Vous êtes sur la page 1sur 18

ISBN : 978-979-8826-23-8

PROSIDING

TEMU PROFESI TAHUNAN (TPT) XXIII PERHAPI 2014


MAKASSAR, 24-26 NOVEMBER 2014

Strategi dan Kebijakan Minerba Terintegrasi


untuk Masa Depan Industri Indonesia yang
Lebih Baik

2014
PROSIDING TPT XXIII PERHAPI 2014

DAFTAR ISI

Kata pengantar i
Daftar Isi ii

KELOMPOK I : EKSPLORASI

1 Uneconomic Treo - Total Rare Earth Oxide Values In The PT 1


Freeport COW A Mining District – Papua – Indonesia, Dr. Geoffrey
de Jong1 , Andreas Yudha Sugiyanto2 , 1TE Mine Geology 2Mine
Geologist - Underground Geology, PT Freeport Indonesia
2 Klasifikasi Kaolin Belitung Untuk Produk Keramik Porselen 8
Berdasarkan Hasil Uji Kimia Bahan Baku, Wahyu Garinas, Peneliti
Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral (PTSDM)
3 Aplikasi Dynamic Anisotropy Untuk Pemodelan Endapan Bijih 19
Bauksit, Studi Kasus Landak, di PT. ANTAM (Persero) Tbk,
Muhammad Zulfikar Muslim, Tafia Sulistyani, Arif Hindarto,
Febri Estiadi Prihasto, Mineral Resources Department, PT ANTAM
(Persero) Tbk.
4 Pola Mineralisasi Endapan Sulfida Masif Volkanogenik Tipe Kuroko 29
Daerah Sangkaropi, Tana Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan,
Kaharuddin MS., Adi Tonggiroh, Haerany Sirajuddin, Jurusan
Teknik Geologi Universitas Hasanuddin
5 Simulasi Perbandingan Perhitungan Sumberdaya Terukur Batubara 37
Dengan Menggunakan Metode Penampang Terhadap Rekayasanya
Dengan Teknik Diskretisasi Luas, (Studi Kasus: Pit Bara 14 Seam C
Site Loa Ulung, PT. Fajar Bumi Sakti, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Provinsi Kalimantan Timur), Safaruddin, Irzal Nur, Asran Ilyas,
Teknik Pertambangan Universitas Hasanuddin
6 Metode Geolistrik Untuk Penyelidikan Umum Pada Eksplorasi 50
Batubara Di PT Bhumi Rantau Energi, Cecep H Setiadi, Ardiles,
PT. Bhumi Rantau Energi
7 Aplikasi Metoda Resistivity Dan Induced Polarisity Untuk 58
Pemodelan 3 Dimensi Endapan Bijih Besi , Studi Kasus : Endapan
Bijih Besi Di Daerah Uekuli, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi
Tengah, Yanto Sudiyanto(1), Yunus Daud(2), dan Syabarudin
Zikri(3), (1) Pusat Teknologi Sumberdaya Mineral, TPSA-BPPT, (2)
Departemen Fisika, FMIFA, Universitas Indonesia, (3) Pusat
Teknologi Sumberdaya Mineral, TPSA-BPPT
8 Hubungan Model Genetik Endapan Terhadap Pemilihan Metoda 68
Eksplorasi, Syafrizal 1), 2), 1) Kelompok Keahlian Eksplorasi
Sumberdaya Bumi, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan, Institut Teknologi Bandung,2) Working Group

ii
Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan, PERHAPI
9 Studi Keberadaan Logam Logam Penting (Critical Metal) Dan 74
Logam Tanah Jarang (Rare Earth Element) Di Sulawesi: Suatu
Peluang Dan Tantangan Dalam Dunia Eksplorasi, Adi Maulana1,
Kenzo Sanematsu2, 1Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin, 2Geology Survey of Japan

KELOMPOK II : KEBIJAKAN

10 Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Batubara Kalori Rendah untuk 83


Kebutuhan PLTU Mulut Tambang di Sumatera Selatan, Maulana
Yusuf1,2, Eddy Ibrahim2, Edward Saleh3, Rasyid Ridho4 dan
Iskhaq Iskandar5, Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan, Fakultas
Pascasarjana, Universitas Sriwijaya, 1 Program Doktor Ilmu-ilmu
2
Lingkungan, Universitas Sriwijaya, Palembang, Teknik
Pertambangan, Universitas Sriwijaya, Palembang, 3Teknik
Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang, 4MIPA Biologi,
Universitas Sriwijaya, Palembang, 5MIPA Fisika, Universitas
Sriwijaya, Palembang
11 Permodelan Awal Penentuan Lokasi Pencampuran Batubara Untuk 92
Memasok Batubara Ke Pltu Baru PT PLN (Persero), Tbk. Di Pulau
Jawa, Firly Rachmaditya Baskoro1), Aryo Prawoto Wibowo2),
1)
Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan ITB, 2)Pusat Kajian Kebijakan dan
Keekonomian Minerba, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan ITB
12 Perkiraan Kebutuhan Energi Dan Batubara Indonesia Untuk 103
Mencapai Posisi Negara Maju Menggunakan Model Ekonometrika,
Aryo Prawoto Wibowo1 dan Dwi Pangestu Ramadhani2, 1 Staf
Pengajar Program Studi Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan ITB, 2 Alumni Program Magister
Rekayasa Pertambangan ITB/Analyst, PT. Accenture
13 Skema Build Operate Transfer Pada Proyek Konversi Bahan Bakar di 117
Antam Pomalaa, 1Ready Advancer, 2Ganjar Wahyu, PT ANTAM
(Persero) Tbk
14 Daya Dukung Sektor Tambang Terhadap Perekonomian Wilayah, 127
Studi Kasus Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara
Barat, Dan Sulawesi Tenggara, Galang Prayedha Wartadji 1,
Barlian Dwinagara2, Shofa Rijalul HAQ1, 1Mineral and Coal
Studio (Konsultan Pertambangan), 2 Teknik Pertambangan, Fakultas
Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta
15 Kajian Kebijakan Nilai Tambah Mineral Terhadap Produksi 137
Pertambangan dan dampaknya Pada Ekonomi Daerah : Studi Kasus
Kabupaten Mimika, Achmed Shahram Edianto1), Aryo Prawoto
Wibowo2), 1Alumni Prodi Magister Rekayasa Pertambangan
ITB/Peneliti Indonesian Institut for Energy Economics (IIEE),
2
Kelompok Keahlian Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik
Pertambangan & Perminyakan ITB

iii
16 Peran Sektor Pertambangan Dan Penggalian Untuk Mendukung 149
Pengembangan Kabupaten Bandung Barat, Studi Kasus: Tambang
Batugamping PT. XYZ, Aryo Prawoto Wibowo1, Aldin Ardian2,
1
Staf pengajar Prodi Rekayasa Pertambangan, Fakultas Teknik
Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung,
2
Alumni Prodi Rekayasa Pertambangan/Dosen Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas, Teknologi Mineral, UPN “Veteran“
Yogyakarta
17 Perkembangan Industri Tembaga Global Sebagai Masukan untuk 162
Pengembangan Industri Tembaga Nasional, Hidir tresnadi, PTSM,
BPP Teknologi
18 Kajian Usulan Pinjam Pakai Kawasan Hutan Produksi Untuk 174
Kepentingan Konservasi Cadangan Batubara Di Pit BC Bengalon PT.
Kaltim Prima Coal, Alnahwan, Ajeng Puspita, Mine Planning
Department PT Kaltim Prima Coal

KELOMPOK III : PERENCANAAN TAMBANG

19 Evaluasi Mining Sequence Pada Tambang Batubara Terbuka Dengan 182


Parameter NPV (Net Present Value), Satria Heyder Winarto, PT
Arutmin Indonesia
20 Optimisation Improvements – How to Improve Net Present Value by 192
Simultaneously Optimising Multiple Parameters and Constraints
Using Whittle, Ievan Ludjio, South East Asia Regional Manager,
Mining One Consultants Pty Ltd
21 Optimasi penambangan di bekas alur Sungai Keluu Pit A Bengalon 201
kaitannya dengan kondisi harga batubara terkini, Harry Christanto,
Ary Suprastiyo, PERHAPI Kutai Timur -Kalimantan Timur
22 Penentuan Pit Limit Berdasarkan Eskalasi Biaya Dengan Pendekatan 211
Area Eskalasi Grid, Study Kasus Pit Y - Satui, PT ARUTMIN
INDONESIA, Abdul Kahar, PT Arutmin Indonesia
23 Rancangan Teknis Pengupasan Lapisan Penutup Pada Penambangan 220
Batubara Di Daerah Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara,
Waterman Sulistyana B.*, Rizal Ma’rufi**, *Magister Teknik
Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta, **Prodi Teknik
Pertambangan, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta
24 Optimalisasi Design Dan Perolehan Batubara Under-Design Pit Inul 229
East Panel 1, Iswanto, PT. Kaltim Prima Coal
25 Sistim Perencanaan Tambang Yang Interaktif, Dinamis, Terintegrasi 239
Dengan Mill Model Di PT Freeport, I Nengah Sugita, General
Superintendent Long Range Plan & Compliance, PT Freeport
Indonesia

iv
KELOMPOK IV : GEOTEKNIK

26 Analisis Amplifikasi Gerakan Tanah Dengan Menggunakan 252


Mikrotremor, Yasin Yasani, Universitas Sriwijaya
27 Kajian Kecepatan Rambat Ultrasonik terhadap Sifat Mekanik Batuan 260
Utuh dan Terkekarkan, Ganda M. Simangunsong1, Nico Satrio
Yudhanto1, Gunawan Handayani2, 1KK Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik Pertambangan & Perminyakan, ITB, 2KK Fisika Bumi
dan Sistem Kompleks, Fakultas Matematika & Ilmu Pengatahuan
Alam, ITB
28 Pemanfaatan Peta Zonasi Rqd (Rock Quality Designation) Dalam 268
Pendekatan Penentuan Kemampugalian Interburden (Studi Kasus Pit
2 PAMA PT Arutmin Indonesia – Tambang Kintap), Muhammad
Fakhrunnas1, Theofilus Bhirawa1, Aryoseno2, 1Geotechnical
Engineer, 2Geologist & Geotechnical Supervisor, PT Arutmin
Indonesia – Tambang Kintap
29 Prediksi Waktu Longsoran Di Lereng Highwall Tambang Batubara 275
Terbuka Dengan Metode Inverse Velocity, Juni Gultom1), Mulyadi
A. Sannang2) Rachmat Hamid Musa3), 1).2)Geotechnical Analyst
3)
Geotechnical Engineer PT. GroundProbe Indonesia
30 The Role Of The Geomechanical Group At Grasberg Open Pit Mine, 286
Papua, Indonesia, Hendri Silaen, M. Iman Santosa Gautama,
Eman Widijanto, Wahyu Sunyoto, Surface Mine Geoservices
Dept., PT Freeport Indonesia, Tembagapura
31 Optimalisasi Pit Design Highwall Berdasarkan Hasil Pemodelan 296
Parameter Geoteknik, Hidayatullah Sidiq1), Supandi2), Andyono B
Santoso3), 1)DnP MineConsult, Yogyakarta, 2) STTNAS Yogyakarta, 3)
PT Andalan Tangguh Madiri
32 Managing Geotechnical Risk At Grasberg Open Pit Mine, Papua, 306
Indonesia, Hendri Silaen, Berli Setiadi, M. Iman Santosa
Gautama, Eman Widijanto, Wahyu Sunyoto, PT Freeport
Indonesia, Papua, Indonesia
33 Studi Pengaruh Getaran Tanah Akibat Peledakan Terhadap 315
Kestabilan Lereng Lowwall Pit E Tambang Binungan PT Berau Coal,
Wahyudi Yasman, Lukman Hakim, Welly Turupadang,
Geotechnic & Hydrology Department PT. Berau Coal
34 Analisis Probabilitas Kelongsoran Lereng Tambang Terbuka 326
Batubara Di Lembah Gunung Serelo, Dhenny Ajie Widyarukma1,
Budi Sulistianto2, 1
Mahasiswa Program Studi Teknik
2
Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, Dosen Program Studi
Teknik Pertambangan, Institut Teknologi Bandung
35 Risiko Geoteknik Pada Transisi dan Interaksi Tambang Terbuka ke 338
Tambang Bawah Tanah, E. Widijanto1, dan W. Sunyoto2,
1,2
Geoservices Division – PT Freeport Indonesia, Papua
36 Pemantauan Geoteknik Di Area Ambrukan Tambang Block Caving 346
DOZ – PT. Freeport Indonesia, Akhmad Zyen1, Alfan Kurniawan1,
Rhicuh Romandsyah1, PT. Freeport Indonesia, Tembagapura,
Indonesia

v
KELOMPOK V : HIDROGEOLOGI

37 Distribusi Sebaran Konduktivitas Hidraulik Dari Hasil Uji Akuifer – 352


Constant Head Permeabilitas Pada Batuan Sedimen Secara
Heterogen , Tedy Agung Cahyadi 1), Sudarto Notosiswoyo 2), Lilik
Eko Widodo 3), Irwan Iskandar 4), Suyono 5), 1)Mahasiswa
Pascasarjana, Rekayasa Pertambangan, Itb, 2)3) 4)Staff Pengajar
Rekayasa Pertambangan, ITB, 5)Staff Pengajar Teknik
Pertambangan, UPN “Veteran” Yogyakarta
38 Underground Mine Water Corrosion Analysis Based On Ryznar 361
Stability Index (RSI) In Grasberg Block Cave (GBC) Mine, Jaka
Satria Budiman, Unggul Barito, Fari Putra, PT Freeport
Indonesia Affiliated Freeport-Mcmoran Copper & Gold
39 Pemodelan Matematik Proses Penurunan Konsentrasi TSS 367
Dalam Auxillary Sediment Pond Pada Kasus TSS Ekstra Tinggi
Studi Kasus – Blok B West PT Berau Coal, Lilik Eko Widodo1),
Welly Turupadang2), Ahmad Baiquni3), 1)Dosen Teknik
Pertambangan ITB, 2) Geotechnical And Hydrological Manager PT
Berau Coal, 3)Sr.Hydrological Engineer PT Berau Coal
40 Evaluasi Kerapatan Jaringan Stasiun Hujan Terhadap Ketelitian 375
Perkiraan Hujan Rancangan Pada Area Penambangan PT. KPC Di
Daerah Aliran Sungai Lembak, Kris Pranoto, PT. Kaltim Prima
Coal

KELOMPOK VI : OPERASI PENAMBANGAN

41 Studi Hubungan Laju Saringan Putar Terhadap Kecepatan Material 385


Dalam Saring Putar Di KIP 10 PT Timah Bangka Persero, Abuamat
HAK, Ikhsan Setiadi, Restu Juniah, Teknik Pertambangan
Uniersitas Sriwijaya
42 Analisa Signature Hole Menggunakan Software Alpha-Blast Untuk 393
Mendapatkan Kualitas Dinding Akhir Tambang Yang Baik Pada
Peledakan Dinding Tambang Terbuka Grasberg, Papua, Prayetno
Siburian, Lazarus Bugaleng, Hendri Silaen, Eman Widijanto,
Surface Mine Geoservices, PT Freeport Indonesia
43 Implementasi Metode Peledakan Thru Seam Blast Di Pit Multiseam 403
Serta Analisis Perbandingannya Terhadap Metode Pyrotechnic. Studi
Kasus : Trial Peledakan Thru Seam Blast Di Pit Inul East Panel 1 PT
Kaltim Prima Coal, Reza Prasetya1, Andrias Santosa2, 3Untung
Pramana, 1(Senior Engineer Mine Planning) 2(Senior Engineer Drill
& Blast , 3(Senior Engineer Drill & Blast) PT. Kaltim Prima Coal

vi
44 Pengerjaan Rehandling Lumpur Dengan Sistem Block by Block dan 411
Optimizing Basalt Seam B2SR Pada Operasi Penambangan Pit AB,
HATARI Department, PT Kaltim Prima Coal, Wahyu Asmoro
Nursandi, Senior Mine Engineer, Short term planning coordinator,
HATARI Department-PT. Kaltim Prima Coal
45 Pengelolaan Resiko Geoteknik Terhadap Pengambilan Lumpur Di 422
Sump Pit Central Tutupan PT Adaro Indonesia, Antony Budiman,
Yadi Mulyadi, Patmo Nugroho, Hotmanahan Timbul,
Geotechnical Engineer, PT Adaro Indonesia, South Kalimantan
Indonesia
46 Algoritma Pengalihan Ruas Jalan Nasional (Pemindahan Trans- 431
Kalimantan Sepanjang 17.170m), Santosa, Civil & Environmental
Planning PT. Kaltim Prima Coal
47 Types Of Heavy Equipment Maintenance Contract And Criteria For 441
Their Selection, Anwar Dasuki, Superintendent Contract Mining
Analysis, PT. Kaltim Prima Coal
48 Implementasi Agreed Parameter Sebagai Kontrol Operasional 449
Penambangan Batubara Dalam Pencapaian Target Produksi Tahunan
PT Adaro Indonesia, Jimi Habi Pratama, Adrian Gunawan,
Wawan, PT Adaro Indonesia
49 Pembuatan Open Channel Bidara di Pit Pelikan untuk Mengantisipasi 458
Area Bukaan karena Aktifitas Tambang, Eko Ariyanto, Tri
Yuliantino Putra, Mardiansyah, PT Kaltim Prima Coal
50 Manajemen Air Tambang Dengan Menggunakan Metoda 467
Microtunnelingstudi Kasus Pit Inul East PT. Kaltim Prima Coal,
Adrian Indriyatma1, Arif Rusmin2, 1(Senior Civil Planning
Engineer), 2(Mine Planning Manager), PT Kaltim Prima Coal
51 Strategi Pengaturan Arah Aliran Anak Sungai Pinang dan 477
Development Area Badan Sungai Pinang Lama Pada Operasi
Penambangan Inul East Pit Panel 1A, PT Kaltim Prima Coal, Gilang
Artha Putra, PT. Kaltim Prima Coal
52 Konsep Desain Settling Pond Untuk Karakteristik Air Limbah 487
Tambang Dengan TSS Tinggi Di PT. Adaro Indonesia Studi Kasus:
Settling Pond North-3 Tambang Tutupan, Hengki P. Sahana,
Wawan, PT.Adaro Indonesia
53 Rancangan Saluran Penanganan TSS Extra Tinggi Pit T3U Blok B 497
West, Sambarata Mine Operation – PT. Berau Coal Kabupaten
Berau, Kalimantan Timur, Dian Permana Putra, Short Term Mine
Plan Engineer, PT. Berau Coal
54 Implikasi Penerapan All Weather Roadterhadap Peningkatan 505
Produktivitas Alat Angkut Studi Kasus Site Kintap, PT Arutmin
Indonesia, Rizki Habibie (1) Ridwan Gunawan Padang (2), (1) Mine
Engineering Supervisor, PT Arutmin Indonesia, (2)Mine Planning
Section Head, PT Pamapersada Nusantara
55 Penerapan Sistem Manajemen Kinerja dalam Upaya Peningkatan 513
Produktivitas Di Divisi Mining Operation - PT. Kaltim Prima Coal,
Didik Mardiono, PT. Kaltim Prima Coal

vii
56 Penggunaan Slope Stability Radar Dalam Upaya Optimasi Cycle 523
TimeDumping Di Area Pit J PT. Kaltim Prima Coal, Sangatta,
Kalimantan Timur, Indonesia, Didi R. Wenas, Chandra H Saputra,
Dodi Prabawa, Adrianus Ekanandro Wahyu Prabowo, Seksi
Geoteknik, Departmen Geologi, PT. Kaltim Prima Coal

57 Implementasi Sistem Dispatch Dalam Proses Blending Raw Material 533


Di Tiap Trailer Sebagai Support Kontrol Quality & Quantity
Kegiatan Operasional Hauling Di PT Adaro Indonesia, Muhammad
Zuhdi, Wassy Pramannitou ,Wawan, PT.Adaro Indonesia
58 Bonecoal, Pengaruh Dan Solusinya Terhadap Operasional 539
Penambangan Batubara Di Site Sambarata Mine Operation,
Rizkiawan Ardhanantyo, PT. Berau Coal

KELOMPOK VII : LINGKUNGAN

59 Aplikasi Statistik Komponen Utama Logam Berat Pada Kolam 550


Pengendapan Tambang Nikel Laterit Konawe Utara Sulawesi
Tenggara, Adi Tonggiroh*) Muhardi Mustafa**) Asri Jaya HS *)
Asran Ilyas*), *)Teknik Geologi Unhas, **)Dinas ESDM Konawe
Utara Sulawesi Tenggara
60 Analisis Sebaran Merkuri (Hg) Pada Daerah Tambang Rakyat 558
Poboya, (Studi Kasus: Daerah Sekitar Pengolahan Emas Tambang
Rakyat Poboya, Kelurahan Poboya, Kecamatan Palu Timur, Provinsi
Sulawesi Tengah), Bahtiar Burhan*, Asran Ilyas*, Meinarni
Thamrin*, *1 Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
61 Void Sahabat Kita: Nilai Ekonomi Air Void Tambang Sebagai Air 568
Baku PT Adaro Indonesia Kalsel, Dr. Ir. Restu Juniah, MT, Teknik
Pertambangan Universitas Sriwijaya
62 Pengaruh Lingkungan Pengendapan Terhadap Potensi Keasaman 578
Batuan Di Area Sambarata PT Berau Coal, Yoki Dwi Asmoro1),
Rizky Yudha Satria1), Andi Zulkarnain2), 1)Geology Evaluator PT
Berau Coal, 2)Geo. Evaluator Sec. Head PT. Berau Coal
63 Manajemen Air Pemukaan untuk Penanganan TSS Ekstra Tinggi 594
Blok B-West, Sambarata Mine Operation (SMO) - PT Berau Coal,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Ahmad Baiquni1), Welly
Turupadang2) dan Lilik Eko Widodo3), 1) Sr.Hydrological Engineer
PT Berau Coal, 2) Geotechnical & Hydrology Manager PT Berau
Coal dan 3) Dosen Program Studi Teknik Pertambangan ITB
64 Implementasi Konsep Segitiga Hijau (Planner Pit department – 604
Mining Services – Environment team), Sebagai Usaha Pecapaian
Target Area Rehabilitasi di Mining Operation Division, PT. Kaltim
Prima Coal, Kiagus Nirwan, Senior Mining Engineer,Technical and
Contract Services Section,Mining Services Departement, Mining
Operation Division PT. Kaltim Prima Coal

viii
65 Pengembangan Keanekaragaman Hayati Dalam Pelaksanaan 615
Reklamasi dan Pascatambang di PT. Kaltim Prima Coal, Wahyu
Wardana; Gigih Irfatongga, PT. Kaltim Prima Coal – Sangatta,
Kutai Timur
66 Faktor-Faktor Teknis Dan Ekonomis Dalam Desain 623
Pascatambang: Studi Kasus Penambangan Batu Gamping Dan
Tanah Liat Untuk Mendukung Industri Semen, Chusharini
Chamid(1), B. Sulistijo(2), 1Prodi Teknik Pertambangan Universitas
Islam Bandung, 2Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Bumi
Institut Teknologi Bandung
67 Pemanfaatan air limbah tambang Batubara untuk Percetakan Sawah 631
Baru Blok B-1 Birang, Sambarata Mine Operation -PT Berau Coal,
Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Ahmad Baiquni1), Abdul
Hamid Tasra 2) , 1) Sr.Hyrdology Engineer PT Berau Coal, 2) Enviro
Superitendent PT. Berau Coal

KELOMPOK VIII : METALURGI

68 Coal Quality Supply Chain Management PT Adaro Indonesia, 642


(1)
Intannisa Hayu, (2)Neng Anis Sahatullissaida, (3)Wawan,
(1)
Quality Control Mine (2)Quality Control Mine Koordinator,
(3)
QA/QC Dept. Head, PT Adaro Indonesia
69 Tantangan Pengolahan Rare Earth Element Sebagai Unsur Dalam 652
Mineral Asosiasi Dari Mineral Timah, Novrina, Nur Annisaa,
Evaluator and Analist Of Metallurgical and Processing Tin Mineral,
PT. TIMAH (Persero) Tbk
70 Potensi Pengembangan LTJ (Logam Tanah Jarang) Untuk 660
Menunjang Industri Modern Indonesia di Masa Depan, Ajab Taofik
H, Eko Puji S, S Eko Prabowo, PT ANTAM (Persero) Tbk
71 Comparison of Caustic Soda Addition against Bauxite Rewashing 670
Method for Operating Cost Optimization in Chemical Grade Alumina
(CGA) Processing Plant, Gembong Suryo Wibowo1, Rinto D2, PT.
Aneka Tambang, (Persero) Tbk
72 Transformasi Mineralogi Bijih Besi Laterit Melalui Pemanasan 676
Bertahap, Sufriadin*, Sri Widodo, Program Studi Teknik
Pertambangan, Universitas Hasanuddin,
73 Studi Peningkatan Produksi Revolving Screen Pada Kapal Isap 682
Produksi Timah 12 Berdasarkan Laju Pemindahan Tanah (LPT)
Target Rata-Rata Di Daerah Perairan Laut Tempilang Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Leo Darmawan1, Machmud Hasyim2,
Restu Juniah3, 1,2,3Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya, PT. Timah (persero) Tbk
74 Pemanfaatan Slag Ferronickel sebagai Agregat Kasar dan Halus pada 691
Beton Mutu Tinggi (K>450 kg/cm2), Jackson Popo Pardede, S.T.,
Processing and Engineering Bureau, PT. ANTAM (Persero) Tbk.
Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara

ix
75 Analisis Pengembangan Proses Pengolahan Bijih Timah Di PT 709
Timah (Persero) Tbk. Untuk Peningkatan Nilai Tambah, Edy
Sanwani*) dan Ebbi Wibisana#), *)Program Studi Teknik Metalurgi,
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan,Institut Teknologi
Bandung, #)PT Timah (Persero) Tbk.

KELOMPOK XI : STUDENT PAPER CONTEST

76

77

78

x
550

PROSIDING TPT XXIII PERHAPI 2014

APLIKASI STATISTIK KOMPONEN UTAMA LOGAM BERAT PADA


KOLAM PENGENDAPAN TAMBANG NIKEL LATERIT
KONAWE UTARA SULAWESI TENGGARA
Adi Tonggiroh*) Muhardi Mustafa**) Asri Jaya HS *) Asran Ilyas *)

* ) Teknik Geologi Unhas


** ) Dinas ESDM Konawe Utara Sulawesi Tenggara

ABSTRAK

Studi kontaminan kolam pengendapan sebagai aspek geokimia lingkungan dan distribusi logam
berat yang terdapat sekitar penambangan nikel memerlukan metode yang merujuk pada korelasi
mobilitas logam berat, sirkulasi air dan kolam pengendapan.
Bijih nikel yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk endapan nikel laterit yang
terbentuk dari laterisasi batuan ultramafik peridotit. Laterisasi membentuk lapisan limonit,
saprolit dengan kadar Ni, Fe, Co, Cr lebih tinggi dari sumber batuan ultramafik peridotit.
Lapisan ini tersingkap di permukaan sehingga pengambilan bijih nikel menerapkan metode
tambang terbuka. Metode ini menyebabkan perubahan lapisan limonit, saprolit dan batuan
ultramafik peridotit menjadi tidak beraturan, dan menjadi material lepas. Perubahan lapisan dan
material buangan akan mempengaruhi kestabilan mobilitas unsur logam laterit Ni, Fe, Co, Cr
yang terdistribusi mengikuti media transportasi. Salah satu cara untuk mengetahui distribusi
geokimia logam yang timbul dari aktifitas pertambangan nikel laterit adalah tersedianya kolam
pengendapan yang berfungsi menampung potensi transportasi material lepas yang umumnya
berukuran pasir, lempung dan lumpur. Tulisan ini bertujuan menganalisis perubahan mobilitas
unsur Ni, Fe, Co, Cr dengan menerapkan metode statistik komponen utama pada data ICP dan
XRF yang diperoleh dari sampel kolam pengendapan dan laterisasi batuan ultramafik peridotit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mobilitas Ni relatif lambat dibanding Fe, Co, Cr pada
laterisasi batuan peridotit. Konsentrasi Fe, Cr lebih awal terbentuk sebagai Fe(OH)3 dan
ferrochrome (Fe Cr2O3) dibanding Ni, Co pada kolam pengendapan.

Kata kunci : distribusi logam laterit, kolam pengendapan, statistik komponen utama

PENDAHULUAN
Studi geokimia lingkungan mencakup aspek komposisi kimia pada lapisan sedimen
pengendapan, proses kimia siklus, reaksi perubahan komposisi batuan dan soil yang dipengaruhi
oleh faktor pengontrol.
Kolam pengendapan adalah lahan penampungan material buangan dan aliran air
permukaan yang ditimbulkan oleh aktifitas penambangan. Peranan kolam pengendapan sangat
penting dalam produksi pertambangan utamanya monitoring transportasi geokimia logam berat,
551

alasan lainnya bahwa sifat transportasi logam berat mengalami gangguan mekanisme mobilitas
yang dipengaruhi oleh aliran air tanah dan air permukaan.
Sistematika penerapan tambang terbuka pada endapan nikel laterit dilakukan pada lapisan
limonit maupun saprolit, hal ini menyebabkan gangguan mobilitas geokimia pada senyawa
maupun unsur laterit. Produk penambangan nikel laterit akan menimbulkan korelasi distribusi
logam berat dan aspek geokimia lingkungan pada kolam pengendapan. Logam berat ialah unsur
dengan berat molekul yang tinggi dan umumnya sudah beracun bagi tumbuhan dan hewan
termasuk tubuh manusia (Notodarmojo, 1993). Logam berat yang dimaksud merupakan
akumulasi senyawa maupun unsur yang terbentuk dari hasil proses penambangan bijih nikel
yang dapat terdiri dari material buangan batuan dan tanah laterit. Material buangan ini
mengalami pengikisan, pelarutan sehingga menghasilkan ukuran lempung dan lumpur yang
selanjutnya mengalami proses erosi mengikuti aktivitas air. Aliran erosi sebagai media
transportasi menghantarkan material buangan berukuran sangat halus yang dihubungkan dengan
kolam pengendapan. Penelitian distribusi logam Cr, Fe, Mn dan Co dilakukan pada kolam
pengendapan (settling pond) berdimensi kubus dengan kontur relatif datar guna memudahkan
aliran air masuk dan keluar. Secara administratif, lokasi penelitian masuk Daerah Motui
Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara (Gambar 1).

METODE PENELITIAN
Parameter korelasi logam berat laterit Cr, Fe, Mn, Co erat kaitannya dengan laterisasi dan
batuan ultramafik, hal ini memudahkan dalam melakukan pengolahan data assay dari suatu unsur
dan sifat geokimianya. Kondisi ini tentunya memerlukan penetapan statistik variabel bebas
multikolinearitas, dan digunakan analisis faktor yang dapat meminimkan multikolinearitas
dengan teknik pengolahan data metode statistik komponen utama (Principal Component
Analysis).

MINERALOGI
Petrografi
Analisis petrografi (IQ-B1, IQ-B2, IQ-B3, IQ-B4) menunjukkan kandungan mineral
sebagai berikut : olivin (20% - 35%), piroksen (5% - 20%), Mineral opak (5%), massa dasar
(40% - 70%), nama batuan : Peridotit (Gambar 2).

Mineragrafi
Sayatan poles digunakan untuk mengetahui tekstur mineral logam dan mineral
asosiasinya pada batuan ultrabasa segar dan waste. Hasil analisis pada sampel sayatan poles
batuan ultramafik segar diketahui terdapat mineral hematit, chromit, Magnetite dan serpentin
(Gambar 3).

DISTRIBUSI LOGAM BERAT

Kolam pengendapan merupakan wadah akumulasi logam berat yang bersumber pada
aliran air permukaan dan rembesan dinding. Hal ini akan menghasilkan perbedaan nilai distribusi
pada setiap kolam pengendapan yang dibuat secara seri mengikuti kontur.
552

Validasi Data
Uji data Ni, Fe, Co, Cr dengan metode Barlett test of spericity diketahui Chi-Square
(82,507), dengan derajat bebas sebesar 6, dan p=value (sig) lebih kecil dari 0,005. Nilai ini
menunjukkan bahwa terdapat korelasi homogenitas antara logam Ni, Fe, Co dan Cr pada kolam
pengendapan dan batuan ultrabasa.

Mobilitas pada Laterisasi


Analisis komponen matriks transformasi pada sampel laterisasi batuan ultrabasa sebagai
berikut : Ni (0,596), Fe (0,568), Co (0879) dan Cr(0,963). Nilai ini menunjukkan Ni memiliki
perbedaan letak sumbu (komponen 1) dibanding Fe, Co dan Cr terletak pada komponen 2.
Kesamaan dan perbedaan logam tersebut diinterpretasikan mobilitas Ni relatif lambat pada
laterisasi batuan ultrabasa dibanding Fe,Co, Cr relatif lebih cepat (Gambar 4). Analisis komponen
matriks transformasi yang dilakukan pada sampel endapan laterit menunjukkan nilai mobilitas
unsur sebagai berikut : Ni (0,769), Fe (0,843), Co (0,841) dan Cr(1,0). Nilai ini menunjukkan
bahwa Ni, Fe, Co dan Cr terletal pada sumbu yang sama dan saling menjauh. Kondisi ini
menunjukkan bahwa mobilitas yang terjadi pada endapan laterit dipengaruh oleh air permukaan
maupun air tanah (Gambar 5).

Mobilitas pada Kolam Pengendapan

Fenomena pola grafik Fe dan Cr relatif semakin menguat konstan, sebagai kesamaan
mobilitas dan mekanisme transportasi unsur yang dapat membentuk senyawa kimia. Proses ini
diinterpretasikan terjadi pada fase endapan mineral lempung sehingga komposisi Fe dijumpai
sebagai Fe(OH)3 dan ferrochrome (Fe Cr2O3). Sementara Ni dan Co memiliki kesamaan pola
grafik yang relatif datar konstan sebagai kesamaan sifat mobilitas logam berat dalam kolam
pengendapan (Gambar 6 dan 7).
Nilai komunalitas Ni adalah 0,109 lebih kecil dari Fe (0,944), Cr (0,920) dan Co (0,918).
Nilai ini menunjukkan bahwa perubahan Ni dari laterisasi batuan ultrabasa dan kolam
pengendapan (settling pond ) relatif lemah (0,109) dibanding Fe, Co, Cr relatif kuat. Analisis
total varians Ni memiliki nilai eigen (2,892) dari (72,289%) dari tr(R), Fe 95,486% dari tr (R),
Co 98,552%. Nilai faktor eigen terdapat nilai loading factor yang diinterpretasikan sebagai logam
yang berpengaruh kuat dipengaruhi oleh dinding kolam pengendapan (Lampiran peta).

KESIMPULAN
Mobilitas Ni relatif lambat dibanding Fe, Co, Cr pada laterisasi batuan peridotit. Nilai
komunalitas, faktor eigen dan sifat mobilitas menunjukkan bahwa konsentrasi Fe, Cr sangat
dipengaruhi oleh air permukaan dan air tanah membentuk ferrochrome yang lebih awal terjadi
dibanding Ni, Co pada kolam pengendapan. Konsentrasi logam juga dipengaruhi oleh dinding
kolam pengendapan yang menyebabkan akumulasi ada yang terbentuk secara setempat.
553

DAFTAR PUSTAKA
Berkowitz B, Dror I, Yaron B, 2008, Contaminant Geochemistry-Interactions and Transport
in the Subsurface Environment, ISBN:978-3-540-74381-1,Sringer-Verlag Berlin
Heidelberg.
Brookins DG, 1988, Eh-pH Diagrams for Geochemistry, Springer, New York,pp.176.
Dube A,Zbytniewski T,K,C,Buszewski, 2001, Adsorption and Migration of Heavy Metals in
Soil, Polish Journal of Environmental Studies, V.10, No.1
Notodarmojo S, 2005, Pencemaran Tanah dan Air Tanah, Penerbit ITB
Sarkar D,Datta R, Hannigan R (editor), 2007, Developments in Environemntal Science, V.5,
Hannigan Robyn, 2007, Chapter 1:What goes comes around: Today’s environmental
geochemistry, Published by Elsevier Ltd, ISSN:1474-8177 DOI:10.1016.S1474-
8177(07)05001-2.
Simandjuntak TO, Surono, Sukido, 1993,Peta Geologi Lembar Kolaka, Sulawesi, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung
Smith KS,2007,Strategis to Predict Metal Mobility in Surface mining Environments,The
Geological Society of America Review Engineering geology.v.XVII.
Vivo DB,Belkin HE, Lima, 2008, Environmental Geochemistry, Site Characterization Data
Analysis and case Histories
554

LAMPIRAN

Gambar 1. Lokasi daerah penelitian

Gambar 2. Kenampakan petrografis batuan ultramafik peridotit


555

Gambar 3. Kenampakan sayatan poles batuan ultrabasa peridotit

Gambar 4. Analisis komponen Ni, Fe, Co, Gambar 5. Analisis komponen logam
Cr pada batuan ultramafik. berat pada sampel
endapan laterit.
556

Gambar 6. Pola konsentrasi logam Gambar 7. Mekanisme distribusi logam


berat pada kolam berat pada kolam
pengendapan (settling pengendapan (settling
pond) pond).

LAMPIRAN PETA
557

TERIMA KASIH

Vous aimerez peut-être aussi