Vous êtes sur la page 1sur 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK I

WAYAN SADIASA DENGAN DIABETES MELLITUS


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR
SELATAN
TANGGAL 5 – 8 DESEMBER 2017

OLEH :
ANAK AGUNG ISTRI AGUNG PRADNYANI
NIM: 14C11296

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2017
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK WS
DENGAN DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL 5-8 DESEMBER 2017

1. PENGKAJIAN
Pengkajian data dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Desember 2017 . pukul
12.00 wita. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan
fisik dan dokumentasi.
A. Data Umum
1. Kepala Keluarga
a. Nama : I Wayan Sadiasa
b. Umur : 42 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki- Laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Agama : Hindu
g. Suku/Bangsa : Bali / Indonesia
h. Alamat : Jl. Pulau Moyo VII no. 4 Denpasar
i. Tanggal Pengkajian : 5 Desember 2017
2. Komposisi Keluarga :

TABEL I
KELURGA BAPAK WS DENGAN DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL5 - 8 DESEMBER 2017

Umur Hub.dg
NO Nama L/P Pendidikan Pekerjaan Imunisasi Kondisi Ket
(Th) KK

1. I Wayan Sadiasa L 42 KK SMA Wiraswasta Lengkap Sehat


2. Kadek Puriyaniti P 41 Istri SMA Buruh Lengkap Sehat
3. Tasya Adela P. P 17 Anak SMP Pelajar Lengkap Sehat
4. Kadek Dwiki S. L 13 Anak Belum Pelajar Lengkap Sehat
tamat SD
5. Komang Triarta L 12 Anak Belum Belum Lengkap Sehat
Sekolah Bekerja
6. Evi Zalera P P 5 Anak Belum Belum Sehat
Sekolah Bekerja Lengkap
7. I Nngah Dana L 67 Ortu SMP Wiraswasta Lengkap Sehat
8. Nyoman Menuh P 66 Ortu SMP Pensiun Lengkap DM

Sumber : Keluarga Bapak WS


3. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-Laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Kasus/Klien teridentifikasi DM
: Tinggal Serumah
: Cerai

Penjelasan Genogram :
Keluarga Bapak WS terdiri dari istri, empat orang anak, Ibu dan bapak
dari Ny. P. Keluarga bapak WS tinggal serumah dengan istri, empat
orang anak. Dua orang anak laki-laki, dua orang anak perempuan, Ibu
dan bapak dari Ny. P. Bapak WS mengetahui dia menderita Diabetes
Mellitus sejak sejak 10 tahun yang lalu.
4. Tipe Keluarga
Keluarga Bapak WS termasuk tipe keluarga extended, yang terdiri dari
ayah, ibu, empat orang anak, nenek dan kakek.
5. Latar Belakang Budaya (Etnis)
Latar belakang keluarga Bapak WS termasuk ke dalam etnis Bali.
Secara etnis merupakan lingkungan keluarga homogen (hanya 1 etnis
Bali). Dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Indonesia dan
Bahasa Bali untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama
anggota keluarga maupun masyarakat.
6. Agama
Keyakinan yang dianut oleh keluarga bapak WS seluruhnya agama
Hindu. Persembahyangan dan kegiatan keagamaan dilaksanakan pada
hari tertentu seperti Purnama, Tilem, Galungan, Kuningan dan lain-lain.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Di keluarga bapak WS dua orang yang mempunyai pekerjaan dan
pekerjaan itu sebagai pekerjaan tetap. Bapak WS bekerja sebagai
pegawai hotel, mempunyai kos-kosan, Dari penghasilan mereka
tersebut dipakai untuk menutupi keperluan keluarga. Menurut keluarga
penghasilannya sekarang yang didapat sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari- hari meski terkadang kurang.

TABEL 2
DATA PENDAPATAN DAN PENGELUARAN KELUARGA
KEPERAWATAN PADA KELURGA BAPAK WS DENGAN DIABETES
MELLITUS DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL 28 NOVEMBER – 1 DESEMBER 2017

Nama
Pendapatan Pengeluaran
No Anggota Pekerjaan Keterangan
(Rp) (Rp)
Keluarga
Wayan
1 Wiraswasta 3.500.000 3.000.000 Tdk tetap
Sadiasa
Nyoman
2 pensiun 2.500.000 - Tdk tetap
Menuh
jumlah 6.000.000 3.000.000
- Ditabung
6.000.000 3.000.000
Sumber : keluarga bapak WS

8. Aktivitas Rekreasi Keluarga atau Waktu Luang


Kepala keluarga mengatakan tidak pernah melakukan rekreasi.
Biasanya memanfaatkan waktu liburan bersama, atau lebih sering juga
saat ada waktu luang dihabiskan untuk berbincang-bincang sambil
nonton TV di rumah.
B. Tahap dan Riwayat Perkembangan Keluarga
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini
Keluarga bapak WS saat ini berada pada tahap VIII keluarga menunjuk
kepada anggota keluarga yang berusia lanjut.
2. Tahap perkembangan yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan tahap perkembangan keluarga dapat dilalui
dengan cukup baik tanpa hambatan. Meskipun sibuk bapak WS dan Ibu
P tetap meluangkan waktu untuk anak-anaknya.
3. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Dalam keluarga bapak WS tidak ada riwayat yang menderita penyakit
yang sama dengan ibu mertuanya. Ibu bapak WS mengatakan di
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti
dirinya.

C. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Bapak WS mengatakan tinggal di rumah dengan 4 kamar, 1 dapur, 2
kamar mandi dan 1 ruang keluarga. Lantai kamar terbuat dari keramik.
Ibu biasa menyapu kamar dua kali sehari dan mengepel satu kali
seminggu. Ventilasi kamar pasien ± 30% dari luas kamar. Sumber air
keluarga Bapak WS berasal dari PDAM. Sampah rumah tangga biasanya
dibuang atau dikumpulkan di tong sampah dan akan diangkut oleh tukang
sampah. Klien mengatakan merasa senang dan nyaman menempati
rumahnya.
GAMBAR 1
DENAH RUMAH KELUARGA BAPAK WS
DENGAN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
Keterangan :
1. Pura (Merajan) 9. Kamar mandi/WC
10. Tangga
2. Pot berisi lidah buaya 11. Dapur
3. Pohon kamboja 12. Tangga
4. Pohon bunga kenanga 13. Kamar mandi/WC
5. Halaman rumah 14. Kamar tidur
6. Ruang keluarga 15. Kamar tidur
7. Kamar klien 16. Kamar tidur

2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas


Keluarga bapak WS berada di lingkungan kota. Untuk menuju rumah
bapak WS dan keluarga melewati gang yang tidak terlalu ramai dan
cukup luas, di sekitar tempat tinggalnya tidak terlalu bising dan
lingkungannya cukup padat penduduk. Sarana transportasi di
lingkungan rumah cukup lancar. Lingkungan rumahnya cukup bersih.
Jenis pelayanan kesehatan yang ada seperti bidan praktek yang jaraknya
± 300 m dari rumah dan Puskesmas yang jaraknya ± 850 m.
3. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga mengatakan sudah tinggal dirumahnya sejak sepuluh tahun
yang lalu, sebelumnya keluarga Bapak WS tinggal di Jalan Pulau
Bungin.
4. Perkumpulan dan Interaksi dengan masyarakat
Keluarga mengatakan selalu ikut serta dalam aktivitas yang
diselenggarakan oleh masyarakat di lingkungan tempat mereka tinggal
Hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan cukup baik.
5. Sistem pendukung atau jaringan sosial kesehatan
Bapak WS mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit akan
diantar berobat ke Dokter Sukerti. Jika ada masalah biasanya keluarga
akan meminta bantuan pada keluarga (kerabat).
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi
Komunikasi antara anggota keluarga yang lain dan masyarakat di sekitar
lingkungannya baik, begitu juga komunikasi dengan petugas kesehatan
saat dikunjungi baik, terbukti dari sikap keluarga yang kooperatif dalam
menanyakan kesehatan anggota keluarganya dan keluarga tampak
antusias mendengarkan penjelasan dari petugas.
2. Struktur Kekuasaan
Keluarga bapak WS dalam menghadapi masalah dipecahkan secara
musyawarah. Kemudian dari hasil musyawarah itu keputusan diambil
oleh kepala keluarga. Masalah keuangan diatur oleh ibu MS sebagai ibu
rumah tangga dan dibantu oleh bapak WS.
3. Struktur Peran
Keluarga bapak WS mengatakan masing- masing anggota keluarga
memiliki peran masing – masing dan sudah menjalankan perannya
dengan baik. Bapak WS adalah panutan dalam keluarga ini.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga bapak WS mengatakan kalau nilai dan norma yang ditetapkan
dalam keluarga sesuai dengan keputusan dari seluruh anggota keluarga
tanpa mengabaikan adat dan budaya serta agama yang dianut.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Bersama istri, bapak WS berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak-
anaknya, saling menyayangi satu sama lain, membina kekerabatan serta
saling menghormati orang yang lebih tua, saling bertukar pikiran dengan
sesama anggota keluarga dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
2. Fungsi Sosial
Bapak WS dn ibu MS mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab
dalam membesarkan anaknya. Tapi yang lebih berperan adalah ibu MS
yang lebih sering berada dirumah. Keluarga agak mengalami kesulitan
dalam membesarkan anaknya yang kedua karena anaknya memiliki
keterbelakangan mental dan bersekolah di SLB.

3.Fungsi Keperawatan Kesehatan


a. Keyakinan, Nilai dan Perilaku Keluarga
Keluarga mengatakan tidak tahu mengapa klien NR bisa sakit
diabetes melitus, bagaimana cara mengobatinya dan apa akibat bila
tidak segera diobati.
b. Definisi Keluarga Tentang Sehat dan Sakit
Keluarga mengatakan sehat adalah dapat melakukan aktivitas
sehari- hari dan dapat bekerja, sedangkan sakit adalah tidak dapat
melakukan aktivitas sehari- hari seperti biasanya. Keluarga
menanyakan apakah penyakit yang diderita klien NR sangat parah.
c. Status Kesehatan dan Kerentanan Sakit yang Dirasakan Oleh
Keluarga
Bapak WS mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang sakit,
hanya saja klien NR yang sekarang sedang menjaga kesehatannya
melalui diet teratur, istirahat dan aktivitas yang cukup. Klien NR
mengatakan dirinya sudah dari satu tahun yang lalu menderita
penyakit DM, gejala awal yang dirasakan adalah sering kencing
setiap satu jam dan penurunan berat badan yang drastis dari 90 kg
menjadi 53 kg. Pada bulan Mei 2016 klien memeriksakan matanya
karena penglihatannya kabur ke Puskesmas IV Denpasar Selatan dan
oleh dokter klien dirujuk ke RSUD Wangaya di RSUD Wangaya
klien di cek gula darahnya 209 mg/dl. Dari RSUD Wangaya klien
dirujuk lagi ke RS Indra, disana klien di diagnosa detrokoma dan
pasien dijadwalkan untuk operasi pada bulan Agustus. Gula darah
pasien saat akan dilakukan operasi yaitu 156 mg/dl.
d. Praktek Diet Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarga tidak ada pembatasan
makanan baik jumlah dan frekuensinya untuk suami dan anak-
anaknya, Keluarga biasa makan tiga kali sehari dengan komposisi
nasi, lauk-pauk, sayur, dan kadang-kadang buah. Sedangkan klien
NR mengkonsumsi makanan yang dianjurkan oleh petugas
kesehatan. Klien NR mengatakan biasa makan jagung, kentang,
ketela pohon, sayur mayur, tahu, tempe dan kadang-kadang buah.
Dalam keluarga tidak terdapat makanan pantangan, makanan
disajikan dalam keadaan tertutup.
e. Kebiasaan Tidur dan Istirahat
Klien NR mengatakan tidur malam pukul 22.00 Wita dan bangun
pagi pukul 04.00 Wita. Klien WS sering tidur siang. Klien NR
mengatakan kalau badannya lemas, dia akan segera beristirahat.
f. Latihan dan Rekreasi
Keluarga mengatakan jarang menggunakan waktu luang untuk
berekreasi keluar rumah, biasanya waktu luang dipakai untuk
bersantai dan berkumpul dengan keluarga di rumah. Klien NR
mengatakan sering jalan-jalan tiap pagi di gang komplek perumahan
tempat dia tinggal bersama kedua anjingnya.
g. Kebiasaan Penggunaan Obat-obatan dalam Keluarga
Keluarga mengatakan dalam keluarganya tidak berani sembarangan
minum obat kalau sakit. Keluarga mengatakan biasanya kalau ada
anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke Dokter Sukerti.
Klien NR biasa mengoleskan salep 88 pada luka dijempol kaki
kanannya dan menunjukkan salep 88 yang dipakainya.
h. Perawatan Diri
Masing-masing anggota keluarga biasa mandi dua kali sehari, gosok
gigi tiap mandi, keramas dua kali dalam semingu, ganti baju satu
kali sehari, begitu pula saat makan tetap mencuci tangan sebelum
dan sesudah makan.
i. Praktek Lingkungan
Keluarga mengatakan dalam lingkungan tempat tinggalnya tidak
ada bahaya yang begitu mengancam yang berasal dari tanah, air,
udara dan pemakaian pestisida tidak ada. Keluarga menyapu di
dalam kamar dan halaman rumah dua kali sehari, lantai kamar
bersih. Keluarga mengatakan jendela kamar dibuka pada siang hari
dan ditutup jika pergi.
j. Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Keluarga mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan
kesehatan, karena menurut keluarga Bapak WS jika dia tahu tentang
keadaannya maka akan membuat pikirannya kacau dan stres. Klien
NR tampak tidak memperdulikan keadaannya dan menganggap luka
yang ada di kakinya itu hanya hal yang biasa terjadi saat hujan tiba.
Keluarga mengatakan klien NR datang ke puskesmas satu tahun
yang lalu dan sekarang tidak pernah datang ke puskesmas untuk
memeriksakan kadar gulanya dan luka di kakinya padahal jarak dari
rumah ke puskesmas dekat sekitar ± 850 m. Klien NR tampak malas
pergi ke puskesmas karena harus mengantre dan menunggu lama.
k. Kesehatan Gigi
Keluarga mengatakan dalam anggota keluarga tidak ada yang
mengalami masalah kesehatan gigi.
l. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan di keluarga besarnya tidak ada yang
menderita penyakit diabetes melitus.
m. Pelayanan Perawatan Kesehatan yang Diterima
Selama ini keluarga bapak WS jika sakit biasanya meminta
pelayanan Dokter Sukerti dan klien NR tidak peernah mengecek
kadar gula darahnya sejak satu tahun yang lalu. Keluarga
mengatakan selama berobat di Puskesmas IV Denpasar Selatan
sudah cukup memuaskan.
n. Perasaan atau Persepsi Terhadap Pelayanan Kesehatan
Keluarga mengatakan pelayanan yang diterima saat berkunjung ke
Puskesmas dan rumah sakit cukup memuaskan.
o. Sumber Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
Keluarga mengatakan biaya yang diperlukan untuk pelayanan
kesehatan diambil dari penghasilan Bapak WS.
p. Logistik Untuk Mendapatkan Perawatan
Keluarga mengatakan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
menggunakan sepeda motor. Jarak dari rumah ke Dokter Sukerti ±
900 m dan jarak dari rumah ke Puskesmas IV Denpasar Selatan ±
850 m.
F. Pemeriksaan Fisik

TABEL 3
PEMERIKSAAN FISIK PADA KELUARGA BAPAK WS

No Pemeriksaa Fisik Wayan Sudana Made Susiati Putu Krisna M. Kadek Rada P. Nyoman Rampig
1 Keadaan Umum:
a. Postur tubuh Tegak Tegak Tegak Tegak Tegak
b. Bangun tubuh Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
c. Kesadaran Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis Compos Mentis
d. TB/BB 170cm dan 76kg 155cm dan 65 kg 170cm dan 51 kg 132cm dan 50kg 160cm dan 60kg
2 Gejala Kardinal
a. Suhu 36,7oC 36,5oC 37oC 36oC 36oC
b. TD 130/80 mmHg 110/80 mmHg 120/70 mmHg 100/70 mmHg 120/80 mmHg
c. Nadi 80x/menit 80x/menit 80x/menit 80x/menit 80x/menit
d. respirasi 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit 20x/menit
3 Kepala Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi: Inspeksi:
persebaran persebaran persebaran persebaran rambut persebaran rambut
rambut merata, rambut merata, rambut merata, merata, tidak ada merata, tidak ada
tidak ada tidak ada ketombe tidak ada ketombe ketombe atau kutu, ketombe atau kutu,
ketombe atau atau kutu, tidak atau kutu, tidak tidak ada rambut tidak ada rambut
kutu, tidak ada ada rambut ada rambut jagung jagung
rambut jagung jagung jagung Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak
nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak nyeri tekan, tidak teraba massa teraba massa
teraba massa teraba massa teraba massa
4 Mata Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk
simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera
putih, putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva
konjungtiva merah muda, merah muda, merah muda, merah muda,
merah muda, penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
penglihatan baik Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak ada nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
nyeri tekan
5 Hidung Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
ada sekret, ada sekret, bentuk ada sekret, bentuk sekret, bentuk sekret, bentuk
bentuk hidung hidung simetris, hidung simetris, hidung simetris, hidung simetris,
simetris, tidak
ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka,
penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik penciuman baik
Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
6 Mulut Inspeksi: mukosa Inspeksi: mukosa Inspeksi: mukosa Inspeksi: mukosa Inspeksi: mukosa
lembab, sianosis lembab, sianosis lembab, sianosis lembab, sianosis (- lembab, sianosis (-
(-), gigi lengkap, (-), gigi lengkap, (-), gigi lengkap, ), gigi lengkap, ), gigi lengkap,
lidah bersih, lidah bersih, tidak lidah bersih, tidak lidah bersih, tidak lidah bersih, tidak
tidak ada caries ada caries gigi ada caries gigi ada caries gigi ada caries gigi
gigi Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak ada nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
nyeri tekan
7 Telinga Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
ada sekret, ada sekret, ada sekret, sekret, sekret,
pendengaran pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik pendengaran baik
baik Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan ada nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
ada nyeri tekan
8 Leher Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
ada luka ada luka ada luka luka luka
Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak Palpasi: Tidak ada Palpasi: Tidak ada
ada ada ada pembengkakan pembengkakan
pembengkakan pembengkakan pembengkakan pada kelenjar pada kelenjar
pada kelenjar pada kelenjar pada kelenjar tiroid, vena tiroid, vena
tiroid, vena tiroid, vena tiroid, vena jugularis, limfe, jugularis, limfe,
jugularis, limfe, jugularis, limfe, jugularis, limfe, tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tekan tekan
tekan tekan tekan
9 Dada Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
ada luka, bentuk ada luka, bentuk ada luka, bentuk luka, bentuk dada luka, bentuk dada
dada simetris dada simetris dada simetris simetris simetris
Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan
massa pada massa pada massa pada massa pada massa pada
payudara payudara payudara payudara payudara
Perkusi: suara Perkusi: suara Perkusi: suara Perkusi: suara Perkusi: suara
jantung dulness, jantung dulness, jantung dulness, jantung dulness, jantung dulness,
suara paru suara paru suara paru suara paru suara paru
vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler vesikuler
Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi: Auskultasi: jantung Auskultasi: jantung
jantung S1 S2 jantung S1 S2 jantung S1 S2 S1 S2 tunggal S1 S2 tunggal
tunggal reguler, tunggal reguler, tunggal reguler, reguler, paru sonor reguler, paru sonor
paru sonor paru sonor paru sonor
10 Abdomen Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: tidak ada
ada luka, bentuk ada luka, bentuk ada luka, bentuk luka, bentuk luka, bentuk
simetris simetris simetris simetris simetris
Auskultasi: Auskultasi: bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising
bising usus usus 5x/menit usus 5x/menit usus 5x/menit usus 5x/menit
5x/menit Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada
Palpasi: tidak ada nyeri tekan, acites nyeri tekan, acites nyeri tekan, acites nyeri tekan, acites
nyeri tekan, (-) (-) (-) (-)
acites (-) Perkusi: Perkusi: Perkusi: Perkusi:
Perkusi: hipertimpani hipertimpani hipertimpani hipertimpani
hipertimpani
11 Anus Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji
12 Genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

13 Ekstremitas Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak Inspeksi: tidak ada Inspeksi: ada luka
ada luka, tidak ada luka, tidak ada luka, tidak luka, tidak ada pada jempol kaki
ada sianosis, ada sianosis, ada sianosis, sianosis, kanan, ada
Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada Palpasi: tidak ada sianosis,ada pus,
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan ada nekrosis
555 555 555 555 555 555 555 555 Palpasi: tidak ada
555 555 555 555 555 555 555 555 nyeri tekan
555 555
555 555

1. Data penunjang
Hasil laboratorium pemeriksaan gula darah klien WS tanggal 29 november 2017, yaitu Gula Darah Acak = 137 mg/dl.
G. Koping Keluarga
1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang
Keluarga mengatakan sampai saat ini tidak ada yang menyebabkan stres
yang terkait dengan sosial, ekonomi dan lingkungan.
2. Kemampuan Keluarga untuk Berespon terhadap Situasi atau Stressor
Keluarga mengatakan bila ada masalah, keluarga mampu bertindak atau
mengatasi masalah secara objektif dan realitis.
3. Penggunaan Strategi Koping
Keluarga mengatakan bila menghadapi suatu masalah diselesaikan
secara musyawarah bersama anggota keluarga dan apabila masalah itu
tidak bisa diselesaikan maka keluarga akan meminta bantuan dengan
anggota keluarga yang lain.
4. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga mengatakan tidak pernah menggunakan tindakan kekerasan
dan otoritas bila menemukan masalah dalam keluarga
2. Analisa Data
TABEL 4
ANALISA DATA KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WS
DENGAN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV
DENPASAR SELATAN
TANGGAL 28 NOVEMBER – 1 DESEMBER 2017
NO Data Subjektif Data Objektif Masalah
1 2 3 4
1 a. Keluarga mengatakan a. Klien NR biasa Kurang
tidak tahu mengapa mengoleskan salep Pengetahuan
klien NR bisa sakit 88 pada luka keluarga
diabetes melitus, dijempol kaki
bagaimana cara kanannya dan
mengobatinya dan apa menunjukkan salep
akibat bila tidak segera 88 yang
diobati. dipakainya.
b. Keluarga menanyakan b. Hasil pemeriksaan
apakah penyakit yang gula darah klien
diderita klien NR sangat NR tanggal 29
parah. November 2017,
yaitu Gula Darah
Acak = 137 mg/dl.
2 a. Keluarga mengatakan a. Klien NR tampak Ketidakmampuan
Klien NR datang ke malas pergi ke keluarga
puskesmas satu tahun puskesmas karena menggunakan
yang lalu dan sekarang harus mengantre fasilitas
tidak pernah datang ke dan menunggu pelayanan
puskesmas untuk lama. kesehatan
memeriksakan kadar
gulanya dan luka di
kakinya padahal jarak
dari rumah ke
puskesmas dekat
sekitar ± 850 m.

2. Rumusan Masalah Keperawatan


a. Kurang pengetahuan keluarga.
b. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

3. Skoring
TABEL 5
MASALAH KURANG PENGETAHUAN KELUARGA
NO Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 2 3 4 5
1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x 1 1 Kurang pengetahuan
keluarga dapat dilihat
dari sikap acuh tak acuh
keluarga tentang
penyakit klien NR.
2. Kemungkinan masalah 1/2 x 2 1 Keluarga kurang
dapat diubah (sebagian) kooperatif dalam
mendengarkan
penjelasan dari petugas
tentang keadaan
penyakit DM yang
diderita klien NR.
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0,6 Kurangnya keinginan
dicegah (cukup) keluarga untuk
mengetahui tentang
pengertian, penyebab,
cara mengatasi dan
akibat dari penyakit
DM.
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 ½ Keluarga tahu klien NR
(ada masalah, tapi tidak menderita penyakit DM
perlu segera ditangani) tetapi belum terlalu
paham tentang DM
sehingga perlu diberi
informasi agar masalah
yang dialami klien NR
dapat ditangani.
Total Skor 3,1

TABEL 6
MASALAH KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MENGGUNAKAN
FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 2 3 4 5
1. Sifat masalah (aktual) 3/3 x 1 1 Klien NR tidak pernah
memeriksakan atau
mengecek kadar gula
darahnya.
2. Kemungkinan masalah ½x2 1 Klien NR tampak
dapat diubah (hanya malas pergi ke
sebagian) puskesmas karena
harus mengantre dan
menunggu lama.
3. Potensi masalah untuk 2/3 x 1 0,6 Keluarga tahu tentang
dicegah (cukup) faasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 1/2 Keluarga mengerti dan
(ada masalah, tapi tidak paham dengan masalah
perlu segera ditangani) kesehatan yang ada
dalam keluarga namun
perlu waktu dan
perencanaan untuk
mengatasi dan
menangani masalah
tersebut.
Total Skor 3,1

4. Diagnosa Keperawatan
a. Kurang pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga ditandai dengan
keluarga mengatakan tidak tahu mengapa klien NR bisa sakit diabetes
melitus, bagaimana cara mengobatinya dan apa akibat bila tidak segera
diobati. Keluarga menanyakan apakah penyakit yang diderita klien NR
sangat parah. Klien NR biasa mengoleskan salep 88 pada luka dijempol
kaki kanannya dan menunjukkan salep 88 yang dipakainya. Hasil
pemeriksaan gula darah klien WS tanggal 29 november 2017, yaitu Gula
Darah Acak = 137 mg/dl.
b. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan guna perawatan dan pengobatan diabetes melitus
berhubungan dengan sikap keluarga yang kurang tepat terhadap
pentingnya segera datang ke tempat pelayanan kesehatan untuk
pengobatan penyakit diabetes melitus ditandai dengan Keluarga
mengatakan Klien NR datang ke puskesmas satu tahun yang lalu dan
sekarang tidak pernah datang ke puskesmas untuk memeriksakan kadar
gulanya dan luka di kakinya padahal jarak dari rumah ke puskesmas
dekat sekitar ± 850 m. Klien NR tampak malas pergi ke puskesmas
karena harus mengantre dan menunggu lama.

2. PERENCANAAN
A. Prioritas Masalah Keperawatan Berdasarkan Hasil Skoring Tertinggi
1. Kurang pengetahuan keluarga (skor 3,1)
2. Ketidakmampuan keluarga menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan (skor 3,1 ).
2. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA

TABEL 7
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WS DENGAN DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL 28 NOVEMBER – 1 DESEMBER 2017
No. Diagnosa Tujuan Evaluasi Intervensi
Keperawatan Kriteria Standar
1 2 3 4 5 6
1 Kurang Tupan :
pengetahuan Setelah diberikan askep
keluarga keluarga selama 2 hari
berhubungan diharapkan pengetahuan
dengan ketidak keluarga tentang penyakit
mampuan DM bertambah.
keluarga, Tupen :
mengenal 1) Setelah diberikan
masalah perawatan selama 1x Verbal 1.1 Keluarga mampu 1.1. Kaji pengetahuan keluarga
kesehatan kunjungan selama 15 menyebutkan tentang DM.
keluarga. menit diharapkan pengertian DM 1.2. Diskusi dengan keluarga tanda
keluarga mampu 1.2 Keluarga mampu dan gejala awal penyakit DM.
mengenal tentang manganalisis faktor 1.3. Berikan penjelasan tentang :
penyakit DM. penyebab DM Pengertian penyakit DM, faktor
1.3 Keluarga mampu penyebab DM, tanda dan gejala
menyebutkan tanda dan DM, cara pencegahan dan
gejala DM pelaksanaan DM, serta
1.4 Keluarga mampu komplikasi penyakit DM.
menyebutkan 1.4. Beri motivasi pada keluarga dan
klien untuk tetap melakukan
pencegahan dan pengaturan makan dan teratur
penatalaksanaan DM minum obat serta aktivitas fisik
1.5 Keluarga mampu yang sudah dilakukan selama
menyebutkan ini.
komplikasi penyakit

1 2 3 4 5 6
1.5 Beri pujian atas apa yang telah
dilakukan selama ini.
2) Setelah diberikan Verbal 2.1 Keluarga mampu 2.1 Jelaskan akibat bila pencegahan
perawatan selama 1x menyebutkan akibat bila dan penatalaksanaan tidak
kunjungan selama 15 pencegahan dan dilakukan.
menit diharapkan penatalaksanaan DM
keluarga mampu tidak dilakukan.
mengambil keputusan 2.2 Keluarga mampu
untuk melakukan menyebutkan manfaat
pencegahan dan pencegahan dan
penatalaksanaan DM. penatalaksanaan DM

3) Setelah diberikan Psikomotor 3.1 Keluarga dapat merawat 3.1. Gali pengetahuan keluarga dan
perawatan selama 1x anggota keluarga yang klien tentang cara merawat diri
kunjungan selama 15 menderita DM. agar gula darahnya tidak naik.
menit diharapkan 3.3 Diskusikan dengan klien dan
keluarga mampu keluarga cara mencegah terjadinya
merawat anggota peningkatan gula darah. Jelaskan
keluarga yang menderita tentang pentingnya perawatan dan
DM. pengobatan DM serta mencegah
terjadinya komplikasi.
3.4 Motivasi keluarga agar selalu
meningkatkan kesehatannya.
3.5 Anjurkan keluarga untuk
mengawasi dan mengingatkan klien
akan diet dan terapi yang harus di
jalani.
3.6 Beri pujian atas perawatan yang
sudah dilakukan.
1 2 3 4 5 6
2. Ketidakmampu Tupan :
an keluarga Setelah diberikan askep
menggunakan keluarga selama 2 hari
fasilitas diharapkan keluarga
pelayanan mampu memanfaatkan
fasilitas pelayanan
kesehatan kesehatan yang ada.

Tupen :
1) Setelah diberikan Verbal 1.1. Keluarga dapat 1.1 Gali pengetahuan keluarga tentang
perawatan selama 1x menjelaskan secara lisan fasilitas kesehatan dan manfaatnya.
kunjungan selama 15 kemana mereka harus 1.2 Diskusikan dengan keluarga
menit diharapkan meminta pertolongan tentang fasilitas kesehatan untuk
keluarga mampu untuk perawatan dan mendapatkan perawatan yang baik.
mengenal fasilitas pengobatan penyakit 1.3 Jelaskan tentang manfaat dari
pelayanan kesehatan diabetes melitus. fasilitas kesehatan yang ada.
yang ada. 1.2. Keluarga dapat 1.4 Motivasi keluarga untuk
menggunakan fasilitas memanfaatkan fasilitas kesehatan
pelayanan secara tepat yang ada (klien rutin control ke
Puskesmas).
1.5 Beri pujian atas tindakan yang
sudah dilakukan.
3. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
TABEL 8
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WS DENGAN DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL 28 NOVEMBER – 1 DESEMBER 2017

No Hari/Tgl/Jam No. Dx Implementasi Evaluasi Paraf


1 2 3 4 5 6
1 Rabu/ 29 Juni Dx.1 - Mengkaji pengetahuan DS: Perawat
2017/ 14.00 keluarga tentang DM. - Keluarga mengatakan tidak tahu
Wita mengapa klien WS bisa sakitdiabetes
melitus, bagaimana cara pengobatanya
dan apa akibat bila tidak segera
diobati.
DO:
- Keluarga tampak bingung.
2 14.15 Wita Dx.1 - Memberikan penjelasan DS:
tentang : Pengertian penyakit - Keluarga menanyakan apakah penyakit Perawat
DM, faktor penyebab DM, yang diderita klien WS sangat parah.
tanda dan gejala DM, cara - Keluarga mengatakan mengerti
pencegahan dan pelaksanaan tentang penjelasan yang diberikan
DM, serta komplikasi penyakit penyakit DM, faktor penyebab DM,
DM. tanda dan gejala DM, cara pencegahan
dan pelaksanaan DM, serta komplikasi
penyakit DM.
DO :
- Keluarga tampak kooperatif
mendengarkan penjelasan yang
diberikan.

- Menggali pengetahuan
3 14.35.00 Wita Dx.2 DS: Perawat
keluarga tentang fasilitas
- Keluarga mengatakan jika ada anggota
kesehatan dan manfaatnya..
keluarga yang sakit akan dibawa untuk
diperiksa ke dokter Sukerti
DO: -
4. Jumat 1 Dx.2 - Menjelaskan tentang manfaat DS: Perawat
Desember 2017 dari fasilitas kesehatan yang - Keluarga dan klien WS mengatakan
9.00 Wita ada. mengerti terhadap penjelasan yang
diberikan.
DO:
- Keluarga tampak mendengarkan
dengan baik.

9.15 Wita DS:


Dx.2 - Memotivasi keluarga untuk Perawat
5. - Keluarga mengatakan akan mulai
memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas kesehatan
kesehatan yang ada (klien rutin
yang ada
control ke Puskesmas).
DO:
- Keluarga tampak mendengarkan
6. 09.40 Wita Dx. 1 - Gali pengetahuan DS : Perawat
keluarga dan klien
- Keluarga mengatakan mengerti
tentang cara merawat diri
agar gula darahnya tidak tentang cara merawat diri agar gula
naik.
darahnya tidak naik.
DO:
- Keluarga tampak mengerti cara
merawat diri agar gula darahnya tidak
naik.

DS :
7. 10.00 Wita Dx. 1 - Menganjurkan keluarga Perawat
- Keluarga mengatakan akan megawasi
untuk mengawasi dan dan mengingatkan klien akan diet serta
mengingatkan klien akan terapi yang harus dijalani
diet dan terapi yang harus DO:
di jalani.
- Keluarga tampak mengerti dengan
anjuran yang diberikan.
TABEL 9
EVALUASI KEPERAWATAN KELURGA BAPAK WS DENGAN DIABETES MELLITUS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IV DENPASAR SELATAN
TANGGAL 1 DESEMBER 2017

Hari/Tgl/Jam Dx Kep Evaluasi Paraf


1 Kurang pengetahuan keluarga S: Perawat
berhubungan dengan ketidakmampuan - Keluarga mengatakan mengerti tentang penjelasan yang
keluarga dalam mengenal masalah diberikan penyakit DM, faktor penyebab DM, tanda dan gejala
kesehatan keluarga DM, cara pencegahan dan pelaksanaan DM, serta komplikasi
penyakit DM
- Keluarga mengatakan sudah mampu mengenal penyakit DM
- Keluarga mengatakan DM adalah penyakit yang ditandai
dengan peningkatan kadar gula darah yang tinggi
- Keluarga mengatakan tanda-tanda DM (yaitu: penurunan berat
badan yang drastis dan sering berkemih)
- Keluarga mengatakan klien NR sudah mengatur pola
makannya yaitu dengan makan makanan rendah gula.

O:
- Keluarga mampu menjelaskan tentang DM

A: Tujuan tercapai, masalah kurang pengetahuan teratasi

P: Pertahankan pengetahuan keluarga

2 Ketidakmampuan keluarga S: Perawat


menggunakan fasilitas pelayanan - Keluarga mengatakan harus meminta pertolongan untuk

kesehatan perawatan dan pengobatan penyakit DM di Puskesmas.

O:
- Keluarga belum mulai memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada.
A: Tujuan belum tercapai, masalah ketidakmampuan keluarga
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
Lembar Pengesahan

………….., .....….................
Mahasiswa,

(Ni Kadek Nopi Sri Syandini)


NIM. 14C11292

MENGETAHUI

PEMBIMBING PUSKESMAS PEMBIMBING AKADEMIK


IV DENPASAR SELATAN

(Ns. Sagung Mirah Lismawati, S.Kep) (Ns. I Made Rismawan, S.Kep., MNS)
NIP. NIR.

32

Vous aimerez peut-être aussi