Vous êtes sur la page 1sur 32

LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB I
IDENTITAS PASIEN

No. Rekam Medis : 00.11.XX


Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Mei 2011
Pukul : 16.30 WIB
Kelas Perawatan : III
Dokter yang merawat : dr. R, SpKJ
Riwayat Perawatan : Perawatan ke – XX
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Wanita
Umur : 59 tahun
Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta, 7 November 1958
Bangsa / Suku : Indonesia / Jawa
Agama : Katolik
Pendidikan terakhir : Sarjana Sastra Perancis (S1)
Pekerjaan : Guru bahasa Perancis / Penerjemah
Status Pernikahan : Cerai
Alamat : Jl. Bukit Cinere Kav. A13, Jakarta Selatan

Riwayat Penyakit Pasien


5

2 Series 1

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 1


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Keterangan:
1986 :Pasien mulai merasa seperti diikuti oleh sesuatu
1987-1989 :Pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa untuk pertama kali
1990-1995 :Pasien mengonsumsi obat dengan baik dan dapat beraktivitas
seperti biasa
1996-2004 :Pasien keluar masuk Sanatorium Dharmawangsa setiap tahunnya
dengan alasan masuk yang sama yaitu mulai muncul halusinasi
dan waham akibat tidak patuh minum obat
2005-2010 :Pasien mulai mengonsumsi obat teratur dan keluhan mulai
berkurang
2011-sekarang :Pasien masuk lagi ke Sanatorium Dharmawangsa karena
dilaporkan pasien sering berteriak-teriak merasa dikejar-kejar dan
berbicara sendiri akibat tidak patuh minum obat. Setelah dirawat
di Sanatorium Dharmawangsa, pasien mengalami perbaikan,
gejala berkurang, dan ada yang memantau untuk minum obat.
Catatan Perawatan di Sanatorium Dharmawangsa :
I. Tanggal 15 Agustus 1986 – 4 September 1986
II. Tanggal 23 Desember 1986 – 17 Januari 1987
III. Tanggal 24 Februari 1988 – 9 Maret 1988
IV. Tanggal 26 Maret 1988 – 8 April 1988
V. Tanggal 22 April 1989 – 10 Mei 1989
VI. Tanggal 25 Desember 1996 – 5 Februari 1997
VII. Tanggal 14 Juli 1997 – 6 Agustus 1997
VIII. Tanggal 20 Juli 1998 – 21 Agustus 1998
IX. Tanggal 5 Mei 1999 – 14 Mei 1999
X. Tanggal 5 Agustus 1999 – 1 September 1999
XI. Tanggal 1 Desember 1999 – 5 Januari 2000
XII. Tanggal 26 Agustus 2000 – 13 Oktober 2000
XIII. Tanggal 3 September 2001 – 31 Oktober 2001
XIV. Tanggal 21 Agustus 2002 – 14 September 2002
XV. Tanggal 7 November 2002 – 5 Desember 2002
XVI. Tanggal 9 November 2003 – 12 Desember 2003

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 2


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

XVII. Tanggal 3 Januari 2004 – 21 Februari 2005


XVIII. Tanggal 29 Maret 2009 – 29 Maret 2010
XIX. Tanggal 1 September 2010 –24 November 2010
XX. Tanggal 4 Mei 2011 – sekarang

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 3


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB II
STATUS PSIKIATRI

Anamnesis diperoleh melalui alloanamnesis dan autoanamnesis:


I. AUTOANAMNESIS
Hari/ tanggal : Selasa, 17 Oktober 2017
Waktu : 12.30 WIB - selesai
Tempat : Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

Hari/ tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017


Waktu : 11.00 WIB - selesai
Tempat :Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

Hari/ tanggal : Kamis, 19 Oktober 2017


Waktu : 11.30 WIB - selesai
Tempat :Di ruang makan bangsal wanita Sanatorium
Dharmawangsa

II. ALLOANAMNESIS
Didapat dari : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa/Suku : Indonesia
Pekerjaan : Perawat Sanatorium Dharmawangsa
Pendidikan terakhir : Sarjana Keperawatan
Hubungan dengan pasien : Perawat pasien
Hari/tanggal wawancara : Selasa, 17 Oktober 2017

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 4


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Keluhan Utama
Suka mengamuk (teriak-teriak)
Aktivitas sehari-hari terganggu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien masuk ke Sanatorium Dharmawangsa dengan dijemput oleh petugas
Sanatorium Dharmawangsa di rumahnya karena pembantu pasien melaporkan
bahwa pasien sering berteriak-teriak dan gaduh gelisah sejak 3 hari. Saat ditanya
mengapa pasien berteriak-teriak, pasien mengatakan bahwa sejak 3 hari itu Zeus
mengejar-ngejarnya karena cintanya yang ditolak oleh pasien sehingga Zeus
berniat untuk membunuh pasien dengan cara mencekiknya. Oleh karena itu ia
berteriak-teriak meminta pertolongan dari Tuhan Yesus. Seketika ia meminta
pertolongan, Tuhan Yesus datang ke rumahnya dan memberi pertolongan. Pasien
berkata bahwa ia sering juga mengobrol dengan bunda Maria ibu Yesus.
Selama 1,5 bulan sebelum di rawat inap, pasien tidak mau minum obat karena
merasa bosan dan merasa tidak ada perbaikan setelah minum obat, dan tidak mau
ke dokter untuk kontrol. Semenjak itu juga pasien mulai suka mengurung diri di
kamar, tidak mau makan / minum, serta mandi. Berdasarkan pernyataan pembantu
rumah tangga yang tinggal dengan pasien juga mengatakan bahwa pasien jadi
sering menunjukkan sikap bertapa dan mempertahankannya sampai beberapa
waktu lamanya.
Pasien mengaku mengenal Presiden Soeharto dan berteman dengan anaknya
yaitu Bu Titi. Pasien mengaku mengenal Ibu Titi semenjak kuliah karena mereka
sering masuk ke kelas mata kuliah yang sama. Selain itu, pasien mengaku
mempunyai suami orang Jepang Akio Toyoda (pemilik perusahaan Toyota) yang
mencintainya tetapi sudah bercerai, dan mempunyai 1 anak berusia 7 tahun
bernama Nathania. Pasien juga mengakui mempunyai 7 saudara dimana pasien
sendiri merupakan anak ke 5. Pasien juga mengakui memiliki kembaran yang
tinggal dalam satu tubuh, namun kemudian pasien mengatakan kembarannya
sudah keluar dari SDW dan kembali ke rumah ibu. Hal tersebut membuat pasien
sedih. Pasien pernah membuat makalah di Iran, Irak dll dan mendapatkan
penghargaan dari Iran.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 5


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Sejak menjalani perawatan di SDW, perlahan pasien sudah tidak mengamuk


ataupun teriak-teriak lagi, Pasien dapat menjaga kebersihannya dan minum obat
dengan teratur walaupun terkadang masih harus diingatkan oleh perawat.
Keseharian pasien selama di SDW banyak dihabiskan dengan membaca buku,
koran, tidur-tiduran dan berada di ruang kumpul wanita untuk menonton televisi
dan beberapa kali pasien terlihat mau mengobrol dengan pasien lainnya. Pasien
juga sering bermain kartu bersama pasien lain dan koas.

Riwayat Penyakit Sebelumnya


1. Riwayat Penyakit Psikiatri
Tahun 1986, keluarga pasien menyadari bahwa sifat pasien berubah
menjadi aneh. Keluhan ini muncul karena skripsinya ditolak. Pasien juga merasa
tersaingi dan pasien menjadi sering marah-marah di rumah tanpa sebab yang jelas,
mudah curiga, melempar-lempar barang jika sedang marah, dan sering tidak mau
mandi. Pada tanggal 15 Agustus 1986 pasien di bawa ke Sanatorium
Dharmawangsa untuk dirawat.
Hampir setiap tahun sampai saat ini pasien dirawat di Sanatorium
Dharmawangsa karena alasan yang sama, yaitu pasien tidak mau makan, tidak
mau minum obat, tidak mau kontrol ke dokter, tidak mau mandi, tidak mau
merawat diri dan mengurung diri di kamar serta berhalusinasi mengenai Zeus,
Yesus dan Bunda Maria.

2. Riwayat Kondisi Medik Umum


Sebelum timbul gejala, pasien tidak pernah mengalami trauma kepala maupun
riwayat perawatan di rumah sakit. Namun, pada tahun 2004 pasien mengidap
Diabetes Melitus. Saat ini pasien mengkonsumsi obat-obatan psikotropika dan
obat anti diabetes oral.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)


Pasien tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang maupun alkohol. Namun
pasien pernah merokok beberapa tahun saat masih kuliah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 6


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Riwayat Keluarga
Ayah pasien bernama Tn. S adalah seorang Kolonel Angkatan Darat
(Purnawirawan) berasal dari Jawa Timur dan sudah meninggal bulan Mei 2004
dikarenakan usia yang sudah tua dan sering sakit-sakitan terutama gangguan
pencernaan. Sedangkan ibu pasien yang bernama Ny. R adalah ibu rumah tangga,
berasal dari Solo dan sudah meninggal bulan April 1993 karena penyakit Diabetes
Melitus yang dideritanya.
Pasien sangat dimanja oleh keluarganya. Pasien dibesarkan dalam
keluarga yang berekonomi cukup mapan sehingga pasien juga seringkali
bepergian ke luar negeri bersama orang tuanya. Hubungan pasien dengan
orangtua cukup baik, dan anggota keluarga yang lain juga memperhatikan pasien.
Pada tahun 2002 pasien menikah dengan Tn. I, namun tidak memiliki
anak. Selama pernikahannya, hubungan pasien dengan suaminya kurang harmonis
dan suami pasien lebih sering memanfaatkan harta kekayaan pasien dan
keluarganya. Kemudian suami pasien meninggalkan pasien karena merasa malu
atas kondisi pasien. Akhirnya berdasarkan saran Tn. W (saudara sepupu pasien),
pasien bercerai dengan Tn. I. Sampai saat ini tidak diketahui keberadaan mantan
suami pasien.
Sejak kedua orangtuanya meninggal, pasien hidup sendiri dan tinggal
bersama pembantunya. Walaupun saudara sepupu pasien, Tn. W terkadang
menjenguk pasien, namun pasien merasa sendirian dan tidak ada yang
memperhatikan. Diketahui bahwa nenek pasien dari pihak ibu kandung pasien
pernah mengalami gangguan jiwa, namun tidak pernah mendapatkan perawatan.

Pohon Keluarga Kandung Pasien :

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 7


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Keterangan :
: Wanita (pasien)

: Wanita meninggal dan pernah menderita gangguan jiwa (nenek


pasien)

: Laki-laki meninggal (kakek dan ayah pasien)

: Wanita meninggal (ibu pasien)

: Laki-laki (mantan suami pasien)

: Bercerai

Susunan Anggota Keluarga Kandung Pasien :


1. Nama : Tn. S (Alm.)
Pekerjaan : Kolonel AD (Purnawirawan)
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ayah kandung

2. Nama : Ny. R (Alm.)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung

3. Nama : Ny. A (Alm.)


Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Nenek pasien

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 8


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

4. Nama : Tn. T (Alm.)


Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Hubungan dengan pasien : Kakek pasien

5. Nama : Tn. I
Pekerjaan : Karyawan
Agama : Islam
Status perkawinan : Bercerai
Hubungan dengan pasien : Mantan suami pasien

Riwayat Kehidupan Pribadi :


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Berdasarkan alloanamnesis, pasien lahir cukup bulan dalam keadaan
normal. Selama kehamilan ibu pasien dalam keadaan sehat. Pasien lahir
secara spontan pervaginam atas pertolongan dokter di Rumah Sakit.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)


Waktu bayi, pasien tumbuh sehat dan normal sesuai dengan
usianya.Hubungan dengan anggota keluarga yang lain baik. Tidak ada
riwayat sakit yang cukup berat.

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)


Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya, bergaul
dengan baik dengan teman seusianya.

4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja


Pasien sukar berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain. Pasien lebih
suka membaca dan menyendiri di kamar. Pasien adalah anak yang dimanja
oleh orang tuanya sehingga segala keinginannya selalu dipenuhi. Hal ini

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 9


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

menyebabkan pasien selalu ingin menang sendiri. Pasien jarang bergaul


dan tidak punya teman dekat.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Dari TK sampai SD, pasien bersekolah di Budi Asih. Pasien sudah belajar
membaca sejak usia 3 tahun. Saat SMP, pasien bersekolah di Trisula dan
pasien senang belajar. Ketika SMA, pasien bersekolah di Sumbangsih.
Dari SD sampai dengan SMA, pasien tidak pernah tinggal kelas dan
prestasinya tergolong baik sehingga pasien lulus tepat waktu. Pasien juga
menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia jurusan sastra Perancis,
tetapi ada kesulitan dalam menyelesaikan skripsi, pasien mampu
menyelesaikan kuliahnya.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai penerjemah di salah satu kantor swasta di
Jakarta dan pernah bekerja sebagai guru bahasa Perancis di Jakarta.
Pasien sering merasa disaingi rekan – rekan kerjanya.
c. Riwayat Psikoseksual / Pernikahan
Pasien sudah pernah menikah, kemudian bercerai. Sekarang keberadaan
mantan suaminya tidak diketahui.
d. Riwayat Kehidupan Beragama
Pasien beragama Katolik dan pasien rajin beribadah. Pasien mengaku
pindah agama.
e. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum sebelumnya.
f. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang :
Sejak orang tua pasien meninggal, pasien tinggal hanya bersama
pembantunya. Sumber biaya selama perawatan di Sanatorium
Dharmawangsa berasal dari deposito almarhum ayahnya yang sampai saat
ini masih dikelola oleh Tn.W (saudara sepupu pasien).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 10


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB III
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang perempuan berusia 59 tahun, penampilan tampak sesuai
dengan usianya, tinggi badan sekitar 155 cm dan berat badan 70 kg,
dengan perut buncit, kulit kecoklatan. Potongan rambut pendek dan rapi,
tampak sebagian rambut sudah memutih.. Tampak beberapa gigi hitam dan
sudah tanggal. Pasien menggunakan baju berwarna biru, celana panjang
hitam serta sandal jepit. Pasien berpakaian rapi dan kebersihan diri cukup
baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
 Sebelum wawancara:
Sebelum wawancara pasien sedang duduk di sofa bangsal wanita
Sanatorium Dharmawangsa. Pasien sedang membaca koran, dan
pasien juga mau mengobrol apabila diajak bicara oleh pasien lain.
 Selama wawancara:
Pasien cukup kooperatif, tenang dan santai selama wawancara. Pasien
dapat menjawab sesuai dengan pertanyaan. Terdapat kontak mata saat
berbicara, bicara baik dan dapat dimengerti. Selama wawancara,
pasien cukup terbuka dan bersemangat untuk menceritakan
pengalaman hidupnya.
 Setelah wawancara:
Setelah wawancara pasien biasanya kembali melakukan aktivitas
seperti menonton televisi, membaca koran, atau mengobrol dengan
pasien lain.
3. Sikap terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap sopan dan kooperatif terhadap pemeriksa.
4. Pembicaraan
Wawancara berlangsung lancar dan kontak mata baik selama wawancara.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 11


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

5. Karakteristik dalam Berbicara


Kuantitas pembicaraan pasien cukup banyak, arus bicara normal, volume
suara sedang, dan artikulasi cukup jelas. Jawaban pasien masih sesuai
dengan pertanyaan pemeriksa.

B. Alam Perasaan
1. Mood : Eutimik
2. Afek : Sesuai
3. Keserasian : Serasi

C. Fungsi Intelektual
1. Sensorium/ Taraf Kesadaran dan Kesigapan
Compos Mentis
2. Fungsi Kognitif
a. Intelegensi dan kemampuan Informasi
Cukup, sesuai dengan tingkat pendidikannya
b. Orientasi
 Waktu : Baik, pasien mengenal tanggal dan hari pemeriksaan
 Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana dia tinggal
sekarang
 Orang : Baik, pasien mengenal dokter muda yang
mewawancarainya dan mengenal Gubernur Jakarta saat ini
3. Daya Ingat
a. Daya ingat segera
Baik, pasien dapat mengulang dengan segera kata yang baru saja
diucapkan
b. Daya ingat jangka pendek
Baik, pasien dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan
c. Daya ingat jangka panjang
Baik, pasien dapat mengingat nama tempat pasien kuliah.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 12


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

4. Konsentrasi dan perhatian


Baik, pasien dapat mengikuti wawancara dengan lancar
5. Kemampuan membaca, menulis dan berhitung
Baik, pasien dapat membaca tulisan di koran dan dapat menuliskan dengan
baik namanya sendiri dan dapat berhitung dengan benar
6. Kemampuan Visuospasial
Baik, pasien dapat menggambarkan jam dan waktu dengan tepat
7. Pikiran Abstrak
Baik, pasien mengetahui arti peribahasa “bagai pinang dibelah dua“
8. Kemampuan menolong diri sendiri
Baik, pasien dapat pergi ke kamar mandi sendiri, makan sendiri, membaca
koran, dan mengambil barang-barang keperluannya sendiri. Pasien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan orang lain.
9. Intelegensia
Baik, karena pasien sering menonton TV, membaca buku dan koran
sehingga mengetahui informasi dan berita terbaru. Intelegensia pasien
sesuai dengan tingkat pendidikannya.

D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Ada
a. Halusinasi Auditorik :
 Bunda Maria mengajak pasien mengobrol.
b. Halusinasi Visual :
 Akio Toyoda dan anak pasien dari Akio Toyoda (Nathania)
berkunjung ke Dharmawangsa.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

E. Pikiran
1. Bentuk Pikir
a. Produktivitas : Cukup, spontan dan lancar

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 13


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

b. Kontinuitas : Cukup
c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu
d. Asosiasi Longgar : Tidak ada
e. Flight of ideas : Tidak ada
f. Blocking : Tidak ada
g. Inkoherensi : Tidak ada
h. Verbigerasi : Tidak ada
i. Perseverasi : Tidak ada
j. Ambivalensi : Tidak ada

2. Isi pikir
a. Fobia : Tidak ada
b. Obsesi : Tidak ada
c. Kompulsi : Tidak ada
d. Waham : Ada
 Waham Kebesaran
 Pasien mempunyai banyak saudara dan semuanya ada di
luar negeri
 Pasien mengaku menikah dengan Akiyo Toyoda yaitu
pemilik perusahaan mobil Toyota.
 Pasien mengaku mempunyai banyak pacar.
 Pasien mengaku diundang ke Cendana untuk makan siang
karena Ia kenal dekat dengan anak Pak Soeharto yaitu Siti
Hediyati Hariyadi.
 Pasien mengaku membuat makalah tentang agama di Iran,
Irak dll dan mendapatkan penghargaan dari Irak.
 Waham Kejar
 Pasien merasa Zeus ingin membunuhnya dan menghukum
pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 14


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

 Waham Erotomania
 Pasien mengaku pemilik perusahaan mobil Toyota yang
bernama Akiyo Toyoda mencintainya sehingga menikahi
dirinya di Tokyo, Jepang.
e. Thought insertion : Tidak ada
f. Thought withdrawal : Tidak ada
g. Thought broadcasting : Tidak ada

F. Pengendalian Impuls
Selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan impuls pada pasien.
Pasien dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Pasien dapat berlaku
sopan.

G. Uji Daya Nilai


1. Discriminative Insight (Tilikan)
 Terganggu, derajat 1 (penyangkalan penuh terhadap
penyakitnya)
2. Discriminative Judgement
 Pertanyaan : Apa yang ibu lakukan kalau ketemu dompet yang
banyak duitnya?
 Jawaban : Saya kasih ke pos polisi yang ada di sekitar.
 Kesimpulan : Judgement tidak terganggu
3. Reality Testing Ability (RTA)
 Terganggu, terdapat erotomania, waham kebesaran, halusinasi
visual, dan halusinasi auditorik.

H. Observasi Tingkah Laku Pasien Sehari-hari


Pasien cukup bergaul dengan pasien lain, pasien juga mau berkomunikasi
apabila diajak bicara oleh pasien lain. Pasien juga terlihat duduk bersama
dengan pasien lain di sofa, menonton TV, membaca koran, main kartu bersama
dengan pasien lain.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 15


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

I. Kelainan Dorongan Instingual dan Perbuatan


1. Hipobulia : Tidak ada
2. Stupor : Tidak ada
3. Echopraxia : Tidak ada
4. Echolalia : Tidak ada
5. Piromania : Tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 16


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB IV
PEMERIKSAAN UMUM

A. STATUS INTERNIS
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Frekuensi nadi : 86 x/menit
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu : 36,8’ C

Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam putih,
terdistribusi merata, tidak terlihat rontok
b. Mata : Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
c. Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret, mukosa tidak hiperemis
d. Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
e. Mulut :Bibir lembab, lidah tidak kotor, kebersihan mulut kurang
terjaga, caries dentis (+), beberapa gigi terlihat tanggal
f. Jantung :
- Inspeksi : Pulsasi iktus kordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
- Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : BJ I & II murni, gallop (-), murmur (-)
g. Paru-paru :
- Inspeksi : Simetris dalam keadaan diam dan bergerak
- Palpasi : Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat.
- Perkusi : Sonor
- Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronchi (-), wheezing (-)
h. Abdomen :
- Inspeksi : Tampak membuncit
- Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 17


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus normal
i. Ekstremitas atas dan bawah (kanan / kiri) : akral hangat (+/+), edema
(-/-), deformitas (-/-), nyeri (-/-)
Kesan: Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik.

B. STATUS NEUROLOGIK
 Rangsang meningeal : (-)
 Peningkatan TIK : (-)
 Nn. Cranialis : Baik
 Pupil : Bulat, isokor, diameter 3/3 mm.
 Sensibilitas : Baik
 Motorik : Baik
 Fungsi Cerebellum dan Koordinasi : Baik
 Fungsi luhur : Baik
 Refleks fisiologis : (+/+)
 Refleks patologis : (-/-)
Kesan: Tidak ada kelainan yang bermakna pada pemeriksaan neurologik.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 18


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 13 Maret 2015 yang dilakukan oleh
Sanatorium Dharmawangsa adalah sebagai berikut:
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
Hematologi
Hemoglobin 11.1* g/dl 12 – 14
Jumlah leukosit 8 ribu/ul 5 – 10
Hitung jenis
Basofil 0 % <1
Eosinofil 2 % 1–3
Batang 2 % 2–6
Segmen 60 % 50 – 70
Limfosit 34 % 20 – 40
Monosit 3 % 2–8
Laju endap darah 20 mm/jam < 20
Jumlah eritrosit 4,3 juta/ul 4–5
Jumlah hematokrit 38 % 37 – 45
Jumlah trombosit 251 ribu/ul 150 – 400
Lemak
Trigliserida 198 mg/dl <200
Cholesterol total 190 mg/dl <200
HDL-cholesterol 49 mg/dl 45-65
LDL-cholesterol 112 g/dl <130
Karbohidrat
Glukosa puasa 88 mg/dl 70-110
Glukosa 2 Jam PP 108 mg/dl <140

Kesan : Tidak ditemukan kelainan dari pemeriksaan laboratorium

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 19


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB V
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien seorang perempuan berumur 59 tahun, suku Jawa, agama Katolik, dan
tinggal di Jakarta serta lulusan S1 Sastra Perancis. Pasien merupakan anak tunggal
dari keluarga yang cukup berada. Pasien merupakan seorang janda tanpa anak
yang bercerai dengan suaminya. Berpenampilan sesuai dengan usianya dimana
penampilannya cukup rapi, bersih dan terawat, tampak sehat, tinggi badan sekitar
155cm dan berat badan 70 kg dan sedikit gemuk, kulit berwarna kuning
kecoklatan dan rambutnya bergelombang dan sebagian beruban.
Saat ini merupakan perawatan ke XX pasien di Dharmawangsa, dari
anamnesa didapatkan mood eutimik, afek sesuai, orientasi orang, waktu, dan
tempat baik, halusinasi auditorik, halusinasi visual, dan halusinasi taktil, selain itu
juga terdapat waham kejar, dan waham kebesaran pada pasien ini RTA terganggu
dan discriminative insight terganggu (tilikan derajat I) sehingga dapat
disimpulkan pasien mengalami gejala psikosis.
Dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium tidak didapatkan adanya
kelainan. Dari evaluasi multiaksial didapatkan axis 1 Skizofrenia Paranoid, Axis 2
Ciri Kepribadian Skizoid, Axis 3 Diabetes melitus tipe II terkontrol obat, Axis 4
pasien merasa tidak ada yang peduli dengannya, Axis 5 berdasarkan skala GAF
dalam rentang 80-71. Rencana terapi untuk pasien ini diberikan antipsikotik
Haloperidol 3x5 mg P.O (pagi) dan obat untuk Diabetes: Glimepiride 1x2mg P.O
(pagi). Prognosis pada pasien ini untuk ad vitam bonam, ad functionam dubia ad
malam, ad sanationam dubia ad malam.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 20


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB VI
DIAGNOSIS

AXIS I :
1. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu:
A. Adanya hendaya dalamdaya nilai:
 RTA : Terganggu
 Discriminative insight : Terganggu (tilikan derajat I)
 Judgement :Tidak terganggu
B. Lingkungan mengeluh
C. Aktivitas sehari-hari terganggu
D. Kebersihan diri terganggu
E. Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu PSIKOSIS.
2. Berdasarkan :
a) Kesadaran : Compos mentis
b) Orientasi : Baik
c) Daya ingat : Baik
d) Kemunduran intelektual : Tidak ada
e) Tidak terdapat kelainan organik yang dapat dikaitkan dengan
gangguan jiwa atas dasar riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
f) Penggunaan zat psikoaktif : Tidak ada
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL ORGANIK serta TIDAK menderita suatu
GANGGUAN MENTAL DAN GANGGUAN PERILAKU AKIBAT
ZAT PSIKOAKTIF.
3. Berdasarkan penemuan bermakna yang didapat dari autoanamnesis,
didapatkan :
A. Waham kebesaran, waham kejar, erotomania, halusinasi visual,
halusinasi auditorik, dan halusinasi taktil.
B. Berlangsung lebih dari 1 bulan.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 21


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA


4. Berdasarkan adanya :
 Memenuhi kriteria umum diagnosis Schizoprenia.
 Waham kejar, waham kebesaran, dan waham erotomania yang
menonjol.
 Halusinasi visual, halusinasi auditorik, halusinasi taktil yang menonjol.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita SCHIZOPHRENIA
TYPE PARANOID (F20.0).

AXIS II :
 Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis diketahui bahwa pasien tidak
memiliki Retardasi Mental.
 Berdasarkan hasil anamnesis, diketahui bahwa :
Sejak remaja pasien lebih senang menyendiri dan pasien tidak memiliki teman
dekat.
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki CIRI KEPRIBADIAN
SKIZOID.

AXIS III :
Pasien menderita Diabetes Mellitus Tipe II dan sekarang ini dalam keadaan
terkontrol.

AXIS IV :
Dari autoanamnesis terdapat stresor psikososial, yaitu : pasien merasa dirinya
hidup sendiri dan ditinggalkan oleh teman dan keluarga.

AXIS V:
GLOBAL ASSESMENT OF FUNCTIONING (GAF) SCALE
100-91 = Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 = Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah
harian biasa.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 22


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

80-71 = Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam pekerjaan,
sosial, sekolah dll.
70- 61 = Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum masih baik
60- 51 = Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang
50- 41 = Gejala berat (serious), disabilitas berat
40-31 = Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30- 21 = Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20- 11 = Bahaya mencederai diri sendiri atauapun orang lain, disabilitas sangat
berat dalam komunikasi dan mengurus diri
10- 01 = Seperti diatas  persisten dan lebih serius
0 = Informasi tidak adekuat

Berdasarkan dari Skala Global Assesment of Functioning (GAF) pada kasus


ini, dinilai pada masa saat ini (current) berada dalam rentang 80-71, yaitu
Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih
baik (Sekarang pasien bersosialisasi baik dengan penghuni dan perawat maupun
koas, serta aktif mengikuti kegiatan).

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 23


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F 20.0 Skizofrenia Paranoid.


Aksis II : Memiliki ciri kepribadian skizoid.
Aksis III : Diabetes Melitus tipe II terkontrol obat.
Aksis IV :Adanya stresor psikososial yaitu pasien merasa ditinggalkan oleh
teman dan keluarga.
Aksis V : Current 80-71.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 24


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB VII
FORMULASI TERAPI

A. Rawat Inap
B. Psikofarmaka
 Antipsikotik
 Haloperidol 3x5mg
 Obat untuk Diabetes: Glimepiride 1x2mg P.O (pagi)

C. Non farmakologi
 Psikoterapi (Supportive Therapy)
 Pengawasan minum obat agar gejala dan keluhan berkurang.
 Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur.
 Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat
beraktivitas seoptimal mungkin.
 Terapi Psikososial
 Family Counseling : memberi informasi kepada keluarga pasien
tentang penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan
serta motivasi dalam kepatuhan pengobatan pasien.
 Occupational Therapy: mengikutsertakan pasien dalam kegiatan
melatih keterampilan berupa kerajinan tangan.
 Art/ music Therapy : mengikut sertakan pasien dalam kegiatan
kesenian berupa melukis dan bernyanyi.
 Terapi Perilaku (Behavioral Therapy)
 Pasien diingatkan untuk menjaga kebersihan dirinya sendiri
termasuk mandi.
 Menjaga asupan makanan/ mengatur diet pasien.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 25


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB VIII
PROGNOSIS

A. Faktor yang Meringankan


 Penyakit yang dideritanya tidak disebabkan oleh gangguan mental organik
maupun retardasi mental
 Tidak ada riwayat trauma perinatal.
 Tidak ada ide untuk bunuh diri.

B. Faktor yang Memberatkan


 Onset pada usia muda
 Riwayat gangguan jiwa dalam keluarga (nenek pasien)
 Perjalanan penyakit kronis dan berulang
 Pasien merasa dirinya tidak sakit

Maka dapat disimpulkan, prognosa:


 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad malam
 Quo ad sanationam : dubia ad malam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 26


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

BAB IX
LAMPIRAN

WAWANCARA I

Hari/ Tanggal : Selasa, 17 Oktober 2017


Waktu : 12.30 WIB
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa.
Penampilan : Penampilan cukup rapi, bersih dan terawat.
Aktivitas : Mengobrol dengan pasien lain.

R : Halo bu, saya Ray


E : Halo Ray
H : Halo ibu saya Hendri
E : Iya halo Hendri
R : Ibu, kami mau ngobrol-ngobrol yah sama ibu
E : Oh iya boleh
H : Iya ibu soalnya keliatannya seru banget daritadi.
E : Masa sih?
H : Iya bu, ibu lagi ngapain sih daritadi bu?
E : Oh ini saya lagi baca koran hari ini sambil nonton TV juga
R : ooh emang hari ini hari apa si bu?
E : hari Selasa 17 Oktober (orientasi waktu baik)
R : oh iya yah saya sampai lupa. Memang ada berita apa bu hari ini?
E : ini loh lagi bahasin gubernur Jakarta yang baru tuh dan visi misinya juga
R : ohh iya ya bu udah ganti gubernur Jakarta yah, siapa si bu namanya?
E : iya ini Anies Baswedan (orientasi orang baik)
H : terus menurut ibu gimana tuh bu dengan pergantian gubernur Jakarta itu?
E : ah saya sih ga gitu mau komentar lah yah, yang penting kerjanya bagus
H : yang penting apa bu, maaf?
E : yang penting kerjanya bagus (ingatan segera baik)
H : oh iya iya bu betul
R : eh ibu daritadi baca koran aja tapi udah makan belum?
E : udah tadi baru beres tuh makan nasi sama sayur sama ayam
R : oh itu menu makan barusan bu?
E : iya barusan aja itu
R : kalo yang tadi pagi makan apa bu?
E : oh kalo tadi pagi saya kurang suka menunya nasi, sayur sama telur aja,
paling buahnya saya suka dikasih pepaya (ingatan jangka pendek baik)
R : oh gitu jadi sekarang santai santai aja ya bu ini? Ibu kalo boleh tau kapan
sih ibu mulai tinggal disini?
E : oh saya mah bolak balik terus kesini soalnya betah, tapi ini yang terakhir
tuh tahun 2011 sampe sekarang (ingatan jangka panjang baik)
H : oh kenapa bu memang yang tahun 2011 itu ibu kesini?
E : oh itu karena saya dikejar kejar sama Zeus. Zeus tuh kan uda punya istri
pertama namanya Hera, terus ada istri ke dua namanya Io, masa dia suka

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 27


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

juga sama saya dan mau angkat saya jadi istri juga. Saya menolak waktu
itu kan, eh tapi dia jadi ngejar-ngejar saya dan bermaksud membunuh saya
karena saya menolak cintanya. (waham kejar)
R : hah? Oh iya bu sampai mau membunuh? Tapi memang yang membuat
ibu merasa terancamnya itu gimana bu?
E : oh iya dia pernah waktu itu saya lagi tidur malam-malam dia kaya
mengutus ular buat membunuh saya, ular itu menjalar di sepanjang tubuh
saya, saya rasain waktu itu (halusinasi taktil)
R : oh iya bu? Terus-terus ada pengalaman apa lagi?
E : iya waktu itu pernah juga saya mau dicekik sama dia. Dia kan badannya
lumayan besar kan terus hitam kulitnya terus ada dua tanduk hitam juga di
kepalanya. Kemana-mana dia selalu kaya bawa bendera di tangannya yang
melambangkan dia itu bendera gambarnya ular. Tapi kemudian saya
berteriak minta tolong sama Tuhan Yesus. Dan seketika Tuhan Yesus
datang ke rumah saya dan menolong saya mengenakan jubah putih dan
bersinar (halusinasi visual)
R : oh begitu bu, terus sekarang Zeus masih terus kejar kejar ibu?
E : engga kalo sekarang semenjak di tempat ini, makanya saya merasa aman
disini Zeus gabisa kejar kejar saya.
H : iya tenang ya bu disini aman ini banyak teman-teman kan ya bu bisa
saling melindungi. Teman akrab ibu yang mana nih?
E : oh teman akrab saya sih Bunda Maria.
H : oh Bunda Maria yang mana bu?
E : Bunda Maria ga keliatan, tapi saya selalu ngobrol sama bunda kalau
sedang di kamar. Bahkan bunda pernah mau mengajak saya ke tempat
yang lebih enak (halusinasi auditorik)
R : oh begitu. Yasudah tenang aja ya bu kalo disini aman kok ada kami-kami
kemudian ada suster suster juga. Ibu dimakan deh itu snack nya yah.
Besok kami mau ngobrol lagi boleh ya bu?
E : oh iya boleh boleh nanti samperin kesini aja yah
H : disini dimana bu?
E : ini di ruang makan perempuan sanatorium Dharmawangsa (orientassi
tempat baik)
R : oh iya baik bu, kami pamit duluan ya bu.
E : iya hati-hati

Kesan Wawancara I :
Kesadaran : Compos mentis
Kontak mata : Baik
Higiene pribadi : Baik
Mood : Eutimik
Afek : Appropriate
Asosiasi longgar : Tidak ada
Flight of idea : Tidak ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 28


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Ambivalensi : Tidak ada


Orientasi orang : Baik
Orientasi tempat : Baik
Orientasi waktu : Baik
Daya ingat segera : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Daya ingat jangka panjang : Baik
Depersonalisasi : Tidak ada
Halusinasi auditorik : Ada
Halusinasi Visual : Ada
Halusinasi Taktil : Ada
Waham Kejar : Ada

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 29


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

Wawancara II

Hari/ Tanggal : Rabu, 18 Oktober 2017


Waktu : 11.00 WIB
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa.
Penampilan : Pasien mengenakan kaos berwarna biru dan
menggunakan celana selutut berwarna hitam. Penampilan
cukup rapi, bersih dan terawat.
Aktivitas : Terdiam

R : Ibu Endang halo selamat siang


E : eh iya siang Ray (orientasi orang baik)
R : Ibu kok diam saja saya perhatiin dari tadi?
E : iya saya lagi bersedih
R : kenapa bersedih ibu?
E : iya karena kembaran saya pergi
R : hah? Oh memang ibu punya kembaran?
E : iya punya, kembaran saya itu model mirabella namanya E juga sama
seperti saya
R : oh memang sebelumnya kembarannya dimana dan pergi kemana?
E : kembaran saya disini sebelumnya saya dan kembaran saya itu satu tubuh,
tapi terus dai udah keluar dari sini kembali ke rumah ibu makanya saya
bersedih ditinggalin sendiri. (waham bizzare)
R : oh ibu dan kembaran ibu seperti pinang dibelah dua ya bu?
E : iya betul artinya terlihat sama persis yah (pikiran abstrak baik)
R : oh, memang ibu punya berapa saudara?
E : saya tuh 7 bersaudara saya dan kembaran saya anak ke 5, semua saudara
saudara saya tuh tinggal di luar negeri, mereka sukses semua. Saya juga
bisa dibilang sukses karena dulu saya menerima penghargaan karena
membuat makalah tentang keagamaan gitu di Irak dan Iran. Dulu yang like
nya aja di Amerika Serikat sampai 1,2 juta (waham kebesaran)
R : oh wah hebat sekali ibu, memang dulu ibu kuliahnya apa si bu?
E : dulu tuh saya kuliah di UI ambil sastra prancis, makanya saya kerja juga
setelah dari Indofood itu saya kerja sebagai penerjemah buku dan guru
bahasa prancis juga. Nah waktu kuliah itu yah, saya akrab banget sama ibu
Titi karena suka masuk ke kelas mata kuliah yang sama. Tau kan Ibu titi?
Itu anaknya Presiden Soeharto loh, saya akrab sekali dengan keluarga
mereka sampai saya pun pernah diundang makan ke rumahnya. (waham
kebesaran). Saya popular sekali dari dulu sampai Akiyo Toyoda aja suka
sama saya. Itu pemilik perusahaan Toyota, makanya saya akhirnya
menikah sama Akiyo Toyoda di Tokyo waktu itu saya di lamarnya (flight
of ideas)(waham erotomania)
R : oh begitu, terus ibu punya anak?
E : oh ada namanya Nathania itu anak dari Akiyo Toyoda umurnya 7 tahun,
suka dateng kok Akiyo dan Nathania kesini kadang-kadang kunjungin
saya (halusinasi visual)
R : oh berapa llama sekali memang datangnya bu?

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 30


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

E : oh ga tentu pokonya kkalo lagi sempet mereka datang aja kesini.


R : meraka sayang banget ya sama ibu sampai sering didatangin
E : iya saya juga sayang sama mereka kok kan namanya aja keluarga yah.
R : iya bagus ibu, makanya ibu jangan bersedih lagi yah, ibu harus semangat
tuh makan siangnya udah dateng bu, ibu makan dulu ya supaya semangat
bu.
E : iya deh saya makan dulu kalau begitu yah.
R : iya bu sampai ketemu nanti ya bu
E : iya Ray

Kesan Wawancara II :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Orientasi orang : Baik
Flight of ideas : Ada
Pikiran abstrak : Baik
Halusinasi : Visual
Waham : Bizzare, Kebesaran, Erotomania
Intelektual : Baik

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 31


Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017
LAPORAN KASUS UJIAN  Raybby Muliawan 406152063

WAWANCARA III

Hari/ Tanggal : Kamis, 19 Oktober 2017


Waktu : 09.00 WIB
Tempat : Di bangsal wanita Sanatorium Dharmawangsa.
Penampilan : Pasien mengenakan daster bunga-bunga berwarna kuning
Penampilan baik dan terawat.
Aktivitas : Membaca koran

R : Hallo ibu Endang, apa kabar hari ini?


E : Hallo Ray, saya baik (orientasi orang baik)
R : Ibu rajin banget baca koran terus, ini koran hari apa bu?
E : Koran hari ini, Kamis 19 Oktober 2017 (orientasi waktu baik)
R : ohya.. ada berita apa ibu hari ini?
E : belom nih belom saya baca baru dibuka aja
R : oh, ibu sudah sarapan?
E : sudah kok, pagi ini makanannya ikan, sayur, dan nasi. Buahnya ada
pisang (ingatan jangka pendek baik)
R : ohhh bagus bagus sehat yah.
E : iya harus sehat hahaa
R : ibu memang makanan kesukaannya apa?
E : saya mah makan makan aja sih apapun juga ga pilih pilih
R : oh ya bagus dong bu kalo begitu yah jadi ga susah makannya
R :Eh terus ibu, selain baca koran suka apalagi sih bu? Kalo menggambar
suka ga? Coba dong gambarin jam dinding buat saya bu. Gambarin jam
sekarang
E : oh ya nih saya gambarin (kemampuan visuospasial baik)
R : eh iya bagus gambarnya ibu simetris. Eh ibu saya mau tau deh kalo
misalnya ibu liat dompet gitu di tengah jalan apa yang ibu lakukan?
E : saya ke kantor polisi sih kasih ke pihak berwajib (judgemental baik)
R : oh ya bagus bagus. Ngomong-ngomong ibu mau ngapain aja rencananya
hari ini?
E : saya mau main tennis meja nih udah janjian sama temen kemarin hahaha
tapi mau baca koran dulu nih sekarang
R : ohh begitu hahahaha maaf ya bu jadi mengganggu, yasudha bu silahkan
dibaca dulu korannya bu dan selamat beraktivitas ya.
Kesan Wawancara III :
Kesadaran : Compos mentis
Higiene pribadi : Baik
Orientasi waktu : Baik
Daya ingat jangka pendek : Baik
Kemampuan visuospasial : Baik
Judgemental : Baik
Konsentrasi : Baik
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa - Sanatorium Dharmawangsa 32
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Periode 25 September – 28 oktober 2017

Vous aimerez peut-être aussi