Vous êtes sur la page 1sur 11

PENJAHITAN LUKA (HECTING)

A. PENGERTIAN
Penjahitan luka ( hecting ) : Tindakan menjahit luka ( hecting ) dengan
alat yang telah disterilkan dan membersihkan luka sesuai dengan keadaan
luka ( luka bersih dengan Betadin dan luka kotor dengan H2O2, cairan steril
serta Betadin ).Penjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat,
bahan serta beberapa peralatan lain.

B. JENIS BENANG JAHIT LUKA


Ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis
bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan
filamentnya. Benang yang dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada cairan
tubuh kini banyak dipakai. Penyerapan benang oleh jaringan dapat
berlangsung antara tiga hari sampai tiga bulan tergantung jenis benang dan
kondisi jaringan yang dijahit.
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari
usus domba meskipun namanya catgut dan dibedakan dalam catgut murni
yang tanpa campuran dan catgat kromik yang bahannya bercampur larutan
asam kromat. Catgut murni diserap cepat, kira kira dalam waktu satu minggu
sedangkan catgut kromik diserap lebih lama kira kira 2-3 minggu.
Disamping itu ada benang yang terbuat dari bahan sintetik, baik dari asam
poliglikolik maupun dari poliglaktin-910 yang inert dan memiliki daya tegang
yang besar. Benang ini dalam dipakai pada semua jaringan termasuk kulit.
Benang yang dapat diserap menimbulkan reaksi jaringan setempat yang dapat
menyebabkan fistel benang atau infiltrate jaringan yang mungkin ditandai
adanya indurasi.
Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari bahan
yang tidak menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan bahan
biologik. Benang ini dapat berasal dari sutera yang sangat kuat dan liat, dari
kapas yang kurang kuat dan mudah terurai, dan dari polyester yang merupkan
bahan sintetik yang kuat dan biasanya dilapisi Teflon. Selain itu terdapat juga
benang nailon yang berdaya tegang besar, yang terbuat dari polipropilen yang
terdiri atas bahan yang sangat inert dan baja yang terbuat dari baja tahan
karat.
Karena tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di jaringan
tubuh. Benang jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang sukar
sembuh. Bila terjadi infeksi akan terbentuk fistel yang baru dapat sembuh
setelah benang yang bersifat benda asing dikeluarkan.
Bahan sintetik terbuat dari polyester, nailon atau polipropilen yang
umumnya dilapisi oleh bahan pelapis Teflon atau Dacron. Dengan lapisan ini,
permukaannya lebih mulus sehingga tidak mudah bergulung atau terurai.
Benang mempunyai daya tegang yang besar dan dipakai untuk jaringan yang
memerlukan kekuatan penyatuan yang besar.
Menurut bentuk untaian seratnya, benang dapat berupa monofilament bila
hanya terdiri dari satu serat saja, dan polifilamen bila terdiri atas banyak serat
yang diuntai menjadi satu. Cara menguntainya dapat sejajar dibantu bahan
pelapis atau di untai bersilang sehingga penampangnya lebih bulat, lebih
lentur dan tidak mudah bergulung.
Benang baja dapat berbentuk monofilament atau polifilamen, sering
dipakai pada sternum setelah torakotomi, jika terkontaminasi mudah terjadi
infeksi.
1. Seide (silk/sutera)
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan
perekat, tidak diserap tubuh. Pada penggunaan disebelah luar maka
benang harus dibuka kembali.
Warna : hitam dan putih
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan
sebagai teugel (kendali)
2. Plain catgut (Dari usus domba)
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna : putih dan kekuningan
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis
dan dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah
longgar (perut, wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh
akan mengembang.

3. Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom,
sehinggan menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu
10 hari, untuk menjahit tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan
bila mobilisasi harus segera dilakukan.

4. Ethilon
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu
dengan jarum jahit) dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau
catgut. Tidak diserap tubuh, tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan
jaringan tubuh lain
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan
pada kulit, nomor yang kecil digunakan pada bedah mata.
5. Ethibond
Benang sintetis(polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis.
Bersifat lembut, kuat, reaksi terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna : hiaju dan putih
Ukuran : 7,0-2
Penggunaan : kardiovaskular dan urologi
6. Vitalene
Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak diserap.
Kemasan atraumatis
Warna : biru
Ukuran : 10,0-1
Kegunaan : bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung,
bedah mata, plastic, menjahit kulit
7. Vicryl
Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan
reaksi jaringan. Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan
3 bulan
Warna : ungu
Ukuran : 10,0-1
Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
8. Supramid
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidak diserap
Warna : hitam dan putih
Kegunaan : penjahitan kutis dan subkutis
9. Linen
Dari serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi
tubuh minimum
Warna : putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
10. Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat.
Sangat kuat tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah
disimpul
Warna : putih metalik
Kemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan : menjahit tendo
C. UKURAN DAN JENIS BENANG UNTUK BERBAGAI JARINGAN
Lokasi penjahitan Jenis benang Ukuran
Fasia Semua 2,0-1
Otot Semua 3,0-0
Kulit Tak diserap 2,0-6,0
Lemak Terserap 2,0-3,0
Hepar Kromik catgut 2,0-0
Ginjal Semua catgut 4,0
Pancreas Sutera atau kapas 3,0
Usus halus Catgut, sutera, kapas 2,0-3,0
Usus besar Kromik catgut 4,0-0
Tendon Tak terserap 5,0-3,0
Kapsul sendi Tak terserap 3,0-2,0
Peritoneum Kromik catgut 3,0-2,0
Bedah mikro Tak terserap 7,0-11,0

D. MACAM-MACAM JAHITAN LUKA


Jenis jahitan dalam pembedahan banyak sekali. Dikenal beberapa jahitan
sederhana, yaitu jahitan terputus, jahitan kontinu, dan jahitan intradermal
1) Jahitan Terputus (Simple Inerrupted Suture)
1. Jahitan Simpul Tunggal
Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk
jahitan situasi.
Teknik :
 Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah sampai
1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya
sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak lurus pada atau
searah garis luka.
 Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak
antara 1cm.
 Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
 Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2) Jahitan Matras
1. Jahitan matras Horizontal
Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum
disimpul dilanjutkan dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari
tusukan pertama.
Memberikan hasil jahitan yang kuat.

2. Jahitan Matras Vertikal


Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far
Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian
dilanjutkan dengan menjahit tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan
penyembuhan luka yang cepat karena di dekatkannya tepi-tepi luka
oleh jahitan ini.
3. Jahitan Matras Modifikasi
Sinonim : Half Burried Mattress Suture
Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka
seberangnya pada daerah subkutannya.

3) Jahitan Kontinu
Simpul hanya pada ujung-ujung jahitan, jadi hanya dua simpul.
Bila salah satu simpul terbuka, maka jahitan akan terbuka seluruhnya.
Jahitan ini jarang dipakai untuk menjahit kulit.

1. Jahitan Jelujur Sederhana (Continous Over and Over)


Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju.
Biasanya menghasilkan hasil kosmetik yang baik, tidak disarankan
penggunaannya pada jaringan ikat yang longgar.
2. Jahitan Jelujur Feston (Interlocking Suture)
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya,
biasa sering dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi
jahitan jelujur biasa.

3. Jahitan Intradermal
Memberikan hasil kosmetik yang paling bagus (hanya berupa satu
garis saja). Dilakukan jahitan jelujur pada jaringan lemak tepat di
bawah dermis.
Keterangan gambar. A. Jahitan simpul tunggal, B, Matras vertikal, C. Matras
horizontal, D. Subkutikuler kontinyu, E. Matras horizontal half burried, F.
Continous over and over

Vous aimerez peut-être aussi