Vous êtes sur la page 1sur 14

AKUNTANSI KEUANGAN 1

Materi Pokok:
“ SAK sesuai IFRS, SAK ETAP, SAK Pemerintah, SAK Syariah”

OLEH
Kelompok 2
A.A Sagung Intan Kusuma Dewi (1607531023/ 2)
A.A Sagung Ani Pradnyadewi Krisna (1607531031/ 4)
Putu Frisca Devinta Astina Putri (1607531032/ 5)
Ni Wayan Nataliantari (1607531037/ 8)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2017
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... I


DAFTAR ISI..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat................ ................................................ ................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3
2.1 Pengertian Pernyataan SAK (Standar Akuntansi Keuangan)………………
2.1.1 PSAK-IFRS…………………………………………………….
2.1.2 PSAK
ETAP……………………………………………………
2.1.3 PSAK
Pemerintah………………………………………………
2.1.4 PSAK Syariah…………………………………………………….

BAB III KESIMPULAN .....................................................................................


DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena berkat rahmat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang SAK sesuai IFRS, SAK ETAP, SAK Pemerintah, SAK Syariah.
meskipun banyak kekurangan didalamnya

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai saat . Kami juga menyadari sepenuhnya
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami
berharap adanya kritik saran dan usulan demi perbaikan laporan yang akan kami
buat dimasa yang akan datang ,mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik
dan saran yang membangun agar nantinya kami dapat menyusun laporan dengan
lebih baik lagi.

Denpasar,Pebruari 2017

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan perekonomian dunia kian pesat termasuk keaadaan


perekonomian di Indonesia. Perusahan perusahan berskala besar pun sangat marak
bermunculan terlebih lagi sudah banyak perusahaan yang bertaraf internasional saat
ini. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaannya perusahan tentu saja
memerlukan asupan dana yang besar pula.Salah satu alternatif bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal. Pasar
modal memberikan jasanya yaitu dengan menjembatani hubungan antara pemilik
modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana
dalam hal ini disebut dengan nama emiten ( perusahaan yang go public)..Investor
di pasar modal sangat berkepentingan dengan informasi yang berkaitan dengan
kinerja perusahaan, karena perusahaan yang memiliki kinerja yang baik mampu
memaksimalkan keuntungan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan
kesejahteraan para pemilik saham..

Salah satu ukuran penting untuk menilai kinerja perusahaan adalah laporan
keuangan. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
yang dikeluarkan oleh IAI pada tahun 2004, dinyatakan bahwa tujuan laporan
keuangan untuk umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber – sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka.

1.2 Rumusan Masalah


Apa pengertian PSAK
Bagaimana penerapan SAK di Indonesia.
SAK apa saja yang dipergunakan di Indonesia
Apa itu SAK sesuai IFRS, SAK ETAP, SAK Pemerintah dan SAK Syariah

Bagaimana masing-masing pernyataan SAK sesuai IFRS, SAK ETAP, SAK


Pemerintah dan SAK Syariah

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan manfaat dari perumusan makalah ini yaitu:
a. Mampu menjelaskan pengertian PSAK.
b. Mampu merangkai dan menjelaskan isi masing masing SAK
(Standar Akuntansi Keuangan).
c. Memahami masing masing pengertian serta karakterisik SAK sesuai
IFRS.
d. Mampu menjelaskan masing masing pernyataan SAK ETAP.
e. Mampu menjelaskan masing masing pernyataan SAK Pemerintah.
f. Mampu menjelaskan masing masing pernyataan SAK Syariah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pernyataan SAK (Standar Akuntansi Keuangan)


PSAK adalah singkatan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
yang merupakan suatu kerangka dari prosedur pembuatan laporan
keuangan akuntansi yang berisi peraturan mengenai pencatatan, penyusunan,
perlakuan, dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) yang didasarkan pada kondisi yang sedang berjalan dan telah
disepakati serta telah disahkan oleh institut atau lembaga resmi di indonesia.
Dari Pengertian PSAK di atas kita dapat mengambil gambaran bahwa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi tentang tata cara
penyusunan laporan keuangan yang selalu mengacu pada teori yang ada seperti
layaknya IFRS yang di gunakan pada skala global.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan menetapkan dasar-dasar penyajian
laporan keuangan yang bertujuan umum atau disebut general purpose financial
statements agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan sebelumnya
maupun dengan laporan keuangan lain. PSAK mengatur persyaratan struktur
laporan keuangan, penyajian laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi
laporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan juga diperlukan
untuk memudahkan auditor serta penyusunan laporan keuangan, juga
memudahkan pembaca laporan keuangan.
Pernyataan SAK menyajikan informasi mengenai entitas meliputi:
 Aset
 Ekuitas
 Laibilitas
 Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
 Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik
 Arus kas beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas
laporan keuangan.
Ada empat macam PSAK yang berlaku di Indonesia meliputi PSAK sesuai
IFRS, PSAK ETAP, PSAK Pemerintahan, PSAK syariah. Berikut adalah
penjelasan dari masing masing PSAK :

2.1.1 PSAK-IFRS
PSAK-IFRS adalah Pernyatann Akuntansi Keuangan sesuai
Internasional Financial Reporting Standard. Diterapkan secara utuh
pada tahun 2012. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-
2010 kemudian memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap
implementasi di tahun 2012. Pada PSAK wajib diterapkan untuk
entitas dengan akuntabilitas public seperti : Emiten, perusahaan
publik, perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini
adalah memberikan informasi yang relevan bagi user laporan
keuangan.
Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian
dari IFAC yang sudah pasti harus mematuhi SMO(Statement
Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai accounting
standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan
pemerintah Indonesia sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan
pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15 November 2008 didapati
hasil : “Strengthening Transparency and Accountability” yang
kemudian pada 2 April 2009 di London pertemuan tersebut
menghasilkan kesepakatan untuk : Strengthening Financial
Supervision and Regulation “to call on the accounting standard
setters to work urgently with supervisors and regulators to improve
standards on valuation and provisioning and achieve a single set of
high‐quality global accounting standards.”
A. Manfaat IFRS
Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
1) Meningkatkan daya banding laporan
keuangan
2) Memberikan informasi yang berkualitas di
pasar modal Internasional
3) Menghilangkan hambatan arus modal
Internasional dengan mengurangi perbedaan
dalam ketentuan pelaporan keuangan
4) Mengurangi biaya pelaporan keuangan
perusahaan multinasional dan biaya untuk
analisis keuangan bagi para analis
5) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
menuju best practice
Jadi walaupun Indonesia harus menyesuaikan standard keuangan
dengan IFRS namun hal ini akan mempermudah untuk pelaporan keuangan
meskipun ada nada perubahan-perubahan dalam penyusunan laporan
keuangan itu sendiri yang bersifat menyuluruh.
B. Karakter IFRS
IFRS menggunakan “Principles Base” yaitu :
1) Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standar
sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut
2) Standard membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan
evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas
ekonomi
3) Membutuhkan professional judgement pada penerapan standard
akuntansi.
IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada
nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa
penilai. Selain itu IFRS mengharuskan pengungkapan(disclosure) yang
lebih banyak baik kwantitatif maupun kualitatif.
C. Daftar perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan
IFRS di Indonesia adalah:
1) PT Adhi Karya Tbk Indonesia
2) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Indonesia
3) PT Aneka Tambang Tbk Indonesia
4) PT Freeport Tbk Indonesia
5) PT Garuda Indonesia Tbk Indonesia
6) PT Indofood Sukses Makmur Tbk Indonesia
7) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Indonesia
8) PT Mustika Ratu Tbk Indonesia

2.1.2 SAK-ETAP
SAK ETAP atau Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha
tanpa akuntabilitas publik, digunakan untuk suatu badan yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan dalam menyusun laporan
keuangan untuk tujuan umum. SAK-ETAP juga mengikuti standar
yang ditetapkan oleh IFRS khususnya bidang Small Medium
Enterprise (Usaha Kecil Menengah). SAK-ETAP ini dikeluarkan
sejak tahun 2009 dan berlaku efektif pada tahun 2011.
SAK-ETAP pada dasarnya adalah penyederhanaan SAK IFRS.
Beberapa penyederhanaan yang terdapat dalam SAK-ETAP adalah:
A. Tidak ada Laporan Laba / Rugi Komprehensif.
B. Penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud dan propersi
investasi setelah tanggal perolehan hanya menggunakan
harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi atau nilai wajar.
C. Tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan.
Beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan
pajak.
D. Badan usaha yang menggunakan SAK-ETAP dalam laporan
auditnya menyebutkan laporan keuangan badan usaha telah
sesuai dengan SAK-ETAP.
SAK-ETAP memiliki manfaat, yaitu apabila diterapkan dengan
tepat, diharapkan unit usaha kecil dan menengah mampu membuat
laporan tanpa harus dibantu oleh pihak lain dan dapat dilakukan
audit terhadap laporannya tersebut.
Sasaran SAK-ETAP ini memang ditujukan untuk jenis Usaha
Kecil dan Menengah, namun tidak banyak pengusaha UKM yang
memahami hal ini. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan untuk
SAK-ETAP ini agar UKM dapat berkembang dan dipercaya oleh
investor.
Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan
menangah dapat untuk menyusun laporan keuangannya sendiri juga
dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga perusahaan
dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana
untuk pengembangan usahanya. Contohnya Bank Perkreditan
Rakyat yang telah diizinkan oleh Bank Indonesia menggunakan
SAK ETAP mulai 1 Januari 2010 sesuai dengan SE No.
11/37/DKBU tanggal 31 Desember 2009.
Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain :
1) Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS
karena lebih sederhana
2) Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi
yang handal dalam penyajian laporan keuangan
3) Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi
sesuai dengan kondisi di Indonesia serta dibuat lebih ringkas
4) SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun
tidak sebanyak untuk PSAK-IFRS
5) Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK
lama, namun ada beberapa hal yang diadopsi/modifikasi dari
IFRS/IAS

2.1.3 PSAK Syariah


Standar ini digunakan untuk badan usaha yang memiliki
transaksi syariah atau berbasis syariah. PSAK Syariah digunakan
oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga
syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini
pengembangan dilakukan dengan model PSAK umum namun
PSAK ini berbasis syariah dengan acuan fatwa MUI.
PSAK Syariah berada dalam PSAK 100-106 yang terdiri dari :
1) Kerangka Konseptual
2) Penyajian Laporan Keuangan Syariah
3) Akuntansi Murabahah
4) Musyarakah
5) Mudharabah
6) Salam
7) Istishna
Bank syariah menggunakan dua standar dalam menyusun
laporan keuangan. Sebagai badan usaha yang memiliki akuntabilitas
publik signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk
transaksi syariahnya menggunakan PSAK Syariah.
Akuntansi syariah memang salah satu cabang akuntansi yang
tergolong baru. Tidak banyak orang yang mengetahui penerapan
prinsip-prinsip syariah ke dalam bidang akuntansi. Sehingga perlu
adanya sosialisasi dan pelatihan tentang cabang terbaru bidang
akuntansi.

2.1.4 Pernyataan SAK Pemerintah


SAP dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan (PSAP), dilengkapi dengan Pengantar
Standar Akuntansi Pemerintahan dan disusun mengacu kepada
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. Standar ini
digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi
pemerintahan, baik pusat ataupun daerah. SAP disusun dan disahkan
oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP SAP). SAP
berbasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi
masih diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP
berbasis kas menuju akrual sampai tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk
penyusunan laporan realisasi anggaran dan menggunakan basis akrual untuk
penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual, laporan realisasi anggaran
tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan anggaran
yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan
operasional yang melaporkan kinerja badan usaha disusun dengan
menggunakan basis akrual.
Penyusunan SAP melalui tahapan-tahapan seperti :
1) Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi Standar
2) Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
3) Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
4) Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
5) Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
6) Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
7) Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
8) Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar Pendapat
Publik (Public Hearings)
9) Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf Publikasian
10) Finalisasi Standar
Jadi SAP disusun hanya untuk instalasi kepemerintahan baik pusat
maupun daerah untuk menyusun laporan keuangan dalam pemerintahan.
Dan diharapkan dengan adanya SAP maka akan ada transparansi, parisipaso
dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara sehingga dapat
mewujudkan pemerintahan yang baik.
BAB III
KESIMPULAN

Penyajian laporan keuangan di setiap perusahaan berbeda-beda tergantun


jenis kegiatan dari perusahaan tersebut. Perbedaan penyajian pelaporan keuangan
tersebut tentunya akan membingungkan bagi pengguna jika ia mencoba
membandingkan kondisi dua perusahaan. Standarisasi format laporan keuangan
diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Dengan adanya standarisasi ini, tidak
hanya akuntan profesional akan mudah membaca kondisi perusahaan tetapi juga
orang awam yang ingin mengetahui kondisi perusahaan tersebut juga.
DAFTAR PUSTAKA

Purba, Marisi P, IFRS Konvergensi dan Kendala Aplikasinya di Indonesia, Graha


Ilmu, Yogyakarta, 2010
Deloitte Publication, IFRS and Indonesian GAAP A Comparison (Jan 2007)
Delioite Publication, IFRS Model Financial Statement, 2010
KPMG Publication, IFRS compared to Indonesian GAAP
IAS 1 – 41, dari Standar Akuntansi IFRS di blog http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Eksposure draft PSAK dari blog http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
Berbagai tulisan tentang IFRS dari https://rogonyowosukmo.wordpress.com
Tulisan tentang konvergensi IFRS dari
http://wonkcrb.blogspot.com/2011/03/sedikit-tentangproseskonvergensi-psak.html
IAI, Standar Akuntansi Keuangan Sesuai IFRS
IAI, Standar Akuntansi Keuangan ETAP
IAI, Standar Akuntansi Keuangan Syariah

Catatan:
Semua anggota kelompok ikut berpartisipasi didalam pembuatan makalah.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Dalam Kajian
    Dalam Kajian
    Document2 pages
    Dalam Kajian
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Sap 12 MJ
    Sap 12 MJ
    Document13 pages
    Sap 12 MJ
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Panca Sila
    Panca Sila
    Document2 pages
    Panca Sila
    Dayu Yuni Pramitha
    Pas encore d'évaluation
  • Indah Bagian 1
    Indah Bagian 1
    Document8 pages
    Indah Bagian 1
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Contoh Aliansi
    Contoh Aliansi
    Document1 page
    Contoh Aliansi
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Usaha Koperasi Unik
    Usaha Koperasi Unik
    Document2 pages
    Usaha Koperasi Unik
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • ALIANSI BISNIS
    ALIANSI BISNIS
    Document5 pages
    ALIANSI BISNIS
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Group5 Reg Topik5 PDF
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Document9 pages
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Document6 pages
    Prosedur Audit (Hal 18-20 Buku2)
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Icq (Hal 48 Buku 1)
    Icq (Hal 48 Buku 1)
    Document3 pages
    Icq (Hal 48 Buku 1)
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Akpri Topik 5 KLP 5
    Akpri Topik 5 KLP 5
    Document27 pages
    Akpri Topik 5 KLP 5
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Umkm Sub Ab
    Umkm Sub Ab
    Document9 pages
    Umkm Sub Ab
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Group5 Reg Topik5 PDF
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Document9 pages
    Group5 Reg Topik5 PDF
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Document11 pages
    Ak LPD Sap 11 Fiks Ini
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Sub 1 Dan 2
    Sub 1 Dan 2
    Document4 pages
    Sub 1 Dan 2
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • RMK Rabu 1
    RMK Rabu 1
    Document12 pages
    RMK Rabu 1
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Aik Bab 13 Belom Fiks
    Aik Bab 13 Belom Fiks
    Document17 pages
    Aik Bab 13 Belom Fiks
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Ak Keufix
    Ak Keufix
    Document14 pages
    Ak Keufix
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Akuntansi Keper
    Akuntansi Keper
    Document1 page
    Akuntansi Keper
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • COVER HK
    COVER HK
    Document15 pages
    COVER HK
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 14 Aik
    Bab 14 Aik
    Document5 pages
    Bab 14 Aik
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Ak LPD Sap 1
    Ak LPD Sap 1
    Document25 pages
    Ak LPD Sap 1
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Ak LPD Sap 13
    Ak LPD Sap 13
    Document9 pages
    Ak LPD Sap 13
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    Document12 pages
    Akuntansi Keperilakuan Pemerintahan
    irna
    Pas encore d'évaluation
  • PEMBAHASAN
    PEMBAHASAN
    Document1 page
    PEMBAHASAN
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • COVER HK
    COVER HK
    Document1 page
    COVER HK
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • BUMN
    BUMN
    Document15 pages
    BUMN
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation
  • Cover Aik
    Cover Aik
    Document1 page
    Cover Aik
    Indah Permata Sarii
    Pas encore d'évaluation