Vous êtes sur la page 1sur 1

Genital warts disebabkan karena HPV yang menginfeksi sel epitel dan dapat menyebabkan

pertumbuhan abnormal yang jinak maupun ganas. Meskipun telah diketahui berabad-abad
sebelumnya, EGW akibat HPV menjadi satu dari penyakit menular seksual yang tumbuh pesat dalam
satu dekade terakhir.The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengestimasikan bahwa
360.000 penduduk Amerika terjangkit infeksi HPV.

Etiologi dan Patogensesis

Transmisi HPV biasanya melalui kontak kulit ke kulit, paling sering lewat penetrasi (kontak oral-
genital, manual-genital, dan genital-genital). HPV dapat juga ditransmisikan lewat rute non-seksual
seperti ibu ke janin (transmisi vertikal) dan barang-barang seperti baju, handuk, atau perabotan yang
mengandung kuman. Pencegahan transmisi HPV dengan penggunaan kondom belum dibuktikan
secara adekuat. Kebanyakan infeksi HPV asimptomatik dan sementara serta sembuh tanpa
pemberian terapi. Dalam beberapa kasus, infeksi HPV memunculkan klinis EGW, hasil pap smear
abnormal, atau kanker serviks.

HPV adalah virus DNA rantai ganda tak berselubung yang menyebaban lesi proliferatif pada epitel
skuamosa. HPV adalah spesies spesifik, di mana hanya menginfeksi manusia. Terdapat bahkan lebih
dari 100 subtipe HPV yang telah diidentifikasi, dan lebih dari 40 subtipe yang diketahui mengenai
area anogenital. Subtipe tersebut secara umum diklasifikasikan sebagai kategori low-risk dan high
risk. Tipe low-risk seperti HPV 6 dan 11 biasanya memunculkan kutil genital. Subtipe 16, 18, 31, 33,
dan 45 termasuk tipe high-risk karena berhubungan dengan displasia serviks dan kanker serviks. Dari
subtipe high-risk tersebut, HPV 16 dan HPV 18 adalah sekitar 2/3 dari penyebab kanker serviks.
Hanya sebagian kecil wanita yang terinfeksi HPV yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker
serviks, yang menunjukkan bahwa bahkan strain HPV yang paling ganas pun dapat bervariasi dalam
hal potensi onkogenik mereka. Kofaktor yang dapat meningkatkan risiko kanker adalah merokok,
imunosupresi, dan paparan terhadap perubahan hormonal (kehamilan, kontrasepsi hormonal).

Infeksi HPV dimulai dengan inokulasi virus ke dalam sel-sel epitel skuamosa, di mana infeksi tersebut
menstimulasi replikasi dari epitel skuamosa dan menghasilkan lesi proliferatif HPV yang bervariasi.
Periode inkubasi dari kutil genital akibat HPV sekitar 6 minggu hingga 8 bulan, dengan rata-rata 2-3
bulan. Kutil genital biasanya berupa lesi yang lunak, meninggi, dan berdaging di genitalia eksterna,
seperti; penis, vulva, scrotum, perineum, dan kulit perianal.

Meskipun kutil bisa menjadi gejala klinis infeksi HPV yang mengganggu, infeksi subklinis juga biasa
terjadi. Sekitar 70% wanita dengan HPV menjadi DNA HPV negatif dalam 1 tahun dan sebanyak 91%
di antaranya menjadi negatif dalam 2 tahun. banyak wanita dengan infeksi HPV sementara
mengalami sel skuamosa Atypical Squamous Cells of Undetermined Significance (ASC-AS) atau low
grade squamous intraepithelial lesions (LSIL) pada serviks yang terdeteksi pada pap smear,
kolposkopi, atau biopsi. Pada pria, infeksi HPV sementara dapat dikaitkan dengan neoplasia
intraepitel pada penis dan anus. Meskipun banyak individu yang akan mengeliminasi virus dan
menjadi negatif dalam waktu 1 sampai 2 tahun, tidak jelas apakah perkembangan respon imun yang
efektif benar-benar membersihkan infeksi. Pada beberapa individu, virus mungkin tetap tidak aktif
(dorman) selama bertahun-tahun dan dapat teraktivasi kembali di lain waktu. Meskipun beberapa
dari lesi ini memang dapat direaktivasi kemudian, salah satunya merupakan infeksi ulang yang
sebagai dampak dari kontak dengan pasangan seksual yang sedang terinfeksi virus HPV.

Vous aimerez peut-être aussi