Vous êtes sur la page 1sur 4

MENGUJI UNSUR C, H, DAN O DALAM SENYAWA

KARBON

TUJUAN
Mengetahui adanya unsur C H dan O dalam senyawa karbon

DASAR TEORI
Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai
minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk
minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.Senyawa organik yang
hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon.Senyawa
hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan yang terdapat
pada senyawa tersebut.
Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi
hidrokarbon alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup).
Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak
memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap)
Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
1. Alkana (CnH2n+2)
2. Alkena (CnH2n)
3. Alkuna (CnH2n-2)
Kekhasan Atom Karbon :
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen :
Atom karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik atom karbon
terletak pada golongan IVA periode 2. Konfigurasi atom karbon adalah sebagai
berikut: 6C = 2,4. Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon mempunyai 4
elektron terluar (elektron valensi). Agar susunan elektronya stabil sesuai dengan
kaidah oktet (mempunyai 8 elektron terluar), atom karbon memerlukan 4
elektron. Sehingga atom karbon dapat membentuk empat buah ikatan kovalen.
2. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil :
Dalam persenyawaannya, atom karbon membentuk empat pasang elektron
ikatan dengan atom-atom lain, sehingga lengkaplah pembentukan oktetnya
tanpa adanya pasangan elektron bebas. Akibatnya persenyawaan atom karbon
sangat stabil.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap :
Keempat elektron valensi yang dimiliki oleh atom karbon dapat membentuk
ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap tiga.
4. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang :
Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain adalah kemampuan
membentuk rantai yang sangat panjang antar sesama atom karbon. Rantai
karbon tersebut dapat lurus dan bercabang.
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat
didefinisikan melalui reaksi pembakaran yang menghasilkan unsur karbon dan
hidrogen. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas
CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan
menghasilkan karbon atau zat arang.
Pengujian atau identifikasi suatu senyawa hidrokarbon dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Reaksi dengan bromin
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan H2O.
CH4 + 2 O2 → CO2 + 2 H2O
2. Reaksi dengan H2SO4 pekat dingin
Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat dingin.
Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat yang larut dalam H2SO4.
CH3–CH =CH–CH3 + H2SO4 → CH3CH2CH(HSO3)CH3

ALAT DAN BAHAN


1. Tabung reaksi
2. Tutup gabus
3. Selang kaca
4. Pemanas spirtus
5. Kaki 3
6. Kasa
7. Gula pasir/tepung
8. Air kapur jernih
9. Kertas kobalt
10. Korek api
CARA KERJA
1. Panaskan gula pasir/tepung dalam tabung reaksi dengan mulut diberi
tutup dan selang yang dimasukkan dalam air kapur
2. Amati air kapur setelah dialiri gas hasil pemanasan gula pasir
3. Tempelkan kertas kobalt yang kering pada dinding tabung reaksi yang
ada embunnya
4. Amati perubahan warna kertas tersebut

DATA PERCOBAAN
-Setelah dipanasi pada dinding tabung reaksi terbentuk uap-uap air / embun
yaitu H2O
- Warna Kertas saring/ Kobalt (II) Klorida yang dimasukkan berubah dari ungu
kebiru-biruan menjadi merah muda keputih-putihan.
- Setelah pemanasan kembali sisa pemanasan gula tersebut berwarna coklat
kehitam-hitaman.

PERTANYAAN
Apa fungsi CuO dalam reaksi tersebut
Jawab:
Mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula. CuO ini juga bekerja sebagai
okidator atau tugasnya mereduksi gula. Sedangkan gula akan menjadi pereduksi
atau bertugas mengoksidasi CuO.

KESIMPULAN
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembakaran gula atau glukosa (C6H12O6) dapat
menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Hal ini
membuktikan, bahwa berdasarkan percobaan dengan menggunakan kertas
kobalt (II) klorida, tembaga (II) oksida, dan air kapur, pada senyawa karbon
(Gula) terbukti terdapat unsur C, H, dan O.

Vous aimerez peut-être aussi