Vous êtes sur la page 1sur 6

ROLEPLAY PSIKODRAMA

Pokok Bahasan : Pelayanan kesehatan dalam transkultural nursing

Subpokok Bahasan :Pelayanan kesehatan dalam transkultural nursing yang


berhubungan dengan nutrisi dan tradisi budaya suatu daerah

Waktu : 20 Menit

Sasaran : Semua Mahasiswa AJ 2017/2018

Temapt : STIKes Patria Husada Blitar

A. Latar Belakang Masalah


Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual yamg
unik, sehingga bisa dikatakan manusia itu memiliki karakteristik sifat yang berbeda-beda.
Tiap individu memiliki caranya tersendiri dalam menyalurkan perasaannya, terkadang hal ini
sering menimbulkan hambatan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan berhubungan erat dengan tenaga medis, salah satunya adalah
perawat. Perawat memiliki andil yang besar dalam pemberian asuhan keperawatan pada klien
atau pasiennnya. Dalam memberikan asuhan keperawatan tak jarang seorang perawat
menghadapi suatu dilema yang berhubungan dengan perbedaan budaya dengan klien atau
pasiennya.
Salah satu hal yang mempengaruhi hal tersebut antara lain masih adanya pengaruh
tradisi budaya yang turun temurun masih dianut sampai saat ini. Selain itu, ditemukan pula
sejumlah pengetahuan dan prilaku yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip kesehatan yang
kaadang bertentangan dengan kesehatan.
Disinilah tantangan bagi kita para calon perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang baik, tanpa melepas perbedaan-perbedaan yang ada. Kita dituntut untuk
memberikan pelayanan yang professional walau perbedaan itu ada tanpa melepas sisi
humanistik setiap individu.
Untuk itu dalam roleplay ini kami akan berusaha menunjukkan sebagaian kecil contoh
dilema dalam keperawatn transkultural khususnya yang berhubungan dengan nutrisi dan
tradisi budaya yang dianut disetiap daerah.
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui langkah yang harus dilakukan oleh seorang perawat dalam
menghadapi perbedaan budaya pada pasien yang menjadi masalah dalam pelayanan
kesehatan.

C. Tujuan Khusus
Agar temam-teman calon perawat dapat mengerti tentang apa yang kelompok kami
demonstrasikan, dan paham bagaimana cara menangani pasien yang punya perbedaan
budaya dengan kita sehingga kita tahu serta bisa menangani pasien tersebut dengan benar.

D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penyampaian materi ini adalah:
1. Demonstrasi

E. Stukur Organisasi
1. Aris Bintang sebagai perawat
2. Siti
3. Nila

F. Media
Media yang kami gunakan dalam mendukung kegiatan kami ini adalah sebagai berikut:
1. Tensimeter
2. Buku laporan kesehatan
3. Peralatan makan

G. Materi
A. Keperawatan transkultural
 Suatu pelayanan keperawatan yang berfokos pada analis dan studi perbadingan tentang
perbedaan budaya.
 Ilmu yang kiat yang humanis,berfokus pada perilaku individu/kelompok,serta proses
untuk mempertahankan atau meningkatkan perillaku sehat/sakit secara fisik dan
psikokultural sesuai latar belakang budaya.
Berikut adalah penerapan konsep penerapan konsep keperawatan terhadap perbedaan
budaya, adalah sebagai berikut:
Cara 1: Mempertahankan Budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang relevan
yang telah dimiliki klien sehingga klien dapat meningkatkan atau mempertahankan status
kesehatannya, misalnya budaya minum jamu tradisional.
Cara 2: Negosiasi Budaya
Interverensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan unuk membantu klien
beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat
membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai mempunyai pantang makan
yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
Cara 3: Restrukturisasi Budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan.
Perawatan berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya yang lebih
menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut, misalnya budaya menginang.

B. Sistem Pelayanan Kesehatan


Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
efektif, efisien dan tepat sasaran.
Keberhasilan system pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang
masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat atau tenaga kesehatan lain yang satu
dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas pelayanan
kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan
keperawatan yang merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat
diharapkan juga dapat memberikan pelayanan.

C. Komunikasi
Komunikasi sebagai suatu proses pemindahan suatu pesan atau dioperkan (lewat suatu
saluran) dari suatu sumber kepada penerima dangan maksud merubah prilaku, perubahan
dalam pengetahuan, sikap dan atau prilaku overt lainnya (Pawito dan Sardjono, 1994).
Perbedaan bahasa, prilaku verbal, non verbal dan diam antara perawat dan pasien.
Terkadang sering menjadi kendala dalam memberikan asuhan keperawatan transkultural,
sehingga dapat menimbulkan kegagalan dalam komunikasi.
secara berkualitas.

CONTOH KASUS:

Disebuah Desa Sehat Selalu hiduplah kelurga kecil. Keluarga tersebut berjumlah empat
anggota keluarga yang terdiri dari Nenek N. (60 tahun) Ny X (35 tahun), An. Z (12 tahun)
dan An. W (10 tahun). An. Z (12 tahun) kini sedang duduk dibangku sekolah dasar kelas 6,
sedangkan An. W (10 tahun) sedang duduk dibangku sekolah dasar kelas 4. Sang Nenek
sehari-hari hanya berada dirumah dengan kegiatan memasak dan bersih-bersih rumah,
`sedangkan Ny X bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seorang tetangganya. Keluarga
Ny X mempunyai kebiasaan memasak sayur blendrang. Di Desa Sehat Selalu tersebut warga
desanya sudah turun temurun memasak dan memakan sayur blendrang tersebut. Sayur
blendrang ini merupakan sayur yang sering dipanasi berhari-hari hingga menimbulkan rasa
gurih dan menjadi bubur. Setiap hari Nenek N sering sekali memasak sayur blendrang
tersebut. Keluarga tersebut tidak mengetahui tentang dampak dari memasak sayur blendrang
terlalu sering bisa menyebabkan Penyakit gondongan akibat kekurangan yodium. Hal
tersebut bisa terjadi karena proses pengolahan makanan yang lama dan proses pemanasan
berulang-ulang membuat manfaat yodium dalam garam hilang. An. Z mengeluh sakit pada
bagian lehernya dan merasa lehernya mengalami bengkak disertai demam. An Z mengeluh
sakit sudah beberapa hari namun keluhan dari An Z tersebut dianggap sebagai hal biasa.
Gejala An Z bertambah disertai susah makan karena leher dan pipinya membengkak. Ny X
sebagai ibu memeriksakan anaknya ke mantri terdekat dari rumahnya untuk mengetahui
sakitnya tersebut. Dari beberapa keluhan diatas, keluarga tidak memahami atau kurangnya
pengetahuan penyakit apa yang sedang terjadi pada An Z dan apa penyebab dari sakit dari An
Z tersebut.
NASKAH DRAMA:

Perawat : Selamat pagi Bu… Perkenalkan nama saya perawat Aris disini saya
yang akan merawat putri Ibu

Ny. X : Selamat pagi Pak…

Perawat : Sambil saya periksa dulu ya Ibu… Permisi ya dek diukur dulu ya
tekanan darah dan suhunya…

Ny. X&An Z : Iya Pak…

Perawat : Wah, masih demam ya Bu putrinya. Masih 37,8ºC. Tekanan darahnya juga
kurang hanya 85/60 MmHg. Dan Lehernya juga masih bengkak ya Bu…Keadaanya belum
stabil ya Bu. Masih perlu pengobatan dan perawatan. Harus banyak makan yang bergizi dan
juga minum yang banyak supaya demamnya turun.

Ny. X : Iya Pak…

Perawat : Maaf Bu, kok makan siangnya belum dimakan sama putrinya kenapa?
Menunya bergizi lho bu baik untuk penyembuhan putrinya, ada ikan, sayur, dan buah kenapa
belum dimakan?

Ny. X : Hehehehe… Iya Pak anak saya sukanya makan sayur “blendrang” dan ini
tadi masih menunggu neneknya datang kesini membawakan makanan kesukaan.

Perawat : Ow, putri Ibu suka sayur “blendrang” Ya?

Ny. X : Iya Pak.. bukan Cuma putri saya saja, tapi semua anggota keluarga kami suka
sekali dengan sayut “blendrang”.

Perawat : Iya bu, sayur blendrang enak ya bu memang? Hehehe… tapi alangkah
baiknya jika makan sayur yg segar saja bu…Yang baru dimasak dan tidak dipanaskan
berulang-ulang, bagaimana?

Ny.X : Ow begitu ya Pak.. kira-kira ada apa dengan sayur “blendrang” pak?

Perawat : Karena pada sayur blendrang nutrisinya sudah banyak yang hilang, terutama
yodium… karena seringnya dipanaskan. Nah, kekurangan yodium ini lho bu yang bisa
menyebabkan penyakit gondok pada putri Ibu.
Ny. X : Wah, berarti selama ini saya kurang tepat ya dalam mengolah makanan?

Perawat : Ya tidak apa-apa Bu, yang penting sekarang kan Ibu sudah tahu jadi mulai
sekarang bisa dirubah cara mengolah makanannya Bu…

Ny. X : Wah, terimakasih ya Pak informasinya…

Perawat : Iya Bu, sama-sama. Saya permisi dulu. Jangan lupa makanan untuk putrinya.
Segera dimakan ya Adik…

Ny. X & An.Z: Iya Pak…

Perawat : Permisi… (sambil meninggalkan ruangan)

Ny. X & An.Z: Iya Pak…

An. Z : Ibu… Saya makan menu dari Rumah Sakit saja Bu.. yang di meja ini. Kalau
makan sayur “blendrang” lagi nanti saya ga sembuh-sembuh… kan gizinya sudah hilang ya
Bu…

Ny.X : Iya nak… makan yang ini saja ya yang sehat supaya cepat sembuh dan cepat
pulang ya Nak..

Vous aimerez peut-être aussi