Vous êtes sur la page 1sur 8

Hubungan Gaya Belajar dengan Prestasi Akademik Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Umum Universitas YARSI

Correlation between Learning Styles and Academic Performance in


Medical Students of YARSI University

Cintya Ristimawarni1*, Zwasta Pribadi Mahardhika2


1
Student of Faculty of Medicine, YARSI University
2
Centre of Medical Education, Faculty of Medicine, YARSI University
*
Korespondensi : E-mail: cintyawcirima@gmail.com

KATA KUNCI gaya belajar, prestasi akademik, VARK


KEYWORDS Learning styles, Academic performance, VARK

ABSTRAK Setiap mahasiswa mempunyai gaya belajar yang berbeda beda. Gaya
belajar mempunyai peranan penting dalam hidup seseorang karena dengan
mengetahui gaya belajar tersebut, mereka akan mampu belajar dengan
efektif dan mencapai hasil yang maksimal. Ada banyak gaya belajar, salah
satunya adalah gaya belajar visual (V), auditorik (A), read/write (R), dan
kinestetik (K).
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran umum gaya
belajar dan hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa kedokteran
universitas YARSI.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain
belah lintang. Data diambil dengan membagikan kuesioner VARK kepada
mahasiswa dengan subjek penelitian berjumlah 91 orang. Dimulai dari
angkatan 2012 hingga angkatan 2015. Variabel yang diteliti adalah gaya
belajar mahasiswa dan prestasi akademik mahasiswa dengan menggunakan
uji statistik one way ANOVA.
Gaya belajar subjek mahasiswa fakultas kedokteran universitas YARSI
adalah visual 7,69%, auditorik 36,2%, read 10,9%, kinestetik 27,4%, audio
kinestetik 6,5%, audio read 3,2%, audio read kinestetik 2,1%, read
kinestetik 3,2% dan visual kinestetik 7,6 %. Hubungan gaya belajar dengan
prestasi akademik diperoleh p=0,047.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar gaya belajar yang
digunakan adalah auditorik dimana termasuk kategori unimodal (hanya
satu gaya belajar yang mendominasi), dan IPK tertinggi dari kelompok
gaya belajar read. Hubungan gaya belajar dengan prestasi akademik
mempunyai nilai yang berarti.

ABSTRACT Every student have their own preferred learning style. Learning styles have
a significant role in a student’s life; by identifying a student’s personal
preferred learning style, they can learn more effectively and achieve a
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 2
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

better academic performance. There are several learning styles, such as


visual (V), auditoric (A), read/write (R), and kinesthetic (K) learning styles.
This study is aimed to determine the general profile of learning styles and
its correlation with the academic performance in medical students of
Universitas YARSI.
This study is an analytical observational study with a corss-sectional
design. Data were obtained by using VARK questionnaires in 91 students
from the 2012 to the 2015 classes as the study’s subjects. Observed
variables are students’ learning styles and the students’ academic
performance using one-way ANOVA statistical analysis. The learning style
of medical students of Universitas YARSI are : visual 7,69%, auditoric
36,2%, read 10,9%, kinesthetic 27,4%, audio-kinesthetic 6,5%, audio-read
3,2%, audio-read-kinesthetic 2,1%, read-kinesthetic 3,2% and visual-
kinesthetic 7,6 %. We found a correlation between learning styles and
academic performance with a p=0,047.
Our results showed that a majority of learning style in our subjects are
auditoric, with a unimodal status (singular-dominating style), and the
highest GPA were observed from the read learning style group. There is a
significant correlation between learning styles and academic performance.

Setiap mahasiswa pasti Banyak para ahli menemukan


memiliki gaya belajar yang berbeda gaya belajar yang berbeda beda yang
dan sesuai dengan kepribadian dimana pada penelitian ini fokus pada
masing-masing. Gaya belajar gaya belajar VARK (Visual,
mempunyai peranan penting dalam Auditorik, Read/Write, dan
hidup seseorang karena dengan Kinestetik) karena paling banyak dan
mengetahui gaya belajar tersebut, mudah digunakan. Fleming & Mills
mereka akan mengintegrasikan dan (2012) mengatakan bahwa gaya
menyesuaikan dengan proses belajar belajar menunjukkan kecenderungan
sehingga mereka akan cepat, mudah perilaku siswa dalam belajar seperti
dan berhasil dalam meyerap informasi pemilihan waktu untuk belajar dalam
atau pelajaran (Gilakjani, 2012). sehari, suhu tertentu atau pencahayaan
Sebagai seorang mahasiswa dan pilihan struktural (belajar
kedokteran, kita harus memahami mandiri/kelompok).
materi yang diajarkan agar dapat Tipe gaya belajar visual adalah
mengerti istilah-istilah maupun pokok gaya belajar yang seseorang saat
pembahasan yang sedang dihadapi. terbaiknya adalah melihat. Gaya belajar
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 3
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

auditorik yang saat terbaiknya adalah METODE PENELITIAN


mendengar. Gaya belajar membaca atau
Penelitian ini dilakukan pada
menulis (read) yang menyukai belajar
mahasiswa kedokteran di Fakultas
dengan cara membaca, menulis, membuat
Kedokteran Universitas YARSI dengan
grafik atau skema. Sedangkan gaya belajar
metode deskriptif dan menggunakan jenis
kinestetik adalah saat terbaik dalam belajar
potong lintang (cross sectional). Studi
yaitu sambil melakukan sesuatu yang
dilakukan pada mahasiswa tingkat I
dipelajari. Penelitian Nuzhat dkk (2011),
(angkatan 2015), tingkat II (angkatan 2014),
mendapatkan bahwa gaya belajar
tingkat III (angkatan 2013), dan tingkat IV
mahasiswa kedokteran di Saudia Arabia
(angkatan 2014). Jumlah populasi adalah
yang juga menggunakan kuesioner VARK,
317 mahasiswa dan sampel yang diambil
gaya belajar terbanyak dari mahasiswa
berjumlah 91 mahasiswa menggunakan
multimodal sebanyak 72,6% sedangkan
rumus sampling. Sampel terdiri dari 20
unimodal yang terbanyak adalah auditorik
mahasiswa tingkat I, 22 mahasiswa tingkat
11,6%. Pada penelitian Kumar dkk (2009),
II, 25 mahasiswa tingkat III, dan 24
meneliti dengan subjek mahasiswa fakultas
mahasiswa tingkat IV. Penetapan sampel
kedokteran Universitas AIMST kedah
menggunakan cara consequitive sampling.
Darul Aman Malaysia memperoleh gaya
Penelitian dimulai dengan menyiapkan
belajar yang paling banyak digunakan
kuesioner yang telah lolos uji validitas dan
adalah Read (membaca/menulis) sebesar
reliabilitas nya, yaitu kuesioner VARK versi
38%. Penelitian Shah dkk (2007) , model
7.8 yang terdiri dari 16 soal yang telah
gaya belajar yang paling banyak adalah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
auditorik yaitu sebesar 50%. Penelitian
oleh ahli bahasa yang diambil dari situs
yang sama juga diteliti oleh Hardiansyah
resmi milik Neil Fleming. Responden
(2014) dari mahasiswa fakultas kedokteran
diperbolehkan untuk mengisi lebih dari 1
Universitas Diponegoro yang meneliti
jawaban tiap pertanyaan yang ada, namun
dengan kuesioner VARK dan mendapat
tidak boleh lebih dari dua, karena jika lebih
hasil yaitu gaya belajar yang paling banyak
dari dua hasil akan menjadi bias. (Fleming,
digunakan adalah tipe unimodal visual
2012) . Data yang telah dikumpul akan
(24,1%) dan auditorik (24,1%).
diperiksa untuk mengecek kelengkapan nya.
Kemudian data akan dianalisis
menggunakan SPSS. Perbedaan indeks
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 4
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

prestasi berdasarkan gaya belajar dianalisis Tabel 5 tampak sebagian besar


dengan uji one way ANOVA yang subyek dalam penelitian adalah mahasiswa
dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni. perempuan (51.60%), sedangkan
responden laki-laki hanya 48,4%. Tabel
HASIL diatas juga menunjukkan rerata IPK
mahasiswa secara keseluruhan adalah 3,11.
Hasil penelitian terhadap mahasiswa
Nilai tertinggi IPK mahasiswa laki-
yang sampel nya diambil dari setiap
laki lebih besar dari pada nilai tertinggi
angkatan 2012, 2013, 2014, dan 2015
IPK mahasiswa perempuan, tetapi IPK
dengan total berjumlah 91 mahasiswa
rerata mahasiswa laki-laki lebih rendah
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
daripada rerata mahasiswa perempuan.
pada periode semester ganjil tahun 2015
yang mengisi dan mengembalikan
kuesioner. Subjek penelitian terdiri atas 20
orang angkatan 2015 yang terdiri dari 10
laki-laki dan 10 perempuan (21.9%), 22
orang angkatan 2014 yang terdiri dari 11
laki-laki dan 11 perempuan (24,1%), 25
orang angkatan 2013 yang terdiri dari 12
laki-laki dan 13 perempuan( 27,4%) serta
24 orang angkatan 2012 yang terdiri dari
11 laki-laki dan 13 perempuan (26,3%).
Karasteristik subjek penelitian
ditampilkan pada tabel 5
Tabel.5 Karakteristik subjek penelitian
Karakteristik Rerata ±𝑆𝐷; median (min-max) n (%)
Jenis Kelamin
Laki-laki - 48,4%
Perempuan - 51.60%

IPK secara keseluruhan 3,11±0,50; 3,23 (0,71-3,87) 91 (100%)


IPK mahasiswa Laki-laki 3,02±0,57; 3,05 (0,71-3,87) -44 (48,4%)
IPK mahasiswa
Perempuan 3,19±0,40; 3,29 (1,82-3,84) -47 (51,6%)
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 5
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Berikut adalah hasil tipe gaya belajar Pada tabel 7 tipe gaya belajar yang
daripada responden yang telah mengisi paling banyak digunakan adalah tipe gaya
kuesioner, yang ditampilkan pada tabel 6 belajar unimodal yaitu sebesar 82,4%,
lebih signifikan daripada tipe multimodal
Tabel.6 Tipe gaya belajar
yang hanya sebesar 23%.
Model Gaya Belajar N (%) Pada pengaruh gaya belajar dan
Visual 7 (7,69%) prestasi akademik ditampilkan pada tabel8.
Audio 33 (36,2%)
Tabel.8 IPK terhadap gaya belajar
Read 10 (10,9%)
Kinestetik 25 (27,4%) Model Gaya Belajar Rerata±SB
Audio Kinestetik 6 (6,5%) Visual 3,24±0,38; 3,14 (2,68-3,70)
Audio Read 3 (3,2%) Auditorik 3,11±0,45; 2,52 (1,82-3,67)
Audio Read Kinestetik 2 (2,1%) Read 3,24±0,41; 3,40 (2,68-3,78)
Read Kinestetik 3 (3,2%) Kinestetik 3,17±0,43; 3,25 (2,38-3,87)
Visual Kinestetik 7 (7,6%) Auditorik Kinestetik 2,49±0,95; 2,66 (0,71-3,55)
Pada tabel 6, tipe gaya belajar yang Auditorik Read 3,39±0,09; 3,39 (3,31-3,48)
paling banyak digunakan adalah model Auditorik Read
gaya belajar audio (36,2%) diikuti dengan Kinestetik 2,52±0,44; 2,52 (2,21-2,83)
gaya belajar kinestetik (27,4%) pada Read Kinestetik 3,07±0,37; 3,08 (2,69-3,43)
urutan kedua. Tipe gaya belajar yang Visual Kinestetik 3,35±0,19; 3,35 (3,21-3,48)
paling sedikit adalah gaya belajar audio
read kinestetik (2,1%). Tabel 8 tampak IPK yang tertinggi
Berikut ditampilkan pada tabel 7 adalah dari kelompok belajar auditorik
adalah tipe gaya belajar responden yaitu read yaitu 3,39 ± 0,09, sedangkan yang
antara unimodal (hanya satu gaya belajar terendah adalah auditorik kinestetik
yang mendominasi) dan multimodal sebesar 2,49 ± 0,95. Tipe gaya belajar
(memiliki kombinasi gaya belajar). unimodal sendiri, yang paling tertinggi
adalah kategori gaya belajar read

Tabel.7 Tipe gaya belajar (3,24 ± 0,4) , dan yang terendah adalah
Tipe Gaya Belajar N (%) auditorik (3,11±0,45).
Unimodal 82,4% Hasil analisis statistik pada seluruh
Multimodal 23% model belajar dijumpai perbedaan IPK
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 6
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

antara model belajar yang bermakna mahasiswa ini mempunyai rata-rata


(p=0,047; uji one way ANOVA) tertinggi daripada model gaya belajar lain
yaitu 3,39±0,09.
PEMBAHASAN Penelitian Nuzhat dkk (2011),
Berdasarkan penelitian yang mendapatkan bahwa gaya belajar
dilakukan terhadap 94 responden mahasiswa kedokteran di Saudia Arabia
mahasiswa Fakultas Kedokteran yang juga menggunakan kuesioner VARK,
Universitas Yarsi Tahap Akademik Tipe gaya belajar terbanyak dari mahasiswa
gaya belajar yang paling banyak pada multimodal sebanyak 72,6% sedangkan
penelitian ini adalah audio (36,2%) dan unimodal yang terbanyak adalah auditorik
diikuti oleh kinestetik (27,4%). Gaya 11,6%. Pada penelitian Kumar dkk (2009),
belajar VARK merupakan pembagian meneliti dengan subjek mahasiswa fakultas
model gaya belajar sesuai dengan persepsi kedokteran Universitas AIMST kedah
sensorik, berarti sebagian besar mahasiswa Darul Aman Malaysia memperoleh gaya
fakultas kedokteran universitas YARSI belajar yang paling banyak digunakan
yang menjadi responden memiliki gaya adalah Read (membaca/menulis) sebesar
belajar auditorik. Orang-orang yang 38% yang merupakan unimodal. Penelitian
memiliki gaya belajar ini, cenderung Kumar dkk berbeda dengan hasil
menyukai cara belajar dengan kuliah, penelitian ini dimana yang paling banyak
ceramah, diskusi, mendengar dan adalah gaya belajar auditorik (36,2%).
menjawab pertanyaan, Bagi mahasiswa Menurut Shah dkk (2007) , model
yang memiliki gaya belajar kinestetik, gaya belajar yang paling banyak adalah
cenderung menyukai cara belajar seperti auditorik yaitu sebesar 50%, yang dimana
melakukan demonstrasi dan simulasi hasil nya sama dengan penelitian ini.
kejadian. Namun, sesuai dengan hasil Penelitian yang sama juga diteliti oleh
penelitian model gaya belajar read (10,9%) Hardiansyah (2014) dari mahasiswa
mempunyai rata rata IPK yang tinggi fakultas kedokteran Universitas
daripada tipe gaya belajar unimodal lain. Diponegoro yang meneliti dengan
Mahasiswa dengan tipe gaya belajar ini kuesioner VARK dan mendapat hasil yaitu
menyukai membaca, menulis, membuat gaya belajar yang paling banyak digunakan
diagram dan sebagainya. Hal ini juga adalah tipe unimodal visual (24,1%) dan
berkaitan dengan gaya belajar multi modal auditorik (24,1%).
yaitu auditorik read, dimana rerata IPK
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 7
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Penelitian ini, hubungan gaya Kegiatan yang dapat dilakukan


belajar dengan prestasi akademik (IPK) untuk menyesuaikan dengan semua model
mahasiswa dengan uji one way ANOVA gaya belajar adalah dapat memvariasikan
diperoleh hasil untuk keseluruhan model cara atau metode pengajaran seperti dalam
gaya belajar dijumpai perbedaan IPK PBL, kuliah, praktikum, OSCE, maupun
antara model gaya belajar adalah bermakna kunjungan lapangan. Peran dosen ataupun
(p=0,047). Hasil nya IPK tertinggi adalah pendidik ikut serta dalam mengatur cara
gaya belajar auditorik read yaitu mengajar agar sesuai dengan semua model
3,39 ± 0,09, sedangkan yang terendah gaya belajar mahasiswa secara efektif.
adalah auditorik kinestetik sebesar
2,49±0,95. SIMPULAN
Hasil penelitian ini sebesar 82,4 % Berdasarkan dari hasil penelitian dan
mahasiswa menunjukkan unimodal yang pembahasan, maka dapat disimpulkan
mengindikasi bahwa mahasiswa secara bahwa gaya belajar yang paling banyak
umum menggunakan satu jenis model gaya digunakan oleh mahasiswa Fakultas
belajar. Dimana model gaya belajar yang Kedokteran Universitas YARSI adalah
paling banyak digunakan adalah Auditorik. gaya belajar auditorik. Prestasi belajar
Temuan ini sudah sesuai dengan beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran
penelitian lain yang menggunakan Universitas YARSI memiliki hubungan
kuesioner VARK sebagai pedoman terhadap gaya belajar.
penentuan gaya belajar.
Mahasiswa yang suka gaya belajar KEPUSTAKAAN
unimodal hanya belajar dengan focus pada Adi W. Gunawan, Genius Learning
Strategy Petunjuk Praktis untuk
satu jenis pembelajaran saja. Untuk yang
Menerapkan Accelerated
menyukai auditorik akan lebih fokus Learning, (Jakarta: Gramedia,
2003)
kepada pendengaran, sehingga menghadiri
Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian.
kelas perkuliahan dan diskusi sangat Penerbit PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
penting bagi yang mempunyai model gaya
Bobby DePorter & Mike Hernacki. (2010).
belajar ini. Demikian pula bagi yang Quantum Learning membiasakan
belajar nyaman dan
mempunyai model gaya belajar lain,
menyenangkan. Bandung : Mizan
semuanya fokus pada belajar nya sendiri- Media Utama.
sendiri.
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FAKULTAS 8
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

Psikologi. Jakarta: PT. Raja Robert Steinbach, Successful Lifelong


Grafindo Persada. Learning, (Jakarta: PPM,2002)
Fleming, N.D. & Mills, C. (2012). Not Sardiman.A, (2001), Interaksi dan
Another Inventory, Rather a Motivasi Belajar Mengajar,
Catalyst for Reflection. To Penerbit PT Raja Grafindo
Improve the Academy Persada, Jakarta
Gilakjani AP. Visual, auditorik, kinestetik Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
learning styles and their impact Memengaruhinya, (Jakarta:
on english language teaching. Rineka Cipta, 2010)
Journal of Studies in Sobur, A. (2003). Psikologi
Education, 2012 Umum. Bandung : Pustaka
Hardiansyah, Pengaruh Gaya Belajar Setia
terhadap Prestasi Akademik Sukiran E, dkk. Gaya belajar mahasiswa
Mahasiswa Fakultas kedokteran tingkat empat
Kedokteran Universitas Universitas Brawijaya. Malang:
Diponegoro, Journal Undip, Fakultas Kedokteran Universitas
2014 Brawija; 2011.
J. L. Cox. Caring for the dying: reflections Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa
of a medical student CMAJ Indonesia, Kamus Besar Bahasa
March 15, 1987 136:577-579 Indonesia, (Jakarta: Balai
Kumar LR, dkk. Predominant learning Pustaka, 1998)
styles adopted by AIMST Wijaya, Cece dan Rusyan,
University students in A.Tabrani.1991.Kemampuan
Malaysia. South East Journal Dasar Guru dalam Proses Belajar
of Medical Education, 2009 Mengajar. Jakarta: Remaja Rosda
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Karya
Jakarta: PT. Rineka Cipta, Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian
2007 Sosial dan Pendidikan: Teori
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara
Akademik Siswa, (Yogyakarta:
Pustaka Insani Madani, 2010)
Nasution, Berbagai Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011)
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT Rineka Citra:
Jakarta.
Nuzhat A, dkk. Learning style preferences
of medical students: a single-
institute experience from Saudi
Arabia. International Journal of
Medical Education, 2011;2:73
Purwanto, Ngalim, M., (2004), “Psikologi
Pendidikan”, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Ricki Linksman, How to Learn Anything
Quickly, (Semarang: Dahara
Prize, 2004)

Vous aimerez peut-être aussi