Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-
kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari
2016).
proses evaporasi dan konduksi yang pada akhirnya dapat menurunkan suhu
tubuh. Sedangkan untuk kompres air biasa, bahwa air dingin dalam kompres
dapat menimbulkan efek menggigil pada pasien. Dingin dari air kompres
klinis yang sangat luas. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014
insidensi dengan biakan darah positif mencapai 180-194 per 100.000 anak, di
asia selatan sebesar 400-500 per 100.000 penduduk dan di Asia Timur Laut
kurang dari 100-200 per 100.000 penduduk, sedang kejadian demam thypoid
di Negara berkembang masih sangat tinggi yaitu 500 per 100.000 penduduk
(WHO, 2014)
810 kasus per 100.000 penduduk setahun. Prevalensi 91% kasus demam
thypoid terjadi pada umur 3-19 tahun. Berdasarkan Dirjen pelayanan Medis
tahun 2014 suspek penyakit typhus tercatat sebanyak 23.271 yaitu laki-laki
Gasang, 2014).
anak
5) Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien pada klien
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1) Penulis
2) Rumah sakit
hipertermi
3) Institusi pendidikan
TINJAUAN KASUS
2.1.1 Pengkajian
berikut :
1) Identitas
2) Riwayat keperawatan
a) Keluhan utama
kesehatan.
4) Imunisasi
neonatorium.
6) Nutrisi
7) Pemeriksaan fisik
a) System kardiovaskuler
b) System pernafasan
c) System pencernaan
e) System endokrin
f) System integument
g) System pendengaran
1) Hipertermia
a) Definisi
b) Batasan Karakteristik
(1) Apnea
(3) Gelisah
(4) Hipotensi
(5) Kejang
(6) Koma
(9) Letargi
(11) Stupor
(12) Takikardia
(13) Takipnea
(14) Vasodilatasi
(3) Dehidrasi
(4) Iskemia
(8) Penyakit
(9) Sepsis
a) Definisi
2016)
b) Batasan katakteristik
(1) Akrosianosis
(2) Bradikardia
(4) Hipertensi
(5) Hipoglikemia
(6) Hipoksia
(8) Menggigil
(14) Piloereksi
(15) Takikardia
hipotermia
(7) Malnutrisi
1) Definisi
2) Batasan karakteristik
c) Hipertensi
d) Kejang
e) Kulit dingin
f) Kulit hangat
g) Kulit kemerahan
h) Menggigil ringan
l) Pucat sedang
3) Faktor yang berhubungan
b) Penyakit
c) Trauma
4) Risiko Hipotermia
a) Definisi
b) Faktor Risiko
2) Diabetik neuropati
4) Komplikasi kardiovaskular
2.3.1 Perencanaan
awal yang memberi arah bagi tujuan yang ingin di capai, hal yang
a) Hipertermi
(a) Termoregulasi
(e) Hidrasi
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
(d) Monitor suhu dan warna kulit
hipertermia
(3) Hipotermia
(a) Termoregulasi
Intervensi :
kebutuhan
kebutuhan
kebutuhan
hipotermia
2016)
2.1.3 Implementasi
2.1.4 Evaluasi
akhir yang terakhir dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada
2008)
1) Pengertian
(Padila, 2013)
2) Etiologi
3) Manifestasi klinis
di temukan, yaitu:
a) Demam
c) Gangguan kesadaran
singkat.
4) Patofisiologi
dan hyperplasia.
5) Komplikasi
a) Pemeriksaan leukosit
c) Biakan darah
7) Penatalaksanaan
a) Perawatan
b) Diet
c) Obat-obatan
thypoid.
2.2.2 Masalah hipertermi
1) Konsep hipertermi
dikatakan demam apabila suhu rektal > 38oC dan pada bayi
usia lebih dari 3 bulan apabila suhu aksila dan oral lebih dari
38,3oC.
2) Patofisologi hipertermi
submikogram/kg.
demam.
Demam memiliki tiga fase klinis yaitu mengigil
set point suhu pada kisaran 37°C, dengan variasi sirkadian <
Susanti, 2012)
4) Penatalaksanaan hipertermi
kelemahan.
pakaian atau selimut yang tebal dan ganti dengan pakaian tipis
METODOLOGI PENELITIAN
studi kasus. Studi kasus ialah laporan yang dilaksanakan dengan cara
meneliti suatu permasalahan melalui suatu yang terdiri dari unit tunggal
(Notoatmodjo, 2010)
maka perlu dijelaskan terlebih dahulu variable dalam studi kasus yang
Subyek yang digunakan pada studi kasus ini adalah 2 pasien thypoid
3.3.1 Inklusi:
mengalami hipertermi .
ideal.
3.3.2 Eksklusi:
responden.
digunakan penulis untuk mencari kasus (Soekidjo, 2010). Studi kasus ini
Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yang
digunakan;
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi
analisis adalah:
3.7.4 Kesimpulan.
3.8.3 Kerahasiaan
Indah, P. karina, Hartini, S., & Bayu, muslim argo. (2012). Perbedaan efektivitas
kompres air hangat dan kompres air biasa terhadap penurunan suhu tubuh
Lestari, T. (2016). asuhan keperawatan anak (edisi 1). yogyakarta: Nuha Medika.
Padila. (2013). asuhan keperawatan penyakit dalam (edisi 1). yogyakarta: Nuha
Medika.
abdominalis.
Sari, W. K. (2013). Asuhan keperawatan Anak (edisi 1). jakarta timur: CV.Trans
Info Media.
Rineka cipta.
Syahrir, Agusyanti, Nurmiyati, Parura, E., & Gasang. (2014). Profil Kesehatan
NIC, Hasil NOC. (W. Praptiani, Ed.) (10th ed.). Jakarta: EGC.