Vous êtes sur la page 1sur 16

Arif Zulfian Amrullah

15058049/2015

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Laporan jurnal/skripsi/tesis yang telah dibaca

Jurnal 1

Judul : Upaya Sekolah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Siswa MTsN Ngemplak,


Sleman,Yogyakarta

Pengarang : Anas Purwantoro

Sumber/URL : https://media.neliti.com/media/publications/165020-ID-hubungan-antara-
kedisiplinan-belajar-dan.pdf.

Topik : Peningkatan Disiplin Siswa MTsN Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Setting/lokasi : MTsN Ngemplak, Sleman, Yogyakarta

Waktu :

Pertemuan :

KD :

1. Latar belakang masalah Ideal Fakta


Disiplin dan tata tertib dalam Secara ideal apabila telah keadaan disiplin siswa
kehidupan bilamana dirinci secara ada tata tertib yang MTsN Ngemplak
khusus dan terurai aspek demi mengatur siswa untuk ternyata masih dalam
aspek akan menghasilkan etika berdisiplin maka seluruh taraf perlu pembenahan
sebagai norma norma siswa harus dengan sadar secara serius oleh pihak
yang berlaku dalam pergaulan, mentaatinya. Sehingga, sekolah. Upaya
termasuk juga dalam hubungan dalam proses kegiatan peningkatan
dengan lingkungan sekitar. belajar mengajar di kedisiplinan siswa itu
Misalnya etika dalam pergaulan sekolah akan berjalan perlu dilakukan karena
antara anak dengan orang dengan tertib, selama ini masih
tua, guru, cara berpakaian dan efektif dan efisien. Para saja ada pelanggaran-
berbagai sopan santun lainnya. guru akan merasa nyaman pelanggaran yang
Sedang penampilan sikap dan ketika mengajar di dalam dilakukan oleh siswa.
tingkah laku seseorang dalam kelas maupun ketika Sebagai contoh,
kehidupan, khususnya berada di luar kelas. mereka masih banyak
melalui pergaulan yang Siswa-siswi juga akan yang terlambat datang
menggambarkan mampu atau merasakan ke sekolah, tidak
tidaknya berdisiplin, hal yang sama sehingga mengikuti
bersopan santun, menerapkan mereka akan dapat belajar upacara bendera
norma-norma kehidupan yang dengan tenang dan dengan tertib, tidak
mulia berdasarkan ajaran Islam mencapai hasil yang memasukkan baju
sering disebut dengan akhlak. memuaskan. ketika berada di
lingkungan sekolah,
ramai di kelas, yang
secara nyata hal-hal itu
tertera dalam
tata tertib sekolah tidak
boleh untuk dilakukan.
2. Identifikasi masalah Batasan masalah Rumusan masalah
Dari berbagai kenyataan yang ada, Upaya yang dilakukan 1. Bagaimana
dapat dilihat bahwa ternyata untuk meningkatkan kedisiplinan siswa
pemberlakuan disiplin siswa MTsN disiplin siswa di MTsN MTsN Ngemplak,
Ngemplak belum berjalan sesuai Ngemplak Yogyakarta Sleman, Yogyakarta ?
harapan 2. Upaya apa yang
sehingga perlu dilakukan upaya- dilakukan oleh sekolah
upaya untuk meningkatkan dalam meningkatkan
kedisiplinan kedisiplinan
siswa. siswa MTsN
Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta?
3. Faktor apa saja yang
menjadi pendukung
dan penghambat upaya
peningkatan
kedisiplinan siswa
MTsN Ngemplak,
Sleman, Yogyakarta ?

3. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui kedisiplinan siswa MTsN Ngemplak,
Sleman,Yogyakarta..
b. Untuk mengetahui upaya sekolah dalam meningkatkan kedisiplinan
siswa MTsN Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat upaya
peningkatan kedisiplinan siswa MTsN Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta.
4. Manfaat penelitian
a. Untuk memberi kontribusi yang positif bagi sekolah dalam penanaman
kedisiplinan terhadap anak didik.
b. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan yang akan berguna bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Jurnal 2

Judul : Hubungan Tingkat Kedisiplinan Dengan Prestasi Belajar


Sosiologi Bagi Siswa Kelas Xi Ips Madrasah Aliyah Negeri Babakan Lebaksiu
Tegal Tahun Pelajaran 2005/2006
Pengarang : Nur Atifah
Sumber/URL : http://lib.unnes.ac.id/491/1/1549.pdf.

Topik : Tingkat Kedisiplinan Dengan Prestasi Belajar Sosiologi

Setting/lokasi : MAN Babakan Lebaksiu Tegal

Waktu :

Pertemuan :

KD :

1. Latar belakang masalah Ideal Fakta

Garis-Garis Besar Program Pengajaran Pengajaran sosiologi Peraturan, hukum, atau


(GBPP) Sekolah Lanjutan Tingkat mempunyai peranan yang norma yang berlaku di
Atas (SLTA) Mata Pelajaran Ilmu sangat besar dalam sekolah yang biasa
Sosial. Salah satu mata pelajaran IPS pendidikan nasional, juga disebut tata tertib
adalah mata pelajaran Sosiologi, pengembangan identitas sekolah juga sering
berkaitan dengan tulisan ini, tujuan diri atau karakter bangsa. diabaikan oleh para
pengajaran sosiologi adalah, “Untuk Karena dengan belajar siswa. Hal itu dapat
mengembangkan sikap dan perilaku sosiologi manusia akan berpengaruh terhadap
siswa yang rasional dan kritis dalam menemukan kesadaran menurunnya prestasi
menghadapi kemajemukan identitas dirinya, terutama belajar siswa. Upaya
masyarakat, kebudayaan dan situasi dalam kehidupan peningkatan kualitas
sosial, serta berbagai masalah sosial berkelompok sebagai siswa dilakukan guru
yang ditemui dalam kehidupan sehari- suatu wadah yang disebut dengan berbagai strategi
hari” (Depdikbud 1993:1). masyarakat; karena pembelajaran agar siswa
sebagai mahluk sosial, dapat mencapai prestasi
seseorang dituntut belajar dengan baik.
untukbelajar mengikuti Namun tidak hanya guru
aturan yang berlaku dalam saja yang dapat
lingkungan. Pranata mempengaruhi prestasi
social, norma masyarakat, belajar siswa, karena
aturan dan hukum yang masih ada faktor-faktor
berlaku dalam masyarakat, yang lainnya., seperti
salah satu tujuan dan faktor keadaan keluarga,
fungsinya untuk mengatur faktor lingkungan,
dan menata kehidupan begitu juga kedisiplinan
bermasyarakat. Ketika siswa itu sendiri.
orang berbuat sesuatu,
dibatasi oleh aturan yang
ada sehingga perbuatan itu
tidak merugikan orang
lain dan dirinya. Demikian
juga dengan peraturan
sekolah, membatasi siswa
berbuat sesuatu yang
dapat merugikan pihak
orang lain.

2. Identifikasi masalah Batasan masalah Rumusan masalah

Merancang peraturan sekolah secara Adakah hubungan yang Bagaimanakah tingkat


konsisten dan konsekuen dapat signifikan antara kedisiplinan siswa kelas
menciptakan lingkungan sekolah yang kedisiplinan dengan XI IPS Madrasah Aliyah
kondusif bagi kegiatan dan proses prestasi belajar sosiologi Negeri Babakan
pendidikan. siswa kelas XI IPS MAN Kabupaten Tegal?
Hasil belajar atau prestasi siswa akan Babakan Kabupaten Bagaimanakah prestasi
optimal apabila didukung oleh Tegal? belajar sosiologi siswa
berbagai komponen-komponen dalam kelas XI IPS Madrasah
pengajarannya. Aliyah Negeri Babakan
Kabupaten Tegal?

3. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui tingkat kedisiplinan siswa kelas XI IPS MAN Babakan Lebaksiu Kabupaten
Tegal.
Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai prestasi belajar sosiologi siswa XI IPS MAN
Babakan Lebaksiu Kabupaten Tegal.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang signifikan antara kedisiplinan dengan prestasi
belajar sosiologi siswa kelas XI IPS MAN Babakan Lebaksiu Kabupaten Tegal.

4. Manfaat penelitian

Kegunaan yang bersifat teoretik berkaitan dengan pengembangan khasanah pengetahuan,


khususnya bagi jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi. Kegunaan yang bersifat teoretis
tersebut berupa sumbangan hasil penelitian, yaitu dapat menambah khasanah pengetahuan atau
mengembangkan wawasan terutama dalam

hal peningkatan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah dan memberikan masukan guna
pengembangan dunia pendidikan serta memberikan masukan atau informasi bagi calon guru
dalam meningkatkan diri agar lebih profesional.

Jurnal 3

Judul : Hubungan Antara Kedisiplinan Belajar Dan Pergaulan Peer Group Dengan
Prestasi Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Negeri
Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2010/2011

Pengarang : Muh. Subhan Hakim

Sumber/URL : https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/22987/NTIzODk=/Hubungan-Antara-
Kedisiplinan-Belajar-Dan-Pergaulan-Peer-Group-Dengan-Prestasi-Belajar-
Sosiologi-Pada-Siswa-Kelas-X-Madrasah-Aliyah-Negeri-Karanganom-
Klatentahun-Ajaran-20102011-abstrak.pdf.

Topik : Kedisiplinan Belajar Dan Pergaulan Peer Group Dengan Prestasi Belajar
Sosiologi

Setting/lokasi : MAN Karanganom Klaten

Waktu : Oktober 2010 sampai dengan bulan April 2011

Pertemuan :

KD :

1. Latar belakang masalah Ideal Fakta

Kedisiplinan belajar merupakan suatu Kelompok teman MAN Karanganom


tata tertib yang tercipta dan terbentuk sebaya atau peer merupakan salah satu
sebagai pola tingkah laku belajar yang group yang baik sekolah yang
diatur sedemikian rupa, menurut adalah dimana mempunyai prestasi,
ketentuan-ketentuan yang harus ditaati anggota-anggotanya hal ini terlihat dari
dan dipatuhi oleh semua pihak. Dengan mendapatkan banyaknya piagam
kedisiplinan dapat tercipta ketertiban dan pengaruh yang positif dan penghargaan yang
keteraturan serta dapat menimbulkan dari teman-temannya dicapai oleh siswa-
perubahan yang relatif permanen sebagai dalam kelompok siswanya. MAN
akibat dari upaya-upaya yang dilakukan tersebut. Pengaruh Karanganom
siswa. Seorang siswa yang mempunyai tersebut dapat berupa merupakan sekolah
kedisiplinan belajar yang tinggi akan semangat yang lebih keagamaan yang
mengikuti dan mentaati peraturan sekolah besar dan lebih baik mempunyai
secara baik, dengan kesadaran diri untuk untuk dapat kedisiplinan tinggi
melaksanakan peraturan tersebut, dan meningkatkan prestasi terhadap siswa,
anak melaksanakan hukuman apabila belajarnya. Biasanya misalnya siswa harus
melakukan kesalahan. Kedisiplinan dalam kelompok datang pukul 06.30
belajar tidak tumbuh dengan sendirinya, seperti itu anak-anak sampai 07.00 untuk
melainkan adanya bantuan dari merasa tidak membaca Al-Qur’an.
pendidikan, baik dari orang tua, guru canggung atau malu Siswa - siswa
maupun masyarakat. untuk bertanya kepada mempunyai kelompok
temannya dari pada bermain sendiri-
berta nya kepada sendiri sehingga
guru. terlihat sekali
kesenjangan antara
kelompok yang rajin
dengan kelompok
yang sering
melanggar aturan.

2. Identifikasi masalah Batasan masalah Rumusan masalah

1. Keberhasilan pendidikan salah satunya 1.Kedisiplinan belajar 1.Apakah ada


ditentukan oleh lingkungan pergaulan yang dimaksud adalah hubungan antara
anak. 2. Faktor penentu keberhasilan kedisiplinan siswa di kedisiplinan belajar
pendidikan adalah faktor intern dan dalam menggunakan dengan prestasi
faktor extern. 3. Lingkungan pergaulan waktu belajar sehari- belajar sosiologi siswa
tidak selalu positif, maka anak perlu hari untuk mencapai kelas X MAN
diberikan pendidikan untuk bergaul agar prestasi yang Karanganom Klaten
anak bermental sepiritual untuk diinginkannya. tahun pelajaran
mempertimbangkan mana yang baik dan 2.Pergaulan peer 2010/2011? 2.Apakah
mana yang buruk. 4. Guru sebagai salah group adalah ada hubungan antara
satu penentu pendidikan, keberhasilan hubungan social pergaulan teman
pendidikan tidak selalu ditentukan oleh remaja dengan teman- sebaya dengan
kemampuan guru saja, tetapi juga teman sebayanya di prestasi belajar
ditentukan cara guru menumbukan lingkungan dimana sosiologi siswa kelas
kedisiplinan pada anak. 5. Sikap dan dia berada. Proses ini X MAN Karanganom
perilaku siswa sangat penting terhadap terjadi dimana Klaten tahun pelajaran
keberhasilan pendidikan, yaitu sikap individu salaing 2010/2011? 3.Apakah
positif berdisiplin dalam menghadapi bertemu dan ada hubungan secara
proses pembelajaran. berinteraksi satu sama bersama antara
lain dengan jangka kedisiplinan belajar
waktu yang bias dan pergaulan peer
membentuk jalinan group dengan prestasi
pertemanan dan belajar siswa kelas X
persahabatan. MAN Karanganom
Interaksi ini terjadi Klaten tahun pelajaran
dalam kelompok yang 2010/2011?
terdiri dari sejumlah
individu yang sama,
yaitu mereka yang
mempunyai usia,
minat, dan perasaan
yang sama. 3. Prestasi
belajar sosiologi yang
dimaksud adalah hasil
belajar mata pelajaran
sosiologi yang dicapai
siswa yang dinyatakan
dalam bentuk skor
dan nilai.

3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Hubungan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar


sosiologi siswa kela X MAN Karanganom Klaten tahun pelajaran 2010/2011. 2. Untuk
mengetahui hubungan antara pergaulan peer group dengan prestasi belajar sosiologi siswa
kelas X MAN Karanganom Klaten tahun pelajaran 2010/2011. 3. Untuk mengetahui
hubungan secara bersama antara kedisiplinan belajar dan pergaulan peer group dengan
prestasi belajar siswa kelas X MAN Karanganom Klaten tahun pelajaran 2010/2011.

4. Manfaat penelitian

Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan proses belajar pada khususnya bidang
ilmu Sosiologi.
Jurnal 4

Judul : Hubungan Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar Sosiologi
Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Jumapolo Tahun Ajaran 2009/2010

Pengarang : Warsono

Sumber/URL :https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/12517/MjcwNzI=/Hubungan-
kedisiplinan-dan-motivasi-belajar-dengan-prestasi-belajar-sosiologi-pada-siswa-
kelas-XI-SMA-Negeri-Jumapolo-Tahun-Ajaran-20092010-abstrak.pdf.

Topik : Kedisiplinan Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Sosiologi

Setting/lokasi : SMA Negeri Jumapolo

Waktu : Mei 2010

Pertemuan :

KD :-

1. Latar belakang masalah Ideal Fakta

Pendidikan merupakan suatu sarana Diantara faktor Terdapat dua faktor


utama bagi setiap negara yang internal yang yang membuat
mendambakan kemajuan bangsanya, menentukan seseorang dapat
karena pendidikan bukan hanya keberhasilan belajar termotivasi untuk
melestarikan kebudayaan dari generasi ke salah satunya adalah belajar, yaitu:
generasi berikutnya, melainkan kedisiplinan belajar. Pertama, motivasi
diharapkan mampu mengembangkan Pada dewasa ini belajar berasal dari
ilmu pengetahuan dan teknologi. tingkat kedisiplinan faktor internal.
Demikian pentingnya peran pendidikan siswa dalam proses Motivasi ini terbentuk
dalam proses pembangunan bangsa, belajar mengajar karena kesadaran diri
membuat pembaharuan dalam bidang dinilai masih kurang. atas pemahaman
pendidikan haruslah selalu dilaksanakan Ketidakdisiplinan betapa pentingnya
terus-menerus agar dapat menjawab tersebut misalnya belajar untuk
kebutuhan masyarakat. Setiap anak dalam siawa dalam mengembangkan
proses pendidikan harus selalu mengikuti suatu mata dirinya dan bekal
dikembangkan secara terpadu dengan pelajaran terkesan untuk menjalani
tetap memperhatikan komponen- semaunya, siswa kehidupan. Kedua,
komponenya. Masing-masing komponen datang terlambat, motivasi belajar dari
yang ada dalam proses pendidikan tentu siswa sering tidak faktor eksternal, yaitu
mempunyai problema tersendiri yang mencatat, dan siswa dapat berupa
harus dicari alternatif pemecahannya. sering meninggalkan rangsangan dari orang
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan jam pelajaran. Sudah lain, atau lingkungan
membawa dampak pada perkembangan menjadi rahasia sekitarnya yang dapat
ilmu pengetahuan dan teknologi yang umum bahwa suasana memengaruhi
semakin maju, sehingga menuntut belajar di sekolah kejiwaan atau
pemerintah serta masyarakat untuk terkadang agak psikologis orang yang
memberikan prioritas utama terhadap kurang diminati oleh bersangkutan.
pendidikan. siswa. Mereka lebih Motivasi belajar tidak
senang menghabiskan akan terbentuk apabila
waktu dengan teman- orang tersebut tidak
temannya di mall, mempunyai
warung internet, game keinginan, cita-cita,
online, bermain atau menyadari
playstation, atau manfaat belajar bagi
berkumpul di sebuah dirinya. Guna
tempat yang tidak menumbuhkan
diketahui oleh guru kesadaran belajar,
ataupun orang tua. dibutuhkan
Akhirnya orang tua pengkondisian
resah karena prestasi tertentu, agar diri kita
akademik menurun atau siapa pun juga
dan perilaku mereka yang menginginkan
sulit dikendalikan, semangat untuk
dan ini merupakan belajar dapat
sutu wujud ketidak termotivasi. Motivasi
disiplinan siswa. adalah sebuah alasan
Dengan kondisi ini atau dorongan
maka akan seseorang bertindak
mempengaruhi untuk berhasil.
prestasi belajarnya. Seseorang yang tidak
mau bertindak untuk
berhasil sering kali
disebut tidak memiliki
motivasi. Dorongan
itu bisa datang dari
luar maupun dari
dalam diri. Meskipun
pada dasarnya semua
motivasi itu datang
dari dalam diri, faktor
luar hanyalah pemicu
penguatan munculnya
motivasi tersebut.

2. Identifikasi masalah Batasan masalah Rumusan masalah

1. Keberhasilan belajar seseorang 1)Kedisiplinan belajar 1. Adakah hubungan


dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri dibatasi pada kedisiplinan belajar
siswa (intern) dan faktor dari luar diri kedisiplinan siswa dengan prestasi
siswa (ekstern). Faktor intern antara lain kelas XI IPS SMA belajar sosiologi siswa
adalah faktor kedisiplinan dan motivasi Negeri Jumapolo kelas XI IPS SMA
belajar. 2. Belajar adalah suatu proses tahun pelajaran Negeri Jumapolo
yang ditandai dengan adanya perubahan 2009/2010 dalam tahun pelajaran
pada diri seseorang. 3. Pada dewasa ini belajar, baik di 2009/2010 ? 2.
tingkat kedisiplinan siswa dalam sekolah maupun di Adakah hubungan
mengikuti proses belajar masih tergolong rumah. Data motivasi belajar
rendah, seperti sebagian siswa dalam kedisiplinan belajar dengan prestasi
mengikuti pelajaran masih berkesan diperoleh dari angket. belajar sosiologi siswa
semaunya, siswa datang terlambat, siswa 2)Motivasi belajar kelas XI IPS SMA
sering tidak mencatat, siswa sering kali dibatasi pada motivasi Negeri Jumapolo
hanya menyukai suatu mata pelajaran siswa kelas XI IPS tahun pelajaran
tertentu. 4. Motivasi belajar merupakan SMA Negeri 2009/2010 ? 3.
sebuah dorongan dalam diri siswa dalam Jumapolo tahun Adakah hubungan
usahanya secara sungguh-sungguh dan pelajaran 2009/2010 secara bersamaan
terarah untuk mencapai tujuan belajar. 5. dalam belajar, baik di antara kedisiplinan
Prestasi belajar sosiologi merupakan nilai sekolah maupun di belajar dan motivasi
yang diperoleh sebagai tanda rumah. Data motivasi belajar dengan
keberhasilan siswa setelah belajar diperoleh dari prestasi belajar
melakasanakan proses belajar sosiologi. angket. 3)Prestasi sosiologi siswa kelas
belajar sosiologi XI IPS SMA Negeri
adalah nilai mata Jumapolo tahun
pelajaran sosiologi pelajaran 2009/2010 ?
siswa kelas XI IPS
SMA Negeri
Jumapolo tahun
pelajaran 2009/2010.
Data prestasi
diperoleh dari
dokumen nilai
ulangan mata
pelajaran sosiologi di
sekolah.

3. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui
hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
Negeri Jumapolo tahun pelajaran 2009/2010. 3. Untuk mengetahui hubungan secara
bersamaan antara kedisiplinan belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri Jumapolo tahun pelajaran 2009/2010.

4. Manfaat penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam
bidang psikologi dan sosiologi.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk kesempurnaan
penelitian berikutnya yang relevan.

Jurnal 5

Judul : Hubungan Antara Disiplin Belajar Dengan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV
SD Negeri 1 Cempaka Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung Utara
Tahun Ajaran 2015/2016

Pengarang : Dwi Yulia Sari Ay

Sumber/URL : http://digilib.unila.ac.id/21667/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf

Topik : Rendahnya disiplin belajar (X) dan prestasi belajar IPS (Y)

siswa kelas IV di SD Negeri 1 Cempaka kecamatan Sungkai Jaya kabupaten

Lampung Utara Tahun Ajaran 2015/2016.”

Setting/lokasi : SD Negeri 1 Cempaka Kecamatan Sungkai Jaya Kabupaten Lampung Utara

Waktu : semester genap Tahun Ajaran 2015/2016.

Pertemuan :
KD :-

1. Latar belakang masalah Ideal Fakta

Mutu pendidikan dapat dikatakan baik Sekolah merupakan salah satu penyebab
apabila siswa menjalankan proses belajar salah satu tempat rendahnya prestasi
dengan baik dan juga memperoleh pembentukan belajar siswa adalah
keberhasilan belajar berupa prestasi sekaligus penerapan kurangnya disiplin
belajar dengan baik. Pada kenyataannya sikap disiplin siswa, belajar yang dimiliki
tidak semua siswa dapat memperoleh terutama disiplin siswa. Di dalam
prestasi belajar sesuai harapan. Masih belajar. Untuk belajar proses pembelajaran,
banyak siswa memperoleh nilai di bawah secara konsisten dan disiplin belajar
standar. Tidak dapat dipungkiri bahwa bersunguh-sungguh merupakan suatu
prestasi siswa dalam belajar dipengaruhi sangatlah sulit masalah penting. Hal
oleh banyak faktor. Menurut Slameto dilakukan, dalam ini disebabkan karena
(2010: 17) faktor-faktor yang belajar diperlukan dengan adanya
mempengaruhi prestasi belajar banyak adanya semangat dan disiplin siswa dalam
jenisnya, tetapi dapat digolongkan kesadaran diri siswa. belajar, maka pola
Melalui semangat dan belajar mereka lebih
menjadi dua, yaitu: kesadaran diri untuk teratur dan terarah
a. Faktor internal: yaitu faktor yang ada belajar inilah dapat sehingga tujuan dari
dalam diri individu yang sedang belajar, tercermin sikap proses belajar dapat
faktor intern terdiri dari: 1) Faktor disiplin belajar. tercapai dan prestasi
jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh). 2) Sehingga siswa yang belajar siswa dapat
Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, sudah terbentuk diperoleh sesuai
minat, bakat, motif, kematangan dan menjadi seorang harapan. Tanpa
kesiapan). 3) Faktor kelelahan b. Faktor individu yang adanya kesadaran
eksternal: yaitu faktor yang ada di luar memiliki sikap akan keharusan
individu. Faktor ekstern terdiri dari: 1) disiplin belajar akan melaksanakan disiplin
Faktor keluarga (cara orang tua mampu dalam belajar maka
mendidik, relasi antara anggota keluarga, mengendalikan dan tujuan pembelajaran
suasana rumah, keadaan ekonomi mengarahkan dirinya tidak akan tercapai
keluarga, pengertian orang tua, dan latar pada perilaku yang dan siswa tidak akan
belakang kebudayaan). 2) Faktor sekolah taat, patuh, serta memperoleh prestasi
(metode mengajar, kurikulum, relasi guru menunjukkan belajar yang
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, keteraturan dalam maksimal.
disiplin di sekolah, alat pelajaran, waktu belajar.
sekolah, standar pelajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, dan fasilitas sekolah,
metode dan media dalam mengajar, dan
tugas rumah). 3) Faktor masyarakat
(kegiatan siswa dalam masyarakat, media
massa, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat).

2. Identifikasai masalah Batasan masalah Rumusan masalah

1. Dalam kegiatan pembelajaran masih Berdasarkan latar Berdasarkan


terdapat siswa yang sering izin belakang masalah dan identifikasi masalah
identifikasi masalah dan pembatasan
keluar kelas. maka penelitian masalah dalam
2. Pada saat pembelajaran berlangsung ini penelitian ini dapat
dibatasi pada dirumuskan sebagai
masih terdapat siswa yang sering rendahnya disiplin berikut: “Apakah ada
ribut. belajar (X) dan hubungan positif
prestasi belajar IPS antara disiplin belajar
3. Banyak siswa yang tidak mengerjakan (Y)
dengan prestasi
pekerjaan rumah.
siswa kelas IV di SD belajar IPS siswa
4. Ada siswa yang menyalin tugas Negeri 1 Cempaka kelas IV di SD Negeri
temannya. kecamatan Sungkai 19 Cempaka
Jaya kabupaten kecamatan Sungkai
5. Ada siswa yang sering terlambat. Jaya kabupaten
Lampung Utara Lampung Utara
6. Prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD
Tahun Ajaran Tahun Ajaran
Negeri 1 Cempaka kecamatan
2015/2016.
2015/2016?”.
Sungkai Jaya kabupaten Lampung Utara
Tahun Ajaran 2015/2016 masih

rendah.

3. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan yang positif antara disiplin belajar dengan prestasi belajar IPS siswa
kelas IV di SD Negeri 1 Cempaka kecamatan Sungkai Jaya kabupaten Lampung Utara
Tahun Ajaran 2015/2016.

4. Manfaat penelitian

1. Bagi siswa, dapat membentuk siswa terlatih disiplin dalam belajar, sehingga

dapat meningkatkan disiplin belajar siswa dan prestasi belajar siswa

meningkat.
2. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru untuk

mengembangkan dan menerapkan disiplin belajar kepada siswa sehingga

siswa dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

3. Bagi kepala sekolah, diharapkan dapat dijadikan masukan dalam usaha

meningkatkan disiplin di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu sekolah

dan membentuk siswa yang berprestasi, dan berkarakter baik sesuai dengan

tujuan pendidikan nasional Indonesia.

4. Bagi peneliti lain, sebagai kajian/referensi dalam menambah wawasan dan

pengetahuan tentang disiplin belajar dan hubungannya dengan prestasi

belajar siswa.

Jurnal

Judul : Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Pemanfaatan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas Xi Ips Di Sma Batik 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

Nama : Marina Tri Handhani

Lokasi : SMA Batik 1 Surakarta

Waktu : Tahun Pelajaran 2013/2014.

url : https://media.neliti.com/media/publications/13671-ID-pengaruh-kedisiplinan-belajar-dan-
pemanfaatan-fasilitas-belajar-terhadap-prestas.pdf.

Judul : Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMK PGRI 4
Ngawi Tahun Pelajaran 2009/2010

Nama : Bambang Sumantri

Lokasi : SMK PGRI 4 Ngawi

Waktu : Tahun Pelajaran 2009/2010

url : http://jurnal.stkipngawi.ac.id/index.php/mp/article/viewFile/53/pdf_25.
Judul : Self-Management Untuk Meningkatkan Kedisiplinan Belajar Siswa: Studi Kasus Di
Sma Negeri 5 Banda Aceh

Nama : Fajriani*, Nur Janah, Desi Loviana

Lokasi : Sma Negeri 5 Banda Aceh

Waktu : 14 Juli sampai dengan 8 Agustus 2016.

url : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPP/article/download/5332/4462.

Judul : Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Dagangan Kabupaten Madiun Tahun Ajaran 2010/2011

Nama : Yohni Alimin Prasongko

Lokasi : SMP Negeri 1 Dagangan Kabupaten Madiun

Waktu : Tahun Ajaran 2010/2011

url : http://lib.unnes.ac.id/19237/1/7101408269.pdf.

Judul : Pengaruh Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa

Nama : Firmansyah*, Sultan Djasmi**, M. Thoha BS Jaya

Lokasi : SD Negeri di Kecamatan Kotaagung Barat Kabupaten Tanggamus

Waktu : Tahun Pelajaran 2014/2015

url
: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=373253&val=7239&title=PENGAR
UH%20MOTIVASI%20BELAJAR%20DAN%20DISIPLIN%20BELAJAR%20TERHADAP%20PRE
STASI%20BELAJAR%20IPS%20SISWA.

Daftar Pustaka

Piaget,J.2010.Psikologi Anak Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Purwanto, Ngalim. M. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: aksara.

Sardiman. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Vous aimerez peut-être aussi