Vous êtes sur la page 1sur 7

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN KEBUTUHAN AMAN DAN


NYAMAN DENGAN OTITIS MEDIA AKUT

NAMA : Nur Intifadah

NPM : 2015750032

TK/SM : II/IV
A. Definisi Otitis Media Akut
Otitis media akut adalah suatu infeksi pada telinga tengah yang disebabkan karena
masuknya bakteri patogenik ke dalam telinga tengah (smeltzer,2001)
Otitis media akut adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pada ruang udara pada
tulang temporal (CMDT, edisi 3 , 2004 )
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,tuba
eustachius,antrum mastoid dan sel-sel mastoid (ahmad mufti,2005)
B. Stadium Otitis Media Akut
1. Stadium radang tuba eustachius (Salpingitis)
Adanya retraksi membrane timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga
tengah, karena adanya absorpsi udara. Kadang-kadang membrane timpani sendiri tampak
normal atau berwarna keruh pucat. Efusi mungkin telah terjadi tetapi tidak dapat di
deteksi.
2. Stadium hiperemis (presupurasi)
Tampak pembuluh darah yang melebar di membrane timpani. Mukosa cavum timpani
mulai tampak hiperemis atau oedem.sekret yang terbentuk masih bersifat eksudat yang
serosa sehingga sukar terlihat.
3. Stadium supurasi
Oedem yang hebat pada mukosa telinga tengah dan hancurnya sel epitel superficial serta
terbentuknya eksudat yang purulen di cavum timpani, menyebabkan membran timpani
menjadi menonjol (bulging) kearah telinga luar. Apabila tekanan eksudat yang purulen di
cavum timpani tidak berkurang , maka terjadi iskemik akibat tekanan pada kapiler-kapiler
serta trombophlebitis pada vena-vena kecil dan nekrosis mukosa dan submukosa.
Nekrosis dapat berkelanjutan menjadi ruptur.
4. Stadium perforasi
Stadium ini terjadi apabila terjadi ruptur pada membran timpani yang menonjol (bulging)
pada saat stadium supurasi. Lubang tempat ruptur (perforasi) tidak mudah menutup
kembali.
5. Stadium resolusi
Bila membran timpani tetap utuh, maka keadaan membran timpani perlahan-lahan akan
normal kembali. Bila sudah terjadi perforasi, maka sekretnya akan berkurang dan
akhirnya kering. Bila daya tahan tubuh baik atau virulensi kuman rendah, maka resolusi
dapat terjadi walaupun tanpa pengobatan.
C. Etiologi
1. Otitis media akut disebabkan oleh bakteri patogenik seperti streptokokus, hemolitycus,
staphilokokus aureus, pneumokokus, H. influenza, E. coli, S. anhemolitycus, P. vulgaris,
P. aeruginosa.
2. Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius merupakan penyebab utama dariotitis media
yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu,
sehingga pencegahan invasi kuman ke dalam telinga tengah juga akan terganggu.
3. ISPA (infeksi saluran pernapasan atas) inflamasi jarigan di sekitarnya misal : sinusitis,
hipertropi adenoid atau reaksi alergi (misalkan rhinitisalergika). Pada anak-anak, makin
sering terserang ISPA, makin besar kemungkinan terjadinya otitis media akut (OMA).
pada bayi OMA dipermudah Karena tuba eustachiusnya pendek,lebar,dan letaknya agak
horizontal.
D. Manifestasi Klinis
- Telinga merasa tersumbat
- Telinga berdenging
- Demam yang tinggi, pada anak biasanya disertai kejang
- Pendengaran yang menurun
- Nyeri pada telinga
- Keluarnya cairan dari telinga
E. Patofisiologi
OMA sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang
tenggorakan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran eustachius.
Saat bakteri melalui saluran eustachius, mereka menyebarkan infeksi di saluran
tersebut sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran dan
datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh
bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri.sebagai hasilnya terbentuklah nanaha
dalam telinga tengah.
Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran eustachius menyebabkan lendir
yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang gendang telinga. Jika
lendir dan nanaha bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena gendang
telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ pendengaran
di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas.
Kehilangan pendengaran yang dialami umumnya sekitar 24 desibel (bisikan
halus). Namun cairan yang lebih banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran
hinga 45 desibel (kisaran pembicaraan normal). Selain itu telinga juga akan terasa nyeri.
Dan yang paling berat, cairan yang terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek
gendang telinga karena tekanannya

F. Komplikasi
1. Perforasi membrane timpani dapat menetap dan berlanjut otitis media kronis
2. Komplikasi sekunder mencakup mastoid ( mastoiditis), menginitis, abses otak (jarang).
3. Infeksi pada tulang sekitar telinga tengah (mastoiditis atau petrositis)
4. Tuli
G. Penatalaksanan
1. Pengisapan dan pembersihan telinga yang cermat dapat dilakukan dibawah panduan
mikroskop.
2. Antibiotic tetes dimasukan atau antibiotk serbuk digunakan untuk mengatasi rebas
purulent.
3. Prosedur timpanoplasti (miringoplasti dan jenis yang lebih ekstensif) dapat dilakukan
untuk mencegah infeksi berulang,mengembalikan fungsi telinga tengah,menutup
perforasi dan memperbaiki pendengran.
4. Osikuloplasti mungkin dilakukan untuk merekontruksi tulang telinga tengah guna
mengembalikan fungsi pendengaran.
5. Mastoidektomi dapat dilakukan untuk mengeluarkan kolesteatoma, membuka akses ke
strukter yg mengalami penyakit dan membuat telinga tetep kering (tidak terinfeksi) dan
sehat.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OTITIS MEDIA AKUT


A. Pengajian
 Identitas klien : Nama, umur, jenis klamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, tangal dan jam masukrumah sakit, no registrasi, asuransi kesehatan, dll.
 Riwayat kesehatan :
- Riwayat kesehatan dahulu :
Apakah anda pernah menderita gangguan pendengaran? Jika ya, kapan? berapa
lama pengobatan yang dilakukan? Bagaimana cara anda membersihkan telinga?
Apakah anda pernah mengalami penyakit ISPA sebelumnya?
- Riwayat kesehatan saat ini :
Apakah anda merasa telinga anda seperti tersumbat? Apakah anda sering
merasakan telinga anda berdenging? Apakah anda mengalami demam yang
tinggi? Pada anak biasanya disertai kejang, Apakah pendengaran anda menurun?
Apakah anda merasakan nyeri pada telinga? Apakah ada cairan yang keluar dari
telinga anda?
- Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota kelurga yang mengalami penyakit yang sama? Ada atau
tidaknya riwayat infeksi saluran nafas atas yang berulang dan riwayat alergi pada
keluarga?
 Pemeriksaan Fisik
Lakukan inspeksi didaerah telinga dengan menggunakan senter, apakah ada cairan
yang keluar dari telinga, bagaimana warna, bau, frekuensi dan konsistensinya, apakah
ada tanda-tanda peradangan.
 Pemeriksaan Penunjang
- Test audiometric
- Test garputala
- Kultur cairan
- Otoskop
B. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses peradangan ditandai dengan edema
2. Gangguan perfusi sensori berhubungan dengan penurunan pendengaran
3. Resiko infeksi berhubungan dengan proses inflamasi
4. Defisiensi pengetahuan berhungan dengan kurangnya pengetahuan informasi tentang
pengobatan dan tindak lanjut terapi
5. Resiko injury berhubungan dengan penurunan pendengaran

C. Perencanaan
1. Nyeri akut berhungungan dengan proses peradangan ditandai dengan edema
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
Kriteria Hasil :
 Mampu mengontrol nyeri
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
 Mampu mengenali nyeri
 Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
Intervensi :
 Kaji karakteristik nyeri, lokasi, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor nyeri.
Rasional : agar mengetahui karakteristik nyeri dan lokasi nyeri
 Berikan klien posisi nyaman
Rasional : agar klien merasa lebih nyaman
 Ajarkan klien tehnik relaksasi (nafas dalam)
Rasional : agar dapat mengurangi rasa nyeri
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik dengan dosis optiman
Rasional : Analgetik dapat menekan pusat saraf rasa nyeri, sehingga nyeri dapat
berkurang.
2. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan pendengaran
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
Kriteria Hasil :
 Pendengaran mulai membaik
 Tidak ada serumen
Intervensi :
 Kaji kemampuan pendengaran klien
Rasional : untuk mengetahui kemampuan pendengaran klien
 Bantu klien untuk membersihkan area telinga
Rasional : untuk menjaga kebersihan telinga
 Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat
Rasional : agar klien dapat mendengar dengan jelas
3. Resiko infeksi berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan
Kriteria Hasil :
 Tidak ada tanda-tanda infeksi
 Jumlah leukosit dalam batas normal
 Menunjukan perilaku hidup bersih dan sehat
Intervensi :
 Kaji tanda dan gejala infeksi
Rasional : untuk mengetahui tanda dan gejala infeksi
 Berikan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat menimbulkan infeksi
Rasional : agar klien dapat mengetahui faktor-faktor infeksi.
 Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan telinga
 Rasional : agar klien dapat menjaga kebersihan telinga

Vous aimerez peut-être aussi

  • Buat Sap
    Buat Sap
    Document1 page
    Buat Sap
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • STRATEGI PERAWATAN DIRI
    STRATEGI PERAWATAN DIRI
    Document3 pages
    STRATEGI PERAWATAN DIRI
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Trauma Tusuk
    Trauma Tusuk
    Document23 pages
    Trauma Tusuk
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Kadar Normal Darah
    Kadar Normal Darah
    Document8 pages
    Kadar Normal Darah
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • SP HDR Baru
    SP HDR Baru
    Document3 pages
    SP HDR Baru
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Makalah Posbindu
    Makalah Posbindu
    Document1 page
    Makalah Posbindu
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • SP 1 Kasus 2.3
    SP 1 Kasus 2.3
    Document5 pages
    SP 1 Kasus 2.3
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • SP Kasus 1
    SP Kasus 1
    Document4 pages
    SP Kasus 1
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • SP 1 Kasus 2.3
    SP 1 Kasus 2.3
    Document5 pages
    SP 1 Kasus 2.3
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Askep Gagal Nafas Icu Tugas Blok Perdana
    Askep Gagal Nafas Icu Tugas Blok Perdana
    Document28 pages
    Askep Gagal Nafas Icu Tugas Blok Perdana
    Insan Perdana
    Pas encore d'évaluation
  • SP 2 Kasus 2.4
    SP 2 Kasus 2.4
    Document4 pages
    SP 2 Kasus 2.4
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Halu
    Halu
    Document8 pages
    Halu
    Nur Mawadah Rahmah
    Pas encore d'évaluation
  • SP RPK Baru
    SP RPK Baru
    Document3 pages
    SP RPK Baru
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Surat Resign Kak Nufus
    Surat Resign Kak Nufus
    Document2 pages
    Surat Resign Kak Nufus
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 2 Ptik
    Bab 2 Ptik
    Document10 pages
    Bab 2 Ptik
    Nur Mawadah Rahmah
    Pas encore d'évaluation
  • Definisi Penyakit
    Definisi Penyakit
    Document13 pages
    Definisi Penyakit
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Makalah Trauma Multiple
    Makalah Trauma Multiple
    Document30 pages
    Makalah Trauma Multiple
    Ingkik Doank
    0% (1)
  • Blok F3 Part 2
    Blok F3 Part 2
    Document3 pages
    Blok F3 Part 2
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • LP Isolasi Sosial
    LP Isolasi Sosial
    Document18 pages
    LP Isolasi Sosial
    Rola Mesrani Simbolon
    64% (11)
  • Laporan Pendahuluan Gagal Nafas
    Laporan Pendahuluan Gagal Nafas
    Document20 pages
    Laporan Pendahuluan Gagal Nafas
    Moh Nizar
    83% (6)
  • KEMAMPUAN DIRI
    KEMAMPUAN DIRI
    Document10 pages
    KEMAMPUAN DIRI
    Donny_Alexande_203
    67% (3)
  • LP Gagal Nafas
    LP Gagal Nafas
    Document10 pages
    LP Gagal Nafas
    WulanFebby
    Pas encore d'évaluation
  • Label 103
    Label 103
    Document1 page
    Label 103
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • RT 06
    RT 06
    Document4 pages
    RT 06
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • RT 06
    RT 06
    Document4 pages
    RT 06
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Blok F3 Part 1
    Blok F3 Part 1
    Document3 pages
    Blok F3 Part 1
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Lain Lain
    Lain Lain
    Document1 page
    Lain Lain
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Blok F3 Part 5
    Blok F3 Part 5
    Document4 pages
    Blok F3 Part 5
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Almadani 1
    Almadani 1
    Document8 pages
    Almadani 1
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation
  • Almadani Part 2
    Almadani Part 2
    Document2 pages
    Almadani Part 2
    Nur Intifadah
    Pas encore d'évaluation