Vous êtes sur la page 1sur 6

PERENCANAAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Nyeri berhubungan dengan pembe- Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat, kualitas 1. Untuk mengetahui lokasi nyeri.
saran hepar ditandai dengan : tindakan keperawatan dan lokasi nyeri. 2. Peningkatan tekanan darah dan nadi
DS : selama 3x24 jam, Nyeri 2. Ukur tanda-tanda vital. menunjukkan adanya peningkatan nyeri
- Klien mengeluh teratasi dengan kriteria : 3. Memberikan teknik 3. Meningkatkan suplai oksigen ke
nyeri pada perut kanan atas. - Klien melaporkan distraksi relaksasi jaringan sehingga meningkatkan
- Klien mengatakan nyeri hilang/terkontrol 4. Ajarkan teknik tarik metabolisme sel sehingga sirkulasi
sakit bertam-bah bila makan dan - Ekspresi wajah nafas dalam menjadi lancar dan otot menjadi rileks.
minum banyak rileks 5. Lakukan tekhnik gate 4. Menghambat impuls nyeri sehingga
- Klien mengatakan - Tanda – tanda control. nyeri tidak dipersepsikan, usapan pada
nyeri dirasakan hilang timbul. vital dalam batas 6. Berikan posisi yang daerah nyeri merangsang saraf super-
- Skala nyeri normal : nyaman fisial dan mengirimkan impulnya ke
sedang (nilai 4) TD : 120/80 mmHg 7. Berikan lingkungan korteks sehingga impuls nyeri dapat
- Nyeri tekan pada N : 84 x/menit yang tenang dan nyaman, dihambat.
perut kanan atas S : 36,40 C batasi pengunjung. 5. Mengalihkan perhatikan klien sehingga
DO : P : 24x/menit 8. HE tentang penyebab tidak terpusat pada nyerinya.
- Ekspresi wajah nyeri 6. Posisi yang nyaman diberikan untuk
meringis bila timbul nyeri. meningkatkan relaksasi otot-otot.
- Perut nampak 7. Menurunkan reaksi terhadap stimulus
kembung dari luar.
- USG kesan 8. Dengan memahami penyebab nyeri,

51
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
hepatomegali klien dapat beradaptasi dengan
- Sklera kuning nyerinya.
- Perkusi pekak
pada daerah hepar
- Perut nampak
tegang
2. - Tanda-tanda 1. Nafsu makan klien merupakan
vital : indikator mulainya perbaikan nutrisi
T : 100/70 mmHg Setelah dilakukan 1. Kaji pola makan klien. klien.
N : 88 x/menit tindakan keperawatan 2. Kaji keadaan mual dan 2. Mual merupakan indikasi terjadinya
S : 36,40 C selama 3x24 jam, muntah. penurunan nafsu makan.
P : 20x/menit Kebutuhan nutrisi ter- 3. Berikan makanan yang 3. Makanan lunak dapat mengurangi kerja
penuhi dengan kriteria : lunak lambung dan menghindari perdarahan
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang - Nafsu makan 4. Anjurkan keluarga oesofagus.
dari kebutuhan berhubungan dengan mening-kat. untuk memberikan makanan 4. Menambah selera makan yang memberi
intake tidak adekuat ditandai - Klien tidak dalam keadaan hangat dan stimulus untuk sekresi enzim pencer-
dengan: mengeluh mual. bervariasi. naan sehingga nafsu makan meningkat
DS : - Porsi makan tidak 5. Timbang BB tiap 2 hari dan intake meningkat.
- Klien mengeluh dihabiskan. 6. HE pentingnya diet 5. Untuk mengetahui kenaikan dan
nafsu makan kurang. - Berat badan tetap pada penderita hepatitis. penurunan berat badan klien.

52
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
- Klien mengeluh atau meningkat 0,5 kg 7. Kolaborasi dengan 6. Meningkatkan kesadaran dan pengeta-
mual perminggu. dokter dalam pemberian huan klien tentang nutrisi dan batasan
- Keluarga infus diet pada hepatitis.
mengatakan porsi makan Advice dokter: Dextrose 5 % 7. Jalur parenteral dapat membantu dalam
dihabiskan hanya 3 – 4 sendok : Asering 28 tpm pemenuhan kebutuhan cairan dan
dari porsi yang diberikan. 8. Kolaborasi pemberian nutrisi.
DO : dengan gizi dalam diit 8. Meningkatkan nafsu makan pasien
- Porsi makan tidak
dihabiskan (3/4 porsi)
- Berat badan turun
3. 4 kg selama sakit (dari 60 kg 1. Memudahkan dalam menentukan
menjadi 56 kg) latihan yang tepat.
- Hasil Setelah dilakukan 2. Aktivitas ringan merupakan awal untuk
laboratorium : tindakan keperawatan pemenuhan aktivitas secara bertahap
Creatinin darah 0,42 mg/dl selama 3x24 jam, 1. Kaji tingkat sehingga pengobatan dan perawatan
Bilirubin total 15,69 gr/dl Kebutuhan aktifitas klien kemampuan aktivitas klien. dapat berjalan lancar.
Bilirubin direkt 9,29 mg/dl dapat terpenuhi dengan 2. Anjurkan kepada 3. Memudahkan klien dalam memenuhi
SGOT 937 u/L kriteria : klien agar dapat melakukan kebutuhannya.
SGPT 419 u/L - Klien dapat aktivitas ringan. 4. Mencegah penekanan pada satu sisi
melaku-kan aktivitas dan menghindari terjadinya dekubitus.

53
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
ringan secara 3. Bantu klien 5. Latihan rentang gerak sendi secara
Aktivitas intolerans berhubungan bertahap. dalam memenu-hi pasif membantu dalam mencegah terja-
dengan kelemahan fisik ditandai - Keadaan umum kebutuhannya. dinya kontraktur dan atrofi otot.
dengan : klien membaik. 4. Rubah posisi 6. Meningkatkan pengetahuan klien
DS : - Vital sign dalam klien tiap 2 jam sehingga dapat berpartisipasi dalam
- Klien mengatakan batas normal : intervensi yang direncanakan.
tidak dapat melakukan aktivitas T : 120/80 mmHg 5. Lakukan latihan
sehari-hari. N : 60 – 80 x/menit rentang gerak sendi secara
- Keluarga S : 36 – 370 C pasif sesuai toleransi
4. mengatakan kebutuhan klien P : 16 – 24 x/menit 6. HE kepada klien 1. Mengetahui tingkat kebutuhan klien
dibantu di tempat tidur. tentang pentingnya latihan dalam personal hygiene sehingga dapat
DO : rentang gerak sendi menentukan tindakan yang tepat.
- Keadaan umum Setelah dilakukan 2. Meningkatkan pengetahuan klien dan
lemah tindakan keperawatan keluarga sehingga mau berpartisipasi
- Klien terapi selama 2x24 jam, Klien dalam pemnuhan rawat diri klien.
bedrest akan menunjukkan 1. Kaji tingkat
- Kebutuhan klien kebutuhan personal hy- pemenuhan kebutuhan klien 3. Meningkatkan pengetahuan klien
dilayani di tem-pat tidur. giene terpenuhi dengan dalam personal hygiene. sehingga menggosok gigi secara sehat
- TTV : kriteria : 2. Ajarkan cara mencuci dan teratur.
TD : 100/70 mmHg - Klien nampak rambut dan memandikan 4. Memberikan perasaan segar kepada

54
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
N : 88 x/menit bersih dan rapi. klien di tempat tidur pada klien setelah mandi.
S : 36,40 C - Wajah klien keluarga. 5. Memberi motivasi kepada keluarga
P : 20x/menit nampak bersih dan 3. Ajarkan cara sehingga memperhatikan kebutuhan
segar. menggosok gigi yang sehat kebersihan diri klien.
Gangguan pemenuhan kebutuhan pada klien. 6. Meningkatkan pengetahuan klien
personal hygiene berhubungan sehingga mempertahankan kebersihan
dengan kelemahan ditandai dengan : 4. Anjurkan klien untuk diri klien.
DS : meng-ganti pakaian setiap
- Keluarga klien habis mandi.
mengatakan kebutuhan dilayani di 5. Anjurkan kepada
tempat tidur keluarga untuk selalu
- Keluarga memperhatikan kebutuhan
mengatakan klien tidak pernah kebersihan diri klien.
mandi sejak masuk rumah sakit. 6. Lakukan penyuluhan
- Keluarga tentang pentingnya
mengatakan klien hanya dilap kebersihan diri.
basah oleh keluarga tiap 3 hari
sekali.
- Klien mengatakan
belum pernah cuci rambut sejak

55
PERENCANAAN
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
masuk di rumah sakit.
- Klien mengatakan
kadang-kadang gosok gigi.
DO :
- Keadaan klien
nampak kotor
- Rambut nampak
kusut
- Muka klien
nampak kusam
- Mulut klien
nampak kotor dan berbau.

56

Vous aimerez peut-être aussi