Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RINDY PRIATAMA
3217079
Disusun Oleh :
MUHAMMAD RINDY PRIATAMA
3217079
Hari : ……………………
Tanggal : ……………………
Genogram
Keterangan :
1. : Laki-laki
2. : Perempuan
3. : Meninggal
4. : Garis keturunan
5. : Tinggal satu rumah
6. : Klien
7. : Bercerai/putus hubungan
Riwayat alergi :
Klien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap makanan, dan obat-obatan.
b. Eliminasi
1) BAK
Frekuensi dan waktu : 6-9 kali BAK dengan waktu pagi-siang 6x,
malam 3x/hari.
Warna dan jumlah urin : berwarna kuning jernih, dan 200 cc per miksi.
Kebiasaan BAK malam hari : klien mengatakan sering BAK di malam hari
sebanyak 3 kali.
Keluhan yang b/d BAK : Klien mengatakan tidak mempunyai keluhan
dalam BAK.
2) BAB
Frekuensi dan waktu : 2 kali dalam sehari (pagi dan sore hari)
Konsistensi : Lembek, berwarna kuning kecoklatan, dan
berbau khas.
Keluhan yg b/d BAB : Klien mengatakan tidak ada keluhan
Riwayat penggunaan laksatif : Klien mengatakan tidak ada.
c. Personal Hygiene
1) Mandi
Frekuensi dan waktu : 2 kali sehari (pagi dan sore hari)
Pemakaian sabun : Ya/Tidak
2) Oral Hygiene
Frekuensi & waktu gosok gigi : 2 kali sehari (pagi & sore hari).
Menggunakan pasta gigi : Klien mengatakan menggunakan pasta
gigi saat menggosok gigi.
3) Cuci Rambut
Frekuensi mencuci rambut : 1 kali dalam seminggu
Penggunaan Shampo : Ya/Tidak
4) Pakaian
Frekuensi mengganti pakaian : 2 kali sehari sehari (pagi & sore)
Pakaian yang dicuci : Klien mengatakan pakaian sering dicuci
tiap hari
5) Kuku dan Tangan
Frekuensi gunting kuku : Tidak tentu.
Kebiasaan mencuci tangan
menggunakan sabun : Klien mengatakan menggunakan sabun saat
mencuci tangan
G. Pemeriksaan Fisik
a. Umum
Keadaan umum : Keadaan umum klien cukup baik, klien dapat melakukan
ADL secara mandiri walaupun kakinya tremor dan
melakukan segala aktifitas sendiri dengan pelan-pelan
dengan bantuan minimal.
Nyeri : klien mengatakan sering merasakan nyeri dibagian ke dua
kakinya dan sudah berlangsung lama.
Pengkajian Nyeri
P : Kelelahan
Q : Terasa pegal-pegal
R : Pada ke dua kakinya kanan dan kiri
S : Skala 6 (rentang 1-10)
T : Hilang timbul dan muncul ketika berjalan dan beraktivitas.
c. Sistem Pernapasan
Thorax
Inspeksi : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan, tidak ada pernapasan cuping hidung dan
tidak ada jejas.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, pengembangan diafragma simetris.
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Terdengar suara nafas vesikuler.
Batuk Sesak nafas Sputum Asma
d. Sistem Kardiovaskular
Capillary refill time : < 2 detik
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Perkusi : Suara perkusi pada jantung pekak.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, teraba detak jantung.
Auskultasi : Suara jantung normal dan terdengar suara “lup-dub” S1 dan S2
(tidak ada bunyi tambahan pada auskultasi jantung).
e. Sistem Gastrointestinal
Mual Muntah Nyeri abdomen Hematemesis
Inspeksi : Tidak ada jejas/luka, tidak ada masa/benjolan.
Auskultasi : Suara peristaltic usus (+), yaitu 12 kali/menit.
Perkusi : Suara abdomen timpani.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada empat kuadran abdomen dan tidak.
Perubahan kebiasaan defekasi :
Diare Konstipasi Melena Hemoroid Melena
Pola defekasi biasanya : Klien defekasi selama 2 kali dalam sehari (pagi-
sore hari).
Lain-lain : Klien mengatakan memiliki riwayat hemoroid,
ketika BAB kadang terdapat lendir.
g. Sistem Muskuloskleletal
Nyeri persendian : Klien mengatakan mengalami nyeri pada persendian
ekstermitas bawah yaitu kaki kanan dan kaki kirinya..
Kekakuan : Klien mengatakan tidak ada.
Deformitas Kram Spasme
Kekuatan otot :
Tangan kanan 5 4 Tangan kiri
Kaki kanan 4 4 Kaki kiri
Rentang gerak : ROM aktif pada ekstremitas atas bawah, ada batasan
gerak.
Masalah cara berjalan : Klien terlihat ada masalah dengan cara berjalannya.
TUG (Time Up and Go) : Skor waktu lebih dari 30
detik yang berarti klien berisiko jatuh (Terlampir).
Sikap tubuh : Sikap tubuh klien terlihat bungkuk.
Jari : Jari-jari tangan dan kaki lengkap antara kanan-tiri tidak
ada perbedaaan. Akan tetapi jari-jari tangannya tremor.
h. Sistem Integumen
Lesi/luka Memar Kalus
Keterangan : Kulit klien tampak keriput, turgor kulit elastis, dan tidak ada
kelainan pigmentasi pada kulit klien.
Pressure Ulcer : Skor 25 “Tidak Beresiko” dengan pengkajian Braden Scale
(Terlampir)
i. Sistem Reproduksi
Sistokel/Rektokel/Prolaps : Klien mengatakan tidak ada.
Penyakit kelamin : Klien tidak memiliki penyakit kelamin.
Lesi : Tidak terdapat lesi pada kemaluan klien.
Aktivitas seksual : Klien belum pernah menikah dan berhubungan seksual.
Riwayat menopause : Klien mengatakan sudah mengalami menopause pada
usia ± 50 tahun
j. Sistem Perkemihan
Disuria Menetes Hematuria Poliuria
Oliguria Nokturia Inkontinensia Nyeri saat berkemih
Ket : Klien tidak memiliki keluhan saat berkemih
Data Penunjang
1. Laboratorium : tidak ada
2. Radiologi : tidak ada
7. Risiko Jatuh : Skor lebih dari 30 detik dengan TUG (Time Up and Go)
(Terlampir).
8. Status Nutrisi : Skor 14 “Status normal” dengan MNA (Terlampir).
9. Kesepian : Skor 39“Kesepian rendah” dengan UCLA (Terlampir).
H. PSIKOSOSIOBUDAYA DAN SPIRITUAL
Psikologis
a. Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah : Klien mengatakan dalam
menghadapi setiap masalahnya kadang merasa sedih, walaupun begitu klien
lebih banyak pasrah dan tenang.
b. Cara mengatasi perasaan tersebut : Klien mengatakan untuk mengatasii
perasaan seperti itu biasanya dengan menyelesaikan masalahnya secara
langsung. Jika tidak, klien lebih memilih diam dan melupakannya. Klien
juga memilih berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan untuk
mendapatkan ketenangan.
c. Rencana setelah masalah selesai : Klien mengatakan akan melakukan
pencegahan terkait hal-hal yang dapat menimbulkan masalah yang berulang.
d. Jika masalah tidak dapat diselesaikan : Klien mengatakan akan tetap
berpikir positif dan tetap tenang.
e. Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang dihadapi : Klien
mengatakan dalam kehidupan sehari-hari sudah tahu masalah yang terjadi di
lingkungan wisma, sedangkan untuk masalah terkait penyakitnya klien juga
cukup paham karena klien mengatakan dahulu ia merupakan mantan
petugas kesehatan. Klien terlihat paham tentang manfaat dan penggunaan
obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi penyakitnya.
Sosial
a. Aktivitas atau peran di masyarakat : Klien mengatakan sebelum masuk
BPSTW terlibat aktif dalam kegiatan di masyarakat, sedangkan selama di
BPSTW klien lebih aktif di kegiatan-kegiatan lingkungan BPSTW
dibandingkan di masyarakat.
b. Kebiasaan yang tidak disukai di lingkungan : Klien mengatakan menyukai
semua kegiatan yang dilakukan di BPSTW.
c. Pandangan klien tentang aktivitas sosial di lingkungannya : Klien
mengatakan sangat senang dan menyukai kegiatan sosial yang ada di
BPSTW, karena kegiatan tersebut dapat menghilangkan kejenuhannya.
Budaya
a. Budaya yang diikuti klien : Klien mengatakan mengikuti budaya jawa sejak
kecil.
b. Keberatan/tidak terhadap budaya yang diikuti : Klien mengatakan tidak
keberatan dengan budaya yang diikuti.
Spiritual
a. Aktivitas ibadah sehari-hari yang dilakukan : Klien mengatakan setiap hari
berdoa dan membaca Al-Quran, selain itu klien aktif menghadiri kegiatan
pengajian rutin di BPSTW dan rajin pergi ke masjid selama satu kali dalam
seminggu.
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan : Klien mengatakan biasa berdoa
dan membaca Al-Quran setiap hari. Klien juga sering mendengarkan
khotbah dan mengikuti solat jamaah di masjid.
c. Keyakinan klien tentang masalah/peristiwa kesehatan yang sekarang sedang
dialami : Klien mengatakan bila mengalami suatu masalah atau sakit saat ini
merupakan cobaan dalam hidup, setiap masalah yang ada haruslah dihadapi
dengan kesabaran dan kepasrahan pada Allah.
A. ANALISA DATA
No Data Masalah Etiologi
1 DS : Sindrom Nyeri
1. klien mengatakan sering Kronis
merasakan nyeri dibagian
kiki kanan dan kirinya
sehingga ia harus hati-hati
saat berjalan
2. Klien mengatakan nyeri
sudah berlangsung selama
±3 tahun dan hilang timbul.
3. Pengkajian Nyeri:
P : Kelelahan
Q : Terasa pegal-pegal
R : Pada ke dua kakinya
kanan dan kiri
S : Skala 6 (rentang 1-10)
T : Hilang timbul dan
muncul ketika berjalan
dan beraktivitas.
DO:
1. Pemeriksaan TTV: BP
160/90 mmHg, N 86 x/m,
RR 18 x/m, dan T 36,5 0C.
No Data Masalah Etiologi
2 DS : Resiko Faktor resiko
- Klien mengatakan ketidakefektifan Hipertensi
kepala sering pusing dan perfusi jaringan
lehernya terasa kaku. otak
DO :
- Tn.S berusia 81th
- BP : 160/90 mmHg
- RR : 20 x/mnt
- HR : 88 x/mnt
No Data Masalah Etiologi
3. DS: Risiko penurunan Faktor resiko
- Klien mengatakan perfusi jaringan hipertensi
kepalanya sering terasa jantung
pusing dan lehernya
kaku.
DO:
- Tn.S berusia 81th
- BP : 160/90 mmHg
- RR : 21 x/mnt
- HR : 90 x/mnt
No Data Masalah Etiologi
4. DS : Gangguan Pola Halangan
1. Klien mengatakan sering Tidur Lingkungan
terbangung beberapa kali
pada malam hari karena
keinginan untuk BAK.
2. Klien juga mengatakan
sering sulit untuk tertidur
kembali ketika terbangun di
malam hari.
3. Klien mengatakan susah
tidur seringkali disebabkan
oleh suara berisik dari
aktivitas lansia lain.
DO :
1. Nilai PSQI (Pittsburgh
Sleep Quality Index)
untuk pengkajian
kebiasan tidur dengan
skor yang didapat klien
sebesar 7 (>5) yang
berarti “Buruk”.
2. Klien terlihat
menggantuk
3. Wajah klien terlihat sayu
4. Klien terlihat sering
menguap
No Data Masalah Etiologi
5. DS : Risiko Jatuh Faktor resiko usia
1. Klien mengatakan memiliki Faktor resiko usia ≥65 tahun
riwayat jatuh ± 3 kali selama ≥65 tahun
di BPSTW.
2. Klien mengatakan
pandangan kabur dan tidak
bisa melihat dengan jelas
serta memiliki riwayat
katarak.
DO :
1. Klien berusia 81 tahun (≥65
tahun).
2. Nilai visus mata kanan 2/6
dan mata kiri 1/6.
3. Pengkajian TUG (Timed Up
an Go) skor lebih dari 30
detik “Risiko Jatuh”.
4. Kekuatan otot :
Tangan Tangan
kanan 5 4 kiri
Kaki 4 4 Kaki
kanan kiri
No Data Masalah Etiologi
6. DS : Kesiapan
- Klien mengatakan Meningkatkan
keinginan untuk Nutrisi
mempertahankan nafsu
makan agar berat badan
tetap.
- Klien mengatakan
makan 3 kali dalam
sehari. Porsi makanan
selalu habis.
DO :
- Bising usus 12
kali/menit.
- IMT : 22,82 (normal
IMT perempuan 18 – 23)
“Gizi Baik”.
- Pengkajian MNA dengan
Skor 14 “Normal
Nutritional”
No Data Masalah Etiologi
7. DS : Kesiapan
1. Klien mengatakan keinginan Meningkatkan
untuk melakukan Manajemen
pencegahan terkait hal-hal Kesehatan
yang dapat menimbulkan
masalah/sakit yang berulang.
2. Klien mengatakan dalam
menghadapi setiap
masalahnya kadang merasa
sedih, walaupun begitu klien
lebih banyak pasrah dan
tenang.
3. Klien mengatakan bila
mengalami suatu masalah
atau sakit saat ini merupakan
cobaan dalam hidup, setiap
masalah yang ada haruslah
dihadapi dengan kesabaran
dan kepasrahan pada Tuhan.
DO :
Klien terlihat paham tentang
manfaat dan penggunaan obat-
obatan yang digunakan dalam
mengatasi penyakitnya.
No Data Masalah Etiologi
8. DS: Risiko sindrom Faktor resiko usia >
- Tn.S mengatakan nyeri lansia lemah 70 tahun
sakit jika badan banyak Risiko sindrom
di gerakkan. lansia lemah
- Tn.S mengatakan sering
mengikuti kegiatan,
tetapi kalau kecapekan
senam Ia sering berhenti
untuk beristirahat.
DO:
- Tn.S berusia 81 th
- Klien terlihat tremor
- Klien nampak sering
kelelahan
- Klien berjalan nampak
behati-hati
No Data Masalah Etiologi
9. DS: Resiko kesepian Faktor resiko
- Klien mengatakan masuk depresi emosional
BPSTW karena sudah tidak
ada anggota keluara yang
bisa mengurusnya selama
tinggal di yogyakarta
- Klien mengatakan memiliki
riwayat perceraian dengan
istrinya sejak lama
- Klien mengatakan kakak dan
adiknya sudah pada
meninggal dan tinggal
keponakan-keponakannya
saja
- Klien mengatakan sedih dan
terkadang kesepian karena
sudah lama jarang dijenguk
ponakannya yang tinggal di
yogyakarta
- sedih karena dia jarang
DO:
- Klien tampak sedih dan
matanya berkaca-kaca saat
bercerita.
- UCLA : 39 (Kesepian
rendah)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Sindrom nyeri kronis
2. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak, faktor resiko hipertensi
3. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung faktor resiko hipertensi
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan halangan lingkungan
5. Risiko jatuh faktor resiko usia >65 tahun
6. Kesiapan meningkatkan nutrisi
7. Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan
8. Risiko Sindrom lansia lemah faktor resiko usia >70 tahun
9. Resiko kesepian berhubungan dengan faktor resiko depresi emosional
C. RENCANA KEPERAWATAN
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Tanda-Tanda Vital (6680)
perifer berhubungan dengan selama 3 x 8 jam. Klien diharapkan 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan
hipertensi nyerinya berkurang dengan kriteria hasil: status pernafasan.
Perfusi Jaringan : Perifer (0407) 2. Menjelaskan terapi alternatif pengobatan
1. Tekanan darah sistolik klien menjadi hipertensi yaitu teknik relaksasi otot
normal (skala target 3 menjadi 5). progresif.
2. Tekanan darah diastolik klien menjadi
normal (skala target 3 menjadi 5). Manajemen Obat (2380)
1. Tentukan obat apa yang diperlukan, dan
kelola menurut resep.
2. Anjurkan pasien mengenai kapan harus
mencari bantuan medis.
3. Konsultasi dengan professional
perawatan kesehatan lainnya untuk
meminimalkan jumlah dan frekuensi
obat yang dibutuhkan agar didapatkan
efek terapeutik.
3. Risiko penurunan perfusi jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Tanda-Tanda Vital (6680)
jantung selama 3 x 8 jam. Klien diharapkan 1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan
nyerinya berkurang dengan kriteria hasil: status pernafasan.
Perfusi Jaringan :jantung 2. Menjelaskan terapi alternatif
1. Tekanan darah sistolik klien menjadi pengobatan hipertensi yaitu teknik
normal (skala target 3 menjadi 5). relaksasi otot progresif.
2. Tekanan darah diastolik klien menjadi Manajemen Obat (2380)
normal (skala target 3 menjadi 5). 1. Tentukan obat apa yang diperlukan, dan
kelola menurut resep.
2. Anjurkan pasien mengenai kapan harus
mencari bantuan medis.
3. Konsultasi dengan professional
perawatan kesehatan lainnya untuk
meminimalkan jumlah dan frekuensi
obat yang dibutuhkan agar didapatkan
efek terapeutik.
4. Gangguan pola tidur berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Peningkatan Tidur (1850)
1. Monitor pola tidur klien dan jumlah
dengan halangan lingkungan selama 3 x 8 jam diharapkan gangguan
jam tidur.
pola tidur dapat teratasi dengan kriteria
2. Identifikasi faktor yang dapat
hasil :
meningkatkan mood tidur
Tidur (0004) 3. Sesuaikan lingkungan (seperti cahaya,
1. Tidak ada kesulitan memulai tidur suhu, kasur, dan tempat tidur).
4. Ajarkan pasien bagaimana melakukan
(skala target 1 menjadi 5).
relaksasi otot atau bentuk intervensi
2. Perasaan segar setelah tidur (skala
non-farmakologi lainnya untuk
target 3 menjadi 5).
memancing tidur.
3. Tidak terganggunya pola tidur (skala
5. Anjurkan pasien untuk menghindari
target 1 menjadi 5).
makanan dan minuman yang dapat
menggangggu tidur.
6. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur,
jika diperlukan.
7. Berikan informasi mengenai teknik
yang dapat membantu meningkatkan
tidur.
8. Kolaborasi pemberian obat tidur
dengan dokter, jika diperlukan.
6. Kesiapan meningkatkan nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Monitor Nutrisi (1160)
selama 3 x 8 jam, diharapkan klien dapat 1. Monitor diet dan asupan kalori.
siap meningkatkan nutrisi dengan kriteria
2. Timbang berat badan klien.
hasil :
Perilaku Menambah Berat Badan 3. Identifikasi perubahan nafsu makan dan
aktivitas akhir-akhir ini.
(1626)
1. Klien dapat memantau berat badan Konseling Nutrisi (5246)
8. Resiko Sindrom lansia lemah b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi latihhan : keseimbangan
faktor resiko usia > 65 tahun 3x8 jam diharapkan masalah dapat teratasi - Gali pengalaman individu mengenai
dengan kriteria hasil: latihan.
- Partisipasi dalam latihan - Pertimbangan motivasi individu
- Merencanakan latihan yang tepat untuk memulai atau melanjutkan
- Mengideentifikasi hambatan dalam program latihan.
program latihan, - Dukung individu untuk memulai
- Melakukan olahraga di tempat latihan
aman ikut serta dalam latihan - Dampingi individu saat
mempertahankan kesehatan. menjadwallkan latihan secara rutin.
- Beri penguat terjadwal untuk
meningkatkan motivasi individu.
- Monitor respon individu terhadap
program latihan
- Sediakan umpan balik atas usaha
yang dilakukan individu.
9. Resiko kesepian berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Emotional Support
dengan faktor resiko depresi selama tinggal di wisma diharapkan resiko 1. Diskusikan dengan klien emosi yang
emosional kesepian tidak ada lagi dengan kriteria dialami
hasil: 2. Gunakan dukungan dan teknik empati
Sosial involvement 3. Bantu klien dalam menggunakan
1. Berinterasksi dengan teman terdekat perasaan kecemasan marah dan
2. Berinteraksi dengan lansia di PSTW kesedihan dengan cara yang baik
3. Berpartisipasi dalam kegiatan di panti 4. Diskusikan dengan klien untk menerima
kondisi yang dialami
5. Identifikasi adanya marah, frustasi yang
non adaptif pada klien
6. Jelaskan pada klien untuk bercerita dan
menangis sebagai respon emosionalyang
alami
7. Diskusikan dengan klien untuk
merespon teknik adaptif terhadap
emotional yang alami
Socialization Enhancement
1. Anjurkan klien untuk membina
hubungan sosial di wisma dan
lingkungan panti
2. Jelaskan kepada klien pentingnya
membina hubungan dan saling berbagi
dengan teman terdekat
3. Dukung klien untuk aktif dalam kegiatan
di panti
4. Bantu klien dalam meningkatkan
kemampuan untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain
5. Kaji kekuatan dan kelemahan klien
dalam bersosialisasi
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari : Senin, 09 Maret 2018 Nama : Tn.S
No.
Waktu Implementasi Evalasi TTD
Dx
1 09.20 WIB 1. Mengobservasi tanda non verbal dari S :
ketidaknyamanan. 1. Klien mengatakan senang dapat
2. Melakukan pengkajian nyeri secara komperhensif mempraktikan teknik nafas dalam untuk
yang meliputi lokasi, karakteristik, durasi, mengontrol nyeri.
frekuensi, kualitas, intensitas, dan pencetus. 2. Klien mengatakan paham keadaan nyeri
3. Menggunakan strategi komunikasi terapeutik yang dialaminya:
untuk mengetahui pengalaman nyeri klien. P : Kelelahan
09.40 WIB 4. Mengajarkan manajemen nyeri non farmakologi Q : Terasa pegal-pegal
dengan teknik napas dalam. R : Pada ke dua kakinya kanan dan kiri Rindy
11.20 WIB 5. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian S : Skala 6 (rentang 1-10)
analgesik jika diperlukan. T : Hilang timbul dan muncul ketika
berjalan dan beraktivitas.
O:
1. Klien terlihat kooperatif saat berbincang-
bincang.
2. Klien mampu mempraktikan teknik nafas
dalam.
2. 09.00 1. Memonitor keluhan utama klien S : Ny.P mengatakan lebih tenang setelah
2. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, dilakukan pemeriksaan TTV
respirasi, dan suhu).
O:
- BP : 160/90 mmHg Rindy
- RR : 21 x/mnt
- HR : 92 x/mnt
3 09.10 1. Memonitor keluhan utama klien S : Ny.P mengatakan lebih tenang setelah
2. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, dilakukan pemeriksaan TTV
respirasi, dan suhu). O:
- BP : 160/90 mmHg
- RR : 21 x/mnt
- HR : 92 x/mnt
O:
4. Klien terlihat sedikit lesu dan sesekali
menguap.
5. Klien terlihat lebih banyak berdiam diri di
kamar.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Monitor gaya berjalan (kecepatan,
keseimbangan, dan kelelahan).
2. Sarankan klien untuk menggunakan alas
kaki yang aman.
3. Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh untuk
meminimalkan cedera.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Identifikasi perubahan nafsu makan dan
aktivitas akhir-akhir ini.
2. Kaji asupan makanan dan kebiasaan
makan klien.
3. Fasilitasi untuk mengidentifikasi perilaku
makan yang harus diubah.
7. 13.20 IB 1. Mengobservasi dan mengidentifikasi faktor S :
eksternal dan internal yang mendukung dan tidak 1. Klien mengatakan selalu rajin meminum
obat untuk menjaga kesehatan tubuhnya.
mendukung perilaku kesehatan.
2. Klien mengatakan memiliki keinginan
2. Menentukan pengetahun tentang kesehatan yang kuat untuk bisa hidup sehat di usia
dan gaya hidup klien. lanjut dan tidak mau membuat anak
angkatnya khawatir.
3. Memberi reinforcement positif kepada klien
dan keluarga dapat menunjukkan sikap yang O: Klien tampak paham tentang pentingnya
positif. meminum obat rutin untuk menjaga Rindy
kesehatan tubuh.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Bantu individu untuk memperjelas
keyakinan dan nilai-nilai kesehatan.
2. Beri motivasi pada klien untuk menjaga
pola pergaulan yang sehat di masyarakat
luar.
8. 14.00 S:
- Menggali pengalaman individu mengenai Klien mengatakan akan melakukan kegiatan/
aktivitas dengan berhati-hati.
latihan.
Rindy
- Memotivasi individu untuk memulai atau O:
melanjutkan program latihan. - Klien berusia 82 tahun
- Klien mampu menggungkapkan
- Mendukung individu untuk memulai latihan
pengalamannya dengan baik
P: Lanjutkan intervensi
- Dukung individu untuk memulai latihan
- Dampingi individu saat menjadwallkan
latihan secara rutin.
- Beri penguat terjadwal untuk
meningkatkan motivasi individu.
- Monitor respon individu terhadap program
latihan
- Sediakan umpan balik atas usaha yang
dilakukan individu.
9. 14.10 - Mendiskusikan dengan klien emosi yang dialami S:
- Menggunakan dukunggan dan teknik empati - Klien mkengatakan sudahsedikit lega
setelah bercerita
- Membantu klien dalam menggungkapkan
perasaan kecemasan marah dan kesedihan dengan Rindy
cara yang baik O:
- Klien koooperatif ia mampu bercerita
dengan baik
P: Lanjutkan intervensi
- Diskusikan dengan klien untuk menerima
kondisi yang dialami
- Identifikasi adanya marah, frustasi yang
nonadaptif pada klien
- Anjurkan klien untuk membina hubungan
sosial di wisma dan lingkungan panti
P: Lanjutkan intervensi :
1. Evaluasi penerapan teknik massage.
2. Kaji tingkat nyeri.
2. 09.15 1. Memonitor keluhan utama klien S : Ny.P mengatakan lebih tenang setelah
2. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan darah, dilakukan pemeriksaan TTV dan minum obat.
nadi, respirasi, dan suhu).
O:
- BP : 150/80 mmHg
- RR : 22 x/mnt
- HR : 84 x/mnt
P: Lanjutkan intervensi :
1. Monitor pola tidur klien dan jumlah jam
tidur.
2. Anjurkan pasien untuk menghindari
makanan dan minuman yang dapat
menggangggu tidur.
3. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur, jika
diperlukan.
5. 12.30 WIB 1. Memonitor gaya berjalan (kecepatan, S : Klien mengatakan ketika berjalan harus
keseimbangan, dan kelelahan). berhati-hati karena lantai licin akibat musim
2. Menyarankan klien untuk menggunakan alas hujan.
kaki yang aman.
O:
1. Klien berjalan dengan pelan dan berhati-
hati.
2. Klien terlihat berjalan dengan menggunakan Rindy
alas kaki yang aman.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Monitor gaya berjalan (kecepatan,
keseimbangan, dan kelelahan).
2. Ajarkan pasien bagaimana jika jatuh untuk
meminimalkan cedera.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Diskusikan makanan yang disukai dan yang
tidak disukai klien.
2. Ajarkan klien tentang 4 makanan dasar.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Beri reinforcement positif kepada klien
setiap keluarga dapat menunjukkan sikap
yang positif.
2. Ajarkan strategi untuk menghindari perilaku
tidak sehat.
8. 08.00 - Mengantar Klien untuk mengikuti senam S:
pagi - Klien merasa senang melakukan kegiatan
senam pagi, badannya terasa segar dan
- Mendukung individu untuk memulai latihan
bugar
- Mendampingi individu saat menjadwallkan Rindy
latihan secara rutin. O:
- Klien berusia 81 tahun
- Memberi penguat terjadwal untuk
- Klien terlihat senang dan bersemangat
meningkatkan motivasi individu.
- Memonitor respon individu terhadap A:
- Masalah teratasi sebagian
program latihan
- Menyediakan umpan balik atas usaha yang P: Lanjutkan intervensi
dilakukan individu. - Beri penguat terjadwal untuk meningkatkan
motivasi individu.
- Monitor respon individu terhadap program
latihan
- Sediakan umpan balik atas usaha yang
dilakukan individu.
9. - Diskusikan dengan klien untuk menerima S: Klien mengatakan akan sering mengobrol dan
kondisi yang dialami bersosialisai dengan teman wismanya
- Identifikasi adanya marah, frustasi yang
nonadaptif pada klien O: Rindy
- Klien kooperatif
- Anjurkan klien untuk membina hubungan
- Klien terhihat sering tersenyum
sosial di wisma dan lingkungan panti
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Anjurkan klien untuk membina hubungan
sosial di wisma dan lingkungan panti
O:
1. Klien terlihat mampu mempraktikan ulang Rindy
teknik nafas dalam dan massage.
2. Klien terlihat paham tentang pentingnya
istirahat untuk menurunkan nyeri.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Kaji skala nyeri.
2. 09.20 1. Memonitor keluhan utama klien S : Ny.P mengatakan lebih tenang setelah dilakukan
2. Mengukur tanda-tanda vital (tekanan pemeriksaan TTV dan minum obat.
darah, nadi, respirasi, dan suhu).
O:
- BP : 130/70 mmHg Rindy
- RR : 19 x/mnt
- HR : 80 x/mnt
P: Lanjutkan intervensi :
1. Monitor pola tidur klien dan jumlah jam tidur.
2. Ajarkan teknik lain untuk meningkatkan tidur.
5. 9.35 WIB 1. Memonitor gaya berjalan (kecepatan, S : Klien mengatakan belum bisa mempraktikan Rindy
keseimbangan, dan kelelahan). teknik jatuh untuk meminimalkan cedera.
2. Mengajarkan pasien bagaimana jika jatuh
untuk meminimalkan cedera. O: Klien terlihat kesulitan melakukan teknik jatuh
untuk meminimalkan cedera.
P: Lanjutkan intervensi :
1. Fasilitasi klien untuk mengidentifikasi perilaku
makan yang harus diubah.
7. 12.15 WIB 1. Memberi reinforcement positif kepada klien S : Klien mengatakan selalu ikut serta dalam
setiap keluarga dapat menunjukkan sikap pemeriksaan kesehatan di polikilinik BPSTW
yang positif. untuk membiasakan diri dalam meningkatkan
2. Mengajarkan strategi untuk menghindari status kesehatan.
perilaku tidak sehat.
O: Klien tampak paham tentang kegiatan lain yang
bisa dilakukan dalam menghindari perilaku tidak
sehat. Rindy
P: Lanjutkan intervensi :
1. Kolaborasikan dengan tenaga kesehatan lain
tentang rencana tindak lanjut jangka panjang
untuk memperkuat perilaku kesehatan.
A:
- Masalah teratasi
P: Hentikan intervensi
P : Hentikan intervensi