Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
Yaitu kegagalan sirkulasi umum yang progresif, bersifat
akut atau subakut, diserati oleh gangguan mikrosirkulasi
dan kurangnya perfusi organ vital. Juga dapat mencakup
gangguan suplai dan penggunaan O2 (Silbernagl & Lang,
2007)
2
Klasifikasi syok
3
2. Syok normovolemik – syok dengan volume plasma
normal
a. Kardiogenik (koroner/nonkoroner)– infark , HF,
arritmia.
b. Obstruksi aliran darah, emboli paru, tension
pneumothorak, tamponade jantung, aneurima aorta
c. Neurogenik –trauma/nyeri hebat, obat-obatan
(anastesi), hipotensi orthostatik.
d. Lain-lain – infeksi/sepsis (syok sepsis), anafilaktif, anoksi
4
Tanda & gejala
Didapatkan gambaran kegagalan perfusi jaringan yang
terjadi melalui salah satu di bwh ini:
1. Berkurangya volume sirkulasi (syok hipovolemik).
2. Kegagalan daya pompa jantung (syok kardiogenik)
3. Perubahan resistensi vaskular perifer – penurunan tonus
vasomotor (syok anafilaktif, neurogenik dan kegagalan
endokrin) atau peninggian resistensi (syok septik,
obstruksi aliran darah)
5
Gejala :
1. Sistem kardiovaskular:
- Hipotensi sistolik < 90 mmHg atau turun ≥ 30 mmHg dari
semula.
- Takikardi > 100 x/mnt, kecil dan lemah
- Penurunan aliran darah koroner
- Penurunan aliran darah kulit, sianotik, dingin dan basah, CRT
lambat
2. Sistem pernafasan
- Hiperventilasi akibat anoksia jaringan , penurunan venous
return dan peninggian physiological dead space paru.
6
3. CNS
- Penurunan kesadaran akibat edema serebri karena
peningkatan permiabelitas kapiler akibat hipoksia
4. Sistem perkemihan
- Oliguria ( < 30 ml/jam), dapat anuria, uremia akibat GGA
7
Syok kardiogenik
Suatu keadaan yang disebabkan daya pompa jantung yang
tidak efektif untuk mempertahankan perfusi yang adekuat,
merupakan stadium akhir dari disfungsi ventrikel kiri
Dibedakan atas :
1. Sk. koroner : disebabkan insufisiensi coroner, atau infark.
2. Sk. non koroner : disebabkan HF, miokarditis akut atau arimia.
8
Kerusakan LV
Kontraktilitas
Edema paru
# seimbang supply &
demand TD
Difusi gas tganggu
Perfusi jar
energi
pO2 pCO2
Intoleran aktivitas
Ggn pertukaran gas
9
Therapi : selain therapi penyebab, juga diberikan :
Norepinefrin sesuai program, diberikan pada SK koroner
dan SK non koroner, jika HR120 x/mnt
Isoproterenol sesuai program, diberikan pas SK nonkoroner
dengan HR 120 x/mnt.
Obat-obat lain : koreksi asidosis , diuretik, kortikosteroid
sesuai program.
10
11
Pengkajian fisik dan mental
TD < 80 mmHg, HR > 100x/mnt
Urine < 20 cc/Jam
Perifer : pucat,dingin, sianosis
Pernafasan : cepat,dalam (asidosis)
Gelisah,bingung,tdk sadar
EKG : gambaran AMI
12
1. Perubahan perfusi perifer, kardiopulmonar,
serebral dan jaringan ginjal b.d penurunan
volume darah sirkulasi
Tujuan:
Dalam 1 jam tidakan, perfusi adekuat,
ditandai dengan kekuatan nadi +2, CRT <
2 dtk, TD normal, CVP ≥ 5 cm H2O, Frek nadi
reguler, ≤ 100 dpm, urin output ≥ 30. kesadaran CM.
13
Intervensi:
- Observasi status perifer: (suhu, warna, amplitudo nadi, CRT)
- Pantau TD (waspadai TD < 20 dibawah normal).
- Posisikan terlentang, jika hipotensi
- Pantau CVP, adakah hipovolemi
- Observasi adanya penurunan perfusi serebral : gelisah,
konfusi, penurunan kesadaran.
- Pantau adanya penurunan perfusi koroner: nyeri dada,
disritmia.
- Pantau BUN dan kreatinin
- Pantau elektrolit serum.
- Berikan cairan sesuai program, tetapi pada syok
kardiogenik cairan dibatasi
- Siapkan ke ICCU
14
2. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan
supplai oksigen.
Tujuan:
Dalam 1 jam tindakan, pasien mempunyai
pertukaran gas adekuat, ditandai dengan:
O2 Sat ≥ 95%, PaO2 ≥ 80 mmHg, PaCO2 ≤
45mHg,pH dbn, eupnea, kes compos mentis
15
Intervensi:
16
INTERVENSI KEPERAWATAN (lanjutan)
• Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraktilitas ventrikel kiri :
- Observasi TTV dan gambaran EKG
- Batasi cairan
- kolaborasi inotropik dobutamin+dopamin+norepinefrin
- Kolaborasi vasodilator (nitrogliserin)
- Kolaborasi diuretik
- Auskultasi adanya ronchi
- Pertahankan diuresis 1 cc/kgBB/jam
- Imobilisasi
17
• Penurunan curah jantung b.d percepatan frekwensi jantung
- Interpretasikan jenis aritmia
- Kolaborasi anti aritmia (adenosin/isoptin/amiodaron)
- Kolaborasi kardioversi untuk AF,SVT,VT dengan nadi +
- Kolaborasi defibrilasi untuk VT tanpa nadi ,VF
- Lakukan valsava manouver untuk AF atau SVT jika tidak
kontraindikasi
18
• Penurunan curah jantung b.d penurunan preload ventrikel
kiri/kanan akibat tamponade
- Rehidrasi cairan
- Ukur dan pertahankan CVP 5-17 cmH2O
- Observasi pulse pressure
- Kolaborasi untuk punctie perikard atau operasi windows
- Kolaborasi inotropik
19
20