Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang tepat, efektif dan efisien
serta terdokumentasi secara benar, perlu adanya asesmen pasien
sebagai panduan dalam pelaksanaannya.
b. bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan Peraturan
Direktur tentang Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Baptis Kediri.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu Keputusan Direktur Rumah sakit Baptis Kediri tentang kebijakan
Asesmen Awal Pasien Rawat Jalan.
Kedua Kebijakan Asesman Awal Pasien Rawat Jalan sebagaiman
tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
Ketiga Perubahan SPO harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3
( tiga ) tahun sekali dan apabila ada perubahan, sewaktu – waktu
akan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
Keempat Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
RS BAPTIS KEDIRI
Disiapkan Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Nama : Ima Setyaningrum dr. Ruth Winanti dr. Arijanto, Sp.JP
S., A.Md Kep Korniasih FIHA
Jabatan : Perawat IRJ Kepala IRJ Wadir Yanmed &
Keperawatan
Tanda Tangan
Nama :……………………..L/P Umur :………… Th/Bln/Hr
No. R. M :……………………….. TTL :…/…/….
Alamat :……………………….. Hari/Tgl/Jam :……../………/…..
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
5. RIWAYAT ALERGI
□ Ada, sebutkan jenis alergi…………………………. □ Tidak ada
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
9. DIAGNOSA MEDIS :………………………………………..
10. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan
S:
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
JENIS KASUS
□ TRAUMA □ NON TRAUMA
1. Tanda Tanda Vital
Suhu :……..oC
Nadi : ……..X/mnt
RR :………X/mnt
TD :..../…..mmHg
Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Delirium □ Somnolent □ Soporkoma □ Koma
2. PENGKAJIAN NYERI ( Wong Baker Faces
KUALITAS POLA Menghilang
Rating Scale / Numeric Scale )
K □ Terbakar □ Menetap Dengan :
Nyeri / Tidak nyaman : □ Ya □ Tidak
□ Tumpul □ Intermiten/ □ Istirahat
Skala Nyeri (Menggunakan tehnik observasi U
N □ Tertekan Berpindah- □ Kompres
kemudian lingkari angka pada skala sesuai
C □ Berat pindah Panas/ Dingin
keadaan pasien) :
I □ Tajam □ Dengan Obat
□ Kram – obat
0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-10 : Nyeri
berat
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
9. DIAGNOSA MEDIS :………………………………………..
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
JENIS KASUS
□ TRAUMA □ NON TRAUMA
1. Tanda Tanda Vital
Suhu :……..oC
Nadi : ……..X/mnt
RR :………X/mnt
TD :..../…..mmHg
BB :…………KG
Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Delirium □ Somnolent □ Soporkoma □ Koma
2. PENGKAJIAN NYERI
KUALITAS POLA Menghilang
Nyeri / Tidak nyaman : □ Ya □ Tidak
K □ Terbakar □ Menetap Dengan :
Skala Nyeri (Menggunakan tehnik observasi
U □ Tumpul □ Intermiten/ □ Istirahat
kemudian lingkari angka pada skala sesuai
N □ Tertekan Berpindah- □ Kompres
keadaan pasien) :
C □ Berat pindah Panas/ Dingin
I □ Tajam □ Dengan Obat
□ Kram – obat
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
JENIS KASUS
□ TRAUMA □ NON TRAUMA
1. Tanda Tanda Vital
Suhu :……..oC
Nadi : ……..X/mnt
RR :………X/mnt
TD :..../…..mmHg
BB :……KG
Kesadaran : □ CM □ Apatis □ Delirium □ Somnolent □ Soporkoma □ Koma
2. PENGKAJIAN NYERI
Nyeri / Tidak nyaman : □ Ya □ Tidak
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………
9. DIAGNOSA MEDIS :………………………………………..
10. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Keperawatan
S:
O:
A:
P:
Kediri,………………………….
TTD Perawat
Pemberi Asuhan Keperawatan
……………………………………
ASSESMEN ULANG
TENTANG
ASESMEN ULANG
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang tepat, efektif dan efisien
serta terdokumentasi secara benar, perlu adanya asesmen pasien
sebagai panduan dalam pelaksanaannya;
b. bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan Peraturan
Direktur tentang Asesmen Ulang di Rumah Sakit Baptis Kediri.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah sakit Baptis Kediri tentang kebijakan
Asesmen Ulang.
Kedua : Kebijakan Asesman Ulang sebagaiman tercantum dalam lampiran
Peraturan ini.
Ketiga : Perubahan SPO harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3 (
tiga ) tahun sekali dan apabila ada perubahan, sewaktu – waktu
akan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
Keempat : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
ASESMEN NUTRISI
PROSEDUR 3) Diagnosa
a. Skor 1 : Bila ada diagnose lainnya
b. Skor 2 : Bila ada gangguan perilaku/Psikiatri
c. Skor 3 :Bila ada diagnose perubahan oksigenasi
(diagnose respiratorik, anemia, anorexia, sinkop
d. Skor 4 : Bila ada diagnose neurologi
4) Gangguan kognitif
a. Skor 1 : Bila orientasi baik terhadap dirinya
b. Skor 2 : Bila lupa adanya keterbatasan
c. Skor 3 : Bila tidak menyadari keterbatasan
5) Faktor lingkungan
a. Skor 1 : Area di luar rumah sakit
b. Skor 2 : Pasien di letakkan di tempat tidur
c. Skor 3 : Bila pasien menggunakan alat bantu
d. Skor 4 : Bila ada riwayat jatuh (bayi –anak) saat
diletakkan di tempat tidur dewasa
6) Respon terhadap pembedahan/sedasi/anestesi
a. Skor 1 : Bila lebih dari 48jam tidak menjalani
pembedahan/ sedasi/ anestesi
b. Skor 2 : Bila dalam 48jam mengalami
pembedahan/ sedasi/ anestesi
c. Skor 3 : Bila dalam 24jam mengalami
pembedahan/ sedasi/ anestesi
7) Penggunaan medikamentosa
a. Skor 1 : Bila tidak menggunakan medikasi
multiple sedative, obat hipnosis, barbiturate, anti
depresan,pencahar, narkose
b. Skor 2 : Bila memakai salah satu obat-obatan
tersebut di atas
c. Skor 3 : Bila menggunakan obat-obatan
kombinasi tersebut diatas
3. Lakukan skoring dari hasil penghitungan menggunakan
morse fall scale
a. Hasil skoring 0-24 : Resiko rendah, tindak lanjut
memerlukan perawatan dasar standart
b. Hasil skoring 25-44 : Resiko sedang, tindak lanjut
memerlukan intervensi pencegahan jatuh.
c. Hasil skoring 45- : Resiko tinggi, tindak lanjut memerlukan
intervensi pencegahan jatuh dan pengawasan optimal
dan perlu dipakaikan gelang identitas warna kuning
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang tepat, efektif dan efisien
serta terdokumentasi secara benar, perlu adanya asesmen pasien
sebagai panduan dalam pelaksanaannya;
b. bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan Peraturan
Direktur tentang Pasien Tahap Terminal di Rumah Sakit Baptis Kediri.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah sakit Baptis Kediri tentang kebijakan
Pasien Tahap Terminal.
Kedua : Kebijakan Pasien Tahap Terminal sebagaiman tercantum dalam
lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Perubahan SPO harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3
( tiga ) tahun sekali dan apabila ada perubahan, sewaktu – waktu
akan dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang
ada.
Keempat ; Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
PROSEDUR g. Handsrub.
2. Siapkan format Asesmen Terminal.
3. Kaji identitas pasien dengan benar ( verifikasi identitas
pasien dengan keluarga ).
4. Patugas Medis mencuci tangan dengan menggunakan
handscrup dan memakai APD sesuai dengan kebutuhan.
5. Memberitahu kepada keluarga pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan.
6. Mendakatkan peralatan yang akan digunakan atau
diperlukan ke pasien.
7. Memisahkan pasien dengan pasien yang lain atau
menutup dengan korden.
8. Mengkaji keyakinan pasien dan keluarga pasien.
9. Mengijinkan keluarga pasien untuk selalu mendampingi
pasien dan pasien tidak boleh ditinggalkan sendiri.
10. Mengusahakan lingkungan tetap tenang, berbicara
dengan suara lembut dan penuh perhatian serta tidak
tertawa atau bergurau disekitar pasien.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Pelayanan Intensif
2. Instalasi Gawat Darurat.
3. Instalasi Rawat Inap.
TENTANG
Menimbang : a. bahwa untuk memberikan pelayanan yang tepat, efektif dan efisien serta
terdokumentasi secara benar, perlu adanya asesmen pasien sebagai
panduan dalam pelaksanaannya.
b. bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan Peraturan
Direktur tentang Asesmen Rencana Pemulangan di Rumah Sakit Baptis
Kediri.
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah sakit Baptis Kediri tentang kebijakan
Asesmen Rencana Pemulangan Pasien.
Kedua : Kebijakan Asesman Rencana Pemulangan Pasien sebagaimana
tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
Ketiga : Perubahan SPO harus dibahas sekurang – kurangnya setiap 3 ( tiga )
tahun sekali dan apabila ada perubahan, sewaktu – waktu akan
dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
Keempat : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal :
KEBIJAKAN Setiap pasien yang rawat jalan dan rawat inap harus diberikan
Informasi tentang pelayanan dan pengobatan sesuai dengan
peraturan direktur Nomor …………. tentang assesmen
informasi
KEBIJAKAN Setiap pasien yang rawat jalan dan rawat inap harus diberikan
Informasi tentang pelayanan dan pengobatan yang baku
sesuai dengan peraturan direktur Nomor …………. tentang
assesmen informasi
KEBIJAKAN Setiap pasien yang rawat jalan dan rawat inap harus diberikan
Informasi tentang pelayanan dan pengobatan yang baku
sesuai dengan peraturan direktur Nomor ………….tentang
assesmen informasi
KEBIJAKAN Setiap pasien yang rawat jalan dan rawat inap harus diberikan
asesment isi minimal sesuai dengan peraturan direktur Nomor
…………. tentang assesmen informasi
PASIEN KEMOTERAPI
KEBIJAKAN Setiap pasien yang datang ke Rumah Sakit Baptis Kediri baik
melalui IRJ, IGD, IRNA di identifikasi kebutuhan pelayanannya
dengan melakukan asesmen medis dan keperawatan awal
sesuai dengan Peraturan Direktur No.....tentang Kebijakan
Pelayanan Padsien.
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Setiap pasien yang datangharus di evaluasi kebutuhan fisik,
psikologis, social dan ekonomi termasuk pemeriksaan fisik dan
riwayat kesehatan
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Untuk memulai pengobatan yang benar dan sesegera
mungkin, asesmen awal harus diselesaikan secepat mungkin
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Untuk memulai pengobatan yang benar dan sesegera
mungkin, asesmen awal harus diselesaikan secepat mungkin
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Adalah Catatan tentang segala tindakan medis yang sudah
pernah dilakukan
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Adalah berisi keluhan pasien saat ini dan riwayat penyakit
terdahulu
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Lembar penjelasan tentang penyakit pasien yang di isi oleh
dokter DPJP
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Adalah untuk mengetahui perkembangan dan rencana
tindakan dari masing masing bagian yang terkait
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Untuk mengetahui semua kebutuhan pasien saat datang ke
Rumah Sakit
STANDAR
PROSEDUR Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes., Sp.And
OPERASIONAL NIK : 789.03.0411
PENGERTIAN Pendokumentasian semua Tindakan Dokter dan Petugas
Kesehatan
PERIODE PUASA
UMUR Makanan Air putih/gula
padat/lunak
< 6 bulan 4 jam 2 jam
6 – 36 bulan 6 jam 3 jam
> 36 bulan 8 jam 3 jam
Dewasa 8 jam 3 jam
Untuk keperluan obat oral, 1 jam sebelum induksi
anestesia masih diperbolehkan minum obat dengan air
putih dalam jumlah terbatas
e. Untuk mengurangi enek-enek (rasa mual) selama puasa,
maka dapat diberikan obat anti emetik (ondansentron)
dan golongan obat antagonis H2 receptor
f. Pada malam hari perlu diberikan obat sedatif (tablet
diazepam : 0,2 – 0,3 mg/kgBB)
g. Untuk anak-anak (balita) yang rewel, 2-3 jam sebelum ke
kamar bedah perlu dipertimbangkan pemberian stessolid
supp 2,5 – 5 mg (sesuai instruksi dokter)
h. Bila suhu badan lebih dari 38ºC dapat diberikan
paracetamol oral 10 mg/kgBB atau Metamizol : 10
mg/kgBB/drip
UNIT TERKAIT 1. IRNA
2. IRJ
3. Instalasi Farmasi