Vous êtes sur la page 1sur 54

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. C (USIA 60 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI


DI RT 03 RW 02 DESA DAWUAN KIDUL KECAMATAN DAWUAN
KABUPATEN SUBANG

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek


Stase Keperawatan Keluarga

DISUSUN OLEH :
EKA LESMANA.,S.KEP
NIM. 171401009

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2018
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum Keluarga
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. C
2. Umur : 60 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SD
5. Pekerjaan : Petani
6. Alamat : Dusun Dawuan 1, rt 03 rw 02 desa Dawuan Kidul
7. Komposisi Keluarga
Pendidikan

Kesehatan
Hubungan

Pekerjaan

Imunisasi
Keluarga

Keadaan
Agama
Nama

Umur

Ket.
L/P

KB
No

1. Tn. C L 60 KK SD Petani Islam Sakit - Duda


th
2. Tn. A P 30 Anak SD Petani Islam Sehat - Menikah
th kandung
3. Ny. S L 23 Menantu SLTP IRT Islam Sehat - Menikah
th
4. An. A P 3 Cucu - - Islam Sehat - Lengkap Belum
thn menikah
8. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Anggota keluarga (Laki-laki) yang sakit

9. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. C termasuk dalam tipe extended family, dimana dalam rumah tidak hanya
terdapat suami dan anak, tetapi ada juga cucu.
10. Suku Bangsa
Keluarga Tn. C berasal dari suku Sunda. Keluarga menjunjung tinggi adat ketimuran.
Tidak ada kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan.
11. Agama
Keluarga Tn. C menganut agama Islam, tidak ada kepercayaan yang bertentangan
dengan kesehatan. Semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan
ajaran agama.
12. Status Sosial Ekonomi
Keluarga Tn. C termasuk dalam keluarga tingkat ekonomi menengah ke bawah, dengan
penghasilan < Rp 1 juta per bulan. Pendapatan keluarga diperoleh dari Tn. C yang
berprofesi sebagai petani dan Tn. A yang berprofesi sebagai petani.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang pergi bersama ke luar rumah untuk berekreasi karena keadaan Tn. C
yang kurang memungkinkan untuk bepergian. Biasanya keluarga menggunakan waktu
luang dengan menonton TV bersama.

II. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap keluarga dalam masa lansia.
Tugas perkembangan yang harus dicapai dalam masa ini yaitu mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan, menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang
menurun, mempertahankan hubungan perkawinan, menyesuaikan diri terhadap
kehilangan pasangan, mempertahankan ikatan keluarga antar generasi, dan meneruskan
untuk memahami eksistensi (penelaahan dan integrasi hidup).
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
3. Riwayat Keluarga Inti
a. Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami
Tn. C mengatakan sudah menderita hipertensi sejak beberapa tahun yang lalu (tidak
ingat pasti waktunya). Tn. C mengatakan belum pernah mengalami stroke atau
pingsan mendadak.
b. Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan)
Di dalam keluarga besar tidak ada yang menderita penyakit keturunan. Tidak ada
anggota keluarga lain yang memiliki masalah kesehatan seperti yang dialami Tn. C.
c. Keadaan Kesehatan Sekarang
4. Dalam keluarga Tn. C, yang mengalami masalah kesehatan yaitu Tn. C (hipertensi). Tn. C
mengeluhkan adanya rasa panas di daerah patella kanan dan kiri dan rasa baal di kedua
kakinya.. Tn. C mengatakan tidak mengetahui hal yang membuat nyerinya meningkat.
Namun, untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya, Tn. C biasanya membalur kakinya
dengan balsam otot. Nyeri dirasakan sepanjang waktu. Tn. C mengatakan sudah
mengalami nyeri sejak beberapa bulan yang lalu, tetapi tidak ingat pasti waktunya. Saat
dikaji, Tn. C sedang beraktivitas dan bekerja di kebun belakang rumahnya . Tn. C memiliki
dana kesehatan, yaitu jamkesmas. Jika mengalami gangguan kesehatan, Tn. C biasanya
berobat ke puskesmas atau rumah sakit pemerintah. Tapi sudah ± 3 bulan Tn. C tidak
berobat ke Puskesmas atau rumah sakit pemerintah karena Tn. C mengatakan tidak
mempunyai uang untuk berobat. Selain itu, akhir-akhir ini Tn. Cmengaku penyakitnya tidak
pernah kambuh; Tn. C masih bisa menolerir rasa sakitnya.
5. Riwayat Keluarga Sebelumnya
 Orang tua dari pihak suami/istri tidak memiliki riwayat pemabuk ataupun berjudi.
 Tn. C mengatakan dahulu memiliki kebiasaan memakan makanan asin,
bersantan, dan berlemak. Hal ini telah terjadi selama bertahun-tahun, sejak Tn. C
masih muda.
 Tn. C memiliki riwayat penyakit rematik. Tn. C tidak pernah melakukan
pengobatan secara rutin ke rumah sakit pemerintah untuk riwayat penyakit
rematiknya.
 Tn. C memiliki riwayat penyakit hipertensi namun tidak ingat kapan mulai
mengalami hipertensi.
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah ± 48 m2, terdiri dari 5 ruangan, yaitu 1 ruang tamu + ruang keluarga, 2
ruangan kamar tidur, 1 ruangan untuk dapur, dan 1 gudang. Kamar mandi yang
digunakan yaitu kamar mandi umum di belakang rumah Tn C.
Jenis rumah: tidak permanen, lantai terbuat dari bilik (papan), dinding terbuat dari bilik.
Halaman rumah tidak ditanami tanaman. Sumber air bersih yang digunakan yaitu
sumur gali.
Rumah klien terlihat kurang bersih dan kurang rapi. Tidak ada jendela di dalam rumah
dan cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumah. Agar kondisi rumah terang, lampu
dinyalakan sepanjang hari. Pintu terkadang dibuka. Ventilasi di rumah keluarga Tn. C
kurang baik, karena tidak terdapat jendela dan luas ventilasi yang tersedia tidak
sebanding dengan luas lantai.
Jamban
Jamban yang digunkan yaitu milik umum. Sumber air bersih berasal dari air gunung.
Jarak antara sumber air dan sungai > 10 m.
Sumber Air Minum
Air minum berasal dari air gunung yang kemudian dimasak. Air tampak jernih, tidak
berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Pembuangan Air Kotor
Air limbah rumah tangga dibuang ke tempat penampungan limbah rumah tangga
secara komunal. Saluran air limbah tertutup dan mengalir dengan lancar.
Pembuangan Sampah
Sampah biasanya dibakar, baik sampah organic maupun sampah anorganik.
Sumber Pencemaran
Tidak ada sumber pencemaran di sekitar rumah Tn. C yang dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan.
Denah Rumah:

sumur K.
mandi
Kamar
Jamban
Tidur 1
Ruang tamu + r.
Kamar keluarga
Tidur 2

Dapur
Pintu Depan
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
RT 03 RW 02 termasuk kawasan dengan penduduk padat. Lingkungan fisik di komunitas
RW tidak teratur, sampah berserakan. Beberapa area di RT 03 tidak dapat ditembus oleh
sinar matahari karena kondisi lingkungan yang cukup padat. Pada umumnya masyarakat
di RT 03 berprofesi sebagai petani. Kehidupan antar tetangga terjalin akrab.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat. Dari mulai menikah, Tn. C tinggal di
rumah yang sekarang ditempati.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga biasanya berkumpul pada malam hari. Tn. C tidak aktif dalam kegiatan di
wilayahnya karena Tn. C masih beraktivitas di kebunnya dan kembali ke rumah jika sudah
sore.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat sebanyak tiga orang. Fasilitas kesehatan terdekat
yang dapat digunakan oleh keluarga yaitu Puskesmas Dawuan
6. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda. Keluarga saling terbuka
satu sama lain. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi. Semua anggota
keluarga bebas menyatakan pendapatnya.
7. Struktur Kekuatan Keluarga
Orang yang memegang power dalam keluarga adalah kepala keluarga, yaitu Tn. A (anak
kandung Tn. C) Bila ada masalah, Tn. A yang biasanya memegang keputusan terakhir.
Keluarga Tn. C saling menghargai satu sama lain, saling membantu, serta saling
mendukung. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari Tn. C diberikan oleh Ny. S. Jika ada
masalah, Tn. C berdiskusi dengan anak-anaknya.
8. Struktur Peran
Menurut keluarga, setiap anggota keluarga memiliki perannya masing-masing.
 Tn. C adalah kepala keluarga dan saat ini masih bekerja. Walaupun Tn. C
menderita hipertensi tapi Tn. C masih aktif membantu mencari nafkah untuk
kebutuhan sehari-hari keluarganya.
 Ny. S adalah menantu Tn. C. Ny. S berperan sebagai seorang ibu rumah tangga
dan merawat ayah mertua serta anak dan suaminya. Ny. S menyiapkan
kebutuhan rumah tangga di keluarga.
 Tn. A adalah anak Tn. C. Tn. A bekerja sebagai petani untuk mencari nafkah bagi
keluarganya. Tn. A menjadi tulang punggung dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga.
 Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada masalah yang dirasakan
keluarga.
9. Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga, tidak ada nilai atau pun norma yang dianut keluarga yang bertentangan
dengan kesehatan. Keluarga Tn. C menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran
agama Islam.

IV. Fungsi Keluarga


1. Fungsi Afektif
Dalam keluarga, terlihat bahwa sesama anggota keluarga mempunyai perasaan saling
memiliki dan dimiliki yang kuat. Keluarga sangat peduli terhadap keadaan anggota
keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga saling menghormati dan menghargai.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga sangat baik. Tidak ada anggota keluarga yang
berselisih. Setiap anggota keluarga sering berinteraksi terutama pada malam hari, dimana
anggota keluarga berkumpul. Perilaku anggota keluarga tidak bertentangan dengan nilai,
norma, dan budaya setempat.
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
 Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan pada Tn. C. Keluarga
mengetahui bahwa Tn. C menderita hipertensi dan membutuhkan pengobatan
untuk mengatasinya. Namun, keluarga belum mengetahui tanda dan gejala serta
faktor penyebab yang mempengaruhi hipertensi. Selain itu, keluarga juga belum
mengetahui hal yang menyebabkan ekstremitas bawah Tn. C menjadi agak kaku
dan Tn. C sering mengeluhkan bahwa kakinya baal..
 Keluarga mengetahui bahwa hipertensi yang dialami Tn. C akan memberikan efek
yang tidak baik jika tidak diobati. Keluarga juga merasakan masalah kesehatan
yang dialami Tn. C.
Sejak beberapa bulan yang lalu, Tn. C tidak lagi melakukan pengobatan ke rumah
sakit karena Tn. C masih bisa menahan rasa sakit akibat hipertensi yang
dideritanya. Keluarga tidak mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
yang dialami Tn. C. Keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan terdekat, yaitu
Puskesmas Tanjung Sari.
Keluarga percaya terhadap tenaga kesehatan. Tidak ada informasi yang salah
yang diterima keluarga.
 Keluarga belum mengetahui perkembangan perawatan yang diperlukan untuk
menanggulangi masalah kesehatan Tn. C.
Menurut Ny. S, Tn. C terkadang bersikap keras kepala dan tidak bisa diubah
persepsinya mengenai penyakitnya. Menurut Ny. S, Tn. C memiliki persepsi
bahwa perlu pergi ke dokter jika rasa sakit akibat penyakit hipertensi yang diderita
Tn. C tidak dapat ditahan lagi oleh Tn. C. Oleh karena itu, setiap kali Tn. C
merasa tidak sedang pusing, Tn. C sulit bahkan tidak mau jika diajak berobat.
Keluarga kurang dapat melihat keuntungan pemeliharaan lingkungan rumah untuk
masa yang akan datang. Hal ini ditandai dengan kondisi rumah yang tampak tidak
rapi dan agak kotor. Keluarga belum mengetahui upaya peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan.
Keluarga menyadari pentingnya fasilitas kesehatan bagi kesehatan Tn. C dan
keluarga. Keluarga tidak merasa takut akan akibat dari tindakan pengobatan yang
dilakukan.
 Keluarga berupaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang
makanan atau buah yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi Tn. C dan
keluarga pun tak jarang melakukannya, seperti memberi Tn. C juice Mengkudu.
 Keluarga berupaya memodifikasi lingkungan dengan mendekatkan barang-barang
yang diperlukan Tn. C agar mudah dijangkau oleh Tn. C.
 Keluarga akan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan jika mengalami
kondisi sakit yang dirasakan agak berat.
4. Fungsi Reproduksi
 Tn. C memiliki empat orang anak. Istri Tn. C sudah meninggal.
 Ny. S memiliki dua orang anak dan saat ini sudah bercerai dengan suaminya,
sehingga tidak lagi menggunakan alat kontrasepsi
 Tn. D memiliki satu orang anak.
5. Fungsi Ekonomi
Ny. S mengatakan bahwa penghasilan dari Tn. D dikondisikan sedemikian rupa sehingga
dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan sehari-hari, terutama kebutuhan pangan.
Kebutuhan sandang dipenuhi setahun sekali, saat akan merayakan Hari Raya. Keluarga
belum memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat dalam upaya peningkatan
status kesehatan keluarga. Hal ini ditandai dengan Tn. C yang tidak pernah dibawa ke
Posbindu.

V. Stres dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Stresor jangka pendek dan panjang yang dialami oleh keluarga adalah adanya anggota
keluarga (Tn. C) yang memunyai masalah kesehatan.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor
Ketika ada stresor, biasanya keluarga berespon dengan berunding atau bermusyawarah
untuk mencari pemecahan masalah.
3. Strategi Koping yang Digunakan
Bila menghadapi permasalahan, keluarga lebih sering mendiskusikan dengan sesama
anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalahnya.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga mengatasi masalah
secara maladaptif.
VI. Pemeriksaan Fisik
No. Aspek yang Dinilai Tn. C Tn. A Ny. S An. A An. P
1. Penampilan tampak lemah Bersih Bersih Bersih Bersih
2. Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
3. Tanda-tanda vital
 Tekanan darah  170/120 mmHg  130/90 mmHg  120/80 mmHg  -  -
 Nadi 
 Respirasi  84 x/menit  76 x/menit  80 x/menit  88x/menit  86 x/menit
 Berat badan  20x/menit reguler  20x/menit reguler  20x/menit reguler  20x/menit reguler  20x/menit reguler
 Tinggi badan  76 kg  65 kg  85 kg
 155 cm  160 cm  165 cm
4. Kepala
 Bentuk  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris
 Rambut  Distribusi tidak merata  Distribusi merata  Distribusi merata  Distribusi merata  Distribusi merata
(beberapa area kepala tidak
ditumbuhi rambut), rambut
berwarna putih
5. Mata
 Bentuk  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris
 Konjungtiva  Pucat  Merah muda  Merah muda  Merah muda  Merah muda
 Sklera  Putih  Putih  Putih  Putih  Putih
 Fungsi  penglihatan seringkali  Membaca pada  Membaca pada  Normal  Normal
Penglihatan berkunang-kunang saat klien jarak lebih dari 30 jarak >30 cm
merasa pusing cm
6. Hidung Simetris, tidak ada septum deviasi, Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
tidak ada pergerakan cuping hidung, septum deviasi, tidak septum deviasi, tidak septum deviasi, tidak septum deviasi, tidak
tidak ada perdarahan ada pergerakan cuping ada pergerakan ada pergerakan ada pergerakan
hidung, tidak ada cuping hidung, tidak cuping hidung, tidak cuping hidung, tidak
perdarahan ada perdarahan ada perdarahan ada perdarahan
7. Telinga
 Bentuk  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris  Simetris
 Fungsi  Baik, terbukti dapat menjawab  Baik, terbukti dapat  Baik, terbukti  Baik  Baik
pendengaran pertanyaan dengan baik menjawab dapat menjawab
pertanyaan dengan pertanyaan
baik dengan baik
8. Leher Tidak teraba pembesaran KGB Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB pembesaran KGB
9. Dada
 Bunyi nafas  Vesikuler  Vesikuler  Vesikuler  Vesikuler  Vesikuler
 Bunyi jantung  Reguler, S1-S2  Reguler, S1-S2  Reguler, S1-S2  Reguler, S1-S2  Reguler, S1-S2
10. Ekstremitas
 Atas  Pergerakan bebas  Pergerakan bebas  Pergerakan  Pergerakan  Pergerakan
 dua jari di ekstremitas kanan  CRT <3 detik, bebas bebas bebas
dan tiga jari di ekstremitas kiri ekstremitas  CRT <3 detik,  CRT <3 detik,  CRT <3 detik,
tampak melengkung simetris, kekuatan ekstremitas ekstremitas ekstremitas
 CRT <3 detik, ekstremitas otot 5│5, akral simetris, kekuatan simetris, kekuatan simetris, kekuatan
simetris, kekuatan otot 5│5, hangat otot 5│5, akral otot 5│5, akral otot 5│5, akral
akral hangat hangat hangat hangat
 Pergerakan  Pergerakan  Pergerakan
 Bawah  Akral dingin, berjalan dengan  Pergerakan bebas bebas bebas bebas
perlahan dan diseret  Akral hangat  Akral hangat  Akral hangat  Akral hangat
 Kaki kanan tampak bengkak.  Kekuatan otot  Kekuatan otot  Kekuatan otot  Kekuatan otot
 Klien mengatakan kakinya 5 5 5 5 5 5 5 5
terasa berat. 5 5 5 5 5 5 5 5
 Kaki klien terlihat tremor saat
berjalan
 Terdapat hiperrefleks patella
dekstra dan sinistra
 Kekuatan otot
5 5
2 2
Activity Daily Living
1. Makan
 Frekuensi  2 x sehari  3 x sehari  3 x sehari  3 x sehari  3 x sehari
 Jenis  Nasi, lauk-pauk  Nasi, lauk pauk  Nasi, lauk pauk  Nasi, lauk pauk  Nasi, lauk pauk
2. Minum
 Jumlah  ± 750 cc  ±1000-1200 cc  ±1000-1200 cc  ±1000-1500 cc  ±1200-1500 cc
 Jenis  air putih  air putih  air putih  air putih, susu  air putih, susu
3. Tidur ± 6-7 jam sehari ± 7 jam sehari ± 6 jam sehari ± 7 jam sehari ± 8 jam sehari
4. Aktivitas Tidak bekerja Rumah tangga Bekerja Sekolah Bermain
Psikologis
1. Emosi Keadaan emosi relatif stabil. Keadaan emosi relatif Keadaan emosi relatif Keadaan emosi relatif Keadaan emosi relatif
Klien dapat menerima stabil. stabil. stabil. stabil.
keadaannya dengan ikhlas
Sosial
1. Hubungan antar Klien harmonis dengan anggota Klien harmonis dengan Klien harmonis Klien harmonis Klien harmonis
keluarga keluarga lainnya anggota keluarga dengan anggota dengan anggota dengan anggota
lainnya keluarga lainnya keluarga lainnya keluarga lainnya.
2. Hubungan dengan Klien dekat dengan tetangganya. Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan Klien dekat dengan
orang lain tetangganya. tetangganya. tetangganya. tetangganya.
VII. Harapan Keluarga
Keluarga mengatakan bahwa keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan, keluarga dapat dibantu dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dan memperbaiki kondisi kesehatan anggota keluarga yang sakit.
VIII. Pengkajian Khusus Lansia Tn. C (60 tahun)
1. Pengkajian Psikososial dan Spiritual
a. Psikososial
Klien dapat bersosialisasi dengan baik dengan anggota keluarga lainnya; klien juga bersikap
ramah terhadap orang lain atau petugas kesehatan.
b. Identifikasi Masalah Emosional :
Pertayaan Tahap 1
o Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak
o Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak
o Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak
o Apakah klien sering was-was atau khawatir ? ya
Lanjutkan ke tahap 2 jika lebih dari 1 atau sama
dengan satu jawaban “ ya”
Pertanyaan tahap 2
o Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? ya
o Ada masalah atau banyak pikiran? klien mengatakan memikirkan penyakitnya
o Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain? tidak
o Mengunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ? tidak
o Cenderung mengurung diri ? tidak
Jika lebih dari 1 atau sama dengan satu
jawaban “ ya”

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

c. Spiritual
))
Klien beragama Islam. Klien mengatakan tidak dapat beribadah karena kondisi fisiknya
tidak memungkinkan.
2. Pengkajian Fungsional Klien
a. KATZ Indeks
Klien mandiri dalam makan, menggunakan pakaian, pergi ke toilet, berpindah. Klien tidak
mandiri dalam kontinensia (BAK, BAB) dan mandi.
Kesimpulan: klien termasuk kategori C.
b. BARTHEL Indeks
Dengan
No Kriteria Mandiri Keterangan
bantuan
1 Makan Frekuensi: 2 kali sehari
Jumlah: 1 porsi habis setiap
10
makan
Jenis : nasi, lauk-pauk
2 Minum Frekuensi: tidak dapat
ditentukan
10
Jumlah: ±1000 cc
Jenis: air putih, teh manis
3 Berpindah dari kursi
roda ke tempat tidur 15
atau sebaliknya
4 Personal toilet (cuci Gosok gigi satu kali sehari,
muka, menyisir rambut, cuci muka setiap mandi (±1-
5
gosok gigi) 2 kali/hari), menyisir rambut
dengan tangan
5 Keluar masuk toilet
(mencuci pakaian,
5
menyikat tubuh,
menyiram)
6 Mandi 5
7 Jalan di permukaan
5
datar
8 Naik turun tangga 5
9 Mengenakan pakaian 10
10 Kontrol bowel (BAB) Frekuensi: 5 hari sekali
10 Konsistensi: keras dan
warna kuning pucat
11 Kontrol bladder (BAK) Frekuensi: 6-7 x / hari
10
Warna : kuning
12 Olah raga / latihan Klien tidak pernah berolah
5
raga
13 Rekreasi / pemanfaatan Menonton televisi
10
waktu luang

Total Score : 105

Jadi Barthel indeks klien termasuk katagori :


Ketergantungan sebagian
3. Pengkajian Status Mental Gerontik
a. Short Partable Mental Status Quisioner (SPMSQ)
BENAR SALAH NO PERTANYAAN
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Di mana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir )
√ 7 Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu sekarang ?
√ 8 Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu sebelumnya
?
√ 9 Sebutkan nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara menurun
=8 =2

Total Score :
2

Kesimpulan Interpretasi hasil : Fungsi intelektual utuh

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan


MMSE ( Mini Mental Status Exam)
NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA
KOGNITIF MAKS KLIEN
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
o Tahun √
o Musim √
o Tanggal √
o Hari √
o Bulan √
Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada ?
o Negara Indonesia √
o Propinsi Jawa Barat √
o Kota Subang √
o Dawuan √
o Rumah √
2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh pemeriksa )
1 detik untuk mengatakan masing-masing
obyek. Kemudian tanyakan pada klien
ketiga obyek tadi. ( Untuk disebutkan )
o Obyek (pulpen)
o Obyek (jam tangan)
o Obyek (buku)
3 Perhatian dan 5 2 Minta klien untuk memulai dari angka 100
Kalkulasi kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali /
tingkat.
o 93 √
o 86 √
o 79 X
o 72 X
o 65 X
4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
pada no. 2 ( registrasi ) tadi. Bila benar 1
point untuk masing-masing obyek.
o Obyek (pulpen)
o Obyek (jam tangan)
o Obyek (buku)
5 Bahasa 9 2 Tunjukkan pada klien suatu benda dan
tanyakan namanya pada klien.
 jam tangan √
 pulpen √
1 Minta klien untuk mengulang kata-kata
berikut
“tak ada jika, dan, atau, tetapi”. Bila benar
nilai 1 point.
- Pernyataan benar 2 buah : tak
ada , tetapi. √
2 Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri dari 3 langkah :
“Ambil kertas di tangan anda, lipat dua
dan taruh di lantai”.
 Ambil kertas di tangan anda 
 Lipat dua 
 Taruh di lantai X
1 Perintahkan pada klien untuk hal berikut (
bila aktivitas sesuai perintah nilai 1 point )
o “Tutup mata anda “

Perintahkan pada klien untuk menulis


0 satu kalimat dan menyalin gambar.
o Tulis satu kalimat X
o Menyalin gambar X
TOTAL NILAI 24

Kesimpulan: aspek kognitif dari fungsi mental baik

4. Pengkajian Keseimbangan untuk Klien Lansia


LEMBARAN OBSERVASI KESEIMBANGAN
KOMPONEN UTAMA LANGKAH-LANGKAH
KRITERIA NILAI
DALAM BERGERAK YANG DINILAI
A. Perubahan  Bangun dari kursi.  Tidak bangun dari tempat 1
Posisi atau (mata terbuka) duduk dengan satu kali
Gerakan gerakan, tetapi
Keseimbangan mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan
atau bergerak kedepan
kursi terlebih dahulu,
tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali 1
 Menjatuhkan ke kursi,
 Duduk ke kursi tidak duduk ditengah 1
(mata terbuka) kursi
 Tidak bangun dari tempat
 Bangun dari kursi. duduk dengan satu kali
(mata tertutup) gerakan, tetapi
mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan
atau bergerak kedepan
kursi terlebih dahulu, 1
tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali 1
 Menjatuhkan ke kursi,
tidak duduk ditengah
 Duduk ke kursi kursi
(mata tertutup)  Pemeriksa mendorong
strenum perlahan-lahan
 Menahan dorongan sebayak 3 kali. Klien
pada sternum mengerakan kaki, 1
(mata terbuka) memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
 Pemeriksa mendorong
 Menahan dorongan strenum perlahan-lahan
pada sternum sebayak 3 kali. Klien
(mata tertutup) mengerakan kaki, 1
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
 Perputaran leher  Menggerakan kaki,
mengenggam obyak
untuk dukungan, kaki 1
tidak menyentuh sisi-
sisinya, keluhan vertigo,
pusing atau keadaan
tidak stabil 1
 Gerakan menggapai  Tidak mampu untuk
sesuatu mengapai sesuatu
dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara
berdiri pada ujung-ujung
jari kaki, tidak stabil,
memegang sesuatu
 Membungkuk untuk dukungan
 Tidak mampu
membungkuk untuk
mengambil obyek-obyek
kecil dari lantai,
memegang obyek untuk
bisa berdiri lagi,
memerlukan usaha-
usaha multifel untuk
bangun
B. Gaya Berjalan  Minta klien untuk  Ragu-ragu, tersandung, 1
atau Gerak berjalan ketempat memegang obyek untuk
yang ditentukan dukungan
 Ketinggian langkah  Kaki tidak naik dari lantai 1
kaki (mengangkat secara konsisten
kaki saat melangkah) (menggeser atau
menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu
tinggi ( >5 cm) 1
 Kontinuitas langkah  Setelah langkah-langkah
kaki (diobservasi dari awal, langkah menjadi
samping klien) tidak konsisten, memulai
mengangkat satu kaki
sementara kaki yang lain
menyentuh lantai 1
 Kesimetrisan  Langkah tidak semetris,
langkah (diobservasi terutama pada bagian
dari samping klien) yang sakit
 Penyimpangan jalur 0
pada saat berjalan  Tidak berjalan dalam
(diobservasi dari garis lurus,
belakang klien) bergelombang dari sisi
 Berbalik ke sisi
1
 Berhenti sebelum mulai
berbalik, jalan
sempoyongan,
bergoyang; memegang
obyek untuk dukungan.
INTERVENSI HASIL

Hasil: 14
Kesimpulan : klien mempunyai resiko jatuh tinggi
B. ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1. DS: Gangguan rasa ketidakmampuan
 Tn. C mengatakan nyeri di daerah lutut nyaman: nyeri keluarga merawat
 Nyeri dirasakan seperti adanya rasa panas di pada Tn. C (60 anggota keluarga
daerah patella kanan dan kiri. tahun) keluarga yang mengalami
 Nyeri dirasakan sepanjang waktu Tn. C rheumatik
 Tn. C mengatakan sudah mengalami nyeri sejak
beberapa bulan yang lalu, tetapi tidak ingat pasti
waktunya.

DO:
 Kaki kanan tampak bengkak.
 Tn. R tampak memegang lututnya
2. DS: Keterbatasan Ketidakmampuan
 Tn. C mengatakan kakinya terasa berat sehingga pergerakan keluarga merawat
sulit menggerakkan kedua kakinya pada Tn. C (60 anggota keluarga
DO: tahun) keluarga khususnya Tn. C
 KATZ indeks C Tn. C dengan
 Tn. R tampak dalam keadaan duduk di keterbatasan
kursi/tempat tidur pergerakan
 dua jari di ekstremitas kanan dan tiga jari di
ekstremitas kiri tampak melengkung
 berjalan dengan perlahan dan diseret
 kekuatan otot 2│2
 Kaki Tn. C terlihat tremor saat berjalan.
3. DS: Risiko tinggi Ketidaktahuan
 Tn. C mengatakan sudah menderita hipertensi penurunan keluarga mengenal
sejak beberapa tahun yang lalu curah jantung risiko penurunan
 Tn. C mengatakan sering merasa pusing jika pada Tn. C (74 curah jantung
tekanan darahnya tinggi tahun) anggota
 Keluarga Tn. C mengatakan bahwa klien selalu keluarga Tn. C
meminum obat sakit kepala setiap kali merasa
nyeri kepala
DO:
 TD : 170 / 120 mmHg
 Konjungtiva pucat
C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. Diagnosa keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami
rheumatik
2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan
3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah
jantung

D. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN


No.
Kriteria Skor Total Pembenaran
Diagnosis
1.  Sifat masalah: 3/3 x 1 = 1 3,6 Rasa nyeri dirasakan klien.
aktual
 Kemungkinan ½x2=1 Rasa nyeri dapat hilang jika
masalah dapat penyebab dihilangkan
diubah: sebagian

 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3


untuk dicegah:
cukup

 Menonjolnya 2/2 x 1 = 1 Masalah sangat dirasakan


masalah: masalah oleh Tn. C dan Tn. C ingin
berat, harus segera masalah tersebut segera
ditangani diatasi.
2.  Sifat masalah: 3/3 x 1 = 1 3,1 Keterbatasan gerak
aktual dirasakan klien.
 Kemungkinan ½x2=1 Perbaikan kondisi
masalah dapat keterbatasan pergerakan
diubah: sebagian memerlukan waktu yang
cukup lama
 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 Perburukan kondisi menjadi
untuk dicegah: kontraktur dapat dicegah jika
cukup klien mengoptimalkan fungsi
tubuh yang masih baik
Masalah sangat dirasakan
 Menonjolnya 1/2 x 1 = ½ oleh Tn. C dan keluarga ingin
masalah: ada masalah tersebut segera
masalah, tetapi diatasi.
tidak perlu segera
ditangani
3.  Sifat masalah: 2/3 x 1 = 2/3 2,3
ancaman kesehatan
 Kemungkinan
masalah dapat ½x2=1
diubah: sebagian
 Potensial masalah
untuk dicegah: 2/3 x 1 = 2/3
cukup
 Menonjolnya
masalah: masalah 0
tidak dirasakan

E. PENILAIAN KELUARGA MANDIRI


Masalah Masalah Kriteria Keluarga Mandiri Kategori
kesehatan keperawatan 1 2 3 4 5 6 7 masalah
Hipertensi Gangguan rasa
  (KM I)
nyaman: nyeri
Gangguan
  (KM II)
Mobilitas Fisik
Risiko tinggi
penurunan   (KM II)
curah jantung

Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn. C termasuk pada
kategori keluarga mandiri (KM II).
F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami rheumatik
2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga Tn. C berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan
keterbatasan pergerakan
3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota keluarga Tn. C
berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi


NO Intervensi
Keperawatan Umum Khusus Kriteria Standar
1 Gangguan rasa Setelah Setelah 4 kali pertemuan
nyaman: nyeri dilakukan selama 30 menit,
pada Tn. C (60 tindakan keluarga mampu:
tahun) keluarga keperawatan 1. Mengenal masalah Respon - Rheumatik adalah penyakit yang Berikan pendidikan kesehatan
Tn. C selama 4 hari rheumatik verbal mengenai bagian dari tulang/sendi kepada keluarga tentang
berhubungan rasa nyaman - Menjelaskan akibat proses penuaan rheumatik dengan cara
dengan terpenuhi pengertian - Diskusikan dengan keluarga
ketidakmampuan rheumatik tentang pengertian rheumatic
keluarga merawat
anggota keluarga - Menyebutkan Respon - Penyebab rheumatik: - Diskusikan dengan keluarga
yang mengalami penyebab verbal - Proses Penuaan tentang penyebab rheumatic
rheumatik rheumatik - Kelelahan
- Cedera atau Jatuh
- Infeksi Kuman
- Penurunan daya tahan tubuh
- Tidak diketahui dengan pasti
- Menyebutkan tanda Respon - Tanda dan gejala rheumatic - Diskusikan dengan keluarga
dan gejala verbal - Mudah lelah tentang tanda dan gejala
rheumatik - Tidak nafsu makan rheumatic
- Demam - Motivasi keluarga untuk
- Bengkak dan nyeri pada sendi menyebutkan kembali tanda
- Kemerahan pada sendi yang sakit dan gejala rheumatik
- Gerak terganggu - Berikan reinforcment positif jika
keluarga mampu menyebutkan
tanda dan gejala rheumatik

- Mengidentifikasi - Keluarga dapat menyebutkan tanda - Diskusikan dengan keluarga


tanda dan gejala Respon dan gejala rheumatik pada Tn. C tanda dan gejala rheumatik
rheumatik pada Tn. verbal yang dialami oleh Tn. C
C - Berikan reinforcment positif jika
keluarga mampu menyebutkan
tanda dan gejala rheumatik

- Mengidentifikasi - Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga


kebutuhan dan kebutuhan dan harapannya tentang mengenai kebutuhan dan
harapan keluarga Respon kesehatan harapan keluarga tentang
verbal kesehatan
- Motivasi keluarga untuk
mengungkapkan harapan yang
positif terhadap kesehatan

2. Keluarga mampu Respon - Keluarga memutuskan untuk - Diskusikan dengan keluarga


mengambil keputusan verbal merawat Tn. A dengan masalah tentang konsekuensi jika tidak
mengenai cara rheumatik melakukan tindakan perawatan
perawatan yang tepat - Bantu keluarga untuk
pada anggota mengidentifikasi sumber daya
keluarga yang yang dimiliki
mengalami rheumatik - Diskusikan dengan keluarga
tentang konsekuensi dari setiap
tindakan
- Kaji keinginan keluarga untuk
merawat Tn. A dengan
rheumatic

3. keluarga mampu Respon - Keluarga dapat memberikan - Diskusikan dengan keluarga


merawat anggota verbal perawatan pada keluarga dengan tentang cara perawatan pada
keluarga yang masalah rheumatik. Dengan cara : klien dengan rheumatic
mengalami rheumatic CARA MENGURANGI NYERI - Motivasi keluarga untuk
1. Kompres dingin menyebutkan kembali cara
Digunakan jika sendi yang sakit perawatan pada klien dengan
bengkak dengan warna rheumatik
kemerahan. Cara nya basahi - Beri reinforcment positif jika
handuk kecil/waslap dengan air es keluarga mampu menyebutkan
lalu diperas dan ditempelkan pada kembali cara perawatan pada
sendi yang sakit. klien dengan rheumatik
2. Kompres hangat - Demonstrasikan kepada
Digunakan jika sendi yang sakit keluarga tentang cara
mengalami bengkak tanpa adanya mengurangi nyeri pada
warna kemerahan. Caranya basahi rheumatik
handuk kecil/waslap dengan air - Awasi keluarga dalam
hangat lalu peras kemudian melakukan perawatan kepada
tempelkan handuk pada sendi yang Tn. A dalam melakukan
sakit tersebut perawata

CARA MENCEGAH KAMBUHNYA - Bantu keluarga untuk dapat


REMATIK mengidentifikasi sumber-
1. Istirahat yang cukup sumber daya yang dapat
2. Hindari kerja berat digunakan untuk keluarga
3. Minum minuman yangtinggi kalsium dalam memberikan perawatan
seperti susu kepada Tn.A dengan rheumatik
4. Olahraga ringan secara teratur
5. Berjemur di panas Matahari pagi (
Jam 7.00 – 8.00 )
6. Hindari makanan yang mengandung
asam urat
7. Periksa kesehatan ke Puskesmas
minimal 6 bulan sekali

CARA HIDUP SEHAT


1. Hindari merokok
2. Jalankan pola makan yang sehat
yaitu menghindari lemak jenuh dan
memperbanyak konsumsi biji-bijian
dan buah-buahan serta sayuran
3. Konsumsi multivitamin dan kalsium
setiap hari
4. Mempertahankan berat badan yang
ideal
5. Melatih daya pikir
6. Tetap aktif setiap hari
7. Lakukan upaya untukmellindungi
penglihatan,
8. Aktif bersosialisasipendengaran dan
kesehatan anda
9. Rutin kontrol ke pelayanan
kesehatan terdekat untuk
mengantisipasi jika ada sesuatu
yang tidak baik pada tubuh misalnya
mengendalikan tekanan darah,
mencegah osteoporosis atau
menurunkan kadar kolesterol dalam
darah.

MAKANAN YANG HARUS DIHINDARI


/ MENGANDUNG ASAM URAT
1. Golongan protein hewani seperti :
sarden, kerang, jeroan, hati, usus,
otak, paru, babat, limpa, bebek dan
burung
2. Makanan yang mengandung alcohol
: tape, durian
3. Sayuran, kacang-kacangan,
kembang kol, bayam dan jamur
4. minuman yang mengandung soda :
coca cola, fanta, sprite

4. keluarga mampu Respon LINGKUNGAN YANG AMAN BAGI - Motivasi keluarga untuk dapat
memodifikasi verbal LANSIA memodifikasi lingkungan yang
lingkungan yang 1. Cahaya tidak terlalu terang dan tidak dapat digunakan untuk
berguna bagi Tn.A terlalu gelapatau tidak remang- keluarga dalam memberikan
remang perawatan kepada Tn.A
2. Lantai tidak licin, benda-benda tidak dengan rheumatik
berserakan dan jika menggunakan - Berikan reinforcment positif
karpet tepinya direkatkan kepada keluarga jika mampu
3. Perabot rumah tangga diletakan memodifikasi lingkungan yang
teratur, kursi atau tempat tidur tidak dapat digunakan untuk
terlalu tinggi keluarga dalam memberikan
4. Permukaan tangga datar dan tepinya perawatan kepada Tn.A
diberi tanda dengan rheumatik
5. Pinggir dinding kamar mandi di beri
pegangan, lantai kamar mandi tidak
licin dan toilet tidak terlalu tinggi.
6. Tempat tidur kokoh
7. Alat dapur dan kompor aman

5. Keluarga mampu Respon - Keluarga mengantarkan Tn. A ke - Anjurkan kepada keluarga


memanfaatkan afektif fasilitas kesehtan yang ada secara untuk untuk membawa Tn. A ke
fasilitas kesehatan rutin minimal 3 bulan sekali fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada yang dikehendaki untuk
pemeriksaan kesehatan secara
teratur minimal 3 bulan sekali.

2 Keterbatasan Setelah Setelah dilakukan


pergerakan pada dilakukan intervensi 10 kali
lanjut usia (Tn. C, tindakan pertemuan selama 15 –
60 tahun) keluarga keperawatan 20 menit kemampuan
Tn. C selama 10 keluarga dalam
berhubungan hari mengenal masalah
dengan pergerakan kesehatan bertambah
ketidakmampuan optimal pada dengan kriteria:
keluarga merawat anggota  Keluarga dapat Respon Menyebutkan pengertian Mobilisasi, 1. Kaji pengetahuan keluarga
anggota keluarga gerak yang menyebutkan Verbal jenis mobilisasi dan tujuan mobilisasi tentang Mobilisasi pada klien
khususnya Tn. C sehat dan kembali pengertian, Pengertian Mobilisasi post stroke
dengan keluarga jenis dan tujuan Mobilisasi adalah kemampuan
keterbatasan gerak mampu mobilisasi. seseorang untuk bergerak secara
merawat Tn. bebas, teratur untuk memenuhi
C kebutuhan hidup sehat menuju
kemandirian

Keluarga dapat Respon Jenis Mobilisasi


menjelaskan cara Psikomotor 1. Aktif 2. Diskusikan dengan keluarga
pencegahan/ Klien Yaitu latihan pada tulang dan mengenai pengertian, jenis,
perawatan menirukan sendi yang dapat dilakukan tujuan/manfaat mobilisasi
gangguan gerakan sendiri tanpa bantuan.
mobilisasi mobilisasi 2. Pasif
adalah latihan yang diberikan 3. Berikan kesempatan pada
pada klien berupa latihan pada keluarga untuk bertanya
tulang dan sendi dimana klien tentang hal yang belum di
tidak dapat melakukannya mengerti tentang gangguan
sendiri, sehingga klien mobilisasi.
memerlukan bantuan perawat
atau keluarga.
Manfaat Mobilisasi
 Memelihara fleksibilitas dari
tulang dan sendi
 Menjaga agar tidak terjadi
kerapuhan tulang
 Meningkatkan kekuatan otot

 Keluarga dapat Respon A. Gerakan – gerakan Mobilisasi


mendemonstrasika Verbal 1. Pergerakan bahu 4. Ajarkan dan demonstrasikan
n kembali cara Klien  Pegang pergerakan tangan cara melakukan mobilisasi
melakukan bersedia dan siku penderita, lalu (ROM) aktif dan pasif yang
mobilisasi (ROM) melakukan angkat selebar bahu, putar baik dan benar
aktif maupun pasif latihan ke luar dan ke dalam
yang baik dan secara  Angkat tangan gerakan ke 5. Anjurkan klien untuk
benar. mandiri atas kepala dengan di melakukan mobilisasi pasif
bengkokan, lalu kembali ke secara mandiri sesuai
posisi awal kemampuan
 Gerakan tangan dengan
mendekatkan lengan
kearah badan, hingga
menjangkau tangan yang
lain
Respon 2. Pergerakan siku
Verbal  Buat sudut 90 0 pada siku
Menyatakan lalu gerakan lengan keatas
kesediaan dan ke bawah dengan
untuk membuat gerakan
berobat ke setengah lingkaran
sarana  Gerakan lengan dengan
yankes menekuk siku sampai ke
dekat dagu
3. Pergerakan tangan
 Pegang tangan pasien
seperti bersalaman, lalu
putar pergelangan tangan
 Gerakan tangan sambil
menekuk tangan ke bawah
 Gerakan tangan sambil
menekuk tangan keatas
4. Pergerakan jari tangan
 Putar jari tangan satu
persatu
 Pada ibu jari lakukan
pergerakan menjauh dan
mendekat dari jari telunjuk,
lalu dekatkan pada jari –
jari yang lain.
5. Pergerakan kaki
 Pegang pergelangan kaki
dan bawah lutut kaki lalu
angkat sampai 30 o lalu
putar
 Gerakan lutut dengan
menekuknya sampai 90 o
 Angkat kaki lalu dekatkan
kekaki yang satu kemudian
gerakan menjauh
 Putar kaki ke dalm dan ke
luar
 Lakukan penekanan pada
telapak kaki keluar dan
kedalam
 Jari kaki di tekuk – tekuk
lalu di putar
6. Pergerakan Leher
 Pegang pipi pasien lalu
gerakan kekiri dan kekanan
 Gerakan leher menekuk
kedepan dan kebelakang

 Keluarga dan klien Latihan mandiri dapat dilakukan oleh 6. Libatkan anggota keluarga
memiliki dorongan klien dengan masalah gangguan dalam melakukan latihan
yang besar dalam pergerakan pada kondisi post stroke. mobilisasi (ROM) aktif dan
melatih klien pasif
melakukan
mobilisai mobilisasi
(ROM) aktif
maupun pasif yang
baik dan benar.

 Keluarga dapat Adanya keinginan yang kuat untuk 7. Berikan motivasi pada
memutuskan untuk memeriksakan diri ke yankes keluarga untuk kontrol secara
kontrol ke merupakan awal ketertarikan keluarga teratur ke pelayanan
pelayanan dengan yankes untuk menanggulangi kesehatan.
kesehatan. masalah
3. Risiko tinggi Setelah Setelah 7 kali pertemuan
penurunan curah dilakukan selama 20 menit,
jantung pada Tn. C tindakan keluarga mampu:
(60 tahun) anggota keperawatan Mengenal masalah
keluarga Tn. C selama 7 hari hipertensi
berhubungan gangguan - Menjelaskan Respon - Hipertensi adalah keadaan dimana - Berikan pendidikan kesehatan
dengan penurunan pengertian verbal tekanan darah melebihi normal kepada keluarga tentang
ketidaktahuan curah jantung hipertensi (systole >160 mmHg dan diastole > hipertensi dengan cara
keluarga mengenal dapat 95 mmHg) - Diskusikan dengan keluarga
risiko penurunan ditoleransi tentang pengertian hipertensi
curah jantung
- Menyebutkan Respon - Penyebab hipertensi: - Diskusikan dengan keluarga
penyebab verbal - Obesitas tentang penyebab hipertensi
hipertensi - Perokok - Motivasi keluarga untuk
- Minum alcohol menyebutkan kembali
- Kurang olahraga penyebab hipertensi
- Makanan berlemak dan banyak - Berikan reinforcment positif jika
garam keluarga mampu menyebutkan
- Keturunan penyebab hipertensi
- Stress tinggi
- Menyebutkan tanda Respon - Tanda dan gejala hipertensi - Diskusikan dengan keluarga
dan gejala verbal - Sakit kepala tentang tanda dan gejala
hipertensi - Sukar tidur hipertensi
- Telinga berdengung - Motivasi keluarga untuk
- Mata terasa berat/ pandangan menyebutkan kembali tanda
kabur dan gejala hipertensi
- Mudah lelah - Berikan reinforcment positif jika
- Dada berdebar keluarga mampu menyebutkan
- Berat pada tengkuk tanda dan gejala hipertensi

- Mengidentifikasi Respon - Keluarga dapat menyebutkan tanda - Diskusikan dengan keluarga


tanda dan gejala verbal dan gejala hipertensi pada Tn. C tanda dan gejala hipertensi
hipertensi pada Tn. yang dialami oleh Tn. C
C - Berikan reinforcment positif jika
keluarga mampu menyebutkan
tanda dan gejala hipertensi

- Mengidentifikasi Respon - Keluarga dapat mengungkapan - Diskusikan dengan keluarga


kebutuhan dan verbal kebutuhan dan harapannya tentang mengenai kebutuhan dan
harapan keluarga kesehatan harapan keluarga tentang
kesehatan
- Motivasi keluarga untuk
mengungkapkan harapan yang
positif terhadap kesehatan
- Diskusikan dengan keluarga
tentang konsekuensi jika tidak
melakukan tindakan perawatan
- Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi sumber daya
yang dimiliki
- Diskusikan dengan keluarga
tentang konsekuensi dari setiap
tindakan
- Kaji keinginan keluarga untuk
merawat Tn. R dengan
hipertensi

6. Keluarga mampu Respon - Keluarga memutuskan untuk - Diskusikan dengan keluarga


mengambil keputusan verbal merawat Tn. C dengan masalah tentang cara perawatan pada
mengenai cara hipertensi klien dengan hipertensi
perawatan yang tepat - Motivasi keluarga untuk
pada anggota menyebutkan kembali cara
keluarga yang perawatan pada klien dengan
mengalami hipertensi hipertensi
post stroke - Beri reinforcment positif jika
keluarga mampu menyebutkan
kembali cara perawatan pada
klien dengan hipertensi

7. keluarga mampu Respon - Keluarga dapat memberikan - Demonstrasikan kepada


merawat anggota verbal perawatan pada keluarga dengan keluarga tentang cara
keluarga yang masalah hipertensi. Dengan car non mengatasi hipertensi secara
mengalami hipertensi medis : tradicional
1. Menurunkan BB berlebihan
2. Mengkonsumsi sayuran dan
buah-buahan.
3. Olahraga secara teratur.
4. Hindari stress
5. Mengurangi konsumsi aram
dan kopi
6. Mengurangi makanan berlemak
7. Menggunakan ramuan
tradisional
8. Minum obat penurun tekanan
darah secara teratur dan
sesuai dosis
9. Memeriksakan tekanan darah
Respon secara teratu
verbal Cara mengatasi hipertensi secara
tradisional :
1. Daum salam
- Cuci 7-10 lembar daun
salam
- Rebus dalam 3 gelas air
amapai tersisa 1 gelas
- Setelah dingin lalu disaring
- Minum 2x/hari setengah
gelas
2. Pepaya Muda
- Parut 1 buah papaya
- Peras ambil airnya
- Air perasan diminum 2x/hari
3. Mentimun - Motivasi keluarga untuk
- Cuci mentimun, kupas lalu mendemonstrasikan ulang cara
parut pembuatan obat tradisional
- Peras lalu minum 2x/hari - Awasi keluarga dalam
4. Seledri melakukan perawatan kepada
- 15 helai dicuci bersih lalu Tn. C dalam melakukan
dirajang perawatan
- Masukan ke dalam 2 gelas
air panas sampai tinggal ¾
gelas. Lalu saring
- Minum 2x/hari
5. Rambut Jagung
- Cuci segenggam rambut
jagung
- Rebus dalam 1 liter air lalu
saring
- Diminum 1x/hari
6. Labu Siam
- Parut 1 buah labu siam
- Peras di ambil airnya
- Minum 2x/hari
Respon - Keluarga mendemonstrasikan cara
psikomotor pembatan obat tradisional untuk
penderita hipertensi

8. keluarga mampu Respon - Lingkungan yang aman bagi - Tanyakan tentang keinginan
memodifikasi verbal penderita hipentensi keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang 1. Cahaya tidak terlalu terang lingkungan yang sehat dan
sehat dan aman bagi atau gelap aman
Tn. C 2. Lantai tidak kotor dan sampah - Berikan reinforcement positif
tidak berserakan pada keluarga
3. Perabot rumah diletakkan
teratur
4. Kamar mandi selalu
dibersihkan agar tidak licin
5. Tempat tidur tidak terlalu tinggi,
ventilasi dan pencahayaan
baik, tidak terlalu gelap dan
terlalu terbuka

9. keluarga mampu Respon - Fasilitas kesehatan terdekat yang - Diskusikan dengan keluarga
memanfaatkan afektif ada di lingkungan sekitar keluarga mengenai fasilitas kesehatan
fasilitas kesehatan - Puskesamas Pasundan merupakan yang ada di lingkungan sekitar
yang ada sarana yankes terdekat bagi keluarga
keluarga untuk berobat - Minta kepada keluarga untuk
memutuskan fasilitas
kesehatan di lingkungan sekitar
keluarga yang akan dipilih
keluarga untuk memeriksakan
Tn. C secara rutin
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No. Diagnosa
Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan
19-03-2018 15.30 – Membina hubungan saling percaya
15.45 WIB
21-03-2018 16.30 – Melakukan pemeriksaan fisik terhadap Tn. C O:
17.00 WIB TD Tn. C 170/120 mmHg
23-03-2018 1 16.30-17.00 Mendiskusikan dengan keluarga tentang tanda S:
WIB rematik yang dialami Tn. C Tn. C mengatakan lututnya terasa pegal dan sakit
O:
Tn. C tampak memegang kedua lututnya
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang mobilisasi S:
pada klien dengan keterbatasan pergerakan Tn. C mengatakan sulit melakukan mobilisasi
O:
Tn. C tampak berjalan dengan diseret dan memegang
dinding
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3 Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang S:
hipertensi Tn. C mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan
Mengobservasi TTV Tn. C darah tinggi
O:
 Keluarga dapat menyebutkan pengertian hipertensi
 TTV Tn. C: TD dalam batas yang dapat ditoleransi
(190/100 mmHg), nadi 64 x/menit
A: masalah tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
24-03-2018 3 16.15-16.40  Mendiskusikan dengan keluarga mengenai S:
penyebab, tanda, dan gejala hipertensi  Keluarga klien mengatakan bahwa hipertensi
 Memberikan penjelasan mengenai pengertian, disebabkan oleh makanan yang asin dan berlemak
penyebab, tanda dan gejala hipertensi  Keluarga mengatakan bahwa tanda dan gejala
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk hipertensi yaitu sakit kepala, berat pada tengkuk,
bertanya tentang hal yang belum di mengerti pandangan kabur
tentang hipertensi O:
 Mengobservasi TTV  Keluarga dapat menyebutkan kembali tanda dan
gejala stroke dengan benar
 Keluarga dapat menyebutkan kembali penyebab
stroke dengan benar
 TD 210/120 mmHg
A: masalah tidak terjadi
P: lanjutkan intervensi
24-03-2018 2 16.45-17.05  Mendiskusikan dengan keluarga mengenai S:
pengertian, jenis, tujuan/manfaat mobilisasi  Keluarga mengatakan mobilisasi sulit dilakukan pada
 Memberikan kesempatan pada keluarga untuk kondisi Tn. C
bertanya tentang hal yang belum di mengerti  Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa
tentang gangguan mobilisasi. berat digerakkan
 Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi O:
pasif secara mandiri sesuai kemampuan  Keluarga dapat menyebutkan kembali tujuan
mobilisasi dengan benar
 Jari-jari Tn. C tampak melengkung
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3  Memberikan motivasi pada klien dan keluarga S:
untuk kontrol secara teratur ke pelayanan Keluarga mengatakan bahwa saat ini Tn. C tidak dalam
kesehatan pengobatan
 Memeriksa TTV Tn. C O: TD 180/100 mmHg
A: masalah tidak terjadi
P; pertahankan intervensi
26-03-2018 2 16.30-16.55  Mendemonstrasikan cara melakukan mobilisasi S:
(ROM) aktif dan pasif  Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM
 Memotivasi klien untuk melakukan mobilisasi  Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa
pasif secara mandiri sesuai kemampuan berat jika digerakkan
O:
Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3  Menjelaskan pada keluarga tentang cara S:
pencegahan hipertensi Keluarga mengatakan bahwa hipertensi dapat dicegah
 Memeriksa TTV Tn. C dengan melakukan gaya hidup sehat: menghindari
makanan tinggi lemak dan garam
O:
 Keluarga dapat menjelaskan cara
pencegahan/perawatan hipertensi dengan benar
 TD 190/100 mmHg
A: masalah tidak terjadi
P: pertahankan intervensi
28-03-2018 1 16.40-17.15  Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara S:
perawatan pada klien dengan rheumatic Tn. C mengatakan masih merasa nyeri
 Memberikan informasi mengenai cara O:
mengurangi nyeri dan mencegah kambuhnya Tn. C terlihat memegang lututnya
rematik A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2  Membantu klien melakukan ROM pasif S:
 Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif  Tn. C mengatakan sulit melakukan ROM tangan
secara mandiri sesuai kemampuan secara mandiri
 Tn. C mengatakan bahwa jarinya terasa berat jika
digerakkan
O:
Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3  Memberikan motivasi pada keluarga untuk S:
kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan Keluarga mengatakan tidak bisa membawa Tn. C kontrol
 Memeriksa TTV ke dokter
O:
TTV: TD 190/120 mmHg, nadi 60x/menit)
A; masalah tidak terjadi
P: pertahankan intervensi
28-03-2018 1 13.30-14.15  Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara S:
perawatan pada klien dengan rheumatic Tn. C mengatakan masih merasa nyeri
 Memberikan informasi mengenai cara O:
mengurangi nyeri dan mencegah kambuhnya Tn. R terlihat memegang lututnya
rematik A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2  Membantu klien melakukan ROM pasif S:
 Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif  Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara
secara mandiri sesuai kemampuan mandiri
 Tn. C mengatakan bahwa ekstremitasnya terasa
sakit jika digerakkan
O:
Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3  Memberikan motivasi pada keluarga untuk S:
kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C kontrol ke
 Memeriksa TTV dokter
O:
TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 170/90
mmHg, nadi 80x/menit)
A; masalah tidak terjadi
P: pertahankan intervensi
28-03-2018 15.30-16.00 2  Melakukan ROM pasif pada klien S:
 Memotivasi klien untuk melakukan ROM aktif  Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara
mandiri sesuai kemampuan
O:
Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif
Tn. C tampak nyaman saat dilakukan ROM pasif
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
28-03-2018 16.30-17.00 1  Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara S:
perawatan pada klien dengan rheumatic Keluarga mengatakan memahaminya
 Memberikan informasi mengenai cara O:
mengurangi nyeri dan mencegah kambuhnya Keluarga tampak memperhatikan penjelasan yang
rematik diberikan
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
2  Mengajarkan keluarga cara melakukan ROM S:
pasif  Tn. C mengatakan sudah melakukan ROM secara
 Memotivasi keluarga untuk melakukan ROM mandiri
pasif pada klien  Keluarga mengatakan akan mempraktikkannya
O:
Keluarga mempraktikkan ROM pasif dengan benar
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
3  Memberikan motivasi pada keluarga untuk 54 S:
kontrol secara teratur ke pelayanan kesehatan Keluarga mengatakan akan membawa Tn. C kontrol ke
 Memeriksa TTV dokter
O:
TTV dalam batas yang dapat ditoleransi (TD 190/100
mmHg, nadi 80x/menit)
A; masalah tidak terjadi
P: pertahankan intervensi
28-03-2018 19.00 Melakukan terminasi dengan keluarga

Vous aimerez peut-être aussi