Vous êtes sur la page 1sur 2

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), terutama di bidang ilmu
kesehatan, seperti penemuan obat-obatan (antibiotik) yang mampu menyembuhkan berbagai
penyakit infeksi, berhasil menurunkan angka kematian bayi dan anak, memperlambat
kematian, serta memperbaiki gizi dan sanitasi sehingga kualitas dan usia harapan hidup
meningkat. Hal ini menyebabkan jumlah lanjut usia semakin bertambah banyak, bahkan
cenderung lebih cepat dan pesat. (Nugroho, 2016).
Usia Harapan Hidup (UHH) manusia merupakan salah satu indikator keberhasilan
pencapaian pembangunan nasional terutama di bidang kesehatan. Peningkatan jumlah
penduduk lanjut usia akan menimbulkan berbagai dampak, seperti timbulnya masalah fisik,
mental, sosial, serta kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan, terutama kelainan
degeneratif. (Nugroho, 2016).
World Health Organization (2014) menyebutkan bahwa populasi lansia di dunia dari
tahun ke tahun semakin meningkat bahkan pertambahan lansia menjadi yang paling
mendominasi apabila dibandingkan dengan pertambahan populasi penduduk pada kelompok
usia lainnya. Populasi lanjut usia (lebih dari 60 tahun) diperkirakan mengalami peningkatan
pada tahun 2000 hingga 2050 yaitu 11% menjadi 22% dari total penduduk di dunia. (United
Nations, 2015).
Menurut WHO, di kawasan Asia Tenggara populasi lansia pada tahun 2000 sekitar 5,3
juta (7,4%) dari total populasi, sedangkan pada tahun 2010 jumlah lansia 24 juta (9,77%) dari
total populasi dan tahun 2020 diperkirakan jumlah lansia mencapai 28,8 juta (11.34%) dari
total populasi. Pada tahun 2050 diperkirakan populasi lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun
ini. (Kemenkes, 2013).

Di negara-negara maju, jumlah lanjut usia juga ternyata mengalami peningkatan, antara
lain: Jepang (17,2%), Singapura (8,7%), Hongkong (12,9%) dan Korea Selatan (7,5%) sudah
cukup besar sejak tahun 1990-an. Gejala menuanya struktur penduduk (aging population)
juga terjadi di Indonesia. (Notoatmodjo, 2012).
Indonesia sebagai negara keempat terbanyak populasi penduduknya di dunia, setelah
Cina, India, dan Amerika Serikat, dan terbanyak di wilayah Asia Tenggara dari 10 negara
yang tergabung dalam ASEAN. (BPS, 2015).
Berdasarkan data penduduk tahun 2015, terdapat 21,68 juta jiwa penduduk lanjut usia
di Indonesia (8,49%) dari populasi penduduk, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia
termasuk negara yang akan memasuki era penduduk menua (aging population) karena
jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun keatas (penduduk lansia) melebihi angka 7
persen. Diprediksi jumlah penduduk lanjut usia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69
juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta). (BPS, 2015).

Vous aimerez peut-être aussi