yaitu perubahan cairan
menjadi uap seperti yang terjadi jika air keluar dari paru-paru dan kulit sebagai
uap dan konduksi yaitu kehilangan panas dari permukaan tubuh ke permukaan
benda yang lebih dingin dengan kontak secara langsung.
8) Kelenjar endokrin
Selama dalam uterus fetus mendapatkan hormon dari ibu, pada waktu bayi
baru lahir kadang-kadang hormon tersebut masih berfungsi misalkan pengeluaran
darah dari vagina yang menyerupai haid perempuan. Kelenjar tiroid sudah
terbentuk sempurna sewaktu lahir dan mulai berfungsi sejak beberapa bulan
sebelum lahir.
9) Keseimbangan air dan ginjal
Tubuh bayi baru lahir mengandung relatif banyak air dan kadar natrium
relatif lebih besar daripada kalium. Hal ini menandakan bahwa ruangan
ekstraseluler luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena jumlah nefron matur
belum sebanyak orang dewasa dan ada ketidakseimbangan antara luas permukaan
glomerulus dan volume tubulus proksimal, renal blood flow (aliran darah ginjal)
pada neonatus relatif kurang bila dibandingkan dengan orang dewasa.
10) Susunan saraf

6
Jika janin pada kehamilan sepuluh minggu dilahirkan hidup maka dapat
dilihat bahwa janin tersebut dapat mengadakan gerakan spontan. Gerakan
menelan pada janin baru terjadi pada kehamilan empat bulan. Sedangkan
gerakan menghisap baru terjadi pada kehamilan enam bulan.
Pada triwulan terakhir hubungan antara saraf dan fungsi otot-otot menjadi
lebih sempurna. Sehingga janin yang dilahirkan diatas 32 minggu dapat hidup
diluar kandungan. Pada kehamilan 7 bulan maka janin amat sensitif terhadap
cahaya.

11) Sistem imunitas


Pada sistem imunologi Ig gamma A telah dapat dibentuk pada kehamilan 2
bulan dan baru banyak ditemukan segera sesudah bayi dilahirkan. Khususnya
pada traktus respiratoris kelenjar liur sesuai dengan bakteri dapat alat
pencernaan, imunoglobolin G dibentuk banyak dalam bulan kedua setelah bayi
dilahirkan. Ig A, Ig D dan Ig E diproduksi secara lebih bertahap dan kadar
maksimum tidak dicapai sampai pada masa kanak-kanak dini. Bayi yang
menyusui mendapat kekebalan pasif dari kolostrum dan ASI.
12) Sistem integumen
Stuktur kulit bayi sudah terbentuk dari sejak lahir, tetapi masih belum
matang. Epidermis dan dermis tidak terikat dengan baik dan sangat tipis. Vernik
kaseosa juga berfungsi sebagai lapisan pelindung kulit. Kulit bayi sangat sensitif
dan dapat rusak dengan mudah. Bayi baru lahir yang cukup bulan memiliki kulit
kemerahan yang akan memucat menjadi normal beberapa jam setelah kelahiran.
Kulit sering terlihat bercak terutama sekitar ektremitas. Tangan dan kaki
sedikit sianotik (Akrosianotik). Ini disebabkan oleh ketidakstabilan vosomotor.
Stasis kapiler dan kadar hemoglobin yang tinggi. Keadaan ini normal, bersifat
sementara dan bertahan selama 7-10 hari. Terutama jika terpajan pada udara
dingin.
13) Sistem skelet
Arah pertumbuhan sefalokaudal terbukti pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan. Kepala bayi cukup bulan berukuran seperempat panjang tubuh.
Lengan sedikit lebih panjang daripada tungkai. Wajah relatif kecil terhadap

7
ukuran tengkorak yang jika dibandingkan lebih besar dan berat. Ukuran dan
bentuk kranium dapat mengalami distorsi akibat molase.
Pada bayi baru lahir lutut saling berjauhan saat kaki diluruskan dan tumit
disatukan sehingga tungkai bawah terlihat agak melengkung. Saat baru lahir
tidak terlihat lengkungan pada telapak kaki. Ekstremitas harys simetris, terdapat
kuku jari tangan dan kaki, garis-garis telapak tangan dan sudah terlihat pada bayi
cukup bulan.
14) Sistem neuromuskuler
Reflek bayi baru lahir diantaranya :
a. Reflek pada Mata
 Berkedip atau Refleks korneal

8
 Reflek Pupil
 Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
 Bersin
 Glabela : ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis
mata) menyebabkan mata menutup dengan rapat.
c. Reflek pada mulut dan Tenggorokkan
 Menghisap
 Muntah
 Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan
bayi membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap: harus
hilang kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap selama 12 bulan.
 Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya
keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.
 Menguap
 Batuk
d. Reflek pada Ekstremitas
 Menggenggam
 Babinski
 Klonus, Pergelangan kaki: Dorsofleksi telapak kaki yang cepat ketika
menopang lutut pada posisi fleksi parsial mengakibatkan munculnya satu
sampai dua gerakan oskilasi (denyut). Akhirnya tidak boleh ada denyut
yang teraba.
 Refleks pada Massa/Moro
 Startle : Suara keras yang tiba-tiba menyebabkan abduksi lengan dengan
fleksi siku: tangan tetap tergenggam: harus hilang pada usia 4 bulan.

2.4 Pathway

9
PROSES PERSALIAN NORMAL

Kepala bayi melewati Perubahan suhu tubuh dari Pemotongan tali pusat Adaptasi psikologis ibu
jalan lahir suhu intra uterin yang stabil
(35-37o C) Perubahan peran
Adanya luka terbuka
Banyaknya cairan Suhu ruangan Ce mas
Amnion di jalan lahir
Kontaminasi pada luka
Koordinasi reflek menelan Penghilangan suhu tubuh Sekresi oksitosin
Menghisap belum sempurna (konveksi, radiasi, evaporasi) terhambat
Resti infeksi
Akumulasi cairan amnion Perubahan drastis suhu tubuh Pressure the ejection
Pada jalan napas of breast feeding

Bersihan jalan napas Proses adaptasi Ineffective breast feeding


Tidak efektif
Resti hipothermi
Resti gangguan pemenuhan
Kebutuhan nutrisi
Peningkatan insisible water loss
(IWL)

Resti kekurangan volume cairan

2.5 Pemantauan Bayi Baru Lahir


Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal
atau tidak dan diidentifikasi, masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.
a. 2 jam pertama sesudah kelahiran
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama sesudah lahir
meliputi :
 Kemampuan menghisap lemah atau kuat
 Bayi tampak aktif atau lunglai

10
 BAyi kemeraqhan atau biru
b. Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadapada
tidaknya kesehatan yang memerlukan tindak lanjut, seperti :
 Gangguan pernafasan
 Hipotermia
 Infeksi
 Cacat bawaan dan trauma lahir

2.6 Penatalaksanaan Medis


1) Tes diagnostik
a. Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm3, neutrofil meningkat sampai
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
b. Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
c. Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia, penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragi
prenatal/perinatal).
d. Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2
hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
e. Golongan darah dan RH.
f. (Marllyn. E, Doenges, 2001).
2) Terapi
a. Non Farmakologi
 Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima
setelah dilahirkan)
 Kontrol suhu, suhu rektal sekali kemudian suhu aksila
 Penimbangan BB setiap hari
 Jadwal menyusui
 Higiene dan perawatan tali pusat
b. Farmakologi
 Suction dan oksigen
 Vitamin K

11
 Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak
nitral atau neosporin)
 Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang
biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah
muskulus vastus lateralis.(Bobak, M Irene, 2005)

2.7 Diagnosa keperawatan yang sering muncul


1) Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan adaptasi dengan
lingkungan luar rahim, keterbatasan jumlah lemak.
2) Resiko tinggi perubahannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan refleks hisap tidak adekuat.
3) Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan trauma jaringan (pemotongan
tali pusat), tali pusat masih basah.
4) Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya air
(IWL), keterbatasan masukan cairan.
5) Kurangnya pengetahuan orangtua berhubungan dengan kurang terpaparnya
informasi.

12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BBL

KASUS

Ny.W berusia 26 tahun baru saja melahirkan bayi A perempuan dengan berat
3200grm panjang badan 45 cm pada tanggal 08 Mei 2017 di Ruang Bersalin RS.Jombang
pukul 08.00 WIB, saat dikaji perawat lingkar kepala bayi 28 cm dan lingkar dada 32 cm
dan frekuensi jantung 140 x/menit, suhu 36 OC dan saat lahir bayi langsung menanggis
lemah. dengan warna kulit kemerehan seluruh tubuh.dan gerakan sedang tidak aktif, badan
bayi A juga mengalami dingin dan pernafasan 40x/menit, reflek hisap bayi lemah.

3.1 PENGKAJIAN

Nama : Bayi W
Jenis kelamin : perempuan
Tanggal lahir : 08 Mei 2017/08.00 WIB
Berat Lahir : 3200grm
Panjang lahir : 45 cm
Nama Ibu : Ny.W
Umur ibu : 26 tahun
Alamat : Jombang
Identitas Orang Tua:
Nama ibu : Ny. W
Umur : 27 tahun
Alamat : Jombang
Pendidikan : SMA
Kebangsaan :Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : islam

Nama Ayah : Tn. H


Umur : 32 tahun
Alamat : Jombang

13
Pendidikan :SMA
Kebangsaan :Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam

1. RIWAYAT KEPERAWATAN
 Keluhan Utama : pasien lahir dalam keadaan normal tetapi badan dingin
 TTV pasien : frekuensi jantung (140x/menit) dan pernafasan 40 x/menit
suhu 36oC

TABEL APGAR SCORE

Tanda 0 1 2 SKOR
Frekuensi Tidak ada ≤100 ≥100 2
Jantung
Usaha Bernafas Tidak ada Lambat Menangis kuat 1
Tonus Otot Lumpuh Ekstremitas fleksi Gerakan aktif 1
sedikit
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Melawan 2
Warna Kulit Seluruh tubuh biru/ Tubuh kemerahan, Seluruh tubuh 2
pucat ekstremitas atas biru kemerahan
TOTAL 8

2. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : compos mentis
Keadaan umum : cukup baik
1. TTV
DJA : 140 x/mnt
Suhu : 360 C
Respirasi : 40x/mnt
2. Kepala

14
Cepal hematoma : tidak ada
Cepal succedenium : tidak ada
Sutura : Belum menutup
Rambut :Hitam Halus
3. Mata
Kesimetrisan : Simetris antara mata kanan dan kiri
Sklera : Putih tidak ada ikhterus
Konjungtiva : Merah muda
4. Hidung
Lubang hidung : Ada dan kedua lubang hidung simetris
Cuping hidung : Ada
5. Mulut dan Lidah
Palatum : Normal
Warna palatum : Merah muda
Warna lidah : Merah muda
Refleks hisap dan menelan:
- Moro : reflek kejutan dibagian extermitas atas atau bawah (ada
respon)
- Graspy : ada reflek genggam extermitas atas dan bawah (ada reflek)
- Stepping : menunjukan reflek seperti berjalan(belum ada reflek
berjalan)
- Rooting : menunjukan reflek seperti mencari putting susu(Ibu belum
menyusui bayi)
- Sucking : menunjukan reflek hisap yang kuat(ada,namun masih
belum kuat,belum terlatih)

6. Telinga
Kesimetrisan : Simetris antara kiri dan kanan
Warna : Sama dengan kulit wajah
Daun telinga : ada
Lekuk telinga : ada
Cairan yang keluar : Tidak ada dan tidak ada lesi
7. Leher
Kelenjar Thyroid : Tidak ada pembesaran

15
JVP : Tidak ada peninggian
8. Dada
DJA : 140 x/mnt
Gerakan : Dapat mengembang dan mengempis
9. Mamae
Putting : ada
Areola : menyebar disekitar putting
10. Abdomen
Bentuk : Bulat lonjong
Bising usus : ada
Tali pusat : masih basah dan rapuh
11. Punggung,Pinggul,dan Bokong
Tonjolan punggung : Tidak ada
Lipatan bokong : Simetris
Warna kulit bokong : Merah
12. Genetalia
Kondisi :Labia mayora menutupi labia minora
Keluar cairan : tidak ada
13. Tangan
Pergerakan : Baik
Jari tangan kanan/kiri : Lengkap
Reflek menggenggam : ada
Warna :merah,sedikit kebiru-biruan
14. Kaki
Pergerakan : baik
Jari kaki kanan/kiri : Lengkap
Refleks babinski : belum
15. Badan
Aktivitas : Baik
Warna kulit : Merah,penurunan jumlah lemak subcutan
Lanugo : Ada
Cyanosis : pada ekstermitas
Tekstur : Halus
16. Anus : mempunyai lubang anus

16
3.2 Diagnosa Keperawatan

Ns. Diagnosis Resiko Hipotermi (00253)


(NANDA-I) Domain 11 : keamanan/perlindugan
Kelas 6 : Termoregulasi
DEFINITION Rentan terhadap kegagalan termoregulasi
yang dapat mengakibatkan suhu tubuh
dibawah rentan normal diurnal, yang dapat
mengganggu kesehatan.

Faktor resiko  Hipotermia tingkat 1, suhu inti


mnedekati 36, 5 C
 Hipotermia tingkat 2 , suhu inti
mendekati 36 C
 Hipotermia tingkat 3, suhu inti
mendekati 35 C
 Hipotermia tingkat 4, suhu inti
mnedekati 34 C
 Kontrol vaskuler tidak efektif
 Melahirkan diluar rumah sakit tanoa
rencana
 Melahirkan diluar rumahsakit yang
beresiko tinggi
 Memandikan bayi baru lahir terlalu
dini
 Peningkatan area permukaan tubuh
terhadap rasio berat badan
 Peningkatan kebutuhan oksigen

17
 Peningkatan pulmonary vascular
resistant (PVR)
 Penundaan menyusui ASI
 Penurunan laju metabolik
 Termogenesis menggigil tidak efektif

18
3.3 INTERVENSI

NIC NIC

INTERVENSI AKTIVITAS OUTCOME INDIKATOR

Perawatan Bayi Action Thermoregulasi : 1. Suhu tidak


Baru lahir 1. Ukur Apgar scor pada menit
Baru lahir stabil(4)
Def: pertama dan ke 5
Definisi: keseimbagan 2. Nafas tidak
Manajemen 2. Bersihkan secret dari saluran
antara produksi panas, teratur (4)
neonatal selama mulut dan hidung
mendapatkan panas, 3. Kelesuhan (4)
transisi dari 3. Keringka bayi dengan
dan kehilangan panas 4. Perubahan
kehidupan menggunakan handuk
selama 28 hari warna kulit(4)
ektrauterin dan
4. Selimuti bayi segera setelah
pertama setelah
stabilisasi periode
lahir untuk mempertahankan
berikutnya dilahirkan
temperature tubuh
5. Pakaiakan penutup kepala
pada bayi
6. Letakan BBL di dada Ibu
untuk IMD
Observation
7. Monitor suhu bayi baru
lahir
8. Monitor frekuensi
pernfasan dan pola nafas
9. Monitor reflek hisap bayi
EDUKASI
10. Informasi kepada ibu bayi
tentang kebutuhan nutrisi
bayi baru lahir
11. Menginformasikan kepada
ibu bayi agara menjaga tali
pusar tetap kering
12. Ajarkan ibu cara meneteki

19
dan menyendawakan yang
benar

20
3.4 IMPLEMENTASI

NO Tanggal/Jam Implementasi Paraf

1 8 Mei 2017 1. mengukur dengan APGAR


SCORE
hasil : nilai 8
2. meghitung pernafasan bayi
Hasil : 40x/menit
3. mengukur bunyi jantung
4. hasil : 130 x/menit
5. memonitor suhu bayi baru lahir
Hasil : 36,5 oC
6. megukur dan timbang berat
bayi
Hasil : BB: 3200gr TB 45 cm
7. meletakan BBL dengan kontak
kulit ke kulit
hasil : bayi dapat menemple
pada dada ibu
8. meletakan bayi pada
penghangat (inkubator), tempat
tidur terbuka dengan penyebar
hangat, atau tempat tidur bayi
terbuka dengan pakaian tepat
untuk bayi yang lebih besar
atau lebih tua. Gunakan
bantalan pemanas dibawah
bayi bila perlu.
Hasil : bayi tenang saat di
taruh di inkubator
9. mengeringkan kepala bayi dan
tubuh kemudian pakaikan baju
dan popok serta dibedong

21
dengan selimut hangat
hasil : bayi merasa nyaman

22
3.5 EVALUASI

TGl/Jam Diagnosa Catatan Perkembagan Paraf


Keperawatan
8 mei 2017 Resiko hipotermi S: ibu pasien mengatakan anknya sudah
tidak dingin dan sudah mulai bisa
menetek
O:
 37 oC
 Warna kulit kemerahan
 Bayi sudah mulai tenang
 Pernafasan 45 x/menit
 Bunyi/denyut jantung 130 x/menit
A: Masalah teratasi
P: hentikan intervensi

23
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Bayi baru lahir (neonates) normal adalah bayi yang baru saja lahir sampai usia
empat minggu. Biasanya lahir dengan usia gestasi 38-42 minggu. Bayi lahir melalui
jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan, menangis kuat,
nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000 gram dan panjangnya
14-20 inci (35,6-50,8 cm). kepala bayi baru lahir itu amat besar dibanding bagian-
bagian badan yang lain. Ketika dilahirkan, tengkorak bayi baru lahir masih belum
sempurna menjadi tulang. Beberapa bayi baru lahir memiliki lanugo, khususnya di
belakang, bahu dan dahi. Lanugo hilang dengan sendirinya dalam beberapa
minggu.masalah yang mungkin timbul pada bayi baru lahir antar lain adalah resiko
hipotermi akibat perbuhan suhu pada uterus dan suhu lingkugan luar.

4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kelompok menyadari masih minimnya bahan
yang kelompok gunakan untuk menyusun makalah ini. Untuk itu kelompok
menyarankan supaya ada pihak lain dapat membahas masalah ini lebih
mendalam mengenai masalah ini. Dan tentunya bagi perawat yang melakukan
asuhan keperawatan diharapkan harus menganalisa keadaan pasien dengan baik dan
tepat

24
DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, Cristina, s.Dra, 1996, Perawatan kebidanan jilid II, Bratara, Jakarta

Suryana, Dra. Keperawatan Anak untuk Siswa SPK, 1996, Jakarta, EGC

Saifudin, Abdul Bahri, Prof, Dr, SPOG, MPH, 2000, Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal, Jakarta, Yayasan bina Pustaka Sarwono

Syahlan, Dr. SKM, 1993. Asuhan Kebidanan pada anak dalam konteks keluarga, Jakarta:
Depkes RI

IOWA Outcomes Project, Nursing Interventions Classification (NIC), Edisi 2, 2000,


Mosby

Nelson, 1992, Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2, EGC, Jakarta

Pusponegoro.H.D., dkk, 2004, Standar Pelayanan Medis Kesehatan anak, Edisi I, Ikatan
Dokter Anak Indonesia.

Wong, 2003, Keperawatan Pediatrik, EGC, Jakarta

25

Vous aimerez peut-être aussi