Vous êtes sur la page 1sur 13

A.

Definisi
Cronic Kidney Disease (CKD) merupakan gangguan ginjal yang progresif dan irreversibel di
mana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit menyebabkan uremia (retensi urin dan sampah nitrogen lain dalam darah)
Cronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit renal tahap akhir (ESRD) merupakan gangguan
fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan
metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Gagal ginjal kronis terjadi dengan lambat selama
berbulan-bulan atau bertahun-tahun, dengan penurunan bertahap dengan fungsi ginjal dan peningkatan
bertahap dalam gejala-gejala, menyebabkan penyakit ginjal tahap akhir (PGTA). Gagal ginjal kronis
biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap. Gangguan fungsi ginjal adalah
penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat digolongkan ringan, sedang dan berat.

B. ETIOLOGI
 Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
 Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna, stenosis arteria
renalis
 Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis nodosa,sklerosis
sistemik progresif
 Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus ginjal
 Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
 Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbal
 Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis netroperitoneal.
Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher
kandung kemih dan uretra.
 Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis

C. PATOFISIOLOGI
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh
sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh). Nefron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi
volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya
saring. Metode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron–nefron rusak.
Beban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis
osmotik disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri
timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas
dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% - 90%. Pada
tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15 ml/menit atau lebih
rendah itu. ( Barbara C Long, 1996, 368)

Fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme protein (yang normalnya diekskresikan ke dalam
urin) tertimbun dalam darah. Terjadi uremia dan mempengaruhi setiap sistem tubuh. Semakin banyak
timbunan produk sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik setelah
dialisis. (Brunner & Suddarth, 2001 : 1448).

Gagal ginjal kronik dibagi 3 stadium :

 Stadium 1 : penurunan cadangan ginjal, pada stadium kadar kreatinin serum normal dan penderita
asimptomatik.
 Stadium 2 : insufisiensi ginjal, dimana lebihb dari 75 % jaringan telah rusak, Blood Urea
Nitrogen ( BUN ) meningkat, dan kreatinin serum meningkat.
 Stadium 3 : gagal ginjal stadium akhir atau uremia.

Kidney Disease Outcome Quality Initiative (K/DOQI) merekomendasikan pembagian CKD berdasarkan
stadium dari tingkat penurunan LFG :

 Stadium 1 : kelainan ginjal yang ditandai dengan albuminaria persisten dan LFG yang masih
normal ( > 90 ml / menit / 1,73 m2
 Stadium 2 : Kelainan ginjal dengan albuminaria persisten dan LFG antara 60-89 mL/menit/1,73
m2
 Stadium 3 : kelainan ginjal dengan LFG antara 30-59 mL/menit/1,73m2
 Stadium 4 : kelainan ginjal dengan LFG antara 15-29mL/menit/1,73m2
 Stadium5 : kelainan ginjal dengan LFG < 15mL/menit/1,73m2 atau gagal ginjal terminal.

D. TANDA DAN GEJALA


Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut :
 Manifestasi kardiovaskuler
Mencakup hipertensi (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi sistem renin-angiotensin-
aldosteron), pitting edema (kaki,tangan,sakrum), edema periorbital, Friction rub perikardial,
pembesaran vena leher.
 Manifestasi dermatologi
Warna kulit abu-abu mengkilat, kulit kering, bersisik, pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh,
rambut tipis dan kasar.
 Manifestasi Pulmoner
Krekels, sputum kental dan liat, napas dangkal, pernapasan Kussmaul
 Manifestasi Gastrointestinal
Napas berbau amonia, ulserasi dan pendarahan pada mulut, anoreksia, mual,muntah, konstipasi
dan diare, pendarahan saluran gastrointestinal
 Manifestasi Neurologi
Kelemahan dan keletihan, konfusi, disorientasi, kejang, kelemahan tungkai, panas pada telapak
kaki, perubahan perilaku
 Manifestasi Muskuloskeletal
Kram otot, kekuatan otot hilang, fraktur tulang, foot drop
 Manifestasi Reproduktif
 Amenore dan atrofi testikuler

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menurut Suyono (2001), untuk menentukan diagnosa pada CKD dapat dilakukan cara sebagai berikut:
 Pemeriksaan laboratorium
Menentukan derajat kegawatan CKD, menentukan gangguan sistem dan membantu menetapkan
etiologi.
 Pemeriksaan USG
Untuk mencari apakah ada batuan, atau massa tumor, juga untuk mengetahui beberapa
pembesaran ginjal.
 Pemeriksaan EKG
Untuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia dan
gangguan elektrolit
F. PENATALAKSANAAN MEDIS
 Dialisis (cuci darah)
 Obat-obatan: antihipertensi, suplemen besi, agen pengikat fosfat, suplemen kalsium, furosemid
(membantu berkemih)
 Diit rendah protein dan tinggi karbohidrat
 Transfusi darah
 Transplantasi ginjal

G. KOMPLIKASI
 Hiperkalemia
tingginya kandungan kalium di dalam darah. Dan tingginya kandungan kalium di dalam darah
dapat menimbulkan kematian mendadak, jika tidak ditangani dengan serius.
 Perikarditis,efusi perikardial
Akibat retensi produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
 Hipertensi
 Anemia
 Penyakit tulang
 Akibat kadar kalsium serum yang rendah, metabolisme vitamin D abnormal

H. PATHWAY
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
A. Pengkajian
Nama, umur , jenis kelamin, alamat, pekerjaan, agama, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal
pengkajian, nomor RM, dx medis.

B. Riwayat kesehatan
 Keluhan utama
Biasanya badan tersa lemah, mual, muntah, dan terdapat udem.
 Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan lain yang menyerta biasanya : gangguan pernapasan, anemia, hiperkelemia, anoreksia, tugor
pada kulit jelek, gatal-gatal pada kulit, asidosis metabolik.
 Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien dengan GGK, memili riwayat hipertensi.
 Riwayat kesehatan keluarga
GGK bukan merupakan penyakit keturunan, hanya tergantung pada pola hidup individu itu sendiri.

PEMERIKSAAN FISIK
 Aktivitas/Istirahat
Gejala : Kelelahan ekstrem, kelemahan,malaise. Gangguan tidur (insomnia/gelisah atau
somnolen)
Tanda : Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak.
 Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi lama atau berat
Palpitasi : Nyeri dada (angina)
Tanda : Hipertensi ; DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting pada kaki, telapak,
tangan.
Disritmia jantung. Nadi lemah halus, hipertensi ortostatik menunjukkan hipovolemia,
yang jarang pada panyakit tahap akhir. Friction rub pericardial (respons terhadap
akumulasi sisa). Pucat;kulit coklat kehijauan, kuning. Kecenderungan perdarahan.
 Integritas Ego
Gejala : Faktor stres, contoh finansial, hubungan, dan sebagainya Perasaan tak berdaya, tak ada
harapan, tak ada kekuatan
Tanda : menolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian.
 Eliminasi
Gejala : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut). Abdomen kembung,
diare, atau konstipasi.
Tanda : Perubahan warna urine, contoh kuning pekat, merah, coklat, berawan. Oliguria, dapat
menjadi anuria.
 Makanan/Cairan
Gejala : Peningkatan berat badan cepat (edema), penurunan berat badan (malnutrisi) Anoreksia.
Nyeri ulu hati, mual/muntah, rasa metalik tak sedap pada mulut (pernapasan amonia).
Penggunaan diuretic
Tanda : distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap akhir) Perubahan turgor
kulit/kelembaban. Edema (umum, tergantung). Ulserasi gusi, perdarahan gusi/lidah.
Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak bertenaga.
 Neurosensori
Gejala : sakit kepala, penglihatan kabur.
Tanda : gangguan status mental, contoh penurunan lapang perhatian.
 Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala;kram otot/nyeri kaki (memburuk saat malam hari)
Tanda : Perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah
 Pernapasan
Gejala : Napas pendek; dispneanoktural paroksismal; batuk dengan/tanpa sputum kental dan
banyak
Tanda : Takipnea, dispnea, peningkatan frekuensi/kedalaman (pernapasan kussmaul), Batuk
produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru)

Pola Kebutuhan Dasar Manusia, Menurut Gordon


1. Pola persepsi-pemeliharaan kesehatan
Biasanya pasien dengan GGK mempunyai persepsi yang kurang baik terhadap kesehatannya. Dan
biasanya pasien mengalami nyeri bersifat hilang timbul, lemah, mual dan terdapat udema.
2. Pola-aktivitas latihan
Biasanya pasien dengan GGK, mengalami gangguan aktivitas, karena adanya kelemahan otot.
3. Pola nutrisi metabolic
Biasanya pasien dengan GGK, mengalami gangguan pada pola nutrisi, yaitu mual, muntah, anoreksia
yang disertai penurunan berat badan.
4. Pola eliminasi
Biasanya pasien dengan GGK, mengalami gangguan pada eliminasi, mis : oliguria, diare/konstipasi,
dan perut kambung.
5. Pola tidur – istirahat
Biasanya padien dengan GGK, mengalami pola tidur.
6. Pola kognitif – perceptual
Biasanya pasien dengan GGK, memiliki komunikasi yang baik dengan orang lain, pendengaran dan
penglihatan baik dan tidak menggunakan alat bantu.
7. Pola toleransi – koping stress
Biasanya pasien dengan GGK, dapat menerima keadaan penyakitnya.
8. Persepsi diri / konsep diri
Biasanya pasien dengan GGK, tidak mengalami gangguan konsep diri.
9. Pola seksual – reproduksi
Biasanya pasien dengan GGK, mengalami gangguan pada pola ini, sehubungan dengan kelemahan
tubuh.
10. Pola hubungan dan peran
Biasanya pasien dengan GGK, memiliki komunikasi dengan keluarga, perawat, dokter, dan
lingkungan sekitar.
11. Pola nilai dan keyakinan
Biasanya pasien dengan GGK, tidak mengalami gangguan dalam pola nilai dan kayakinan

C. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH

DS: Kelebihan asupan cairan Kelebihan volume cairan


-

DO:
 Edema
 tekanan darah
tinggi
DS: Kelemahan Intoleran aktivitas
 klien mengatakan
klien lemah

DO:
 klien tampak lemah
 aktivitas klien
dibantu
DS: Mual , muntah Ketidakseimbangan nutrisi kurang
 dari kebutuhan tubuh

DO:
 pasien tampak
lemah
 BB menurun
 Mual, muntah
 Anoreksia

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelebihan volume cairan b/d Kelebihan asupan cairan
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kurang asupan makanan

E. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa NOC NIC
o
1 Kelebihan Definisi : peningkatan retensi cairan isotonic 1. Monitor tanda-tanda vital (6680)
volume cairan Outcome  Monitor tekanan darah, nadi, suhu,
b/d Kelebihan Keseimbangan cairan respirasi dan status pernapasan
asupan cairan dengan tepat
Skala outcome keseluruhan  Monitor tekanan darah saat pasien
060101 Tekanan darah berbaring, duduk, dan berdiri
060122 Denyut nadi radial sebelum dan setelah perubahan
060102 Tekanan arteri rata-rata posisi
060103 Tekanan vena sentral  Monitor dan laporkan tanda dan
060104 Tekanan baji paru-paru gejala hipotermia dan hipertermia
060105 Denyut perifer  Monitor warna kulit dan
060107 Keseimbangan intake dan output dalam kelembapan
24 jam
060109 Berat badan stabil 2. Manajemen hipervolemia (4170)
060116 Tugor kulit  Timbang berat badan tiap hari
060116 Kelembapan membrane mukosa dengan waktu yang tepat/ sama
060118 Serum elektrolit (misalnya , setelah buang air kecil,
060119 Hematokrit sebelum sarapan) dan monitor
060120 Berat jenis uine kecenderungannya
 Monitor edema perifer
060106 Hipertensi Ortostatik  Monitor data laboratorium yang
060108 Suara nafas adventiv menandakan adanya
060110 Asites hemokonsentrasi ( misalnya,
06011 Distensi vena leher natrium, BUM, hematokrit,
060112 Edema perifer grafitasi spesifik urine) jika
060113 Bola mata cekung dan lembek tersedia
060114 Konfusi  Berikan obat yang diresepkan
060115 Kehausan untuk mengurangi preload
060123 kram otot (misalnya, furosemide,
060124 Pusing spironolakton, morphinedan
nitrogliserin
Domain : kesehatan fisiologis (II)
 Berikan infus IV (misalnya, cairan
Kelas: cairan dan elektrolit (G)
produk darah) secara perlahan
Edisi pertama 1997, revisi 2004 untuk mencegah penigkatan
preload yang cepat.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
 Siapkan pasien untuk dilakukan
diharapkan keseimbangan cairan tercapai
dialysis ( misalnya, bantu
pemasangan kateter dialysis)
sesuai kebutuhan.

3. Meanajemen elektrolit / cairan


(2080)
 Timbang berat badan harian dan
pantau gejala
 Berikan cairan yang sesuai
 Jaga infuse intravena yang tepat,
transfuse darah atau laju aliran
enternal, terutama jika tidak diatur
oleh pompa
 Pantau adnya tanda atau gejala
retensi cairan
4. Manajemen cairan (4120)
 Timbang berat badan setiap hari
dan monitor status pasien
 Masukkan kateter urine
 Monitor tanda-tanda vital paien
 Monitor perubahan badan paien
sebelum dan setelah dialysis
 Kaji lokasi dan luasnya udema,
jika ada
 Dukung pasien dan keluarga untuk
membantu dalam pemberian
makanan yang baik

2 Intoleransi Definisi : ketidak cukupan energy psikologis atau 1. Manajement lingkungan (6480)
aktivitas b/d fisiologis untuk mempertahankan atau  Ciptakan lingkungan yang nyaman
ketidakseimbang menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari bagi pasien
an antara suplai yang harus atau yang ingin dilakukan 2. Bantuan perawatan diri (1800)
oksigen dan  Monitor kemampuan perawatan
kebutuhan Outcome diri secara mandiri
oksigen Toleransi terhadap aktivitas  Monitor kebutuhan pasien terkait
Skala outcome Keseluruhan dengan alat-alat kebersihan diri,
000501 Saturasi oksigen ketika beraktivitas alat bantu untuk pakaian, berdadan
000502 Frekuensi nadi ketika beraktivitas eliminasi dan makan
000503 Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas  Berikan peralatan kebersihan
000508 Kemudahan bernapas ketika beraktivitas pribadi (misalnya, deodorant, sikat
000504 Tekanan darah sistolik ketika beraktivitas gigi dan sabun mandi).
000505 Tekanan darah diastole ketika beraktivitas  Berikan bantuan samapai pasien
000506 Temuan/hasil EKG(elektrokardiogram) mampu melakukan perawatn diri
000507 Warna kulit mandiri
000509 Kecepatan berjalan  Dorong pasien untuk melakukan
000510 Jarak berjalan aktivitas normal sehari-hari sampai
000511 Toleransi dalam menaiki tangga batas kemampuan
000516 Kekuatan tubuh bagian atas  Ajarkan orang tua/ keluarga untuk
000517 Kekuatan tubuh bagian bawah mendukung kemandirian dengan
membantu hanya ketika pasien tak
000518 Kemudahan dalam melakukan aktivitas mampu melakukan (perawatan
hidup harian (activities of daily living/ diri)
ADL ) 3. Manajement energy
000514 Kemampuan untuk berbicara ketika  Monitor intake/asupan nutrisi
melaukan aktivitas fisik untuk mengetahui sumber energy
yang adekuat
Domain : fungsi kesehatan (I)  Anjurkan aktivitas fisik (misalnya
Kelas : pemeliharaan energy (A) ambulasi,ADL) sesuai dengan
Edisi kedua 2000, revisi 2004 kempuan (energy) pasien
 Lakukan ROM aktiv/pasif untuk
Setelah diberikan tindakan keperawatan klien dapat
menghilangkan ketegangan otot
melakukan aktivitas sendiri
4. Terapi oksigen
 Bersihkan mulut, hidung, dan
sekresi trakea dengan tepat
 Berika oksigen tambahan sesuai
yang diperintahkan
 Batasi (aktivitas) merokok
 Sediakan oksigen ketika pasien
dibawah/dipindahkan
 Peiksa perangkat (alat) pemberian
oksigen secara berkala untuk
memastikan bahwa konsentrasi
(yang telah) ditentukan sedang
diberikan

3 Ketidakseimbang Definisi : asupan nutrisi tidak cukup untuk 1. Manajemen gangguan makan
an nutrisi kurang memenuhi kebutuhan metabolic (1030)
dari kebutuhan Outcome  Tentukan pencapain berat badan
tubuh b/d kurang Statusi nutris : Asupan nutrisi yang harian sesuai keinginan
asupan makanan Skala outcome Keseluruhan  Dorong klien untuk
100901 Asupan kalori mendiskusiakan makanan yang
100902 Asupan protein disukai bersama dengan ahli gizi
100903 Asupan Lemak  Monitor berat badan klien secara
100904 Asupan karbohidrat rutin
2. Manajemen nutrisi (1100)
100910 Asupan Serat  Ciptakan lingkungan yang optimal
100905 Asupan vitamin pada saat mengkomsumsi makanan
100906 Asupan mineral (misalnya, bersih, berventilasi,
100907 Asupan zat besi santai dan bebas dari bau yang
100908 Asupan kalsium menyengat).
100911 Asupan natrium  Anjurkan pasien untuk duduk pada
posisi tegak dikursi, jika
Domain : kesehatan fisiologis (II) memungkinkan
Kelas : pencernaan & nutrisi (K)  Anjurkan kepada keluarga untuk
Edisi pertama 1997, revisi 2004, 2008 membawa makanan favorit pasien
sementara (pasien) berada dirumah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan
sakit atau fasilitas perawatan yang
dapat mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat.
sesuai

Vous aimerez peut-être aussi