Vous êtes sur la page 1sur 8

Praktikum Kimia Organik Dasar

ALDEHID DAN KETON


Petrus Patas*, Febya Tristinchia Ningrum, Fitriatul Untsi, Rizki Aprilia Tauriska,
Sarah Aulia, Yospi Rian Putra, Kristina Damiyanti
Program Studi Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Tanjungpura
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Email : yuyusglxy@gmail.com

ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan aldehid dan keton. Aldehid adalah suatu senyawa yang
mengandung sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau dua buah atom
hidrogen. Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai gugus karbonil
terikat pada dua gugus alkil, dua gugus aril atau sebuah alkil dan sebuah aril.
Asam karboksilat merupakan suatu senyawa organik yang mengandung gugus
karboksil -CO2H. Tujuan aldehid dan keton yaitu dapat membedakan senyawa dari
aldehid maupun keton. Pada percobaan dilakukan beberapa uji yaitu; Test dengan
pereaksi tollen yaitu pereaksi yang engandung perak jika di uji menghasilkan
cermin perak pada dinding dalam tabung reaksi. Test dengan pereaksi shiff,
pereaksi shiff merupakanlarutan dari funsin asam didalam air apabila diuji dengan
aldehid menghasilkan larutan berwarna ungu. Test dengan pereaksi fehling,
pereaksi fehling terdiri dari dua larutan yaitu fehling A merupakan larutan CuSO4
dalam air dan fehling B larutan garam kalium-natrium nitrat dalam air, jika
aldehid bereaksi dengan pereaksi fehling menghasilkan endapan CuSO4 berwarna
merah bata. Test dengan pereaksi benedict, pereaksi benedict memberikan hasil
positif jika hasil berbentuk endapan merah bata. Test dengan polimerisasi,
polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam suatu reaksi
kimia hasil uji formalin dan H2SO4 yaitu larut dan panas, aseton dan H2SO4 yaitu
larut agak panas, dan asetat yaitu larut dan tidak terjadi perubahan suhu.
Kata kunci: Aldehid, keton, asam karboksilat

I. Hasil dan Pembahasan

Aldehid adalah suatu senyawa orgnik Pada aldehid mempunyai


yang mengandung gugus karbonil. sekurangnnya satu atom H yang

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

terikat pada karbon karbonilnya.( bewarna.( Pine. Stanley. H, 1988 )


Hart. Harold, 1990 ) Keton tak mudah dioksidasi, tetapi
Aldehid memiliki sebuah atom aldehid sangat mudah teroksidasi
hidrogen yang terikat pada gugus menjadi asam karboksilat. Hampir
karbonilnya. Hal tersebut setiap regensia yang mengoksidassi
menyebabkan aldehid sangat mudah suatu alcohol juga mengoksidasi
teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, suatu aldehida. Garam permanganat
CH3CHO, sangat mudah dioksidasi atau dikromat merupakan zat
menjadi etanoat, CH3COOH, atau ion pengoksidasi yang terpopuler, tetapi
etanoat, CH3COO–. Sedangkan keton bukanlah satu-satu reagensia yang
tidak memiliki atom hidrogen. dapat digunakan.(Fessenden dan
Aldehida merupakan senyawa Fessenden, 1986)
organik yang memiliki gugus
karbonil terminal. Gugus fungsi ini
terdiri dari atom karbon yang
berikatan dengan atom hidrogen dan
Asam karboksilat adalah asam
berikatan rangkap dengan atom
organik yang diidentikkan dengan
oksigen.( Petrucci. R. H, 1999 )
gugus karboksil. Asam
karboksilat merupakan asam
Bronsted-Lowry (donor proton).
Garam dan anion asam karboksilat
dinamakan karboksilat.( Respah. IR,
Keton adalah persenyawaan
1986 )
dimana gugus karbonil diikat oleh dua
Asam karboksilat merupakan
gugus alkil/aril. Keton memiliki bau
senyawa polar, dan membentuk
khas yang membedakannya. Pada
ikatan hidrogen satu sama lain. Pada
umumnya keton berbau harum. Keton
fasa gas, Asam karboksilat dalam
merupakan senyawa yang mudah
bentuk dimer. Dalam larutan Asam
menguap daripada alkohol dan asam
karboksilat merupakan asam lemah
karboksilat karaktristik dari senyawa
yang sebagian molekulnya
keton adalah sebuah cairan yang tak

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. formalin, aseton dan asam karboksilat


Contoh : pada temperatur kamar, masing-masing kedalam tabung
hanya 0,02% dari molekul asam reaksi tambahkan pereaksi tollen.
asetat yang terdisosiasi dalam air.( Formalin adalah larutan yang tidak
Willbraham, 1992 ) berwarna dan baunya sangat
Asam karboksilat alifatik rantai menusuk. Di dalam formalin
pendek (atom karbon <18) dibuat terkandung sekitar 37% formaldehid
dengan karbonilasi alkohol dengan dalam air. (Handayani, 2006 ). Pada
karbon monoksida. Untuk rantai tabung yang berisi formalin
panjang dibuat dengan hidrolisis menghasilkan perubahan yaitu
trigliserida yang biasa terdapat pada terbentuk cermin perak, Aseton ialah
minyak hewan dan tumbuhan.( cairan yang kerap digunakan sebagai
Willbraham, 1986 ) pelarut. Aseton ini dikenal sebagai
Asam karboksilat memiliki gugus dimetilformaldehida, dimetil keton,
fungsional karboksil (–COOH) propanon, 2-propanon, dan propan-2-
dengan rumus umum : on, ialah kandungan berbentuk dalam
cairan yang tak memiliki warna dan
sangat gampang sekali dengan
terbakar uji aseton saat ditambahkan
pereaksi tollen menghasilkan cermin
perak dan begitu juga uji tollen pada
Percobaan test dengan asam karboksilat, asam karboksilat
pereaksi tollen, pereaksi tollens merupakan senyawa polar, dan
merupakan suatu oksidator / membentuk ikatan hidrogen satu
pengoksidasi lemah yang dapat sama lain. Pada fasa gas, Asam
digunakan untuk mengoksidasi gugus karboksilat dalam bentuk dimer.
aldehid, -CHO menjadi asam Dalam larutan Asam karboksilat
karboksilat, -COOH. Pada saat uji merupakan asam lemah yang
tollen digunakan beberapa bahan sebagian molekulnya terdisosiasi
yaitu; formalin, aseton,dan asam menjadi H+ dan RCOO-.Saat di
karboksilat, dimasukkan 5 tetes tambahkan pereaksi tollen

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

Praktilum Kimia Organik Dasar


menghasilkan cermin perak pada pereaksi tollen kedalam larutan
dinding didalam tabung reaksi. aseton dan menghasilkan warna pink
cerah. Dan pada asam asetat, Asam
Perlakuan uji shiff , pereaksi asetat merupakan salah satu asam
shiff merupakan larutan dari fucshin karboksilat paling sederhana, setelah
01 asam didalam air yang telah asam format. Larutan asam asetat
didekolorisasi oleh gas SO2 . dalam air merupakan sebuah asam
Komposisinya fuchsin, sodium lemah, artinya hanya terdisosiasi
metabisulfit, dan HCl. Digunakan sebagian menjadi ion H+ dan
untuk menguj ialdehid. Pereaksi CH3COO–. Pada saat penetesan 5
schiff yang tidak berwarna pereaksi shiff terjadi perubahan
direaksikan dengan senyawa warna ungu muda.
kelompok aldehid,maka akan
menghasilkan warna ungu.
dimana warna pada larutan schiff
berwarna merah. Dilarutkan pereaksi
shiff 5 tetes ke dalam larutan asetat
dehid dalam larutan menghasilkan
warna ungu tua. Perubahan warna
tersebut menunjukkan adanya Gambar 1 : Test Dengan Pereaksi

senyawa aldehid pada Shiff

larutan.kemudian pada aseton. Aseton


ialah cairan yang kerap digunakan Pada uji fehling, Pereaksi

sebagai pelarut. Aseton ini dikenal Fehling merupakan reagen yang

sebagai dimetilformaldehida, dimetil digunakan dalam uji senyawa

keton, propanon, 2-propanon, dan karbohidrat. Pereaksi ini memiliki

propan-2-on, ialah kandungan kandungan senyawa kimia yang dapat

berbentuk dalam cairan yang tak tereduksi bila di reaksikan dengan

memiliki warna dan sangat gampang senyawa karbohidrat tersebut. Seperti

sekali dengan terbakar, Begitupun yang kita ketahui bahwa di dalam

saat di larutkan dengan 5 tetes karbohidrat terdapat beberapa gugus

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

fungsi seperti aldehid, hidroksi Pencampuran pereaksi fehling dengan


ataupun keton. digunakan larutan asetat menghasilkan warna putih
fehling A dan fehling B. Dimana kehijauan dan sesudah dipanaskan
fehling A adalah larutan CuSO4, terjadi perubahan warna putih sedikit
sedangkan fehling B merupakan keruh.
campuran larutan NaOH dan kalium
natrium tartrat. Pereksi Fehling dibuat
dengan mencampurkan kedua larutan
tersebut, sehingga diperoleh suatu
larutan yang berwarna biru tua.
Dalam pereaksi Fehling, ion Cu2+
terdapat sebagai ion kompleks. Dari
hasil pengamatan ini didapatkan Gambar 2 : Uji Fehling

antara pencampuran fehling dengan


formalin dan menghasilkan warna
hijau terdapat endapan dan sesudah
pemanasan berubah menghasilkan
endapan warna hijau kebiruan hal ini
sesuai dengan teori yang menyatakan
Gambar 3 : Uji Fehling Setelah
bahwa didalam pencampuran larutan
Dipanaskan
tersebut terdapat senyawa aldehid.
Pada uji benedict, test
Hal ini disebabkan karena aldehid
benedictcampuran kompleks natrium
mampu mereduksi ion tembaga (II)
karbonat, natrium sitrat dan tembaga
menjadi tembaga (I) oksida. Ketika
(ll) sulfat pentahidrat. Hal ini sering
pencampuran pencampuran dengan
digunakan menggantikan solusi
aseton terjadi perubahan warna biru
fehling untuk mendeteksi adanya
mengendap dan sesudah di panaskan
pengurangan gula. Kehadiran zat
terjadi perubahan warna hijau dan
pereduksi lainnya juga memberikan
terdapat endapan . Hal ini sesuai
reaksi positif. Tes semacam itu yang
dengan teori, karena aseton
menggunakan pereaksi ini disebut test
merupakan gugus keton.

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

benedict . Tes positif dengan reagen


Benedict ditunjukkan dengan
perubahan warna dari biru jernih
menjadi endapan batu bata merah.
Jika benedict dipanaskan bersama
larutan aldehid akan terjadi oksidasi
menjadi asam karboksilat. Benedict
akan mengalami reduksi menjadi
Gambar 4 : Test Dengan Benedict
Cu2O yang mengendap pada bagian
bawah tabung karena larutan benedict
terdiri atas larutan tembaga sulfat
(CuSO4), Natrium karbonat (Na2SO3
), dan Natrium sitrat. Pada
pencampuran pereaksi benedict
dengan formalin larutan mengalami
endapan warna biru tua dan sesudah Gambar 5 : Test Dengan Benedict

pemanasan tetap tidak mengalami Setelah Pemanasn

perubahan yaitu endapan biru tua. Test NaOH, Natrium Hidroksida

Ketika pencampuran dengan aseton adalah senyawa kimia dengan

terjadi perubahan warna menjadi biru kandungan alkali tinggi. Sifat-sifat

kehijauan dan terdapat endapan pada kimia membuatnya ideal untuk

larutan tersebut dan tetap warna biru digunakan dalam berbagai aplikasi

kehijauan dan terdapat endapan yang berbeda, termasuk pembuatan


setelah dipanaskan. Sedangkan produk pembersih, pemurnian air, dan

pencampuran pada asam asetat terjadi pembuatan produk kertas. Karena

perubahan warna biru bening begitu kandungan alkali, natrium hidroksida

juga setelah dipanaskan. menyebabkan iritasi kulit yang kuat,


sehingga perlu untuk menangani
produk dengan hati-hati selama
penggunaannya. Percobaan pada 10%
NaOH yaitu dimasukkan NaOH 10%

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

ke dalam tabung reaksi kemudian Gambar 6 : Test Dengan 10% NaOH


pencampuran formalin dengan NaOH
10% menghasilkan warna jingga
bening sedangkan setelah proses
pemanasan terjadi prubahan warna
jingga pekat dan terdapat endapan.
Sementara itu pada aseton
pencampuran dengan NaOH 10%
yaitu terjadi perubahan warna kuning
Gambar 7 : Test Dengan 10% NaOH
muda dan terdapat endapan.
Sesudah Dipanaskan
Sedangkan setelah di panaskan
Polimerisasi, polimerisasi
larutan tersebut kuning kehitaman
yaitu reaksi yang membentuk rantai
dan terdapat endapan. Pencampuran
polimer organik yang tidak pendek
asetat dan NaOH 10% adalah terjadi
serta berulang kali. Macam-macam
perubahan warna putih dan terdapat
sistem polimerisasi diantaranya,
endapan serta larutan putih keruh
sistem adisi-kondensasi serta sistem
sementara setelah pemanasan warna
pertumbuhan rantai bertahap. Jenis
berubah mmenjadi putih bening tidak
lain dari polimerisasi ialah
terdapat endapan.
polimerisasi membuka cincin yang
sama serta polimerisasi rantai. .
Percobaan pada polimerisasi yaitu
dimasukkan polimerisasi ke dalam
masing-masing tabung reaksi
kemudian pencampuran formalin
dengan H2SO4 menghasilkan
perubahan yaitu larut dan panas.
Sementara itu pada aseton
pencampuran dengan H2SO4 yaitu
terjadi perubahan larut agak panas.
Sedangkan pencampuran asetat dan

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton


Praktikum Kimia Organik Dasar

H2SO4 adalah tidak terjadi perubahan mampu teroksidasi terhadap pereaksi


suhu dan larut. yang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralp J dan Fessenden,


Joan S., 1986, ”Kimia
Organik Jilid I”, Erlangga,
Jakarta.

Hart, Harold. 1990. Kimia Organik.


Jakarta : Erlangga
Gambar 8 : Polimerisasi

Katja, D.G., 2004, “Sintesis Alkohol


SIMPULAN Dari Senyawa
Aldehida, Keton dan
Perbedaan senyawa aldehid Ester”, Jurusan Kimia,
dan keton di tinjau dari segi gugus FMIPA UNSRAT, Manado
fungsinya adalah aldehid memiliki Petrucci,R. H. 1999. Kimia Dasar
sekurang-kurangnya satu atom Prinsip dan Terapan
Modern.Jakarta. Erlangga.
hidrogen yang terikat pada atom
karbonilnya. Sedangkan keton Pine, Stanley. H. 1988. Kimia
Organik I. Bandung. ITB
memiliki dua gugus alkil yang terikat
pada karbonilnya. Respah. Ir, 1986. Pengantar Kimia
Organik. Aksara Baru ;
Jakarta.
Aldehid mampu
bereaksi dengan pereaksi fehling Willbraham, and Michael S. Matta.
dengan baik, hal ini di tunjukan oleh 1992. Kimia Organik dan
Hayati. Bandung : ITB
adanya endapan yang
terbentuk. Sedangkan keton tidak
bereaksi dengan baik terhadap
pereaksi benedict, fehling maupun
Schiff, hal ini karena keton tidak

Petrus Patas | D1121171001 Aldehid dan Keton

Vous aimerez peut-être aussi