Vous êtes sur la page 1sur 1

Asam klorida mempunyai banyak manfaat di laboratorium, antara lain adalah sebagai pembersih kerak,

sebagai penetral basa, sebagai penentuan kadar basa di dalam larutan (untuk titrasi). Asam klorida juga
merupakan sebagai larutan standar sekunder, artinya jika asam klorida akan digunakan sebagai peniter
perlu distndarisasi lebih dahulu. Oleh karena itu, untuk kebutuhan teknis dapat disediakan oleh lab
sehingga dapat memperkecil biaya , s ebab jika membeli asam klorida yang pa harga mahal. Asam klorida
(HCl) mempunyai sifat sangat korosif dan berbahaya bahgi kesehatan manusia bila kontak atau terserap
ke dalam tubuh manusia. Asam klorida (HCl) mempunyai sifat sebagai berikut.

 HCl adalah gas tak berwarna , berbau merangsang menyerang hidung dan tenggorokan

 HCl sukar dicairkan, cairannya membentuk titik didih – 85 0C

 Mempunyai densitas 1,181 g/mL, bersuhu kritis 51,45 0C dan tekanan kritis 81,51 atm.

 Bila gas HCl dilakukan dalam udara cair, gas HCl menjadi beku pada –111,4 0C.

 Gas HCl mudah larut dalam air

 Pada 15 0C kelarutannya 43% berat dan mempunyai kerapatan 1,231.

 Asam HCl teknis mengandung 39% berat dan kerapatamya 1,2

Pembuatan HCl di laboratorium, dengan mereaksikan asam sulfat pekat pada klorida:

Cl - + H2SO4 = HSO4 - + HCl

Pada skala besar, HCl diproduksi dengan pembakaran klor dalam hidrogen. Sejumlah pendapat
mengemukakan bahwa HCl merupakan hasil samping proses klorinasi senyawa organik.

Di Industri, asam klorida dibuat berdasarkan bahan baku garam dapur, asam sulfat pekat, dan batubara
sebagai bahan bakar.

Garam dapur atau natrium klorida (NaCl) dengan asam sulfat 100% dimasukkan dalam dapur dari besi
tuang yang dilengkapi dengan pengaduk. Pada suhu kamar terjadi reaksi:

NaCl + H2SO4  NaHSO4 + HCl

Pada suhu panas terjadi reaksi:

2NaCl + H2SO4  Na2SO4 + 2HCl

Garam natrium sulfat (Na2SO4) ditampung di bawah dapur dan gas hidrogen klorida didinginkan dan
direaksikan dengan air, maka terjadilah asam klorida cair.

Vous aimerez peut-être aussi