Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Penyakit ginjal kronis atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah
gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara
bertahap. Indonesia Renal Registry mendefinisikan gagal ginjal kronis sebagai
kerusakan ginjal, dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah dan urine atau
tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan.
Status GGK berubah menjadi gagal ginjal tahap akhir (End-Stage Renal
Disease/ESRD) ketika ginjal tidak lagi berfungsi. Pada stadium ini biasanya telah
terjadi penumpukan limbah tubuh, cairan, dan elektrolit yang bisa membahayakan
tubuh jika tanpa dilakukan penyaringan buatan (dialisis/cuci darah) atau
transplantasi ginjal.
GGK stadium lanjut umumnya mengalami gejala: sesak napas, mual,
kelelahan, mengalami pembengkakan pergelangan kaki, kaki, atau tangan karena
terjadi penumpukan cairan pada sirkulasi tubuh, sesak napas, serta munculnya
darah dalam urin.
Pemeriksaan darah dan urin secara teratur setiap tahun sangat disarankan
bagi orang-orang yang berisiko tinggi mengidap penyakit ginjal kronis. Anda
termasuk berisiko tinggi, antara lain jika memiliki tekanan darah tinggi,
mengidap diabetes, dan memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.
Ginjal berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah sebelum dibuang
melalui cairan urine. Ginjal juga memiliki berbagai fungsi lain yang tidak kalah
penting, yaitu:
Mengatur kadar bahan kimia dalam tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar
bekerja dengan baik.
Dari data 7th Report of Indonesian Renal Registry tahun 2014, pasien gagal ginjal yang
melakukan cuci darah paling banyak disebabkan karena hipertensi (37%). Diikuti diabetes
(27%), dan kelainan bawaan (10%).
Gagal ginjal kronis sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal dan berkembang
secara perlahan-lahan. Namun, umumnya tanda dan gejala tahap akhir dari penyakit gagal
ginjal kronis adalah:
Penyakit ginjal kronis terjadi ketika suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal,
menyebabkan ginjal rusak selama beberapa bulan atau tahun. Penyakit dan kondisi yang
menyebabkan penyakit gagal ginjal kronis meliputi:
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami gagal ginjal kronis
adalah:
Usia. Seiring bertambahnya usia risiko terkena penyakit ini juga meningkat.
Etnisitas. Orang Afrika, Amerika, dan suku asli Amerika memiliki risiko lebih tinggi
dibandingkan dengan ras lainnya.
Jenis kelamin. Umumnya pria lebih berisiko daripada wanita.
Riwayat kesehatan keluarga. Riwayat keluarga merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan diabetes dan tekanan darah tinggi, pemicu utama gagal ginjal kronis.
Makanan yang mengandung banyak protein dan lemak. Mengonsumsi makanan yang tidak
begitu banyak mengandung protein dan lemak dapat membantu Anda mengurangi risiko
terkena gagal ginjal.
Penggunaan jenis obat tertentu. Hentikan penggunaan obat-obatan yang dapat
menyebabkan kerusakan pada ginjal, misalnya analgesik serta beberapa jenis antibiotik
NSAIDS.
Untuk mengobati dan menghambat perkembangan penyakit ginjal kronis, pasien perlu
menjalani sejumlah diet, pengobatan, mengontrol olahraga dan aktivitas yang dapat
memperparah penyakit ini, dialisis atau transplantasi ginjal juga dapat dilakukan atas saran
dokter. Beberapa pilihan pengobatan untuk penyakit gagal ginjal kronis adalah:
Hindari makanan banyak mengandung kalium, fosfor, garam atau protein tinggi.
Sangat penting untuk menjaga tekanan darah dan memeriksanya secara berkala.
Dokter akan melakukan transfusi darah apabila pasien mengalami anemia.
Obat yang bersifat diuretik dapat mencegah terjadinya penumpukan cairan dalam tubuh.
Hentikan penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memicu kerusakan pada ginjal.
Menjalani pengobatan untuk hipertensi, diabetes, gagal jantung kongestif serta infeksi.
Beberapa pasien perlu menjalani dialisis ginjal bia pengobatan tidak berhasil. Dialisis membantu
membersihkan ginjal dari zat-zat sisa metabolisme dalam darah ketika ginjal tak mampu
menjalankan tugasnya. Dialisis ginjal ini dapat bersifat sementara ataupun permanen.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk gagal ginjal kronis?
Dokter akan mengambil sampel darah serta tes urin untuk menentukan apakah terdapat
kerusakan pada ginjal atau tidak. Selain itu, akan dilakukan tes lain pula untuk memastikan
kondisi ginjal Anda. Dokter akan menggunakan sinar-X untuk memeriksa ukuran ginjal yang
mungkin menjadi penyebab ginjal rusak, selain adanya gangguan lain, gangguan pada saluran
urin, batu ginjal atau tumor ginjal.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal kronis?
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang mungkin dapat membantu
Anda mengatasi gagal ginjal kronis adalah:
Ikuti petunjuk diet yang disarankan oleh ahli kesehatan Anda, termasuk menyeleksi cairan yang
masuk ke dalam tubuh.
Gunakan obat sesuai dengan arahan dokter. Jangan melewatkan pengobatan atau penggunaan
dosisi obat.
Catat berat bedan harian Anda. Catat jumlah cairan yang Anda minum dan jumlah urin yang Anda
keluarkan apabila dokter memintanya.
Perhatikan asupan makanan. Konsumsi makanan bernutrisi seimbang, hindari garam berlebih, serta
makanan berlemak.
Olahraga secara teratur namun hindari aktivitas berat.
Hubungi dokter segera jika Anda mengalami demam, menggigil, sakit kepala, otot terasa sakit, napas
pendek, mual, muntah dan dada terasa sakit.
Apa itu Hemodialisis (HD) ?
dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh melalui alat dialysis untuk menggantikan
fungsi ginjal yang rusak. Kapan saya harus melakukan hemodialisa? Hemodialisa
dilakukan bila ginjal anda sudah tidak mampu melaksanakan fungsinya atau biasa
Gagal ginjal dapat dibagi dua yaitu gagal ginjal akut dimana fungsi ginjal terganggu
untuk sementara waktu sehingga hemodialisa dilakukan hanya hingga fungsi ginjal
membaik dan gagal ginjal kronis dimana fungsi ginjal rusak secara permanen
Ginjal merupakan organ vital yang berfungsi membersihkan darah kita dari
cairan berlebih, zat-zat sisa yang berbahaya dan elektrolit berlebih. Ginjal juga
berfungsi menghasilkan hormone yang penting dalam proses metabolism tubuh dan
merangsang pembentuk sel darah merah. Jika ginjal ini rusak maka bisa dibayangkan
bahayanya bagi tubuh kita bahkan bisa menyebabkan kematian akibat menumpuknya
cairan dan zat berbahaya dalam tubuh, karena itulah hemodialisa harus dilakukan
Pertama kita harus mempersiapkan pembuluh darah sebagai akses masuknya selang
dari alat dialysis. Pembuluh darah yang digunakan ada dua yaitu arteri sebagai akses
keluarnya darah kotor ke dalam mesin dan vena sebagai jalan masuknya darah bersih
dari mesin ke dalam tubuh. Melalui jarum maka selang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah. Biasanya anda akan diberikan bius local untuk mengurangi
nyerinya. Pembuluh darah yang digunakan biasanya yang berukuran besar misalnya
di daerah pangkal paha, daerah lengan dll. Pembuluh darah ini akan digunakan secara
bergantian untuk mencegah mengerasnya pembuluh darah yang akhirnya nanti tidak
Tentu anda akan bertanya •bagaimana dengan orang yang harus melakukan
hemodialisa seumur hidupnya, apakah tidak ada cara yang lebih praktis?
Anda tidak perlu khawatir, karena ada cara baru untuk membuat akses yang
permanen bagi pembuluh darah yaitu dengan membuat anatomosis antara arteri dan
Daerah yang dipilih biasanya pembuluh darah di lengan bawah. Dengan cimino, anda
hanya perlu menggunakan satu akses setiap kali melakukan hemodialisa hanya saja
anda perlu menunggu 2-6 minggu hingga luka operasi sembuh dan cimino bisa
digunakan. Cimino ini bisa bertahan selama 3 tahun untuk kemudian harus dicari
pembuluh darah yang lain. Setelah akses didapatkan, maka proses hemodialisa akan
dilakukan. Hemodialisa dilakukan dengan alat yang disebut dialyzer. Mesin akan
memompa darah kita keluar dari tubuh secara sedikit demi sedikit untuk kemudian
Dialyzer merupakan alat seperti filter dengan ribuan serat halus yang akan menyaring
semua zat berbahaya, cairan dan elektrolit berlebih. Di dalam dialyzer terdapat cairan
khusus yang disebut dialysate yang mengandung cairan dan formula khusus yang
berfungsi menyerap zat yang tidak perlu dan menambahkan zat atau mineral atau
keadaan cairan dan darah anda saat melakukan hemodialisa. Karena itulah setiap kali
akan melakukan hemodialisa anda akan melalui pemeriksaan darah terlebih dahulu
dulu untuk melihat komposisi elektrolit dan berbagai komponen kimia darah dalam
Setelah selesai disaring, maka darah yang sudah bersih akan dipompa kembali ke
dalam tubuh. Proses ini akan diulang berkali-kali hingga seluruh darah berhasil
disaring. Proses hemodialisa ini dapat dilihat dalam video berikut ini
maka biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan dalam seminggu selama 3-5
Tentu saja ini tidak sama untuk tiap orang, lamanya waktu yang dibutuhkan dan
berapa kali dalam seminggu harus dilakukan hemodialisa sangat tergantung pada
derajat kerusakan ginjal, diet sehari-hari, penyakit lain yang menyertai, ukuran tubuh
dll. Karena itu penting untuk konsultasi secara teratur pada dokter yang menangani
- Hipotensi : ini paling sering pada pasien gagal ginjal dengan diabetes mellitus atau
kencing manis tapi seiring dengan kemajuan teknologi, resiko ini semakin berkurang.
- Kram otot. Dulu hal ini sering terjadi tetapi dengan mesin dialysis sekarang angka
kejadiannya berkurang.
- Reaksi anafilaktik atau alergi terhadap cairan dialysate. Biasanya ini terjadi pada
dilakukan.
- Selain itu anda dapat merasa mual, mengantuk, lelah, pusing, dan dingin selama
proses hemodialisa dilakukan. Beritahukanlah pada staf yang bertugas agar mereka
Bila anda belum bisa melakukan transplantasi ginjal untuk menggantikan ginjal anda
yang rusak maka anda harus melakukan hemodialisa seumur hidup anda. Apa saja
yang harus saya lakukan selama menjalani proses hemodialisa? Anda tentu saja
harus melakukan hemodialisa secara teratur dan sesuai jadwal agar tercapai hasil
yang maksimal. Lakukanlah check up secara teratur dengan dokter yang menangani
anda. Diet dan cairan yang tepat (dibahas pada artikel lainnya). Melakukan
pengontrolan yang ketat terhadap penyakit lain yang menyertai keadaan gagal ginjal
misalnya kontrol gula darah pada diabetes, kontrol tekanan darah pada hipertensi dan
(EPO) untuk mengatasi anemia yang terjadi karena hemodialisa tidak bisa
pembentukkan sel darah merah. Waspadalah dan segera konsultasi ke dokter bila
anda mengalami : - Bengkak pada seluruh tubuh - Tekanan darah yang tinggi - Rasa
lelah yang berlebihan dan tubuh terasa sangat lemas - Insomnia atau sulit tidur di
malam hari - Mual dan muntah yang hebat - Rasa gatal pada seluruh tubuh tanpa
sebab yang jelas - Kejang berulang atau kram pada otot terutama otot kaki -
Kesadaran yang menurun Karena ini adalah tanda kegagalan fungsi ginjal dan
perlunya hemodialisa segera. Jadi apakah hemodialisa ini aman ? Selama dilakukan
oleh tenaga terlatih dan di tempat dengan fasilitas sesuai maka hemodialisa ini aman
untuk anda. ~
Ini dikarenakan memang tidak ada obat yang dapat menyembuhkan gagal
ginjal. Perawatan terhadap penyakit ini hanya berfokus memperlambat atau menghentikan
perkembangan penyakit dan mencegah munculnya kondisi serius lain. Selain itu, terapi juga
bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul akibat GGK.
Perubahan yang terjadi dalam sirkulasi tubuh membuat pengidap penyakit ginjal kronis
menjadi lebih berisiko menderita stroke atau penyakit jantung.
Pada penderita gagal ginjal stadium akhir (End-Stage Renal Disease/ESRD) harus
dilakukan cuci darah atau transplantasi ginjal untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah
rusak.