Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia salah satu Negara berkembang, penyakit yang banyak diderita masyarakat
terutama balita / anak-anak adalah diare. Masyarakat sering menyepelekan penyakit diare.
Diare dianggap sebagai penyakit biasa yang tidak membutuhkan penanganan khusus,
padahal apabila mereka tahu betapa bahayanya diare apabila dibiarkan dan tidak segera
diobati.
Diare dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain: karena adanya ketidak seimbangan
pengangkutan air dan electrolit, terjadi absorbsi, secresi cairan dan elektrolit, terjadi
kerusakan mukosa usus yang berkepanjangan dan masih lagi factor penyebab lainnya.
Gejala yang mungkin timbul dapat berupa BAB cair, kembung, panas, nyeri perut dan
muntah. Apabila diare ini dibiarkan dapat menyebabkan dehidrasi, untuk itu penyakit diare
tidak bisa dianggap penyakit biasa, diharapkan apabila menderita diare langsung datang
kepelayanan kesehatan agar tidak terjadi komplikasi.
B. Tujuan
1) Tujuan Umum
Diharapkan kepada petugas kesehatan termasuk mahasiswa kebidanan mampu
melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif.
2) Tujuan Khusus
a) Mahasiswa dapat memahami teori
b) Mahasiswa dapat melakukan pencegahan terhadap komplikasi obstetric.
C. Batasan Masalah
Masalah yang diambil yaitu asuhan kebidanan pada Anak E umur 9 bulan dengan diare akut
dan dehidrasi sedang di ruang anak RSIA Muslimat-Jombang
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Diare
Keluarnya tinja cair lebih dari 3x/24 jam
- Macam diare
I. Diare akut
Terjadi secara akut dan berlangsung paling lama 3-5 hari
II. Diare berkepanjangan
Berlangsung lebih dari 7 hari
III. Diare kronik
Berlangsung lebih dari 14 hari
- Patofisiologi
I. Diare akut
- Ketidak seimbangan pengangkutan air dan elaktrolit
- Terjadi perubahan absorbsi dan sekresi cairan dan elektrolit
Memacu terjadi dehidrasi
Peningkatan pengeluaran cairan dapat terjadi oleh karena:
1. Gangguan sekresi
Sekresi yang (sekretory dearrhea), pada diare infeksi
2. Gangguan Osmotik
Makanan / zat tidak dapat diserap tekanan osmotic
Pembesaran air dan elektrolit ke dalam rongga usus diare
3. Gangguan mobilitas usus
Hiperperistaltik usus menyerap makanan diare
II. Diare berkepanjangan
Terjadi kerusakan mukosa usus yang berkepanjangan malabsorbsi.
Pertumbuhan kuman yang berlebihan.
III. Diare kronik
Penyebab multi komplek memperberat keadaan mekanisme
- Kerusakan mukosa usus
- Mortilitas intertinal yang abnormal/berkurangnya permukaan usus yang
berfungsi Hipo/hipermotiliti.
- Abnormalitas absorbsi/diare kongenital.
- Sekretori infeksi interopatogen.
B. Gejala klinis
- BAB cair, berlendir/berdarah
- Kembung
- Panas
- Nyeri perut
- Muntah
C. Penyebab
1. Factor infeksi : enteral (virus, bakteri, parasit, jamur)
Parenteral (ISPA, ISKOMA)
2. Factor makanan
Makanan basi, alergi makanan
3. Faktor psikologis
Cemas, takut
4. Faktor imunologik
5. Faktor malabsorbsi
D. Cara Pemeriksaan
1. Etiologi
- Klinis (sulit membedakan)
- Kultur feces
Mata cowong
keadaan jaringan
Tanda-tanda vital
Dehidrasi sedang
SSP, sommolen, sopor,
loma
Ditambah
3. Gangguan Elektrolit
- Pem, serum elektrolit (Na,K)
- Hipernatemi / Hipo, Hipokatemi
Sumber : Hand Out Ibu
Muniroh Amd. Kep.
KONSEP DASAR
ASUHAN
KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
: adalah data yang
diperoleh dari hasil
wawancara atau
anamnesa dari klien dan
keluarga klien.
1. Biodata
Untuk mengetahui latar
belakang pendidikan dan
pengetahuan ibu sehingga
dapat merencanakan
asuhan kebidanan sesuai
dengan kondisinya
2. Keluhan utama
Untuk mengetahui adanya keluhan yang dirasakan saat datang.
3. Riwayat penyakit sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini.
4. Riwayat penyakit yang lalu
Untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita, mengetahui ada tidaknya
penyakit menular, menahun dan menurun.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Untuk mengetahui ada tidaknya keluarga yang menderita penyakit menular,
menahun dan menurun.
6. Riwayat sosial
Untuk mengetahui hubungan sosial klien dengan keluarga, tetangga dan temannya.
7. Riwayat alergi
Untuk mengetahui apakah klien mempunyai alergi terhadap makanan atau obat
tertentu.
8. Riwayat kehamilan atau kelahiran
Untuk mengetahui bagaimana keadaan pada saat prenatal, natal dan post natal.
9. Riwayat tumbuh kembang.
Untuk mengetahui kemampuan anak dalam melakukan aktifitas, dan untuk
mengetahui pertumbuhan fisiologi sesuai dengan usia anak.
B. DATA OBYEKTIF : adalah data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh
petugas kesehatan.
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan.
Kesadaran : untuk mengetahui tingkat kesadaran
TTV :
Suhu : untuk mengetahui temperatur anak
Nadi : untuk mengetahui frekuensi tekanan jantung permenit
Pernafasan : untuk mengetahui frekuensi pernapasan permenit
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : bentuk kepala simetris/tidak, ubun-ubun normal/tidak,
rambut bersih/tidak.
Muka : odema/tidak, pucat/tidak
Telinga : simetris/tidak, ada lesi/tidak, serumen berlebih atau tidak.
Hidung : simetris/tidak, ada sekret/tidak.
Mulut : ada stomatitis/tidak, bibir kering/lembab.
Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada pembesaran
kelenjar limfe/tidak.
Dada : simetris/tidak, ada tarikan dinding dada/tidak.
Abdomen : simetris/tidak, ada lesi/tidak, perut kembung/tidak.
Genetalia : bersih/tidak
Anus : anus berlubang/tidak, bersih/tidak.
Ektremitas : simetris/tidak, pergerakan aktif/tidak, jari lengkap/tidak.
b. Palpasi
Kepala : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Mata : simetris/ tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Telinga : ada nyeri tekan/tidak.
Leher : ada benjolan/tidak, ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, ada
nyeri tekan/tidak.
Hidung : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak
Dada : ada benjolan/tidak, ada nyeri tekan/tidak.
Abdomen : ada nyeri tekan/ tidak, perut kembung/tidak.
c. Auskultasi
Dada : ada bunyi whezing, ronchi/tidak
Abdomen : ada bising usus/tidak.
d. Perkusi
Reflek patella +/+
Perut kembung/ tidak.
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar (Do dan Ds) yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga diketemukan
masalah atau diagnosa yang spesifik.
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan
rangkuman masalah dan diagnosa yang sudahs di identifikasi. Langkah ini membutuhkan
antisipasi bila memungkinkan diagnosa dilakukan pencegahan sambil mengetahui klien dan
harapan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah potensial benar-benar terjadi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh petugas kesehatan atau konsultasi atau
ditangani bersama anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi kesehatan klien.
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh langkah-langkah ini
merupakan kelanjutan management terhadap diagnosa atau masalah yang diidentifikasi atau
dari antisipasi pada langkah-langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dilengkapi.
VI. IMPLEMENTASI
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang telah diuraikan. Pada
langkah V dilaksanakan secara efisien dan aman.
VII.EVALUASI
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dan usaha yang sudah meliputi kebutuhan
akan bantuan apakah benar telah terpenuhi.
ASUHAN KEBIDANAN
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
Abdomen : kembung
e. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal: 20-06-2011
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap: 11,4 L:12-16g/dl P:10-12g/dl
Haemoglobin
Lekosit 6.400 L:4.700-10.300 P:4.300-11.300/cmm
Trombosit
Hametokrit 269.000 150.000-450.000/cmm
Eritrosit
MCV 29,1 L:45-48% P:39-42%
MCH
MCHC 3,87 L:4,5-5,5 P:4-5 jt/cmm
Elektrolit:
Natrium 75,4 80-90 fl
Kalium
29,4 26-32 pg
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 21-06-2011 Jam : 09.00 wib
S : ibu mengatakan anaknya BAB lembek 3x, dan tidak panas lagi
O : KU : cukup
Kesadaran : composmentis
Turgor kulit
Ubun-ubun datar
Bising usus
S: 36,5oc
RR: 21x/menit
Akral hangat
A : anak Ny. E umur 9 bulan dengan diare akut dan dehidrasi sedang
Masalah teratasi sebagian
P : - Observasi TTV
- Terapi:
Zink (1×1)
Diit: Bebelac FL
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 22-06-2011 Jam : 09.00 wib
S : ibu mengatakan anaknya BAB lembek 1x, dan tidak panas lagi
O : KU : baik
Kesadaran : composmentis
Turgor kulit
Ubun-ubun datar
S: 36,7oc
RR: 21x/menit
Bibir lembab
Minum mau (+)
A : anak Ny. E umur 9 bulan dengan post diare akut dan dehidrasi sedang
Masalah teratasi
P : - ASI dan nutrisi seimbang
Zink (1×1)
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diare merupakan keluarnya tinja cair lebih dari 3 x24 jam
Macam diare terbagi 3 :
A.
1. Diare akut
2. Diare berkepanjangan
3. Diare kronik
Gejala klinis : BAB cair, berlendir/berdarah, kembung, panas, nyeri perut dan muntah. Anak
Ny E umur 9 bulan mengalami diare yang ditandai dengan BAB > 10x/hari cair, kemudian
anak dibawa ke RSIA-Muslimat Jombang. Di RSIA Muslimat anak E dirawat dengan baik
oleh petugas kesehatan dan kolaborasi dengan dokter spesialis anak, dipantau tanda-tanda
vitalnya, diberi terapi untuk mengembalikan keseimbangan tubuhnya. Sehingga pada tanggal
22-06-2011 kondisi anak baik dan dibolehkan pulang.