Vous êtes sur la page 1sur 5

Askep teori

Diagnosis keperawatan

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake nutrisi yang kurang,
perubahan mukosa oral, prosedur pembedahan, dan peningkatan kebutuhan yang
berlebih.
2. Perubahan mukosa oral b.d tidak efektif higienis oral
3. Nyeri b.d ekspansi tumor yang cepat dan kompresi pada saraf perifer
4. Kecemasan b.d akan dilaksanakannya pembedahan, kondisi sakit, prubahan peran
keluarga, dan kondisi status sosioekonomi
5. Gangguan konsep diri (gambaran diri) b.d perubahan estetika rongga mulut
6. Risiko jalan napas tidak efektif b.d akumulasi secret, batuk tidak efektif, efek sekunder
pemasangan trakeostomi
7. Gangguan komunikasi verbal b.d ketidakmampuan dalam menyampaikan informasi
verbal sekunder dari terpasang trakeostomi pascabedah
8. Kurang pengetahuan dan informasi b.d salah persepsi, kurang terpajan informasi

Rencana keperawatan
Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d intake nutrisi yang
kurang, perubahan mukosa oral, prosedur pembedahan, dan peningkatan kebutuhan yang
berlebih.
Tujuan : dalam waktu 7x24 jam pasien akan mempertahankan kebutuhan nutrisi yang
adekuat.
Kriteria evaluasi :
1. Pasien dapat memelihara berat badan sebelum dan sesudah pembedahan
2. Diet dapat sesuai diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam situasi individu

Intervensi Rasional
Beri nutrisi secara intravena Nutrisi secara intravena dapat membantu
memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan
oleh pasien untuk mempertahankan kebutuhan
nutrisi harian
Observasi bising usus setiap timbang terima Pengembalian bunyi bising usus normal
jaga menandakan pasien boleh dipasang selang
nasogastrik
Identifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh kondisi
intake nutrisi sosial ekonomi pasien. Perawat menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan kondisi
individu pasien. Dengan mengetahui tingkat
pengetahuan tersebut perawat dapat lebih
terarah dalam memberikan pendidikan yang
sesuai dengan penegetahuan pasien secara
efisien dan efektif.

Evaluasi adanya alergi makanan dan Beberapa pasien mungkin mengalami beberapa
kontraindikasi makanan komponen makanan tertentu dan beberapa
penyakit lain, seperti diabetes mellitus,
hipertensi, gout, dan lainnya memberikan
manifestasi terhadap persiapan komposisi
makanan yang akan diberikan
Beri nutrisi cair melalui selang nasogastrik Nutrisi yang diberikan secara nasogastrik dapat
menjaga kondisi normal fungsi gastrointestinal
akibat adanya material makanan yang masuk
akan menyebabkan system gastrointestinal
tetap aktif melakukan fungsinya
Dokumentasi seluruh pemasukan melalui Sebagai evaluasi pemberian nutrisi dan
nasogastrik, meliputi cairan, jenis makanan, berguna dalam mengukur keefektifan nutrisi
banyaknya makanan, dan jam pemberian dan dukungan cairan.
Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian: 1. Cimetidine penghambat histamine H2,
1. Pemakaian penghambat H2 ( seperti menurunkan peoduksi asam gaster,
cimetidine/ranitudine meningkatkan pH gaster, dan
menurunkan iritasi pada mukosa gaster.
Hal ini penting untuk penyembuhan
dan pencegahan lesi
2. Sukralfat atau antasid 2. Antasid umtuk mempertahankan pH
gaster pada tingkat 4,5

Diagnosa 2 : Perubahan mukosa oral b.d tidak efektif higienis oral


Tujuan : dalam waktu 1x24 jam terjadi peningkatan membran mukosa mulut
Kriteria hasil :
1. Pasien menunjukan membrane mukosa oral yang baik atau integritas membran
mukosa baik
2. Pasien mampu menjelaskan kembali pendidikan kesehatan yang diberikan
3. Pasien mampu mendemonstrasikan cara atau teknik dalam meningkatkan kondisi
membran mukosa
4. Mukosa mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar
Intervensi Rasional
Kaji tingkat pengetahuan pasien tentang Tingkat pengetahuan dipengaruhi oleh
cara dan teknik peningkatan kondisi kondisi sosial ekonomi pasien. Perawat
membran mukosa menggunakan pendekatan yang sesuai
dengan kondisi individu pasien. Dengan
mengetahui tingkat pengetahuan tersebut
perawat dapat lebih terarah dalam
memberikan pendidikan yang sesuai
dengan penegetahuan pasien secara
Inspeksi rongga oral dan perhatikan Kerusakan pada kelenjar saliva dapat
perubahan pada saliva menurunkan produksi saliva sehingga
mengakibatkan mulut kering,
penumpukan dan pengaliran saliva dapat
terjadi karena penurunan kemampuan
menelan atau nyeri tenggorokan dan
mulut
Perhatikan perubahan pada lidah, bibir, Pembedahan meliputi reseksi parsial dari
geligi, gusi, dan membran mukosa lidah, palatum lunak, dan faring. Pasien
akan mengalami penurunan sensasi dan
gerakan lidah, dengan kesulitan menelan
dan peningkatan risiko aspirasi sekresi,
serta potensial hemoragi. Pembedahan
dapat mengangkat bagian bibir dan
mengakibatkan pengaliran saliva tidak
terkontrol. Geligi mungkin tidak utuh
(pembedahan) atau mungkin kondisinya
buruk karena malnutrisi dan terapi kimia.
Gusi juga dapat terinflamasi karena
higiene yang buruk, riwayat lama dari
merokok, serta mengunyah tembakau
atau terapi kimia. Membran mukosa
mungkin sangat kering, ulserasi, eritema,
dan edema.
Lakukan isapan rongga oral secara Saliva mengandung enzim pencernaan
perlahan atau sering. Biarkan pasien yang mungkin bersifat erosive pada
melakukan pengisapan sendiri bila jaringan yang terpajan. Oleh karena
mungkin atau menggunakan kasa untuk pengalirannya konstan, pasien dapat
mengalirkan sekresi meningkatkan kenyamanan sendiri dan
meningkatkan hygiene oral
Tunjukan pasien bagaimana menyikat Menurunkan bakteri risiko infeksi, serta
bagian dalam mulut, palatum, lidah, dan meningkatkan penyembuhan jaringan dan
geligi dengan sering kenyamanan
Berikan pelumas pada bibir, berikan Mengatasi efek kekeringan dan tindakan
irigasi oral sesuai indikasi terapeutik; menghilangkan sifar erosive
dan sekresi
Instruksikan untuk berhenti merokok Para perokok mempunyai risiko yang
besar untuk perkembangan gangguan atau
penyakit pada gigi dan periodontal
menjadi lebih parah dibandingkan dengan
bukan perokok

Diagnosa 3 : Nyeri b.d ekspansi tumor yang cepat dan kompresi pada saraf perifer
Tujuan : dalam waktu 1x24 jam terjadi penurunan tingkat nyeri atau nyeri
teradaptasi
Kriteria evaluasi :
1. Pasien menyatakan nyeri berkurang atau teradaptasi
2. Secara umum pasien terlihat rileks dan tanda ketidaknyamanan pada gigi dan
gusi tidak direfleksikan
Intervensi Rasional
Kaji nyeri dengan pendekatan Keluhan nyeri yang dikemukakan oleh
PQRST setiap individu bersifat subjektif yaitu
ngilu, nyeri yang kadang timbul dan
berdenyut
Kaji dampak nyeri dengan respon Kecemasan dan rasa nyeri merupakan
psikologis dua hal yang sangat berpengaruh
terhadap perilaku pasien kanker
mulut. Pengalaman rasa nyeri menjadi
perhatian terhadap kesejahteraannya
dan memotivasi pasien agar segera
melaksanakan tindakan preventif
dengan baik
Kaji kemampuan control nyeri pasien Banyak factor fisiologi (motivasi,
afektif, kognitif, dan emosional)
memengaruhi persepsi nyeri
Lakukan manajemen nyeri
keperawatan
1. Istirahatkan pasien 1. Istirahat secara fisiologis akan
menurunkan kebutuhan
oksigen yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan
metabolism basal
2. Ajarkan teknik relaksasi 2. Meningkatkan asupan oksigen
pernapasan dalam pada saat sehingga akan menurunkan
nyeri muncul nyeri sekunder dan iskemia
pada area mulut
3. Ajarkan teknik distraksi pada 3. Distraksi (pengalihan
saat nyeri perhatian) dapat menurunkan
stimulus internal
4. Manajemen lingkungan : 4. Lingkungan tenang akan
lingkungan tenang, batasi menurunkan stimulus nyeri
pengunjung dan istirahatkan eksternal dan pembatasan
pasien pengunjung akan membantu
meningkatkan kondisi oksigen
ruangan yang akan berkurang
apabila banyak pengunjung
yang berada di ruangan.
Istirahatkan akan menurunkan
kebutuhan oksigen jaringan
perifer
5. Sokong kepala dan leher 5. Kelemahan otot diakibatkan
dengan bantal. Tunjukan pada oleh reseksi otot dan saraf
pasien bagaimana pada struktur leher dan atau
menyokong leher selama bahu
aktivitas
6. Dorong pasien untuk 6. Menelan menyebabkan
mengeluarkan saliva atau aktivitas otot yang dapat
pengisap mulut dengan hati- menimbulkan nyeri karena
hati bila tidak mampu edema pada rongga mulut
menelan
7. Lakukan manajemen 7. Manajemen sentuhan pada saat
sentuhan nyeri yaitu berupa sentuhan
dukungan psikologis dapat
membantu menurunkan nyeri.
Masase ringan dapat
meningkatkan aliran darah dan
membantu suplai darah dan
oksigen ke area nyeri.
8. Tingkatkan pengetahuan 8. Pengetahuan yang akan
tentang penyebab nyeri dan dirasakan akan membantu
menghubungkan berapa lama mengurangi nyerinya dan
nyeri akan berlangsung dapat membantu
mengembangkan kepatuhan
pasien terhadap rencana
terapeutik
Kolaborasi dengan dokter pemberian Analgetik memblok lintasan nyeri
analgetik sehingga nyeri akan berkurang

Vous aimerez peut-être aussi