Vous êtes sur la page 1sur 10

PANDUAN PRAKTIK

MATA KULIAH ILMU GIZI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN JAMU
2014

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ilmu Gizi ini berhasil
disusun. Petunjuk ini disusun sebagai sarana untuk memudahkan mahasiswa dalam
pelaksanaan praktikum DIII Jamu jurusan jamu Poltekkes Kemenkes Surakarta
Buku petunjuk ini merupakan penyempurnaan buku petunjuk praktikum Ilmu Gizi
sebelumnya yang disusun berdasarkan pada materi kuliah. Buku ini mengacu pada buku-buku
standar dan sesuai perkembangan.
Kami mengharapkan masukan dari semua pihak terhadap buku petunjuk praktikum
Biofarmasetika dan Fitofarmasi yang sudah kami susun demi perbaikan dimasa yang akan
datang
Klaten, 2014

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman judul .............................................................................................................................i


Kata pengentar ......................................................................................................................... ii
Daftar isi ................................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Ruang Lingkup................................................................................................................ 1
C. Difinisi Operasional ....................................................................................................... 2
BAB II KONSEP PANDUAN PRAKTIK GIZI
A. Tujuan ............................................................................................................................ 3
B. Mekanisme Pelayanan Gizi ............................................................................................ 3
BAB III STRATEGI PEMBELAJAN
A. Metode Evaluasi ............................................................................................................. 4
B. Tugas Mahasiswa ........................................................................................................... 4
C. Tugas pembimbing praktik ............................................................................................ 4
D. Peraturan praktik gizi ...................................................................................................... 4
E. Penilaian ......................................................................................................................... 6
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan persaingan dalam berbagai aspek,
diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitastinggi agar mampu bersaing
dengan negara lain. Kesehatan dan gizimerupakan faktor penting karena secara langsung
berpengaruh terhadapkualitas SDM di suatu negara, yang digambarkan melalui
pertumbuhanekonomi, usia harapan hidup, dan tingkat pendidikan. Tenaga SDM
yangberkualitas tinggi hanya dapat dicapai oleh tingkat kesehatan dan statusgizi yang
baik. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan gizi yang bertujuanuntuk meningkatkan status
gizi masyarakat melalui upaya perbaikan gizi didalam keluarga dan pelayanan gizi pada
individu yang karena kondisikesehatannya harus dirawat di suatu sarana pelayanan
kesehatan.
Masalah gizi dinilai sesuai kondisi perorangan yangsecara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi prosespenyembuhan. Kecenderungan peningkatan kasus
penyakit yang terkaitgizi (nutrition-related disease) pada semua kelompok rentan mulai
dariibu hamil, bayi, anak, remaja, hingga lanjut usia (Lansia),
memerlukanpenatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkanpelayanan
gizi yang bermutu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal dan
mempercepat penyembuhan.
Risiko kurang gizi dapat timbul pada keadaan sakit, terutama pada pasiendengan
anoreksia, kondisi mulut dan gigi-geligi yang buruk, gangguanmenelan, penyakit saluran
cerna disertai mual, muntah, dan diare, infeksiberat, lansia dengan penurunan kesadaran
dalam waktu lama, dan yangmenjalani kemoterapi. Asupan Energi yang tidak adekuat,
lama hari rawat,penyakit non infeksi, dan diet khusus merupakan faktor
yangmempengaruhi terjadinya malnutrisi di Rumah Sakit. (Kusumayanti, et all,JICN
2004).
Pelaksanaan pelayanan gizi memerlukan sebuah panduan praktek sebagai acuan untuk
pelayanan bermutu yang dapat mempercepat proses penyembuhan pasien, panduan
praktek ini telah disesuaikandengan perkembangan peraturan perundang-undangan, ilmu
pengetahuandan teknologi (IPTEK) di bidang gizi, kedokteran, dan kesehatanuntuk
menjamin keselamatan pasien. Diharapkan panduan praktek ini dapat menjadiacuan bagi
mahasiswa melaksanakan kegiatan pelayanan giziyang berkualitas.

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan gizi, meliputi :
1. Pelayanan gizi masyarakat
2. Penyelenggaraan makanan
3. Penelitian dan pengembangan gizi

iii
C. Definisi Operasional
1. Pelayanan Gizi suatu upaya memperbaiki, meningkatkan gizi,makanan, dietetik
masyarakat, kelompok, individu atau klien yangmerupakan suatu rangkaian kegiatan
yang meliputi pengumpulan,pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi
dan evaluasigizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status
kesehatanoptimal dalam kondisi sehat atau sakit
2. Pentelaan Gizi adalah pelayanan gizi yang diberikan kepada klienberdasarkan
pengkajian gizi, yang meliputi terapi diet, konseling gizidan atau pemberian makanan
khusus dalam rangka penyembuhanpenyakit pasien. (Nutrition and Diet Theraphy
Dictionary, 2004)
3. Dietetik adalah integrasi, aplikasi dan komunikasi dari prinsip prinsipkeilmuan
makanan, gizi, sosial, bisnis dan keilmuan dasar untukmencapai dan mempertahankan
status gizi yang optimal secaraindividual, melalui pengembangan, penyediaan dan
pengelolaanpelayanan gizi dan makanan di berbagai area/ lingkungan /latarbelakang
praktek pelayanan.
4. Konseling Gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi dua arah
untukmenanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan perilakupasien dalam
mengenali dan mengatasi masalah gizi sehingga pasiendapat memutuskan apa yang
akan dilakukannya.
5. Penyuluhan gizi adalah serangkaian kegiatan penyampaian pesan-pesangizi dan
kesehatan yang direncanakan dan dilaksanakan untukmenanamkan dan meningkatkan
pengertian, sikap serta perilaku positifpasien/klien dan lingkungannya terhadap upaya
peningkatan statusgizi dan kesehatan.Penyuluhan gizi ditujukan untuk kelompok
ataugolongan masyarakat massal, dan target yang diharapkan adalahpemahaman
perilaku aspek kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria kemananpangan,
kandungan gizi dan standar terhadap bahan makanan danminuman.
7. Sanitasi pangan adalah upaya pencegahan terhadap kemungkinantumbuh dan
berkembangnya jasad renik pembusuk dan patogen dalammakanan, minuman,
peralatan dan bangunan yang dapat merusakpangan dan membahayakan manusia

BAB II
KONSEP PANDUAN PRAKTEK GIZI

iii
Pelayanan gizi adalah pelayanan yang diberikan dan disesuaikandengan keadaan pasien
berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan statusmetabolisme tubuh. Keadaan gizi pasien
sangat berpengaruh pada prosespenyembuhan penyakit, sebaliknya proses perjalanan
penyakit dapat berpengaruhterhadap keadaan gizi pasien. Sering terjadi kondisi pasien yang
semakin burukkarena tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi untuk perbaikan organ tubuh.
Fungsiorgan yang terganggu akan lebih memburuk dengan adanya penyakit dankekurangan
gizi. Selain itu masalah gizi lebih dan obesitas erat hubungannyadengan penyakit degeneratif,
seperti diabetes melitus, penyakit jantung koroner,hipertensi, dan penyakit kanker,
memerlukan terapi gizi untuk membantupenyembuhannya.
Pentelaan gizi adalah bagian dari perawatan penyakit atau kondisi klinisyang harus
diperhatikan agar pemberiannya tidak melebihi kemampuan organtubuh untuk melaksanakan
fungsi metabolisme. Pentelaan gizi harus selalu disesuaikandengan perubahan fungsi organ.
Pemberian diet pasien harus dievaluasi dandiperbaiki sesuai dengan perubahan keadaan klinis
dan hasil pemeriksaanlaboratorium, baik pasien rawat inap maupun rawat jalan. Upaya
peningkatan statusgizi dan kesehatan masyarakat.

A. TUJUAN
Tujuan umum :
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagiandari
pelayanan kesehatan masyarakat.
Tujuan khusus :
1. Menyelenggarakan Pelayanan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan dan
rawat inap
2. Menyelenggarakan Makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada klien/pasien dankeluarganya
4. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetik sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

B. MEKANISME PELAYANAN GIZI


Mekanisme pelayanan gizi, meliputi:
1. Asuhan Gizi Rawat Jalan
2. Asuhan Gizi Rawat Inap
3. Penyelenggaraan Makanan
4. Penelitian dan Pengembangan

BAB III
STRATEGI PEMBELAJARAN

A. Metode dan evaluasi

iii
Metode yang dipakai adalah seminar, pre dan post conference, dan bedside teaching.
Evaluasi dilaksanakan dengan cara menilai hasil seminar kelompok, penugasan individu,
pre dan post conference, evaluasi kinerja dan presensi mahasiswa.

B. Tugas mahasiswa
1. Mengisi daftar hadir mahasiswa
2. Mengikuti bimbingan dengan CI
3. Menyelesaikan tugas target dan kompetensi dengan meminta pendampingan dan
tandatangan setiap melakukan tindakan / ketrampilan
4. Menyusun laporan lengkap dengan laporan pendahuluan, menyiapkankasus untuk
seminar kelompok
5. Mengikuti kegiatan seminar

C. Tugas pembimbing praktek


1. Mengecek daftar hadir mahasiswa
2. Mengorientasikan mahasiswa terhadap petugas, ruangan, pasien, alat – alat dan
prosedurkerja
3. Memfasilitasi praktik mahasiswa dalam mencari kasus
4. Apabila tidak ada pembimbing pendidikan, memiliki kewenangan untuk mengadakan
pre dan post konference setiap hari
5. Membuat jadwal praktek untuk mahasiswa disesuaikan dengan ruangan.
6. Mengadakan bimbingan praktek
7. Mengetahui dan menandatangani daftar hadir mahasiswa (datang & pulang) serta
memantau kehadiran mahasiswa.
8. Membimbing keterampilan mahasiswa
9. Melakukan responsi terhadap mahasiswa
10. Mempunyai kewenangan untuk menegur dan mengevaluasi perilaku mahasiswa dan
menandatangani masalah yang terkait dengan lapangan
11. Menandatangani ceklist keterampilan apabila mahasiswa sudah melakukannya
12. Menilai etik, moral,behavior profesional dari mahasiswa termasuk kemampuan dalam
mencapai kompetensi.
13. Mengoreksi laporan harian

D. Peraturan Praktek Gizi


1. Peraturan Umum
a. Semua mahasiswa datang ke lahan praktek 15 menit sebelum jam kerja dan
pulang tepat pada waktunya (mengikuti jam kerja).
b. Apabila mahasiswa datang terlambat tidak diperbolehkan mengikuti praktek dan
harus mengganti pada hari berikutnya.
c. Semua mahasiswa harus mengisi presentasi praktek yang ada pada lahan masing-
masingsetiap datang dan pulang setiap harinya.
d. Semua mahasiswa harus datang sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukanapabila mengadakan pergantian jadwal harus sepengetahuan
pembimbing ataukoordinator mata ajar.

iii
e. Tidak meninggalkan tempat praktek tanpa sepengetahuan pembimbing.
f. Apabila karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti praktek, harus mengganti
sejumlah waktu yang ditinggalkan.
g. Apabila mahasiswa meninggalkan praktek karena :
1) Sakit, harus menyertakan surat keterangan dokter dari rumah sakit tempat
praktekdengan diketahui oleh koordinator praktek akademik.
2) Musibah/halangan harus menyertakan surat ijin dengan diketahui
koordinatorpraktek akademik.
h. Menggunakan waktu yang tersedia selama di ruangan dengan sebaik-baiknya
untukmempelajari kasus yang ada dan kompetensi yang harus didapatkan
i. Bagi mahasiswa yang tidak membawa tugas pada hari tersebut tidak
diperbolehkanpraktek praktek tersebut
j. Semua mahasiswa praktikan wajib mengenakan seragan praktik yang telah
diberikandari instansi pendidikan.
k. Bila tidak menggunakan seragam lengkap sesuai dengan ketentuan dari lahan
praktek danistitusi pendidikan, maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti
praktek
1) Mahasiswa praktikan putra
a) Rambut dipotong rapi tidak melebihi krah baju dan tidak boleh di cat.
b) Tidak boleh memakai kalung.
2) Mahasiswa praktikan putri
a) Make up tidak boleh berlebihan
b) Bagi yang berjilbab diharapkan jilbab tidak mengganggu
l. Tidak diperbolehkan memakai cincin.
m. Diperbolehkan memakai jam tangan.
n. Kuku dipotong pendek dan tidak dicat.
o. Semua praktikan harus memakai sepatu sesuai dari institusi.
p. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk membawa perlengakapan praktek.
q. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mempertahankan /menjaga kesehatan dan
selalumakan pagi sebelum pergi ke lahan praktek.
r. Membawa buku panduan praktek, laporan dan tugas serta buku evaluasi/ logbook.

2. Peraturan Khusus
a. Mahasiswa harus memenuhi standar kehadiran 100% dalam praktek.
1) 2 kali bolos atau tidak masuk praktek tanpa ijin maka mahasiswa wajib
mengganti2 kali lipat
2) 3 kali bolos atau tidak masuk praktek tanpa ijin maka mahasiswa
tidakdiperbolehkan melanjutkan praktek dan harus mengulang disemester
berikutnya.
b. Surat ijin untuk harus diterima Koordinator Praktek paling lambat
a) Sakit: 3 hari terhitung sejak hari pertama tidak masuk praktek
b) Ijin: 1 minggu sebelum tanggal ijin

iii
c. Mahasiswa yang belum memenuhi standar kehadiran 100% harus mengganti
untukmemenuhi standar 100% dan diatur sendiri oleh mahasiswa dengan
pengetahuankoordinator.
d. Mahasiswa yang tidak memenuhi standar kehadiran 100% tanpa keterangan
dantidak mengganti ketidakhadiran tersebut dan tanpa sepengetahuan
koordinatordinyatakan tidak lulus/ gagal dan harus mengulang pada pada mata ajar
tahundepan.
e. Mahasiswa yang nilai kurang dari 70 dinyatakan gagal dan harus mengulang
padaperiode berikutnya.
f. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan kasus dan resume kompetensi pada
setiapakhir minggu pada koordinator mata ajar sebagai syarat nilai akhir mata ajar
akandiumumkan.
3. Sanksi
a. Setiap tindakan plagiarism, baik yang mencontek dan yang dicontek, nilai tidak
akandikeluarkan.
b. Setiap pelanggaran praktik/pelanggaran peraturan yang berlaku di lahan
praktikdiberikan sanksi oleh pendidikan menurut berat ringannya pelanggaran.
c. Praktikan yang menghilangkan/merusak alat yang dipakai untuk praktik harus
mengganti sesuai ketentuan.
d. kesalahan yang berakibat beban biaya bagi pasien maka mahasiswa tersebut
harusmenanggung 100% sesuai kerugian yang ditimbulkan.

E. PENILAIAN
Komponen penilaian untuk praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Laporan : 20 %
2. Seminar : 20 %
3. Pre dan Post Conference : 20 %
4. Target kompetensi : 20 %
5. Kinerja : 20 %
Jumlah total : 100 %

BAB IV

iii
PENUTUP

Demikian Buku Panduan Praktek Gizi Mahasiswa Semester 4Jurusan Jamu Poltekkes
Surakarta.Banyak masukan yang kami harapkan untuk dapat meningkatkan kualitas lulusan
mahasiswa kami, Amin.

iii

Vous aimerez peut-être aussi