Vous êtes sur la page 1sur 15

PT.

KIMIA FARMA TBK

SEJARAH

Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh
Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV
Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks
perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik
Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara
Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum
PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia
Farma (Persero).

Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi
perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut
Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek
Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa
Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang
menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian
diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya
pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia.

VISI & MISI

Visi

Menjadi korporasi bidang kesehatan terintegrasi dan mampu menghasilkan pertumbuhan nilai
yang berkesinambungan melalui konfigurasi dan koordinasi bisnis yang sinergis.

Misi

Menghasilkan pertumbuhan nilai korporasi melalui usaha di bidang-bidang :

1.Industri kimia dan farmasi dengan basis penelitian dan pengembangan produk yang inovatif.
2.Perdagangan dan jaringan distribusi.
3.Pelayanan kesehatan yang berbasis jaringan ritel farmasi dan jaringan pelayanan kesehatan
lainnya.

4.Pengelolaan aset-aset yang dikaitkan dengan pengembangan usaha perusahaan.

TUJUAN PERUSAHAAN

Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya
bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip
Perseroan Terbatas.

BIDANG USAHA

Perusahaan Merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak


dari hulu ke hilir, yaitu : Industri, Marketing, Distribusi, Ritel, Laboratorium Klinik dan Klinik
Kesehatan.

PABRIK

Kegiatan usaha manufaktur ini dikelola oleh perusahaan induk yang memproduksi obat jadi dan
obat herbal, yodium, kina serta produk-produk turunannya dan minyak nabati, terdapat 5 (lima)
fasilitas produksi (Plant) yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

Plant Jakarta, DKI Jakarta : Satu-satunya pabrik di Indonesia yang ditugaskan pemerintah untuk
memproduksi obat golongan narkotika dan ARV (Antiretroviral). Memperoleh sertifikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk semua jenis sediaan yang diproduksi, serta
menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 serta mendapatkan Proper Biru dalam
pengolahan limbah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan penghargaan Gubernur DKI untuk
Ketaatan & Kinerja Pengelolaan Lingkungan.

Plant Bandung, Jawa Barat : Memproduksi bahan baku kina dan turunannya, serta Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) yang telah mendapatkan US-FD Approval. Memperoleh
sertifikat CPOB untuk produksi tablet, tablet salut, sirup, serbuk, Pil KB serta bahan baku kina &
turunannya. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008. Mendapat Kosher
Certificate dari Court of the Chief Rabbi Beth Din London, Sertifikat dari European Directorate
for the Quality of Medicines (EDQM), Sertifikat Halal MUI Jabar serta Sertifikat Food Safety
System Certification (FSSC) 22000:2010 untuk produk garam kina dari SGS United Kongdom Ltd.
Plant Semarang, Jawa Tengah : Khusus memproduksi minyak jarak, minyak nabati, dan
kosmetika (bedak). Telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan
mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) serta memperoleh
sertifikat HACCP untuk memproduksi minyak nabati.

Plant Watudakon, Jombang, Jawa Timur : Satu-satunya pabrik pengolah tambang yodium di
Indonesia. Memproduksi bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet besi
untuk obat penambah darah. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008 dan ISO-
14001 serta mendapatkan sertifikat CPOB dalam memproduksi sediaan kapsul lunak, tablet,
tablet salut, salep dan cairan obat luar.

Plant Medan, Sumatera Utara : Memproduksi obat dalam sediaan tablet, krim dan kapsul.
Mendapatkan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk seluruh jenis sediaan
yang diproduksi serta menerapkan sistem manajemen mutu ISO-9001:2008.

RISET DAN PENGEMBANGAN

Unit Riset dan Pengembangan (Risbang) merupakan suatu unit di Perusahaan yang
mengembangkan dan menciptakan produk-produk baru. Unit Risbang dilengkapi fasilitas antara
lain: laboratorium analisis, laboratorium formulasi, laboratorium ekstrak bahan baku alam dan
kebun percobaan. Unit Risbang melakukan penelitian formulasi, baik untuk sediaan modern
maupun herbal medicine, sintesa kimia sederhana dan analisis tanaman obat.

PEMASARAN

Perseroan tidak hanya memasarkan produk di dalam negeri saja, namun juga melakukan ekspor
guna memenuhi permintaan obat-obatan di negara-negara Asia, Eropa, dan Afrika. Kegiatan
pemasaran didukung oleh sekitar 453 field forces untuk seluruh lini yang tersebar di wilayah
Indonesia, terdiri dari Product Manager, Regional Sales Manager dan Area Supervisor. Pada
tahun 2012, Perseroan dapat menjaring lebih dari 13.497 orang dokter dan 1.304 buah rumah
sakit dan ikut mensukseskan gerakan pemerintah dalam pelayanan obat BPJS melalui program
e-catalogue. Di tahun2012, telah diselenggarakan berbagai kegiatan pemasaran di seluruh
Indonesia dalam rangka peningkatan penjualan.
RITEL

PT Kimia Farma Apotek, adalah Anak Perusahaan yang mengelola kegiatan usaha ritel melalui
pengoperasian apotek milik perusahaan maupun apotek kerja sama operasi yang secara
keseluruhan saat ini berjumlah 323 apotek. Apotek Kimia Farma melayani resep dokter,
penjualan obat bebas dan alat kesehatan. Selain itu untuk menunjang kegiatan usaha di atas,
apotek Kimia Farma juga dilengkapi dengan cakupan pelayanan lainnya seperti praktek dokter,
penjualan optik dan swalayan farmasi, serta layanan swamedikasi. Apotek Kimia Farma dikelola
oleh tenaga Apoteker yang bekerja penuh waktu untuk memberikan layanan asuhan
kefarmasian dengan baik.

LABORATORIUM KLINIK & KLINIK KESEHATAN

Sebagai perwujudan paradigma baru Perusahaan menjadi Perusahaan pelayanan kesehatan,


maka Perusahaan mengembangkan kegiatan usaha baru berupa layanan Laboratorium Klinik
dan Klinik Kesehatan.

Adapun layanan yang diberikan yaitu :

 Jasa Layanan pemeriksaan Laboratorium Klinik sebagai penunjang diagnosa seperti


pemeriksaan kesehatan (medical check up).
 Konsultasi dan pemeliharaan kesehatan.

Sampai dengan tahun 2005 jumlah Laboratorium Klinik yang beroperasi sebanyak 19 outlet
yang tersebar di Jawa, Bali dan Batam. Sedangkan jumlah Klinik Kesehatan pada tahun 2005
sebanyak 9 klinik di Jawa dan Bali, termasuk di lingkungan Kantor Pusat PT Indosat.

SUMBER DAYA MANUSIA

Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berperanan penting dalam
menjaga keberlangsungan perusahaan, oleh karena itu Perusahaan menetapkan strategi
pengembangan SDM yang selaras dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan, dalam arti
implementasi manajemen SDM harus mampu meningkatkan kompetensi dan komitmen
karyawan pada perusahaan, sehingga dapat menjamin tercapainya implementasi strategi bisnis.
Perusahaan mengalokasikan cukup dana untuk program pengembangan SDM. Program
pelatihan, seminar dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri untuk memperluas
wawasan dan meningkatkan ketrampilan karyawan.
RISIKO PERUSAHAAN

Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang dilakukan
Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan berupaya
meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut.
Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai
berikut:

 Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing

Sebagian besar bahan baku obat Perusahaan diimpor, sedangkan pendapatan Perusahaan saat
ini sebagian besar dalam mata uang Rupiah. Apabila terjadi depresiasi nilai mata uang Rupiah
maka akan meningkatkan harga pokok penjualan produk Perusahaan dan hal ini akan
mempengaruhi kinerja usaha Perusahaan.

 Risiko pasokan bahan baku

Bahan baku obat Perusahaan sebagian berasal dari pihak ketiga, baik lokal maupun impor.
Keterlambatan dalam pengiriman, kesulitan melakukan pembelian bahan baku serta kebijakan
Pemerintah mengenai impor, dapat berpengaruh pada kelangsungan pasokan bahan baku, yang
pada akhirnya dapat mengganggu kegiatan produksi Perusahaan.

 Risiko persaingan usaha

Di industri farmasi tidak terdapat pemain yang memiliki pangsa pasar secara dominan. Pesaing
Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasar dengan mengeluarkan produk baru serta
memperbaharui produk lama. Munculnya pesaing baru mungkin akan mengakibatkan pangsa
pasar Perusahaan berkurang dan dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan.

 Risiko perekonomian

Kondisi perusahaan farmasi dapat dipengaruhi oleh perubahan perekonomian nasional, seperti
infl asi yang tinggi. Hal tersebut akan menurunkan daya beli konsumen dan berakibat turunnya
pendapatan Perusahaan.

 Risiko perubahan peraturan


Kegiatan usaha dibidang farmasi merupakan bidang kegiatan usaha yang diatur secara ketat
oleh Pemerintah, misalnya aturan tentang penetapan harga jual obat. Perubahan peraturan
tersebut dapat mempengaruhi penjualan dan keuntungan Perusahaan. Di samping itu, adanya
Undang-Undang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Paten, Undang-Undang Persaingan
Usaha dan Undang-Undang Otonomi Daerah juga dapat mempengaruhi kegiatan usaha
Perusahaan.

 Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)

Dalam upaya mempertahankan serta meningkatkan penjualannya, Perusahaan secara


berkesinambungan memasarkan produk baru kepada masyarakat. Dalam hubungan ini
kegagalan yang terjadi dalam pemasaran produk baru Perusahaan dapat mengakibatkan
pengaruh yang negatif terhadap pendapatan Perusahaan. Saat ini Perusahaan sedang
mengembangkan kegiatan usaha baru berupa Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan.
Kegagalan dalam pengembangan usaha tersebut akan membebani keuangan Perusahaan.

 Risiko pemalsuan obat

Saat ini banyak beredar produk farmasi yang dipalsukan di Indonesia. Produk-produk palsu
tersebut seringkali memiliki bentuk dan fi sik yang sama dengan produk aslinya, tetapi memiliki
komposisi dan kualitas yang tidak memenuhi ketentuan persyaratan dari Badan POM. Semakin
banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran akan menyebabkan turunnya kepercayaan
konsumen terhadap produk aslinya. Apabila pemalsuan ini dilakukan terhadap produk-produk
Perusahaan maka akan berdampak negatif pada pendapatan Perusahaan.

 Risiko produk rusak

Produk yang telah beredar di pasaran dapat mengalami kerusakan, hal ini dapat disebabkan
antara lain oleh distribusi yang kurang baik atau sebab-sebab lain di luar kendali perusahaan.
Produk rusak ini dapat menimbulkan klaim dari konsumen dan mengurangi tingkat kepercayaan
konsumen. Apabila hal ini terjadi pada produk Perusahaan, maka akan menurunkanpendapatan
dan meningkatkan beban Perusahaan.

 Risiko pemogokan karyawan

Karyawan merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan kegiatan usaha
Perusahaan. Apabila terjadi pemogokan masal karyawan, akan menghambat kegiatan usaha
Perusahaan.
 Risiko dampak lingkungan

Dalam kegiatan produksinya, terdapat limbah produksi berbentuk padat, cair dan gas.
Perusahaan telah melakukan pengelolaan limbah produksi sesuai ketentuan, tetapi hal itu tidak
menutup kemungkinan terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh limbah industri, sehingga
dapat memberikan risiko tuntutan hukum bagi Perusahaan.

Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya harga obat-obatan
terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus berakibat pada tidak dapat
terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang tengah mengalami penurunan daya beli.
Guna menanggulangi kondisi tersebut dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi
khususnya dalam memproduksi, mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang
harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun
pedesaan. Salah satu bentuk peran serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan
memasarkan dan memasyarakatkan obat generik.

STRENGTH/KEKUATAN

Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk


masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan
mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri
ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan
produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.

Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki
keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan
memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya.

Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan
juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan
yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia
masih belum terpenuhi. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri
farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat
generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu
labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi
khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus
mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam menghadapi
persaingan bisnis obat generik meliputi; pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap
kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta faktor
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang
menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

WEAKNES/KELEMAHAN

Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut; kinerja atribut kemasan dan variasi
(keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen
perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar
lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varian-varian baru agar
konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.
Analisis SWOT Produk PT Kimia Farma

Latar Belakang

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-
mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi
atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang
mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh
organisasi.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. Weakness , adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.

Jenis-Jenis Analisis SWOT

1. Model Kuantitatif

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O
dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu
ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman
yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu
pasangan Weakness dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan
satu Threath (T).

Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya


adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada
masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen
yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih
menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian
dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.

2. Model Kualitatif

Urut-urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan
model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan
subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap
subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki
pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu,
SubKomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak
memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram
Cartesian, karena mungkin saja misalnya, SubKomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara
subkomponen W hanya 6 buah.

Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah
berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana
harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan. Bagaimana
menetapkan tujuan adalah bahasan selanjutnya yaitu membangun visi-misi organisasi atau
program.

Pembahasan

Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat
dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co., perusahaan
farmasi pertama di Hindia Timur, didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi eks
perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan
farmasi menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971 bentuk
hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT Kimia Farma (Persero). Sejak
tanggal 4 Juli 2001 Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik
dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan
kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan peranan penting dalam pengembangan
dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
Terjadinya krisis ekonomi yang multidimensi berdampak pada meningkatnya harga obat-obatan
terutama harga obat paten/merek dagang, kondisi ini sekaligus berakibat pada tidak dapat
terpenuhinya kebutuhan kesehatan masyarakat yang tengah mengalami penurunan daya beli.
Guna menanggulangi kondisi tersebut dibutuhkan adanya peran serta industri farmasi
khususnya dalam memproduksi, mengembangkan dan memasyarakatkan obat-obatan yang
harganya terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat baik diwilayah perkotaan maupun
pedesaan. Salah satu bentuk peran serta industri farmasi yang tengah dilakukan adalah dengan
memasarkan dan memasyarakatkan obat generik.

Strength / kekuatan :

Kimia Farma merupakan perusahaan yang mengeluarkan produk-produk kesehatan untuk


masyarakat. Banyak produk-produk kimia farma yang menjadi inovator dengan
mengembangkan obat-obatan serta rumusan kimia baru baik dengan kemampuan sendiri
ataupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Serta banyak menghasilkan
produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi.

Obat generik merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki
keunggulan harga lebih murah 2 – 8 kali harga obat paten/merek dagang pertamanya dan
memiliki kualitas yang sama dengan obat merek dagang pertamanya.

Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan
juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan
yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia
masih belum terpenuhi. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri
farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat
generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu
labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi
khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus
mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.

Faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dalam menghadapi
persaingan bisnis obat generik meliputi ; pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap
kualitas obat generik, faktor peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta faktor
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, merupakan keseluruhan faktor yang
menjadi dasar pertimbangan dalam memasarkan obat generik.

Weakness / kelemahan :
Kinerja atribut/variabel obat generik sebagai berikut ; kinerja atribut kemasan dan variasi
(keragaman) obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga pihak manajemen
perusahaan perlu menetapkan upaya/tindakan untuk lebih meningkatkan kemasan produk agar
lebih menarik perhatian dan meyakinkan konsumen serta menambah varian-varian baru agar
konsumen memiliki pilihan alternatif dalam mengkonsumsi obat generik.

Opportunity / peluang :

1. Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan
pasar potensial yang bisa dikembangkan.

2. Kecenderungan berkembangnya Sistem Penanganan Kesehatan yang wajar yang dapat


menyalurkan tenaga dokter termasuk dokter spesialis yang dibutuhkan.

Threat / ancaman :

1. Adanya kompetisi internal yang cukup keras. Sesuatu yang diistilahkannya “perang saudara”
terutama terjadi di jalur pemasaran. Lebih spesifik lagi, di produk-produk farmasi yang berada
di kategori yang sama.

2. Adanya krisis ekonomi telah membuat daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga
mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal.

3· Legal sistem belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat
menjadi lebih sulit dikontrol.

4· Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin
meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi.
Menurut analisis saya jenis perusahaan kimia farma adalah termasuk jenis perusahaan
industri karena ,perusahaan kimia farma ini menghasilkan ,mengolah,dan mengembangkan
obat-obatannya untuk dikonsumsi masyarakat , perusahaan kimia farma juga termasuk
kedalam perusahaan perdagangan karena perusahaan ini menjual obat-obatannya perusahaan
kimia farma juga mempunyai anak-anak yang mempunyai tugas-tugas tersendiri ,berikut nama-
namanya
Pt kimia farma apotek
Pt kimia farma Diagnostika
Pt sinkona indonesia lestari

Perusahaa kimia farma juga bisa dikatakan perusahaan jasa karena , yang berhubungan
dengan kegiatan usaha Perseroan, serta upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan
kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan. Kegiatan distribusi
dilaksanakan PT Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD), anak perusahaan yang berperan
penting dalam upaya peningkatan penjualan produk-produk Perseroan. PT Kimia Farma Trading
& Distribution memiliki jaringan sebanyak 45 cabang dan tenaga salesman sejumlah 338 orang
untuk melayani 18.672 outlet terdaftar di seluruh wilayah Indonesia. Di samping
mendistribusikan produk-produk perusahaan, KFTD juga bertindak sebagai distributor untuk
produk-produk principal dari dalam dan luar negeri.

Menurut saya pt kimia farma ini juga termasuk kedalam teori klasik karena mempunyai
tujuan dan mempunyai peranan ,yaitu untuk menjadikan perusahaan farmasi yang terlengkap
dan terpercaya dalam memproduksi obat-obatan yang terbaik di indonesia ,peranan
perusahaan bumn ini iyalah sebagai perusahaan yang bergerak dibidang farmasi untuk
menghasilkan semua persedian obat-obatan di indonesia untuk menunjang kesehatan warga
indonesia untuk lebih baik

Menurut pendapat saya arti modal bagi perusahaan ini iyalah untuk menjamin seluruh
aktivitas sehari-hari perusahaan

Menurut analisis saya ,efek-efek ekonomis perusahaan kimia yaitu harus memiliki hubungan
baik dengan para konsumen dengan memberikan layanan terbaik untuk para konsumen ,yitu
dengan Perseroan mengembangkan produk layanan klinik kesehatan terintegrasi dengan
apotek dan laboratorium klinik. Unit usaha yang sejak Maret 2009 dikelola oleh KFA ini
menyediakan jasa pengobatan kuratif, penanganan gawat darurat tingkat pertama, bedah
minor, pelayanan imunisasi, pemeriksaan kesehatan berkala, tumbuh kembang dan
pemeriksaan kehamilan, keluarga berencana, deteksi dini, rehabilitasi medik terbatas,
penyuluhan kesehatan, pelayanan K3 tingkat primer, kunjungan ke rumah (home care service)
dan rujukan. Pada tahun 2012 terdapat 64 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia dalam
bentuk klinik pratama dan utama.

Menurut saya analisis hubungan efek ekonomi dengan keberhasilan perusahaan yaitu
keberhasilah perushaan dalam menjaga konsistensi mereka dalam memegang penuh
kepercayaan pelanggan dalam memproduksi dan mengembangkan obat obatnya menjadi lebih
berkualitas ,dan keberhasilan ini tidak luput juga dari peran perusahaan dibidang keuangan
yaitu dengan mengendalikan semua keuntungan dengan baik

Menurut pendapat saya penyajian dan analisis neraca pelayanan perusahaan kimia
farma ialah memberikan semua pelayanan terbaik bagi para konsumen untuk terus menyiapkan
semua kebutuhan obat obatannya yang diperlukan konsumen
Efisiensi perusahaan kimia farma sebagai perusahaan farmasi terbesar yaitu dengen
mengadakan hubungan kerja sama dengan pihak-pihak yang ada diluar negri seperti berikut,
PT. Kimia Farma juga telah melakukan ekspansi bisnisnya tidak hanya di tingkat nasional tapi
juga mulai memasuki tingkat perdagangan internasional sesuai dengan visi dan misi perusahaan
ke depan menjadi pemain di tingkat global.

Produk-produk Kimia Farma yang mencakup produk obat jadi dan sediaan farmasi serta bahan
baku obat seperti Iodine dan Quinine telah memasuki pasar dinegara : Erope, India, Jepang,
Taiwan and New Zealand. Produk Jadi dan Kosmetik telah dipasarkan ke Yemen, Korea Selatan,
Singapura, Malaysia, Vietnam, Sudan, and Papua New Guinea. Demikian juga untuk produk-
produk herbal yang berasal dari bahan alami juga telah dipersiapkan proses registrasinya untuk
memasuki pasar baru seperti : Filipina, Myanmar, Pakistan, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain and
Bangladesh.

Produk Herbal merupakan target utama korporasi untuk periode mendatang mengingat
banyaknya peminat dan pembeli potensial yang telah menunjukkan minat untuk melakukan
hubungan bisnis dengan perusahaan.

Kimia farma menigkatkan produktivitas perusahaannya dengan cara membuat program


untuk memotivasi karyawan agar lebih semangat dan lebih tepat waktu dalam bekerja serta
meningkatkan produktivitas dan juga perusahaan juga mamberikan penghargaan bagi karwayan
yang berprestasi.

Kimia farma mempunyai analisis keuangan perusahaan karena setiap perusahaan pasti
mempunyai laporan keuangannya masing masing. laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan
salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan keuangan Kalbe Farma terdiri dari Laporan
laba rugi, neraca, rasio keuangan ,ada juga laopran keuangan seluruhnya dalam triwulan
,hingga laporan keuangan tahunan

Menurut analisi saya peranan perusahaan kimia farma termasuk kedalam pasar persaingan
sempurna karna perusahaan ini banyak dikelola baik dari dalam negri maupun dari luar negri
sehingga digunakan oleh para ahli ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu
perekonomian.

Peranan perusahaan kimia farma juga tidak cocok masuk kedalam pasar monopolistic,
pasar monopsoni, dan pasar oligopoly karena tidak ada kecocokan yang masuk kedalam kinerja
pt kimia farma

Vous aimerez peut-être aussi