Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama Bayi : By. Ny. J
Umur Bayi : 3 hari
Tanggal/jam lahir : 10-11-2017/ Jam 01.27 wib
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal Masuk : 10-11-2017/ Jam 07.45 wib
No Register : 163101
Tanggal Pengkajian: 13-11-2017
Diagnosa Medis : Asfiksia Berat
2. Identitas Penanggung jawab
Nama Ayah/Ibu : Tn. A/ Ny. J
Umur Ayah/Ibu : 32 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : ds. Bringin-Labang
3. Diagnosa Ibu : G IIP-I
B. KELUHAN UTAMA :
Sesak
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Bayi lahir SC di Klinik Hikmah Sawi jam 01.27 wib. Jenis kelamin perempuan, BB :
3300 gram, bayi tidak menangis,AS 1-3,Pb : 49 cm, anus (+), meconial (-), sianosis (-),
tonus otot lemah, dilakukan slem (+) ± 3 cm, kemudian rangsangan taktil bayi merintih
(+), ganti 02 nasal 2 lpm, infus D10% 16 tpm, kemudian dilakukan observasi bayi mulai
menangis tapi tidak kuat, sianosis (-), advis rujuk ke Rs Syamrabu
2. Pola eliminasi :
3. Pola aktivitas :
4. Pola istirahat/tidur :
5. Personal hygiene :
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : lemah
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda-tanda vital : S : 360c, N : 168x/menit, RR : 50x/menit, Sp02 : 98%
d. Antropometri :
BB : 3300 gram
PB : 50cm
LD :-
LILA :-
LK : 35
Circumferentia fronto occipitalis : 34cm
Circumferentia suboccipito bregmatica : 32cm
Circumferentia mento bregmatica : 35cm
2. Kepala
a. Ubun-ubun : UUK :
UUB :
b. Sutura, moulage :
c. Caput succedonium : tidak ada
d. Cephal hematoma : tidak ada
e. Bentuk kepala : simetris
f. Rambut : jumlah sedikit dan tipis, lurus dan warna hitam
3. Muka : simetris
4. Mata : normal, simetris, pupil isokor (+), sklera putih, konjungtiva merah muda
5. Hidung : simetris, sekret (+), pch (+), terpasang 02 nasal 2lpm
6. Telinga : simetris tidak ada serumen
7. Mulut : mukosa bibir kering, sianosis(-), moniliasic (-)
8. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
9. Dada :
a. Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Perkusi : bunyi pekak
Palpasi : teraba ictus cordis di ics 4-5 midline sinistra
Auskultasi : S1-S2 reguler, tidak ada bunyi tambahan
b. Paru
Inspeksi : tampak retraksi dinding dada interkostalis
Perkusi : terdengar bunyi sonor
Palpasi : focal premitus antara kanan dg kiri
Auskultasi : ronchi +/+, whezing +/+, nafas grok-grok(+)
c. Payudara
Inspeksi : areola berwarna cokelat, puting nonjol
Perkusi :-
Palpasi : teraba papilla mamae
dingin (+)
13. Punggung : tidak terdapat lesi
14. Kulit : warna kulit pucat, turgor kulit normal
G. REFLEKS FISIOLOGIS
1. Refleks Moro : lemah ( kaget )
2. Refleks Rooting : lemah (mencari puting)
3. Refleks Sucking : lemah (menghisap)
4. Refleks Grapsing : lemah (menggenggam)
5. Reflek Tonic Neck : lemah (tonus leher asimetrik)
6. Reflek Swallowing : lemah (menelan)
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi lengkap
Hemoglobin 18,7 gr/dl 15,2-23,6
Eritrosit 5,30 juta/ul 4-6,8
Leukosit 27,2 ribu/ul 9,4-34
3
Trombosit 27,0 ribu/mm 229-553
Hematokrit 52,9 % 4,5-7,1
Indek Leukosit
MCV 99,8 fl 98-122 Basofil 1,68 % 0-1 Eosinofil 1,0 % 1-5
MCH 35,3 pg 33-41 Neutrofil 8,3 gl/% 17-60 Monosit 5,78 % 4-8
MCHC 35,4 % 31-35 Limfosit 7,5 % 20-70
CRP kuantitatif 5,0 mg/l <5
I. Terapi
Cek DL + CRP
D10% 9tpm
Cefotaxim 2x300 mg
Mikasin 2x25 mg
Nebul pz 3x3 cc
Hipotermi
1 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan -lakukan 5 moment cuci -untuk menjaga diri agar
tidak efektif b/d tindakan tangan terhindar dari kuman dan
akumulasi secret keperawatan bakteri
-auskultasi bunyi nafas
-menentukan adekuatnya
selama 3x 24 jam
pertukaran gas dan luasnya
diharapkan tidak
-kaji karakteristik scret
obstruksi akibat scret
sesak.
-Infeksi ditandai dengan
-scret (-) -beri posisi sedikit ekstensi
-Pch (-) scret warna kekuningan
-Ronchi (-) -lakukan nebulizer dan -meningkatkan
-Whezing (-)
fisioterapi nafas (clapping) pengembangan diafragma
-untuk membantu
-kolaborasi dengan tim
mengeluarkan dan
medis dalam pemberian
mngencerkan scret
2 terapi -untuk proses kesembuhan
Hipotermi b/d
pasien
-lakukan 5 moment cuci
terpaparnya Setelah dilakukan
tangan
lingkungan dingin tindakan
- untuk menjaga diri agar
keperawatan 2x24 -pantau suhu di
terhindar dari kuman dan
jam diharapkan lingkungan stabil
bakteri
-tempatkan bayi dalam
hipotermi teratasi -menjaga suhu tubuh bayi
-syanosis (-) infant warmer
agar tidak dingin
-kulit tidak pucat -kolaborasi dengan tim
-menjaga suhu tubuh bayi
-suhu normal 36,5
medis dalam pemberian
0
– 37,5 c -untuk proses kesembuhan
terapi
-px tidak sesak
pasien