Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nasional. Karena pada dasarnya proses pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
untuk mampu menghadapi kompetisi secara global yang tentunya harus di dukung
pendidikan akan berhasil dipengaruhi oleh guru, murid, dan lembaga terkait.
Kompetensi pedagogik yang harus dimiliki oleh guru adalah merencanakan dan
pembelajaran.
1
B. Rumusan Masalah
mengembangkannya?
C. Tujuan
pembelajaran
pembelajaran
cara mengembangkannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
cara merevisi sesuatu yang telah ada menjadi baik. Selama kegiatan itu
atau cara tersebut dipandang cukup bagus untuk digunakan seterusnya maka
orang. Dalam pengertian tersebut ada empat unsur pokok untuk dapat
kegiatan yang lain, dengan kata lain ada keterkaitan antar kegiatan
3
3. Kegiatan tersebut berlangsung dalam sebuah organisasi, baik organisasi
Perangkat adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang
memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber
dari dalam diri sisiwa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang
dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti
lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar, yang berarti sebuah proses
dalam melakukan perubahan yang dilakukan oleh peubah dan yang akan diubah
(Ratnawulan, 2015)
digunakan dan dipersiapkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran di
4
Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari dalam diri individu, maupun faktor eksternal yang
rumusan tentang apa yang akan dilakukan guru dan peserta didik dalam proses
program ini merupakan suatu sistem yang semua komponen pembelajaran harus
pembelajaran tersebut.
berikut :
5
1. Mengembangkan Alat Evaluasi
Guru harus menyusun alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan yang
dirumuskan. Misalkan dengan menggunakan pre-test (tes awal), atau post-test (tes
akhir) dengan jenis essay (isian) atau multiple choice (pilihan ganda), atau juga
peserta didik. Kegiatan belajar peserta didik adalah kegiatan mereka dalam
mempelajari bahan pelajaran dan kegiatan mengajar adalah kegiatan guru dalam
demikian, dengan menetapkan kegiatan belajar tersebut, guru tidak boleh lupa
c. Penentuan media atau alat dan sumber belajar yang akan digunakan
4. Melaksanakan Program
6
melaksanakan program pembelajaran, guru mengikuti langkah yang konsisten
kegiatan belajar yang direncanakan, materi atau alat dan sumber yang akan
1. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
penilaian, alokasi waktu, dan sumber atau bahan atau alat belajar. Silabus
7
penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan
dengan baik
hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
8
2) menggambarkan adanya keterkaitan antara SK dan KD dalam mata
pelajaran;
peserta didik
3) Struktur keilmuan
6) Alokasi waktu
tuntutan kurikulum.
9
3) Pengalaman belajar memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh
harus selalu berpikir kegiatan apa yang bisa dilakukan agar peserta didik
keterampilan.
d. Mengembangkan Indikator
tanda-tanda, perbuatan dan atau respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh
pendidikan, potensi daerah dan peserta didik dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai
dasar dalam menyusun alat penilaian. Kriteria indikator adalah sebagai berikut:
10
1) Sesuai tingkat perkembangan berpikir peserta didik.
e. Pengembangan Penilaian
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik
indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan non tes dalam bentuk
karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
11
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.
kelompoknya.
6) Peserta didik yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi
12
yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar
peserta didik.
efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari
proses pembelajaran.
f. Pengalokasian waktu
13
2) Penentuan Alokasi Waktu Mata Pelajaran per minggu dengan
g. Menentukan Sumber/Bahan/Alat
2) Bahan adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses praktikum atau
3) Alat adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses praktikum atau
pembelajaran lain.
keilmuan.
14
3) Sistematis artinya Komponen- komponen silabus saling berhubungan
4) Konsisten artinya Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara
kompetensi dasar.
dikemukakan delapan komponen silabus; yaitu (1) SK, (2) KD, (3) materi pokok,
(4) kegiatan pembelajaran, (5) indikator, (6) penilaian, (7) alokasi waktu, dan (8)
sumber/bahan/alat.
15
Merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dalam suatu
ingin dicapai.
dimiliki oleh lulusan yang harus dapat di tampilkan atau dilakukan oleh siswa.
guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus di capai. Dalam KD
juga dimuat hasil belajar, yaitu : pernyataan unjuk kerja yang di harapkan setelah
3) Indikator.
harus dapat dilakukan atau ditampilkan siswa, untuk menunjukan bahwa siswa itu
telah memiliki kompetensi dasar tertentu. Indikator juga meripakan KD yang lebih
4) Materi Pokok.
Adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat
berupa pengertian konseptual, gugus isi atau kontek, proses, bidang ajar dan
ketrampilan.
5) Alokasi Waktu.
16
Untuk merencanakan pembelajaran, lamanya waktu yang diperlukan untuk
Sumber belajar yang strategis bagi guru adalah buku, brosur, majalah,
surat kabar, poster, lembar informasi lepas, naskah brosur, peta, foto dan
lingkungan sekitar. Bahan yang dimaksud adalah bahan- bahan yang di perlukan
dalam praktikum atau proses pembelajaran lainnya, yang harus sesuai dengan
pembelajaran.
7) Penilaian.
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakikan secara
2. Program Tahunan
ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang
dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa.
17
Dalam program tahunan inilah disusun program perencanaan penetapan
alokasi waktu untuk setiap kompetensi dasar yang harus dicapai. Penyusunan
program tahunan pada dasarnya adalah menetapkan jumlah waktu yang tersedia
a. Lihat berapa jam alokasi waktu setiap mata pelajaran dalam seminggu dalam
b. Analisis berapa minggu efektif dalam setiap semester, seperti yang telah kita
tetapkan dalam gambaran alokasi efektif. Melalui analisis tersebut kita dapat
pembelajaran,
(1) jeda tengah semester, (2) jeda antar semester, (3) libur akhir tahun
pelajaran, (4) hari libur keagamaan, (5) hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan (6) hari libur khusus. Hari-hari libur tersebut dapat
pelajaran.
c. Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam satu
18
d. Mendistribusikan alokasi waktu yang disediakan untuk suatu mata
review materi.
3. Program Semester
Program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk
Dalam hal ini guru tidak perlu merumuskan SK dan KD, sebab semuanya
sudah ditentukan dalam Standar Isi yakni pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yang sudah kita kenal, kecuali kalau kita memang
b. Lihat program tahunan yang telah kita susun untuk menentukan alokasi waktu
c. Tentukan pada bulan dan minggu keberapa proses pembelajaran KD itu akan
dilaksanakan.
19
a. Memasukkan KD, topik dan sub topik bahasan dalam format Program
Semester.
b. Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap muka
per minggu
c. Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan bahasan topik dan sub topik dengan
penjelasan.
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup beberapa hal yaitu: (1) Data sekolah, mata
pelajaran, dan kelas/ semester; (2) Materi Pokok; (3) Alokasi waktu; (4) Tujuan
metode pembelajaran; (6) Media, alat dan sumber belajar; (7) Langkah-langkah
mata pelajaran per unit yang akan ditetapkan guru dalam pembelajaran di kelas.
20
RPP pada hakekatnya merupakan perencanaan untuk memperkirakan atau
a. Komponen-Komponen RPP
komponen yang satu sama lain saling berkaitan, dengan demikian maka
2) Standar Kompetensi
3) Kompetensi Dasar
5) Tujuan Pembelajaran
21
6) Materi Ajar (Materi Pokok)
7) Materi/Kompetensi Prasyarat
8) Alokasi Waktu
9) Metode Pembelajaran
11) Penilaian
penilaian.
c. Fungsi RPP
Sedikitnya terdapat dua fungsi RPP dalam KTSP. Kedua fungsi tersebut
1) Fungsi Perencanaan
22
Fungsi perencanaan RPP dalam KTSP adalah bahwa rencana pelaksanaan
pembe-lajaran dengan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, setiap akan
maupun tidak tertulis. Dosa hukumnya bagi guru yang mengajar tanpa persiapan,
dan hal tersebut hanya akan merusak mental dan moral peserta didik, serta akan
antara lain: kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, indikator hasil belajar,
2) Fungsi Pelaksanaan
proses pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan. Dalam hal ini, materi
standar yang dikembangkan dan dijadikan bahan kajian oleh peserta didik harus
sekolah, dan daerah. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran harus terorganisasi
melalui serangkaian kegiatan tertentu, dengan strategi yang tepat dan mumpuni.
Menurut Depdiknas (2007), LKS adalah lembaran yang berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa. Tugas yang diperintahkan dalam LKS harus mengacu
pada kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Tugas tersebut dapat berupa
tugas teoritis dan tugas praktis (Abdul Majid, 2008: 176-177). LKS digunakan
23
sebagai sarana untuk mengoptimalkan hasil belajar peserta didik dan
6. Instrumen Penilaian
belajar peserta didik. Dalam Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang
mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik baik berupa tes maupun
non-tes antara lain tes tertulis, penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian
dan penentuan soal dapat dilakukan oleh guru. Indikator tesebut dapat
dikembangkan lagi menjadi sebuah tagihan yang dapat mengukur unjuk kerja siswa.
Indikator juga digunakan untuk mengembangkan instrumen lain seperti tingkah laku siswa.
Sebagai contoh adalah tingkah laku siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu yang
ditunjukkan dengan minat untuk mengikuti dan memiliki catatan yang lengkap dari mata
pelajaran tersebut. Semua bentuk tagihan yang digunakan harus diusahakan agar memberikan
24
a) Menetapkan tujuan tes.
Langkah awal dalam mengembangkan instrumen tes adalah
menetapkannya tujuannya. Tujuan ini penting ditetapkan sebelum tes
dikembangkan karena seperti apa dan bagaimana tes yang akan
dikembangkan sangat bergantung untuk tujuan apa tes tersebut digunakan.
Ditinjau dari tujuannya, ada empat macam tes yang banyak digunakan di
lembaga pendidikan, yaitu : (a) tes penempatan, (b) tes diagnostik, (c) tes
formatif, dan (d) tes sumatif.
b) Melakukan analisis kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan dengan cara melihat dan menelaah
kembali kurikulum yang ada berkaitan dengan tujuan tes yang telah
ditetapkan. Langkah ini dimaksudkan agar dalam proses pengembangan
instrumen tes selalu mengacu pada kurikulum (SKKD/ KIKD) yang sedang
digunakan. Instrumen yang dikembangkan seharusnya sesuai dengan
indikator pencapaian suatu KD yang terdapat dalam Standar Isi (SI).
c) Membuat kisi-kisi
Kisi-kisi merupakan matriks yang berisi spesifikasi soal-soal (meliputi
SK-KD, materi, indikator, dan bentuk soal) yang akan dibuat. Dalam
membuat kisi-kisi ini, kita juga harus menentukan bentuk tes yang akan kita
berikan. Beberapa bentuk tes yang ada antara lain: pilihan ganda, jawaban
singkat, menjodohkan, tes benar-salah, uraian obyektif, atau tes uraian non
obyektif.
d) Menulis soal
Pada kegiatan menuliskan butir soal ini, setiap butir soal yang Anda
tulis harus berdasarkan pada indikator yang telah dituliskan pada kisi-kisi dan
dituangkan dalam spesifikasi butir soal. Bentuk butir soal mengacu pada
deskripsi umum dan deskripsi khusus yang sudah dirancang dalam spesifikasi
butir soal.
e) Melakukan telaah instrumen secara teoritis
Telaah instrumen tes secara teoritis atau kualitatif dilakukan untuk
melihat kebenaran instrumen dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Telaah
25
instrumen secara teoritis dapat dilakukan dengan cara meminta bantuan
ahli/pakar, teman sejawat, maupun dapat dilakukan telaah sendiri. Setelah
melakukan telaah ini kemudian dapat diketahui apakah secara teoritis
instrumen layak atau tidak.
f) Melakukan ujicoba dan analisis hasil ujicoba tes
Sebelum tes digunakan perlu dilakukan terlebih dahulu uji coba tes.
Langkah ini diperlukan untuk memperoleh data empiris terhadap kualitas tes
yang telah disusun. Ujicoba ini dapat dilakukan ke sebagian siswa, sehingga
dari hasil ujicoba ini diperoleh data yang digunakan sebagai dasar analisis
tentang reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, pola jawaban, efektivitas
pengecoh, daya beda, dan lain-lain. Jika perangkat tes yang disusun belum
memenuhi kualitas yang diharapkan, berdasarkan hasil ujicoba tersebut maka
kemudian dilakukan revisi instrumen tes.
g) Merevisi soal
Berdasarkan hasil analisis butir soal hasil ujicoba kemudian dilakukan
perbaikan. Berbagai bagian tes yang masih kurang memenuhi standar kualitas
yang diharapkan perlu diperbaiki sehingga diperoleh perangkat tes yang lebih
baik. Untuk soal yang sudah baik tidak perlu lagi dibenahi, tetapi soal yang
masuk kategori tidak bagus harus dibuang karena tidak memenuhi standar
kualitas. Setelah tersusun butir soal yang bagus, kemudian butir soal tersebut
disusun kembali untuk menjadi perangkat instrumen tes, sehingga instrumen
tes siap digunakan. Perangkat tes yang telah digunakan dapat dimasukkan ke
dalam bank soal sehingga suatu saat nanti bisa digunakan lagi.
Sementara untuk instrumen non tes, Menurut Estina (2012) ada sembilan
langkah dalam mengembangkan instrumen nya, antara lain yaitu:
a) Menentukan spesifikasi instrument
Penentuan spesifikasi instrumen dimulai dengan menentukan kejelasan
tujuan. Setelah menetapkan tujuan, kegiatan berikutnya menyusun kisi-kisi
instrumen. Membuat kisikisi diawali dengan menentukan definisi konseptual,
yaitu definisi aspek yang akan diukur menurut hasil kajian teoritik berbagai
ahli/referensi. Selanjutnya merumuskan definisi operasional, yaitu definisi
26
yang Anda buat tentang aspek yang akan diukur setelah mencermati definisi
konseptual. Definisi operasional ini kemudian dijabarkan menjadi indikator
dan ditulisan dalam kisi-kisi. Selanjutnya Anda perlu menentukan bentuk
instrumen dan panjang instrumen.
b) Menentukan skala penilaian
Skala yang sering digunakan dalam instrumen penilaian antara lain
adalah: Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik.
c) Menulis butir instrumen
Pada tahap ini Anda merumuskan butir-butir instrumen berdasarkan
kisi-kisi. Pernyataan dapat berupa pernyataan positif dan negatif. Pernyataan
positif merupakan pernyataan yang mengadung makna selaras dengan
indikator, sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang berisi kontra
kondisi dengan indikator.
d) Menentukan penyekoran
Sistem penyekoran yang digunakan tergantung pada skala pengukuran
yang digunakan. Pada skala Thurstone, skor tertinggi tiap butir 7 dan skor
terendah 1. Pada skala Likert, awal skor tertinggi tiap butir 5 dan terendah 1,
karena sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban katergori
tengah, maka dimodifikasi hanya menggunakan empat pilihan.
e) Menelaah instrumen
Kegiatan pada telaah instrumen adalah menelaah apakah: a) butir
pertanyaan/ pernyataan sesuai dengan indikator, b) bahasa yang digunakan
komunikatif dan menggunakan tata bahasa yang benar, c) butir
pertanyaan/pernyataan tidak bias, d) format instrumen menarik untuk dibaca,
e) pedoman menjawab atau mengisi instrumen jelas, dan f) jumlah butir
dan/atau panjang kalimat pertanyaan/ pernyataan sudah tepat sehingga tidak
menjemukan untuk dibaca/dijawab. Hasil telaah instrumen digunakan untuk
memperbaiki instrumen.
f) Menyusun instrumen
Langkah ini merupakan tahap menyusun butir-butir instrumen setelah
dilakukan penelaahan menjadi seperangkat instrumen yang siap untuk
27
diujicobakan. Format instrumen harus dibuat menarik dan tidak terlalu
panjang, sehingga responden tertarik untuk membaca dan mengisinya.
g) Melakukan ujicoba instrumen
Setelah instrumen tersusun dengan utuh, kemudian melakukan ujicoba
instrumen. Untuk itu dipilih sampel yang karakteristiknya mewakili populasi.
Ujicoba dilakukan untuk memperoleh informasi empirik tentang kualitas
instrumen yang dikembangkan.
h) Menganalisis hasil ujicoba
Analisis hasil ujicoba dilakukan untuk menganalisis kualitas instrumen
berdasarkan data ujicoba. Dari analisis ini diharapkan diketahui mana yang
sudah baik, mana yang kurang baik dan perlu diperbaiki, dan mana yang tidak
bisa digunakan. Selain itu, analisis hasil ujicoba ini juga dapat digunakan
untuk memperoleh informasi tentang validitas dan reliabilitas instrumen.
i) Memperbaiki instrumen
Perbaikan dilakukan berdasarkan analisis hasil ujicoba. Bisa saja hasil
telaah instrumen baik, namun hasil ujicoba empirik tidak baik. Perbaikan
termasuk mengakomodasi saran-saran dari responden ujicoba
setiap kompetensi dan pokok bahasan yang akan disampaikan. Program ini
tentang lembar kegiatan peserta didik, lembar kerja, lembar soal, lembar jawaban,
dan kunci jawaban. Dengan demikian, peserta didik bisa belajar mandiri, tidak
harus didampingi oleh guru, kegiatan guru cukup menyiapkan modul, dan
28
Program Mingguan dan harian adalah rancangan kegiatan selama satu
minggu atau satu hari. Untuk membantu kemajuan belajar peserta didik, di
samping modul perlu dikembangkan program mingguan dan harian. Program ini
program ini dapat diketahui tujuan-tujuan yang telah dicapai dan yang perlu
diulang, bagi setiap peserta didik. Melalui program ini juga diidentifikasi
kemajuan belajar setiap peserta didik, modul yang dikerjakan, dan peserta didik
yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata kelas. Bagi peserta didik yang
kegiatan yang dilakukan dalam rangka perbaikkan nilai bagi siswa yang belum
dan harian. Berdasarkan hasil analisis terhadap kegiatan belajar, dan terhadap
tugas-tugas modul, hasil test, dan ulangan dapat diperoleh tingkat kemampuan
belajar setiap peserta didik. Hasil analisis ini dipadukan dengan catatan-catatan
yang ada pada program mingguan dan harian, untuk digunakan sebagai bahan
tindak lanjut proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Program ini juga
29
mengidentifikasikan modul yang perlu diulang, peserta didik yang wajib
peserta didik yang menyangkut pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selain guru
karena itu, guru mata pelajaran senantiasa berdiskudi dan berkordinasi dengan
direncakan untuk waktu pembelajaran, baik tanggal ujian tengah semester, tanggal
ujian akhir semester maupun hari libur semester. Kalender pendidikan ini juga
satu semester.
sumber yang sama (Depdiknas, 2008a:12), bahwa: Buku sebagai bahan tertulis
merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
kurikulum dalam bentuk tertulis. Sedangkan buku yang baik adalah buku yang
30
ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan
sebagai berikut:
31
atau mengamati seseorang yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan
logam ( kompetensi tertentu ). Dengan melakukan hal tersebut, maka tim
akan memperoleh bahan yang lengkap tentang substansi pokok apa saja
yang perlu disusun, bagaimana prosedurnya, pengetahuan pendukung apa
yang diperlukan, alat dan bahan yang diperlukan, dan lain sebagainya.
d) Tim penyusun bahan ajar seperti telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, yaitu: Tujuan pembelajaran/pelatihan, Lembar evaluasi,
Kedudukan dan fungsi bahan ajar dalam kesatuan program yang lebih
luas, Lembaran kerja siswa (yang berisi substansi yang
disusunnya),kompetensi yang akan dipelajari/diajarkan, Lembaran kerja
siswa, Kunci lembar kerja, Pedoman bagi guru.
e) Bahan ajar yang telah disusun perlu divalidasi, dimintakan masukan
kepada pihak- pihak yang berkompeten terutama para ahli dan praktisi
serta akademisi yang menguasai bidang keahlian tersebut. Satu hal yang
juga perlu dilakukan adalah meminta masukan kepada ahli kurikulum dan
desain instruksional, kaitannya dengan kelayakan dan pelaksanaan
pembelajaran. Berdasarkan masukan-masukan tersebut, tim memperbaiki
rancangan bahan ajar yang disusunnya.
f) Bahan yang telah disusun kemudian diuji cobakan pada kondisi proses
pembelajaran yang sebenarnya dikelas/bengkel/lab. Dalam uji coba
tersebut perlu diamati kendala kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran dan kekurangan-kekurangan yang ada pada modul
g) Berdasarkan temuan-temuan pada uji coba pembelajaran pada kondisi
sebenarnya, maka tim perlu memperbaiki dan menyempurnakan bahan ajar
yang disusunnya.
32
Perangkat pembelajaran adalah sebagai panduan atau pemberi arah bagi
seorang guru. Hal tersebut penting karena proses pembelajaran adalah sesuatu
yang sistematis dan terpola. Masih banyak guru yang hilang arah atau bingung
yang harus dilakukan seorang guru di dalam kelas. Selain itu, perangkat
mengevaluasi diri nya sendiri sejauh mana perangkat pembelajaran yang telah
33
terkait dengan proses pembelajaran lewat perangkatnya. Jika tidak demikian,
maka kemampuan sang guru tidak akan berkembang bahkan mungkin menurun.
4. Mempermudah
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
rumusan tentang apa yang akan dilakukan guru dan peserta didik dalam
siswa.
mempermudah.
35
DAFTAR PUSTAKA
Dick and Carey. 2005. The Systematic Design of Instruction. Six edition. United
State of America. Pearson
36
Sunaryo, dkk. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: LAPIS.
Tim Prima Pena. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gitamedia.
37