Vous êtes sur la page 1sur 1

Anggota Kongres AS Sebut Kebijakan Ini Alasan Korut Perkuat Nuklir ARDI PRIYATNO

UTOMO Kompas.com - 17/01/2018, 13:59 WIB Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
sedang berbicara dengan Hwang Pyong So dalam sebuah acara kenegaraan beberapa
waktu lalu.(AFP) WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Anggota Kongres Amerika Serikat (
AS) menyerukan agar AS mengubah kebijakan luar negerinya jika ingin Korea Utara (
Korut) melakukan denuklirisasi. Tulsi Gabbard, anggota Kongres asal Hawai berkata,
selama ini AS selalu mempunyai kebijakan untuk melakukan intervensi kepada rezim suatu
negara yang sedang berkuasa. Dalam kicauannya di Twitter seperti dilansir Russian Today
Rabu (17/1/2018), Gabbard menyatakan sudah banyak contoh AS turut campur dalam
kondisi internal suatu negara. Antara lain ketika menggulingkan rezim Saddam Hussein di
Irak, maupun ketika AS diduga membantu pemberontak Suriah untuk melengserkan Bashar
al-Assad. Selain itu, AS juga menyuarakan dukungannya untuk penggantian rezim Presiden
Hassan Rouhani ketika Iran diguncang kerusuhan yang dimulai pada 28 Desember 2017.
"Kim Jong Un sudah melihat perbuatan AS. Karena itu, dia memutuskan untuk memperkuat
nuklirnya," kata Gabbard di Twitter. Baca juga : Tanpa Bantuan AS, Militer Afghanistan
Hanya Bisa Bertahan 6 Bulan Politisi perempuan berusia 36 tahun itu melanjutkan, AS
selangkah lagi bakal berada dalam perang nuklir. Sebab, pemerintah AS selalu
memberikan prasyarat yang tidak realistik kepada Korut. Prasyarat yang dimaksud adalah
Pyongyang harus segera melucuti nuklirnya. Gabbard kemudian menyerukan agar AS
segera merubah "kebijakan penggantian rezim" dan lebih mengedepankan "kebijakan
perdamaian dan deeskalasi ketegangan". Advertisment "Perdamaian dengan Korut sudah
mendesak. Sebab, kita sudah selangkah lebih dekat dengan perang nuklir," kata Gabbard.
Dia menuturkan, AS harus segera mengundang Korut dalam sebuah pertemuan tingkat
tinggi untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan Korut. "Pertemuan itu harus
dilakukan tanpa prasyarat. Jika tidak, mustahil perdamaian bisa terjadi," tegas Gabbard.
Pernyataan Gabbard disampaikan setelah Ketua Komite Majelis Angkatan Bersenjata, nac
Thornberry, berkata bahwa pemerintahan Donald Trump juga harus mempertimbangkan
opsi militer. "Usaha simbolik saja tidak cukup," kata Thornberry dilansir kantor berita TASS
Selasa (16/1/2018). Ucapan Thornberry juga diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Rex
Tillerson. Tillerson menyatakan, Korut harus menerima "tekanan maksimal" untuk
menghentikan program nuklirnya. Termasuk, dengan jalan kekerasan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Kongres AS Sebut Kebijakan
Ini Alasan Korut Perkuat
Nuklir", https://internasional.kompas.com/read/2018/01/17/13591951/anggota-kongres-as-
sebut-kebijakan-ini-alasan-korut-perkuat-nuklir.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo

Vous aimerez peut-être aussi