Vous êtes sur la page 1sur 6

TUGAS LK 5

ELEKTRONIKA DAYA DAN TELEKOMUNIKASI


RESUME DAN SOAL ANTENA VERTIKAL

OLEH :

EGI NOVENDRA

RETNO ADE SANJAYA

PPG ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2018
ANTENA VERTIKAL

Antenna vertikal adalah jenis antena yang mudah dibuat dengan material penghantar
elektrik, kawat atau sejenisnya dengan ukuran 1/8, 1/4, 5/8, 7/8 lamda dari panjang
gelombang. Apabila antenna diletakan dekat dengan ground maka bumi menjadikan image
dari distribusi curent dan voltages yang tak terlihat secara fisik. Apabila daya hantar
ground baik konduktifitasnya akan mengakibatkan antena yang dipergunakan akan
resonant, dengan image voltages dan current lalu mendapatkan SWR yang rendah
sesuai dengan perhitungan band freq antenna tersebut dirancang.

Antena Dipole vertikal dibuat karena tuntutan yang timbul, antara lain lahan
pendirian antena yang sempit dan keinginan pancaran yang baik. Maka dibuatlah
antena model dipole vertikal. Contoh gambar antena dipole vertikal seperti dibawah ini.

Gambar 1. Model antena dipole vertikal (a) antenna dipole vertical untuk pemancar FM (b)

Kebanyakan antena bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang


memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata dengan tanah ada
pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya mengakibatkan
perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point impedance. Panjang ground
plane radial sekitar ¼ lamda dan ketinggian antenna secara keseluruhan sebaiknya lebih
tinggi dari ½ lamda atau lebih akan lebih baik untuk medapatkan zero ohms ground
resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas tanah akan menambah kemampuan
daya pancar dari antenna vertical performance, apalagi jika dipakai untuk kondisi band VHF
dan UHF atau high band.

Antenna Vertikal jika dapasangkan dengan ketinggian yang pas-pasan atau


paling tidak hanya ½ lamda dari permukaan tanah membutuhkan paling tidak 4 atau
lebih radial untuk meredam efek loss dari ground dan akan lebih baik jika ditambahkan lagi
radial ground plane sebanyak banyaknya.

Gambar 2. Rancangan antenna dan bentuk jadi antenna bekerja pada 6m band

Gambar 3. Rancangan antenna dan bentuk jadi antenna bekerja pada 40m band
Cara kerja radiator vertikal antena sangat tergantung sekali dengan koneksi
ground yang ada, jika ground kurang baik mengakibatkan distribusi current di radial
antenna akan kembali ke pemancar sehingga mengakibatkan power loss yang cukup
banyak serta feed point impedance yang tidak semestinya sehingga menghambat radiasi
antenna.

Di setiap kasus pembuatan antenna vertikal agar lebih efisien dan tidak terlalu
banyak mengalami power loss, sebaiknya dengan menambah atau memperbanyak radial
yang digunakan agar konduktifitas ground lebih sempurna. Ini sangat penting untuk sebagai
catatan jika kita membuat suatu antenna agar tidak memotong radiator vertikal antenna secara
fisik dalam tuning up atau set VSWR antenna, karena pemotongan panjang secara fisik
akan mengurangi dimensi antenna tersebut dan berpengaruh terhadap sudut pancar
radiasi dan impedansi di feed point antenna.

Sebaiknya biarkan bumi atau ground yang menyesuaikan tanpa mengurangi


panjang atau ukuran diameter kabel serta dimensi secara fisik dari antenna radiator vertikal
yang direncanakan.

Untuk menentukan panjang radial antenna, perhitungan paling baik adalah lebih
pendek daripada panjang radiator vertikal antenna, jadi radial ground selalu lebih pendek dari
dimensi radiator elemen vertikal, karena 50 % losses terdapat di distribusi current dan voltage
¼ dari panjang gelombang antenna yang di buat. Bereksperiment dengan menggunakan
sebanyak banyaknya radial yang berfungsi sebagai ground akan lebih baik dan bahkan
beberapa Hams radio pernah membuat Ground plane dengan sebanyak 113 kabel di sekeliling
antenna untuk meminimalkan ground loses.

Penggunaan material Antara Radiator Antenna dan Ground radial bisa juga digunakan
sebuah kapasitor variabel yang berfungsi sebagai coupling untuk penyesuai Impedance.
Ground radial dapat dibuat pula menggunakan kawat nyamuk yang terbuat dari alumunium,
paling tidak dengan bahan dengan anti korosi yang disebabkan cuaca. Kawat nyamuk
tersebut berfungsi sebagai sebagai radial ground elemen yang berfungsi sebagai ground.

Hal penting lainnya untuk memperkecil losses di system ground dapat terlihat dari
hasil test antenna dan feed point antennna akan resonan secara consisten dan bergantung atas
3 komponen: Antenna Radiation Resistance, Conductor loss Resistnce, dan Ground Loss
Resistance. ¼ Lamda vertikal antenna mempunyai radiation resistance sebesar 35 Ohm . Feed
Point Impedance sebenarnya 15+0+35 = 50 Ohms, dan antennna akan match 50 Ohm
terhadap coax cabel.. Radiation Resistan merupakan Index dari power yang di pakai dan
digunakan untuk meradiasikan lebih besar dari power loss, aliran radiasi panas di dalam
konduktor. Radiation resistance harus tetap tinggi dengan relasi total feed point impedance
untuk maximum efeciency. Efeciency dapat di ekspresikan dalam persen, dan dapat
diketahui dengan cara membagi radiation resistance dengan total feed point impedance dari
resonan frequency antenna , dalam kondisi ini bisa dikatakan vertical antenna terlihat
efeciency 35/50 = 70%. Jika Vertikal antenna dibuat lebih pendek dari ¼ lamda maka
radiation resistan akan menurun dan terdapat losses di konduktor material sedangkan loading
induktor akan meninggi. 1/8 lamda dari panjang gelombang merupakan induktance beban
vertikal antenna mempunyai radiation resistance mendekati 15 ohm dan gulungan coil (atau
Trap coil Multiband antenna) diperkirakan sekitar 5 ohm. Dengan nilai yang sama dari
ground loss resistance (15 Ohm). Impedance feed point 15+5+15=35 Ohm dengan demikian
faktor efeciency bisa diketahui 15/35=43%.

Dari perhitungan tersebut bisa terlihat antenna vertikal yang pendek akan lebih
efesien jika dibuatkan ground loss resistance. Atau dengan kata lain ground radial harus lebih
pendek dari panjang antenna vertikal untuk meningkatkan efeciency. Apabila ground loss
resistance dari 15 Ohm sebagai contoh untuk menguranginya ke 0 ohm (zero), dapat
diperlihatkan efeciency dari 1/8 lamda vertikal membesar hingga 75 %, jika memungkinkan
lebih dari 100 radial dan setiap keping ½ lamda panjangnya akan membuat menjadi 0 ohm
ground losses. Panjang radial ½ lamda akan lebih kecil faktor efeciencynya jika
dibandingkan dengan penggunaan radial lebih pendek dari ½ lamda dari panjang
gelombang. Bila ingin lebih efektif dalam kemampuan antenna untuk dxing dan lebih baik
dari horizontal dipole, antenna feed point Vertikal antenna harus diletakan rata dengan tanah
agar mendapatkan axis radiasi yang lebih rendah dan efeciency yang optimal.

Kebanyakan antenna bermasalah dengan ground losses resistance, ada yang


memasangnya dalam ketinggian tertentu dan ada pula yang di letakan rata dengan tanah ada
pula yang diletakan di samping bangunan metal atau beton. Tentunya mengakibatkan
perubahan radiasi dan ground resistance dan juga feed point impedance. Panjang ground
plane radial sekitar ¼ lamda dan ketinggian antenna secara keseluruhan sebaiknya lebih
tinggi dari ½ lamda atau lebih akan lebih baik untuk medapatkan zero ohms ground
resistance. Kurang lebih sekitar 12-15 meter dari atas tanah akan menambah kemampuan
daya pancar dari antenna vertical performance, apalagi jika dapakai untuk kondisi band VHF
dan UHF atau high band.

Antenna Vertikal jika dapasangkan dengan ketinggian yang pas-pasan atau paling
tidak hanya ½ lamda dari permukaan tanah membutuhkan paling tidak 4 atau lebih radial
untuk meredam efek loss dari ground dan akan lebih baik jika ditambahkan lagi radial ground
plane sebanyak banyaknya. Mari kita coba menghitung panjang radial ground plane yang
sesuai, supaya bisa tepat masuk pada resonans frequency boleh dicoba denga perhitungan
sbb:

240
𝐿𝑒𝑛𝑔𝑡ℎ (𝑓𝑒𝑒𝑡) =
𝐹𝑟𝑒𝑞 (𝑀𝐻𝑧)
Jenis Vertical Antenna :

1. 1/4 Lamda Vertical (gain 0db Over isotropic)


Antena ¼ Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 48-50cm untuk band 144Mhz
tanpa coil dengan karakteristik axis radiasi 0 derajat terhadap mobil bracket mounting
dan menjadi standar kemampuan jenis antenna vertical terhadap jenis jenis lain antenna
yang lebih panjang maupun lebih pendek dari ukuran ¼ Lamda

2. 5/8 Lamda Vertical (gain 3db Over Isotropic)


Antena 5/8 Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 120-130cm untuk band
144Mhz dilengkapi dengan coil pada bagian bawah nya dengan karakteristik axis radiasi
15 derajat terhadap mobil bracket mounting.

3. 7/8 Lamda Vertical (gain 5 db Over isotropic)


Antena 7/8 Lamda dengan ukuran panjang kurang lebih 160-175cm untuk band
144Mhz dilengkapi dengan beberapa coil pada bagian tengah dan bawah dengan
karakteristik axis radiasi 30 derajat terhadap mobil bracket mounting.

4. 1/8 Lamda Helical vertical (gain –3db Over isotropic)


Antena 1/8 Lamda dengan ukuran panjang phisik kurang lebih 15-20cm untuk band
144Mhz , namun terdiri dari uliran kawat yang digulung untuk memperpendek panjang
fisik dari antenna dengan karakteristik axis radiasi >30 derajat terhadap bracket
mounting. Jenis antenna ini banyak di gunakan pada tranceiver handy talky.

Vous aimerez peut-être aussi