Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Pada bulan juli nona A lulus sekolah menengah atas dan termasuk dalam peringkat
sepuluh besar. Rumah agak terpencil di Kota Malang dan jauh dari kota besar. Sepulang dari
kelulusan SMA, ia dengan bangga bercerita kepada ibunya dan mengutarakan rencana kuliah
yang ingin ditempuh. Ibunya tidak terlalu menanggapi keinginan anaknya untuk kuliah,
bahkan ibu memberikan nasihat, “Sudahlah Nak, kamu ini wanita, untuk apa sekolah sampai
perguruan tinggi, toh setelah itu kamu akan kembali ke dapur, sumur, dan kasur”.
Ibu tetap melarang anaknya yang sudah berusia 17 tahun itu pergi ke kota untuk
menempuh pendidikan di perguruan tinggi, meskipun secara finansial sebenarnya orang
tuanya mampu untuk membiayai pendidikan anaknya. Akhirnya ibu berkata, “Sudahlah Nak,
kamu tidak usah kuliah. Kamu ini wanita. Sebenarnya Ibu sudah memilihkan jodoh untuk
dirimu, biarlah tidak terlalu tampan, yang penting dapat menjamin kehidupanmu di masa yang
akan datang”.
Nona A tetap pada idealismenya dan ibu tetap pada keinginan untuk segera
menikahkan anaknya karena sudah berjanji dengan calon menantu. Pada bulan oktober
akhirnya dengan berbagai cara ibu merayu anaknya tetapi tidak berhasil, lalu ibu nona A
memberi waktu kurang lebih 2 bulan untuk memikirkan keputusannya. Dua bulan setelahnya
ibu meminta tolong saudara perempuannya untuk menanyakan jawabannya, namun respon
yang ditunjukkan oleh nona A adalah diam. Bahkan ibu nona A juga meminta tolong pada
guru ngajinya namun tetap tidak berhasil. Rupanya hal tersebut membuat nona A semakin
terguncang kemudian ia memilih untuk banyak menyendiri dan diam, nafsu makan dan
aktivitasnya banyak berkurang. Beberapa hari kemudian nona A mau berinteraksi dengan
lingkungan namun setiap kali bertemu dengan seorang wanita dewasa tiba-tiba menjadi
marah.
Akhirnya sang Nona A menjadi pemarah, terutama setiap ketemu wanita dewasa. Oleh
karena selalu marah setiap ketemu wanita dewasa inilah, akhirnya Nona A dibawa ke unit
psikiatri dan menunjukkan adanya kemajuan. Pada bulan Februariawal kambuh lagi dan
menjadi lebih parah. Kemudian keluarga memutuskan untuk membawa nona A ke RSJ.
Setelah ada trust saat dikaji oleh perawat, ternyata Nona A marah dan curiga setiap bertemu
wanita dewasa, karena Nona A menganggap pasti dia akan menyuruhnya untuk menikah.
Setelah dilakukan pengkajian ditemukan kesadaran umum baik, compos mentis, tanda-tanda
vital, TD 140/100 mmHg, nadi 96x/menit, RR 26x/menit, suhu 37 C.
1
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. A (L/P)
Umur : 17 tahun
Alamat : Malang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : Tidak bekerja
JenisKel. : Perempuan
No CM : ………………………
2
menunjukkan kemajuan. Dan pada awal februari pasien kembali kambuh akhirnya
keluarga membawanya ke RSJ.
3
Tidak
Jikaya Jelaskan : -
Diagnosa Keperawatan : -
e. Riwayat Penggunaan NAPZA : -
Diagnosa Keperawatan : -
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :
Jelaskan: -
Diagnosa Keperawatan :
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga yang gangguanjiwa ?
Ada
Tidak
Jika ada :
Hubungan keluarga: -
Gejala: -
Riwayatpengobatan: -
DiagnosaKeperawatan: -
4
= perempuan = penderita
= laki-laki X = meninggal
= tinggal 1 rumah
Jelaskan:
Nona A adalah anak pertama dari 3 bersodara. Mereka tinggal dalam satu rumah
namun tidak bersama ayahnya dikarenakan tuntutan kerja diluar kota. Sebelumnya
hubungan nona A dengan ibunya baik-baik saja, namun setelah ibu nona A
melarangnya untuk melanjutkan kuliah hubungan mereka menjadi kurang baik namun
hubungan dengan saudaranya tetap baik .
DiagnosaKeperawatan :
2. KonsepDiri
a. Citra tubuh:
-
b. Identitas:
-
c. Peran:
Pasien mengatakan sebelum masuk RSJ adalah sebagai anak yang bertugas
mengurus keluarga dan adiknya. Namun setelah masuk rumah sakit peran nona A
tidak seperti dulu karena dirumah dia hanya diam dan merasa ingin marah-marah.
d. Ideal diri:
Pasien mengatakan dulu sebelum masuk RSJ pasieningin melanjutkan kuliahnya
dikota. Namun setelah masuk RSJ pasien merasa keinginannya sia-sia dan tidak
berguna.
e. Hargadiri:
Pasien mengatakan bahwa dia tidak berguna lagi .
Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. HubunganSosial
a. Orang yang berarti/terdekat
Orang yang berarti/terdekat bagi pasien adalah saudara perempuannya, oleh sebab
itu ibunya meminta saudara perempuan pasien untuk membujuk pasien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial
-
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
5
Pasien memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain karena pasien
banyak memilih untuk berdiam diri dan setiap bertemu wanita dewasa pasien
selalu marah karena dianggap akan menyuruhnya untuk menikah
Diagnosa Keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
-
b. Kegiatanibadah
-
Diagnosa Keperawatan:
6
Karakter : koherent
Diagnosa Keperawatan:
3. Aktifitas motorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitasserea
Jelaskan: -
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Stereotipi Otomatisma
GaduhGelisahKatatonik Negativisme
Mannarism Reaksikonversi
Katapleksi Tremor
Tik Verbigerasi
Ekhopraxia Berjalankaku/rigid
Command automatism Kompulsif :sebutkan …………
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
4. Mood dan Afek
a. Mood
Depresi Khawatir
Ketakutan Anhedonia
Euforia Kesepian
Lain lain
Jelaskan
Pasien mengalami gangguan mood depresi karena pasien sering diam.
b. Afek
Sesuai Tidak sesuai
Tumpul/dangkal/datar Labil
Jelaskan: pada saat marah tatapan pasien terlihat tajam, raut wajah terlihat serius.
Diagnosa Keperawatan :
5. Interaksi Selama Wawancara
Bermusuhan Kontakmatakurang
Tidakkooperatif Defensif
7
Mudah tersinggung Curiga
Jelaskan:
Pasien mudah tersinggung selama interaksi selama wawancara karena pasien merasa
tertekan.
Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
b. Ilusi
Ada
Tidakada
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan
7. Proses Pikir
a. ArusPikir:
Koheren Inkoheren
Sirkumtansial Asosiai longgar
tangensial Flight of Idea
Blocking Perseverasi
Logorhoe Neologisme
Clang Association Main kata kata
8
PikiranRendahdiri o Sisippiker
Pesimisme o Siar piker
Pikiranmagis o Kontrolpiker
Pikirancuriga Lain lain :
Jelaskan:
Pasien curiga pada wanita dewasa, ia beranggapan bahwa wanita dewasa yang
dijumpainya adalah ibunya.
c. Bentuk pikir :
Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Pasien mengalami gangguan bentuk pikir otistik karena pasien beranggapan jika
bertemu wanita dewasa dia berpikir jika dia ibunya dan dia disuruh untuk menikah.
9
a. Konsentrasi
Mudahberalih
Tidakmampuberkonsentrasi
Jelaskan:
b. Berhitung
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
11. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan
Gangguan bermakna
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
12. DayaTilikDiri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
Pasien menganggap hal itu terjadi karena larangan dari ibunya yang tak
membiarkannya melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di kota.
Diagnosa Keperawatan: gangguan fungsi insight.
transportasi,
tempat tinggal.
Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:
2. Kegiatan Hidup Sehari hari
a. Perawatan diri
1) Mandi
Jelaskan :
Pasien mampu mandi secara mandiri tanpa bantuan.
10
Jelaskan :
Nafsu makan pasien menurun, sehingga perlu bantuan orang lain.
4) Toileting (BAK, BAB)
Jelaskan :
Pasien mampu BAK dan BAB secara mandiri tanpa bantuan orang lain.
Diagnosa Keperawatan:
b. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari.
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Bagaimana nafsu makannya
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Bagaimana berat badannya.
............................................................................................................................
............................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan:
c. Tidur
1) Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : ____________ s/d _____________
Tidur malam, lama : _____________ s/d _____________
Aktifitassebelum/sesudahtidur : __________ , _________
Jelaskan
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
2) Gangguan tidur
Insomnia
Hipersomnia
Parasomnia
Lain lain
Jelaskan
Pasien tidak memiliki gangguan tidur
Diagnosa Keperawatan:
11
Pasien tidak mampu mengatisipasi kebutuhan hidupnya
Membuat keputusan berdasarkan keinginannya,
Pasien tidak mampu membuat keputusan berdasarkan keinginannya
Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri.
Pasien tidak mampu mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan
kesehatannya sendiri
Diagnosa Keperawatan:
4. Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
Keluarga sangat mendukung dalam kesembuhan pasien, teruma ibunya.
Diagnosa Keperawatan:
12
Pasien tidak memiliki masalah dengan pekerjaannya karena pasien memang belum
bekerja tapi masih sekolah
Masalahdenganperumahan, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien tidak memiliki masalah dengan perumahan
Masalahdenganekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
Pasien tidak memiliki masalah dengan ekonomi karena sebenarnya keluarganya
mampu membiayai pasien untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah
Masalahdenganpelayanankesehatan, spesifiknya
Jelaskan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Masalahlainnya, spesifiknya
Jelaskan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Diagnosa Keperawatan:
13
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Multi Axis
Axis I : .........................................................................................................................
Axis II : ........................................................................................................................
Axis III : .........................................................................................................................
Axis IV : .........................................................................................................................
Axis V : ........................................................................................................................
2. Terapi Medis
Pasien dengan gangguan penyesuaian dapat diterapi dengan obat antiasietas atau
antidepresan, tergantung jenis gangguan. Jika pasien mengalami kecemasan yang berat,
dapat diberikan obat antipsikosi dosis kecil. Jika pasien memiliki gejala menarik diri,
dapat diberikan obat psikostimulan singkat
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: Gangguan isi pikir waham
Pasien mengatakan setiap bertemu wanita curiga
dewasa ia merasa curiga bahwa ia
disuruh untuk menikah.
DO:
Pasien mengatakan selalu disuruh
menikah.
2. DS: Mekanisme koping
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak inefektif
mampu mengahadapi tekanan.
DO:
Penampilan : rapi
Interaksi : mudah tersinggung.
Tatapan mata negative (merunduk) ,
wajah tampak muram.
Pembicaran : volume suara pelan.
Afek : sesuai
Psikomotor : gelisah
3. DS :
Keluarga pasien mengatakan Pasien memiliki Isolasi social
14
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena pasien banyak memilih untuk berdiam diri dan
setiap bertemu wanita dewasa pasien selalu marah
karena dianggap akan menyuruhnya untuk menikah
DO :
Penampilan : rapi
Interaksi : koheren, Kontak mata curiga
Pembicaran : volume suara tinggi,
Afek : sesuai
Psikomotor : tegang
Waham Curiga
HDR
Adaptasi stress
disfungsional
Mekanisme koping
inefektif
15
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan isi pikir waham curiga
2. Isolasi social
3. Mekanisme koping inefektif
Lawang, ……………………….
Perawat yang mengkaji
____________________
NIM/NIRM: ..………….
16
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Nama : Ruang :
No CM : Unit :
Tanggal Diagnosa
No Tindakan Keperawatan Evaluasi Ttd
Jam Keperawatan
Gangguan isi pikir waham TUM : Klien dapat mengontrol wahamnya
TUK:
curiga
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
dengan perawat
2
berargumentasi
TUK :
Klien dapat membina hubungan saling percaya
3
□ Apa yang membuat klien dekat dengan orang
tersebut
4
Kelebihan Teori Stress adaptasi :
Pendekatan model keerawatan stress adapatasi bisa
meningkatkan kemampuan mekanisme koping individu menjadi
lebih efektif.
Kelemahaan teori Stress adaptasi :
Teori stress adaptasi kurang efektif jika pelaksanakannya tidak
diiringi dengan model konsep keperawatan yang lainnya, seperti
medical dan komunikasi terapeutik.