Vous êtes sur la page 1sur 2

Maka kapan saja berkumpul dua hal tersebut (kebaikan ahlak dan harta) dalam diri seseorang itu

adalah suatu
TABLIG AKBAR kesempurnaan, adapun ketika seseorang tidak memilik kebaikan harta maka hal tersebut dapat digantikan posisinya
Oleh Asy Syaikh Prof Dr Abdurrazzaq bin Abdul Mushin Al’Abbad Al Badr hafidzahullah dengan akhlak mulia serta kebaikan perilaku dan tutur kata, sehingga bisa jadi hal tersebut menduduki posisi yang
lebih agung dari mamfaat harta.
(Penerjemah Ust Dr Firanda Andirja, MA) 4. Dengan akhlak yang mulia, hati yang tentram serta tenang dapat memudahkan seseorang untuk memahami ilmu-
ilmu serta pengetahuan yang ia usahakan untuk mendapatkannya. Dan dengannya pula (yaitu akhlak mulia)
Di Masjid Sulaiman fauzan Al Fauzan Bagek Nyaka Aimel Lombok Timur
memungkinkan bagi seorang yang berselisih faham atau berdebat, untuk menyampaikan hujjahnya dan memahami
Tanggal 15 Rajab 1439 H / 01 April 2018 M hujjah kawannya, sehingga deangan akhlak mulia tersebut dapat menghantarkan seseorang kepada kebenaran baik
ucapan maupun perbuatan.
“AKHLAK MULIA” Maka akhlak mulia pada dasarnya selalu menjadi sebab bagi seseorang untuk senantiasa menetapi kebenaran,
baik ucapan maupun perbuatannya, demikian pula saat terjadi perselisihan ataupun perdebatan akhlak mulialah yang
Oleh : Asy Syaikh Al ‘Allamah Abdurrahman bin nashir As Sa’dy rahimahullah menjadi faktor terkuat menjadikan seseorang tetap menetapi kebenaran (ucapan dan perbuatan).
Sebagaimana Rasulullah  bersabda :
Bismillahirrahmanirrahim
ِ‫علَى العُنف‬
َ ‫ق َما الَ يُعطِ ي‬ ِ ‫علَى‬
ِ ‫الرف‬ َ ‫ِإنه ه‬
َ ‫َّللا يُعطِ ى‬
Betapa banyak dalil-dalil di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi  yang menganjurkan untuk berakhlak mulia, Artinya : “Sesungguhnya Allah memberikan pada sifat kelembutan yang tidak diberikan kepada sifat
yang memuji pelakunya, serta menyebutkan kelebihan dan keutamaan dari akhlak mulia tersebut. Dan tentu saja hal kekerasan ( Shahih Muslim no : 2593)
tersebut karena banyaknya keutamaan yang terkandung dalam akhlak mulia, serta dampak positif dari akhlak mulia berupa 5. Dengan akhlak yang mulia, seorang hamba terselamatkan dari sifat tergesa-gesa serta ceroboh karena sikapnya yang
manfaat- manfaat dan kebaikan- kebaikan yang umum maupun yang khusus. tenang, sabar dan memiliki pandangan yang jauh kedepan, dia dapat melihat/mempertimbangkan banyak
kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dikemudian hari, sehingga ia bisa menjauhi/menghindarkan diri dari
Maka diantara mamfaatnya yang paling agung adalah : hal-hal yang dikhawatirkan kemudharatannya.
6. Dengan akhlak yang mulia seorang mampu merealisasikan hak-hak orang lain yang ada disekitarnya, baik hak yang
1. Dengan berakhlak mulia berarti seseorang telah melaksanakan perintah Allah dan perintah rasulnya-Nya  serta
sifatnya wajib maupun Sunnah, kepada isteri, anak-anak, sanak saudara, kerabat, sahabat-sahabat, tetangga dan orang
meneladani akhlak nabi  yang agung. Akhlak mulia itu sendiri merupakan ibadah yang agung, yang sifatnya terus
yang bergaul dengannya serta seluruh orang yang diantaranya dan diantara mereka terdapat hubungan dan hak. Maka,
menerus sehingga seorang hamba menghabiskan umurnya yang panjang senantiasa dalam keadaan beribadah,
betapa banyak hak-hak manusia yang disia-siakan begitu saja karena kelancangan akhlak yang buruk.
sedangkan ia dalam keadaan senang merasakan nikmat bersamaan dengan itu pula ia meraih pahala yang agung.
7. Sesungguhnya akhlak mulia menghantarkan seseorang kepada sifat adil, karena sebagian besar orang yang berakhlak
2. Bahwasanya dengan akhlak yang mulia seorang hamba menjadi dicintai oleh orang yang dekat maupun orang yang
mulia terselamatkan dari sifat egois dan fanatik terhadap pendapatnya sendiri, karena sesungguhnya sifat egois dan
jauh darinya, hal tersebut juga dapat menjadikan lawan menjadi kawan serta yang jauh menjadi dekat. Dan
fanatik akan menghantarkan seseorang kepada kedzoliman dan ketidak adilan.
dengannya pula para da’i yang menyeru ke jalan Allah serta pengajar kebaikan berhasil dalam dakwahnya, ia mampu
8. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia selalu berada dalam ketenangan dan kenikmatan yang disegerakan (di
menyatukan manusia dengan hati suka rela (senang) menerima serta siap kepada dakwahnya karena terwujudnya
dunia), karena ia memiliki hati yang tentram dan jiwa yang tenang, dimana hal ini adalah unsur ketentraman yang
sebab-sebab serta hilangnya penghalang dalam keberhasilan dakwahnya. Sebagaimana firman Allah  :
sebenarnya serta kehidupan yang baik.
3.
Sebagaimana orang yang berakhlak buruk selalu berada dalam kesengsaraan, siksa yang terus menerus, serta
ِ ‫ظ ۡٱلق َۡل‬
َ‫ب َلَنفَضُّوا مِ ۡن َح ۡولِك‬ َ ‫غلِي‬ ًّ ‫ٱَّلل لِنتَ لَ ُه ۡۖۡم َولَ ۡو ُكنتَ ف‬
َ ‫َظا‬ ِ ‫فَ ِب َما َرحۡ َم ٖة ِمنَ ه‬
pertentangan lahir maupun batin dengan dirinya sendiri, anak-anak, dan orang-orang yang bergaul dengannya,
sehingga hal tersebut mengacaukan hidupnya, membuang-buang waktunya ditambah lagi konsekuensi akhlak buruk
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu
yaitu dia akan kehilangan pengaruh-pengaruh positif baik dari akhlak mulia, bahkan dia akan mendapatkan yang
bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS Ali Imron Ayat 159).
sebaliknya.
Dan akhlak mulia ini merupakan suatu kebaikan yang keutamaannya mampu melebihi kebaikan harta, sebagaimana
Oleh karena itu menjadi jelaslah makna sabda rasulullah  :
Rasulullah  bersabda :
‫ِإنه ال َعبدَ لَيُد ِركُ ِبحُس ِن ُخلُ ِق ِه د ََر َجةَ الصهائ ِِم القَائ ِِم‬
ِ ُ‫ط ال َوج ِه َوحُسنُ ال ُخل‬
‫ق‬ َ َ‫اس بِأَم َوا ِل ُكم َولَكِن ي‬
ُ ‫سعُ ُهم مِ ن ُكم بَس‬ َ َ ‫إِنه ُكم ال ت‬
َ ‫سعُونَ النه‬
Artinya : “Sesungguhnya kalian tidak akan sanggup menguasai orang lain dengan harta-harta kalian, namun kalian
Artinya : “Sesungguhnya seorang hamba itu benar-benar mencapai derajat orang yang puasa dan sholat
akan sanggup menguasai mereka dengan wajah yang berseri dan akhlak yang mulia”. (di hasankan oleh syaikh Al-
malam dengan sebab akhlaknya yang baik" (HR. Abu Dawud no : 4798 dan di shahihkan oleh Al-Albani dalam kitab
Albani dalam kita b “Shahih Targhib” no : 2661)
“Shahih Abu Dawud”)

1
Jika seandainya engkau berkata : “Apabila akhlak mulia memiliki begitu banyak keutamaan serta pengaruh- Maka, sebagaimana seorang berusaha untuk menjauh/menghindarkan dirinya dari hal-hal yang menyakiti
pengaruh yang baik, apakah ada sebab-sebab yang dapat diusahakan seorang hamba agar dia mampu bersifat jiwanya, maka demikian pula ia hurs berusaha menghindarkan diri/menolak dari hal-hal yang dapat menyakiti
dengannya atau dia adalah sekedar sifat yang merupakan karunia dari Allah  semata ?” hatinya yaitu dengan cara “tidak memberikan perhatian padanya”.
Maka Aku katakan : “Tidak ada satupun dari sifat terpuji baik lahir maupun batin, melainkan Allah  telah Tidak ada yang lebih bermanfaat dalam situasi ini dan yang lainnya, kecuali akhlak mulia, karena dengannya
memudahkan bagi hamba-Nya untuk meraihnya, dan dia telah menerangkan jalan-jalan yang menyampaikan kepada seseorang akan menjadikan dihadapan matanya serta tujuan terbesarnya adalah menyelamatkan hatinya dari hal-hal
sifat-sifat terpuji tersebut, serta Allah  telah menolongnya dengan segala macam cara. Setiap kali/tatkala sifat yang mengecewakan dan menyakitinya, dia juga akan menjaga kelapangan hatinya dengan segala sesuatu yang dapat
terpuji tersebut sempurna, maka semakin banyak pula jalan-jalan yang menghantarkan kepadanya, meskipun watak mengantarkan kepada kebahagiaan, yaitu dengan melakukan segala sebab-sebab yang menyenangkan hati, lalu
serta tabiat asli adalah penolong terbesar bagi seorang untuk berakhlak mulia, karena pemiliknya hanya berusaha menghindarkan diri dari seluruh hal yang bertentangan dengannya.
dangan sedikit saja, ia sudah bisa merealisasikan maksudnya yaitu berakhlak mulia.”
Maka ketahuilah ! Sesungguhnya termasuk sebab terbesar yang membantu seseorang untuk berakhlak terpuji KELAPANGAN HATI ADALAH INTI DARI KENIKMATAN/KEBAIKAN HIDUP DI DUNIA
adalah : Seandainya ada seseorang dengan segala nikmat yang dia miliki, terkumpul padanya sebab-sebab yang
1. Memikirkan pengaruh-pengaruh baik/positif yang didapatkan dari berakhlak mulia. mendatangkan kesenangan, akan tetapi hatinya tidak tenang, berada dalam kecemasan, kegelisahan serta kesempitan,
Karena sesungguhnya pengetahuan seseorang tentang ganjaran kebaikan dari suatu perbuatan dan akibat yang baik dia tidak keluar dari suatu kesusahan kecuali dia akan jatuh dalam kesusahan yang lain, dia juga tidak merasa bahagia
akan diterimanya, merupakan pendorong terbesar untuk melakukan suatu hal dan mengusahakannya, walaupun dengan apa yang telah dia miliki dan tidak juga bahagia dengan keberadaan orang-orang yang dicintainya, kecuali
dalam prosesnya perkara tersebut berat dan muncul banyak kesulitan. Karena sesungguhnya segala kesulitan jika dia mendapati di dalam hatinya sesuatu yang mengotori kebahagiaan tersebut.
dijadikan mudah maka ia akan menjadi perkara yang mudah dan setiap kali jiwa ini merasa kesulitan untuk Jika demikian keadaannya, sesungguhnya dia belum sampai kepada tujuan yang diusahakan oleh orang-orang
melakukannya maka pengaruh-pengaruh tersebut dan apa yang bisa dipetik dari sifat sabar mengingatkannya yang luhur dan tinggi kedudukannya, karena sesungguhnya yang pertamakali mereka lakukan untuk melapangkan
kembali, karena hal tersebut dapat melembutkan jiwanya menjadi taat, melapangkan dadanya dan mendatangkan hati-hati mereka serta menyenangkannya adalah dengan kembali kepada Allah dalam kesusahan, kesedihan dan
pahala baginya. seluruh keadaan mereka, lalu menyempurnakannya dengan bersikap lembut, berakhlak mulia dan menjaga hati-hati
2. Hasrat dan kemauan yang tinggi untuk berakhlak mulia mereka dari kekecewaan yang bisa mengeruhkan kehidupan mereka yang baik, serta merusak kenikmatannya di
Sesungguhnya akhlak mulia adalah hal paling utama yang harus diraih oleh jiwa dan ia merupakan keuntungan dunia dan di akhirat.
paling mulia yang telah diperoleh oleh orang-orang sukses. Maka, sesuai dengan kuatnya keinginan seseorang untuk Maka, mari kita renungi dalam sebagian kisah-kisah orang terpilih/shalih, apa yang mereka telah lewati dari
berakhlak mulia demikian pula dia akan dimudahkan untuk meraih akhlak yang terpuji ini. kehidupan yang baik, sama saja keadaan mereka, baik mereka dalam keadaan fakir maupun dianugerahi kekayaan
3. Hendaknya seseorang merenungi : “Bukankah akhlak buruk hanya akan mendatangkan penyesalan berkepanjangan, atau mereka dalam keadaan sempit ataupun lapang, serta dalam segala perubahan keadaan mereka, sesungguhnya
duka/kesedihan yang tak dapat dihindari dan pengaruh-pengaruh buruk lainnya, maka hendaklah seseorang menjaga engkau akan mendapati salah seorang dari mereka adalah orang yang paling bagus perangainya, paling
dirinya dari perangai buruk ini”. menyenangkan serta paling menyejukkan mata (karena akhlaknya yang sangat mulia), padahal engkau akan
4. Membiasakan melatih diri untuk selalu berakhlak mulia, serta mempersiapkan diri untuk melakukan setiap sebab mendapati mereka adalah orang yang sederhana bahkan fakir. Akan tetapi ia ridha dan memiliki sifat qona’ah
yang dengannya ia bisa berakhlak mulia. (merasa cukup dengan pemberian Allah  ), tanpa kekecewaan atau murka kepada Allah dan sesamanya. Allah 
Maka, ia mempersiapkan jiwanya untuk menghadapi pertentangan- pertentangan pendapat, dan ia pasti akan berfirman :
mendapati orang-orang yang menyelisihinya baik dalam masalah ilmu pengetahuan serta keinginan-keinginannya,
dan ia juga pasti akan menemui perkataan atau perbuatan yang menyakitkan dirinya. ‫ٱَّللُ ذُو ۡٱلفَضۡ ِل ۡٱلعَظِ ِيم‬
‫شا ٓ ُۚ ُء َو ه‬ ِ ‫َٰذَلِكَ فَضۡ ُل ه‬
َ َ‫ٱَّلل ي ُۡؤتِي ِه َمن ي‬
Oleh sebab itu ia harus mempersiapkan jiwanya untuk menanggung kesakitan dan hendaknya ia mengetahui
bahwasanya gangguan ucapan buruk dari orang lain tidak akan memudharatkan kecuali orang yang mengucapkannya Artinya : “Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah mempunyai
saja. karunia yang besar.” (QS Al HAdid Ayat 21)
Sesungguhnya diantara keteguhan dan kekuatan hati adalah seseorang tidak terpengaruh dengan perkataan- Al-Fatawa As-Sa’diyyah hal : 656-661
perkataan yang bertujuan untuk menjadikannya emosi dan marah.
Akan tetapi, ia harus mengetahui bahwasanya apabila ia marah atau terpengaruh (dengan perkataannya yang
menyakitkan tersebut), maka sesungguhnya pada hakikatnya ia telah menolong orang yang mencelanya atas dirinya.
Adapun jika ia tidak memperdulikannya serta tidak menaruh perhatian padanya, maka sesungguhnya ia pada
hakikatnya telah melawan pencela tersebut dengan suatu yang dibenci olehnya, karena tujuan utama lawannya adalah
menyakiti hatinya, serta memasukkan rasa cemas, gelisah dan takut kedalam hatinya.

Vous aimerez peut-être aussi