Vous êtes sur la page 1sur 8

06 APRIL 2016

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA PEMBERIAN ASI


EKSLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA GAMPONG
COT KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT
Ketua Penelitian
a. Nama :
b. NIY/NIDN :
c. Prodi :
d. No. HP :
e. Alamat Surel :

Biaya :

Meulaboh, April 2016


Mengetahui,
Dekan FKM Ketua Penelitian

Ir. Yuliatul Muslimah, MP Maiza Duana, SKM., M.Kes


NIP. 196407271992042002 NIDN

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

“Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif”

(Maiza Duana, SKM.,M.Kes)

A. Latar Belakang

ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan serangan penyakit (Yahya,

2005). Pengertian lain tentang ASI adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup

bulan selama usia bulan-bulan pertama (Nelson, 2000). Sehingga dapat disimpulkan ASI

adalah makanan sempurna bagi bayi baru lahir, selain itu, payudara wanita memang

berfungsi untuk menghasilkan ASI (Chumbley, 2004)

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan

cairan lain serta tanpa tambahan makanan padat. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan

makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun

atau lebih (Ambarwati & Wulandari, 2008). Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33

Tahun 2012 pada Ayat 1 diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)

bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain”.

Semula Pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga usia

empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI eksklusif, Menkes lewat

Kepmen No 450/2004 menganjurkan perpanjangan pemberian ASI eksklusif hingga enam

bulan.

Meurut Professor Guida moro dari Melloni Maternity Hospital di Milan tentang

manfaat ASI 2/3 dari sistem kekebalan tubuh bayi ada dibagian perutnya, sehingga sangat
penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itu sebabnya mengapa bayi

baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Mafaat ASI selain dirasakan oleh bayi juga berdampak pada kesehatan Ibunya. Dimana

Manfaat ASI bagi bayi adalah (1) Memperkuat sistem kekebalan tubuh. (2) Menurunkan

terjadinya risiko alergi. (3) menurunkan terjadinya risiko penyakit pada saluran cerna,

seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan. (4) Menurunkan

resiko gangguan pernapasan, seperti flu dan batuk. (5) Mendukung pertumbuhan

kecerdasan anak. (6) Mendukung pertumbuhan flora usus. (7) Memiliki komposisi nutrisi

yang tepat dan seimbang (hanya ASI yang memilikinya). Sementara manfaat pemberian

ASI pada bayi bagi ibu, adalah (1) Mencegah perdarahan. (2) Mendorong terjadinya

kontraksi uterus dan mencegah perdarahan yang membantu mempercepat proses involusi

uterus. (3) Mengurangi berat badan. (4) Mengurangi risiko terkena kanker payudara. (5)

Praktis dan ekonomis. (6) Sebagai alat kontrasepsi.

Dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang

disusui secara eksklusif dalam 6 bulan pertama. Di negara berkembang hanya 39% ibu

yang memberikan ASI Eksklusif. Sementara di negara industri, bayi yang tidak diberi

ASI Eksklusif lebih besar meninggal dari pada bayi yang diberi ASI Eksklusif. (UNICEF,

2013). Cakupan ASI Eksklusif di India mencapai 46%, di Philippina 34%, di Vietnam

27% dan di Myanmar 24% (detikhealth, 2012).

Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013

menyebutkan, hanya 30,2 % bayi umur kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

Eksklusif, angka ini turun dari tahun 2010 yang mencapai 31,0 % (Riskesdas, 2010-

2013). Faktor- faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI ekskusif antara lain:

produksi ASI kurang, terpengaruh iklan susu formula, faktor nilai sosial budaya,
kurangnya dukungan dari petugas kesehatan dan faktor dukungan keluarga (24%) serta

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ASI Ekslusif (Bangnes, 2011).

Salah satu cara untuk mengatasi atau meminimalisir Pemberian ASI Non Ekslusif

adalah melalui penyuluhan tentang ASI Ekslusif. Hal ini dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat sehingga tidak mudah terpengaruh dengan berbagai iklan susu

formula.

B. Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu-Ibu yang memiliki Bayi umur 0-6 bulan

tentang ASI Ekslusif

C. Target dan Luaran

Target kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemberia ASI Ekslusif adalah Ibu-

ibu yang memiliki Bayi umur 0-6 bulan. Sedangkan luaran dari kegiatan ini adalah

meningkatnya angka pemberian ASI Ekslusif.

D. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan di Desa Gampong Cot Kecamatan Samatiga Kabupaten

Aceh Barat pada hari Rabu tanggal 06 April 2016

E. Metode Pelaksanaan

1) Pendekatan komunikatif

2) Focus Group Discution (FGD)

F. Bahan dan Alat

1) Kertas Plano

2) Kertas Flipcard dan media materi bergambar

3) Spidol

4) Sounds System

14 APRIL 2016
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : PENYULUHAN TENTANG PENTINGNYA PEMBERIAN ASI


EKSLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI DESA SUAK
PANDAN KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH
BARAT
Ketua Penelitian
f. Nama :
g. NIY/NIDN :
h. Prodi :
i. No. HP :
j. Alamat Surel :

Biaya Penelitian :

Meulaboh, April 2016


Mengetahui,
Dekan FKM Ketua Penelitian

Ir. Yuliatul Muslimah, MP Maiza Duana, SKM., M.Kes


NIP. 196407271992042002 NIDN

LAPORAN KEGIATAN
PENGABDIAN MASYARAKAT

“Pentingnya Pemberian ASI Ekslusif”

(Maiza Duana, SKM.,M.Kes)

A. Latar Belakang

ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi

kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan serangan penyakit (Yahya,

2005). Pengertian lain tentang ASI adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup

bulan selama usia bulan-bulan pertama (Nelson, 2000). Sehingga dapat disimpulkan ASI

adalah makanan sempurna bagi bayi baru lahir, selain itu, payudara wanita memang

berfungsi untuk menghasilkan ASI (Chumbley, 2004)

ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan

cairan lain serta tanpa tambahan makanan padat. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan

makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun

atau lebih (Ambarwati & Wulandari, 2008). Menurut Peratutan Pemerintah Nomor 33

Tahun 2012 pada Ayat 1 diterangkan “Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya disebut

ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada Bayi sejak dilahirkan selama 6 (enam)

bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain”.

Semula Pemerintah Indonesia menganjurkan para ibu menyusui bayinya hingga usia

empat bulan. Namun, sejalan dengan kajian WHO mengenai ASI eksklusif, Menkes lewat

Kepmen No 450/2004 menganjurkan perpanjangan pemberian ASI eksklusif hingga enam

bulan.

Meurut Professor Guida moro dari Melloni Maternity Hospital di Milan tentang

manfaat ASI 2/3 dari sistem kekebalan tubuh bayi ada dibagian perutnya, sehingga sangat

penting untuk memperhatikan apa yang ia makan dan minum. Itu sebabnya mengapa bayi
baru lahir sangat membutuhkan ASI terutama selama 6 bulan pertama kehidupannya.

Mafaat ASI selain dirasakan oleh bayi juga berdampak pada kesehatan Ibunya. Dimana

Manfaat ASI bagi bayi adalah (1) Memperkuat sistem kekebalan tubuh. (2) Menurunkan

terjadinya risiko alergi. (3) menurunkan terjadinya risiko penyakit pada saluran cerna,

seperti diare dan meningkatkan kekebalan pada sistem pencernaan. (4) Menurunkan

resiko gangguan pernapasan, seperti flu dan batuk. (5) Mendukung pertumbuhan

kecerdasan anak. (6) Mendukung pertumbuhan flora usus. (7) Memiliki komposisi nutrisi

yang tepat dan seimbang (hanya ASI yang memilikinya). Sementara manfaat pemberian

ASI pada bayi bagi ibu, adalah (1) Mencegah perdarahan. (2) Mendorong terjadinya

kontraksi uterus dan mencegah perdarahan yang membantu mempercepat proses involusi

uterus. (3) Mengurangi berat badan. (4) Mengurangi risiko terkena kanker payudara. (5)

Praktis dan ekonomis. (6) Sebagai alat kontrasepsi.

Dari 136,7 juta bayi lahir diseluruh dunia dan hanya 32,6% dari mereka yang

disusui secara eksklusif dalam 6 bulan pertama. Di negara berkembang hanya 39% ibu

yang memberikan ASI Eksklusif. Sementara di negara industri, bayi yang tidak diberi

ASI Eksklusif lebih besar meninggal dari pada bayi yang diberi ASI Eksklusif. (UNICEF,

2013). Cakupan ASI Eksklusif di India mencapai 46%, di Philippina 34%, di Vietnam

27% dan di Myanmar 24% (detikhealth, 2012).

Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013

menyebutkan, hanya 30,2 % bayi umur kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

Eksklusif, angka ini turun dari tahun 2010 yang mencapai 31,0 % (Riskesdas, 2010-

2013). Faktor- faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian ASI ekskusif antara lain:

produksi ASI kurang, terpengaruh iklan susu formula, faktor nilai sosial budaya,

kurangnya dukungan dari petugas kesehatan dan faktor dukungan keluarga (24%) serta

kurangnya pengetahuan masyarakat tentang ASI Ekslusif (Bangnes, 2011).


Salah satu cara untuk mengatasi atau meminimalisir Pemberian ASI Non Ekslusif

adalah melalui penyuluhan tentang ASI Ekslusif. Hal ini dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat sehingga tidak mudah terpengaruh dengan berbagai iklan susu

formula.

B. Tujuan

Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu-Ibu yang memiliki Bayi umur 0-6 bulan

tentang ASI Ekslusif

C. Target dan Luaran

Target kegiatan penyuluhan tentang pentingnya pemberia ASI Ekslusif adalah Ibu-

ibu yang memiliki Bayi umur 0-6 bulan. Sedangkan luaran dari kegiatan ini adalah

meningkatnya angka pemberian ASI Ekslusif.

D. Lokasi dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan di Desa Suak Pandan Kecamatan Samatiga Kabupaten

Aceh Barat pada hari Rabu tanggal 13 April 2016

E. Metode Pelaksanaan

1) Pendekatan komunikatif

2) Focus Group Discution (FGD)

F. Bahan dan Alat

1) Kertas Plano

2) Kertas Flipcard dan Media materi bergambar

3) Spidol

4) Sounds System

Vous aimerez peut-être aussi