Vous êtes sur la page 1sur 25

Laporan 1 : Penyelesaian Administrasi Madrasah

BAB I
HASIL OBSERVASI

Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini dilaksanakan mulai


tanggal 13 September sampai 11 November 2017. Guna menunjang
kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan kegiatan tersebut, maka salah satu
tahapan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL sebagai kegiatan awal di
madrasah setelah kegiatan pembekalan yang dilakukan di Kampus UIN
MATARAM yaitu kegiatan observasi. Observasi merupakan suatu metode
pengumpulan data dengan cara pengamatan terhadap berbagai sumber
situasi dan aspek yang berkaitan dengan madrasah tempat pelaksanaan PPL.
Observasi selanjutnya yaitu observasi kelas, yaitu observasi yang dilakukan
di masing-masing kelas yang terkait tentang tugas-tugas mengajar di kelas
dan tugas-tugas lainnya yang diperoleh dari madrasah melalui wawancara
dengan pihak madrasah dan informasi melalui dokumen tertulis.
Tujuan dilakukannya observasi adalah untuk memberikan gambaran
kepada mahasiswa PPL mengenal keadaan madrasah berikut data-data
kependidikan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa sebagai calon guru
yang dapat memberikan kepercayaan diri mahasiswa sebagai bekal untuk
program berikutnya.
Dalam observasi ini kami mendapatkan informasi tentang :
A. Peserta Didik
Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar Kediri merupakan salah satu
institusi pendidikan dasar yang cukup berkualitas, sehingga cukup banyak
diminati oleh masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya disekolah
ini. Siswa-siswinya tidak hanya di dominasi oleh siswa-siswi dari
lingkungan kediri saja, melaikan banyak juga masyarakat luar yang
menyekolahkan anaknya di MI Yusuf Abdusssatar. Siswa-siswinya
tergolong cukup pintar dan memiliki banyak keterampilan, serta sikap dan

1
prilaku siswa/siswi mampu mencerminkan akhlak yang berciri khas
pesantren, dimana sikap siswa/siswi ramah tamah dan sopan santun.

Berdasarkan pengamatan yang telah saya laksanakan, Siswa/siswi di


MI Yusuf Abdussatar Kediri memiliki karakter yang beraneka ragam, ada
siswa/siswi yang aktif, penurut pada gurunya, cerewet, nakal, dan
pendiam hal itulah yang membuat guru-guru bangga kepada siswa/siswi
yang banyak membutuhkan perhatian. Justru itulah yang di pandang
sebagai salah satu bagian dari proses mereka untuk menjadi orang yang
dianggap dewasa. Ketidak wajaran dari prilaku mereka akibat lingkungan
yang tidak seimbang dengan kemauan mereka.

Siswa/siswi MI Yusuf Abdussatar keseluruhannya beragama islam,


Saya memiliki kebanggaan sendiri kepada siswa/siswi yaitu nilai-nilai
keagamaan yang sangat dijunjung tinggi dan memiliki kemampuan dalam
menghafal Al-Qur’an maupun Hadis Arba’in Nawawi. Kegiatan muraja’ah
Al-Qur’an yang sering dilaksanakan setiap pagi sebelum masuk jam
pelajaran pertama, dan muraja’ah hadis arba’in Nawawi yang
dilaksanakan setiap selesai jam terakhir sebelum pulang.

Jumlah murid di MI Yusuf Abdussatar Kediri tahun pelajaran


2017/2018 sebanyak 236 orang murid yang terbagi menjadi 8 rombongan
belajar yaitu kelas I terdiri dari 3 kelas yang berjumlah 86 siswa, kelas II
terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 73 siswa, Kelas III terdiri dari 1 kelas
yang berjumlah 42, kelas IV terdiri dari 1 kelas dengan jumlah siswa 30,
kelas V terdiri dari 1 kelas dengan jumlah siswa 23 siswa dan kelas VI
terdiri 1 kelas dengan jumlah 23 siswa. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada table berikut ini:

2
Tabel.0.1

Daftar Murid MI Yusuf Abdussatar Kediri

JUMLAH KEADAAN SISWA


KLS
Lk Pr Jmlh

I 25 16 86

II 40 33 73

III 16 26 42

IV 18 12 30

V 10 13 23

VI 11 6 23

JMLH 120 106 236

Untuk memperlancar proses belajar mengajar di MI Yusuf


Abdussatar Kediri, diadakan pengaturan tempat duduk siswa, setiap kelas
terdiri dari 4 (empat) deret bangku dan 5 (lima) baris bangku. Setiap
bangku ditempati dua orang siswa. Meja guru terletak disudut kanan
bagian depan kelas, masing-masing kelas dilengkapi dengan dua buah
papan tulis, yakni papan tulis putih dan hitam dan satu buah lemari buku,
dua buah mading khusus kelas dan papan struktur organisasi. Pengaturan
ventilasi sudah dikatakan cukup baik, sehingga ruangan cukup terang
dengan pergantian udara cukup lancar. Setiap kelas memiliki jendela,
sehingga kondisi belajar nyaman dan tidak panas, dengan demikian
kondisi tersebut akan berdampak positif bagi pembelajaran siswa.

3
Dari hasil pengamatan, saya melihat dari siswa-siswi untuk
semangat belajarnya perlu ditingkatkan lagi, hal ini biasa terlihat dari
minat mereka untuk berkunjung ke perpustakaan. Itu terbukti pada saat
keluar main atau pada saat ada tugas yang diberikan oleh guru mereka
jarang untuk pergi ke perpustakaan. Padahal buku-buku yang tersedia di
perpustakaan beraneka ragam. Ada buku-buku pelajaran, buku cerita,dan
sebagainya.

Siswa-siswi lebih rajin untuk masuk sekolah dan angka yang tidak
masuk sekolah minim sekali. Mengenai ketaatan dan kepatuhan terhadap
peraturan sekolah sudah mulai meningkatkan dan angka siswa yang
terlambat sudah minim. Mengenai kebersihan lingkungan MI Yusuf
Abdussatar Kediri kurang diperhatikan oleh siswa-siswi akan tetapi hal ini
bisa teratasi dengan adanya guru piket yang selalu mengontrol kebersihan
kelas maupun halaman sekolah dan ada sangsi yang diberikan apabila
ditemukan ada siswa/siswi yang membuang sampah sembarangan.

B. Guru, Kepala Madrasah dan Struktur Organisasi


1. Guru-Guru
Guru memberikan peran penting dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa, selain itu juga guru merupakan figur dalam dunia
pendidikan yang akan dicontoh dan di teladani. Oleh karna itu,
kedudukan guru untuk selalu mengembangkan dan meningkatkan
mutu pendidikan sesuai bidang studi masing –masing.
Guru bertugas mengelola pembelajaran, bertanggung jawab
kepada kepala madrasah dan mempunyai tugas untuk menyusun
program pembelajaran siswa untuk mencapai target kurikulum yang
sudah ditentukan.
Guru adalah faktor utama yang menyebabkan suatu program
pendidikan dapat berlangsung. Tanpa adanya kehadiran seorang guru,
proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik, karna tidak

4
akan mungkin siswa dapat belajar sendiri tanpa bimbingan seorang
guru.
Kesadaran akan tanggung jawab sebagai guru yaitu pendidik
dan pengajar sangat di perhatikan dan di pegang teguh. Guru guru di
MI Yusuf Abdussatar Kediri memiliki kompetensi dan kemampuan
yang sangat bagus, baik dalam hal mengajar yaitu memberikan ilmu
pengetahuan maupun memberikan didikan dan bimbingan bagaimana
supaya anak didik mereka menjadi manusia cerdas dan berakhlak
mulia.
Dukungan guru-guru yang begitu besar dalam meningkatkan
dan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik mereka.
Memberikan kesempatan kepada anak didikinya untuk berprestasi
diberbagai bidang sekaligus ikut menyediakan dan untuk
mengekpresikan berbagai talenta yang dimiliki oleh siswa/siswinya.
Guru-guru sangat mendukung semua kegiatan yang dilakukan
oleh siswa/siswinya yang bisa meningkatkan kemampuanya
diberbagai bidang, baik itu dalam bentuk dukungan materi, saran,
masukan ide, dan kesempatan.
Tanggung jawab sebagai pendidik dan yang begitu besar sangat
dijunjung tinggi. Hal ini terlihat dari guru-guru yang rajin masuk,
mereka mengajar kepada siswa atau siswinya untuk taat kepada
peraturan madrasah untuk datang tepat waktu dan pulang sampai jam
selesai.

Guru bertanggung jawab kepada Kepala Madrasah dalam


melaksanakan KBM, Meliputi:

a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap.


b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar ulangan,dan ujian.
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

5
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
f) Mengisi daftar nilai peserta didik.
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),
kepada guru lain dalam proses pembelajaran.
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga.
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.
k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.
l) Mengadakan pengembangan program pembelajaran.
m) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar peserta didik.
n) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran.
o) Megatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.
p) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat.
2. Kepala Madrasah
a) Sebagai Edukator

Sebagai seorang edukator, Kepala Madrasah dituntut untuk


dapat membimbing guru, siswa, karyawan serta bekerja sama
dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah tertulis
dalam visi dan misi madrasah. Kepala Madrasah mempunyai hak
penuh dan bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan
pendidikan atau administrasi madrasah. Kepala Madrasah juga wajib
melakukan sepervisi terhadap bawahannya untuk mengetahui
tingkat keberhasilannya.

b) Sebagai Manajer

Kepala Sekolah sebagai manajer harus mampu membuat


perencanaan, mengorganisasi, melaksanakan, mengatur,
mengendalikan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program,

6
baik yang berkenaan dengan program pembelajaran maupun yang
berkaitan dengan administrasi sekolah.

c) Sebagai Administrator

Kepala Sekolah harus memiliki ketrampilan dalam tugas


tugas-tugas administrasi, kemampuan memimpin, memotivasi guru
dan tenaga kependidikan lainnya serta membangkitkan minat siswa
dalam pencapaian mutu pendidikan, sehingga keberhasilan sekolah
selalu meningkat. Dalam administrasi pendidikan ditegaskan bahwa
yang dilakukan kepala sekolah adalah “ Penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan pada dasarnya mencakup kegiatan-kegiatan
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan”

d) Sebagai Supervisor

Kegiatan utama pendidikan disekolah dalam rangka


mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga
seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada efesiensi dan
efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala
sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan
yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

Tugas dan tanggung jawab Kepala Sekolah sebagai supervisor


bertugas mengatur seluruh aspek kurikulum yang berlaku di sekolah
agar dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan target yang telah ditentukan.

3. Struktur Organisasi
Organisasi madrasah merupakan kumpulan dari dua orang
atau lebih untuk melakukan kerjasama dalam mencapai suatu
tujuan.Organisasi yang dimaksud disini adalah.

7
a) Kepala Madrasah
Kepala madrasah merupakan pemimpin pendidikan tingkat
satuan pendidikan, yang harus bertanggung jawab terhadap maju
mundurnya sekolah yang dipimpinnya.
b) Wakil Kepala Madrasah
Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah
dalam :
1).Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program
pelaksanaan
2).Pengorganisasi
3).Pengarahan
4).Ketenagaan
5).Pengkoordinasian
6).Pengawasan
7).Penilaian
8).Identifikasi dan Pengumpulan data
9).Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang
berkaitan dengan masalah pendidikanMembuat laporan secara
berkala
c) Tata Usaha
Bertanggung jawab dalam administrasi madrasah,
kepegawaian, dan keuangan madrasah.
d) Guru
Guru bertugas dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di madrasah sesuai dengan kurikulum
yang berlaku. Guru juga adalah seorang yang selalu memberi
motivasi belajar kepada siswanya, menjadi teladan, penuh kasih
sayang serta mampu menanamkan dan melaksanakan nilai-nilai
luhur kepada siswanya serta teman-teman gurunya.

8
e) Siswa
Siswa adalah seseorang yang melakukan proses pembelajaran
bersama guru untuk mengoptimalkan kemampuan berfikir serta
sikap dan keperibadiannya. Siswa sendiri harus mampu bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri dalam melaksanakan peraturan
madrasah dan peroses pembelajarannya.
Adapun struktur organisasi madrasah sebagai berikut:

C. Sarana/Perlengkapan Madrasah

1. Jumlah Lokal : 9 Buah


2. Jumlah Ruang Belajar : 9 Buah
3. Ruang Kepala Sekolah : 1 Buah
4. Ruang Tata Usaha : -
5. Ruang Guru : 1 Buah
6. Ruang Perpustakaan : 1 Buah
7. Ruang Labolatorium : -
8. Ruang Osis / Koperasi Sekolah : -
9. Ruang UKS : 1 Buah
10. Musholla : 1 Buah
11. Aula / Kantin : 1 Buah
12. Kamar Mandi : 3 Buah

Sarana/perlengkapan Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar


Kediri sudah cukup baik dan lengkap. Adapun sarana dan prasarana yang
ada pada saat ini antara lain:

a) Ruang Kepala Madrasah

Ruang kepala sekolah terletak di sebelah barat berdampingan


dengan ruang guru. Ruang perpustakaan berdeatan dengan ruang kelas

9
V. Pada ruangan kepala sekolah terdapat ruang tamu, meja, kursi dan
lemari tempat penyimpanan data sekolah, printer dan komputer

b) Ruang Kelas
Ruang Kelas merupakan sarana yang paling penting dalam suatu
lembaga pendidikan. Jumlah ruang kelas di Madrasah Ibtidaiyah Yusuf
Abdussatar Kediri adalah 9 kelas sebenarnya akan tetapi karna siswa
kelas I berjumlah banyak sehingga di jadikan tiga kelas dan mereka
belajar di bawah dan kelas dua terdiri dari dua kelas
Adapun perlengkapan yang ada pada masing msing kelas
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Meja
2) Bangku
3) Papan tulis ( putih dan hitam )
4) Lemari buku
5) Struktur kelas
6) Piket nyapu
c) Ruang Tata Usaha
Ruang tata usaha adalah ruang kantor yang bersebelahan
dengan ruang Kepala Madrasah, dan dilengkapi dengan 1 unit computer
dan 1 printer.
d) Kamar Kecil/Toilet
MI Yusuf Abdussatar Kediri memiliki perlengkapan kamar
kecil/toilet yang terdiri dari satu buah kamar kecil/toilet untuk guru
dan dua buah kamar mandi untuk siswa
e) Lapangan Olahraga
Untuk mendukung kegiatan pembelajan olahraga MI Yusuf
Abdussatar Kediri menyediakan lapangan olahraga yang sekaligus
berfungsi sebagai tempat upacara bendera dan tempat bermain untuk
semua siswa yang terletak di depan bangunan sekolah.

10
D. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan salah satu sarana yang harus ada dalam
setiap madrasah karena akan dapat menunjang proses pembelajaran.
Perpustakaan yang ada di MI Yusuf Abdussatar Kediri penyediaan buku-
bukunya masih sangat kurang. Adapun perlengkapan sebagai penunjang
perpustakaan antara lain :
1. Buku-buku pelajaran umum
2. Rak-rak buku
3. Lemari buku
4. Gambar-gambar media pembelajaran dan
5. 2 meja besar tempat membaca dan menulis.

E. Kondisi Fisik Madrasah

Keadaan fisik sekolah di MI Yusuf Abdussatar Kediri dibangun


dengan konstruksi permanen dan memiliki kapasitas yang lumayan luas,
yang dimana keadaan fisik sekolah merupakan keadaan yang sebenarnya
MI Yusuf Abdussatar Kediri dalam hal ini secara umum mengangkat
identitas sekolah :

1. Nama sekolah/ Madrasah : MI Yusuf Abdussatar Kediri


2. Alamat : Jln. TGH. Ibrahim Al-Khalidi Dusun
Karang Bedil Kecamatan Kediri.
3. Status Sekolah : Swasta

MI Yusuf Abdussatar Kediri berdiri diatas tanah seluas 3.572 m2,


luas bangunan 700m2 dan berada di atas Koko babak. Keadaan lingkungan
sekolah cukup memadai dan strategis sehingga sekolah dapat
mengadakan proses belajar mengajar dengan cukup baik dan didukung
oleh suasana yang konduktif untuk belajar. Disamping itu MI Yusuf
Abdussatar Kediri terletak di antara rumah-rumah masyarakat Kediri.
Keadaan fisik sekolah yang lain dapat dijabarkan adalah sebagai berikut :

11
1. Nama Sekolah : MI Yusuf Abdussatar Kediri
2. Alamat Sekolah : Jln. TGH. Ibrahim Al-Khalidi Dusun
Karang Bedil.
3. Kecamatan : Kediri
4. Kota/ kabupaten : Lombok Barat
5. Provinsi : Nusa Tenggara Barat
6. Nomor statistik : 111252710016
7. Dibuka tahun : Tahun 1996
8. Lingkungan Madrasah : Kelurahan
9. Status madrasah : Swasta
10. Kode pos : 83238
11. Nilai akreditasi : Terdaftar
12. Penerbit SK : Kemenag mataram
13. Bangunan Madrasah : Milik masyarakat
- Luas Tanah : 3.572 m2
- Luas Bangunan : 700m2
14. Bangunan yang ada
1). Ruang perpustakaan : 1 lokal
2). Ruang kepala sekolah : 1 lokal
3). Ruang guru : 1 lokal
4). Ruang kelas : 9 lokal
5). Ruang tata usaha : 1 lokal
6). Kamar mandi / toilet siswa : 2 lokal
7). Kamar mandi / toilet guru : 1 lokal
8). Ruang UKS : 1 lokal

Dari segi geografis, lokasi MI Yusuf Abdussatar Kediri sangat


mendukung kelancaran aktivitas pembelajaran walaupun berada di
tengah-tengah lingkungan warga masyarakat kediri. MI Yusuf
Abdussatar Kediri mempunyai gedung yang permanen, adapun
batas-batas wilayah sekolah dapat dirincikan sebagai berikut :

12
- Sebelah Utara : koko babak
- Sebelah Timur : Rumah warga kediri
- Sebelah Selatan : Rumah warga Kediri
- Sebelah Barat : MA Yusuf Abdussatar

F. Masyarakat Sekitar
Masyarkat sekitar Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar Kediri
adalah masyarakat yang sadar akan pendidikan. Hal ini salah satunya
ditujukan dengan antusiasme masyarakat menyekolahkan anak mereka di
Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar Kediri, akan tetapi menurut cerita
yang saya dapatkan, 4 tahun yang lalu masyarakat di desa ini tidak terlalu
berminat menyekolahkan anak-anak mereka di MI ini, dengan alasan
tempatya yang sangat dalam dan sebelum masuk di MI Yusuf Abdussatar
ini, kita harus melewati dua SD yang berada di dekat jalan. Dan
kebanyakan dari mereka menyekolahkan anak mererka di SD tersebut.
Akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu banyak warga masyarakat
yang mau menyekolahkan anak merek di MI ini, karena program unggulan
mereka adalah tahfiz dan banyak warga yang mau menyekolahkan anak
mereka di MI ini. Dan berkat perjangan para guru yang mensosialisasikan
sekolah ini dengan cara Door to door ke setiap rumah warga, dan sekarang
bukan hanya dari warga masyarakat kediri saja yang mau menyekolahkan
anak mereka ke MI ini, akan tetapi mereka berasal dari berbaagai wilayah,
seperti Lombok Tengah, Lombok Barat , dan bahkan Mataram.

G. Masalah-Masalah Yang Dihadapi Madrasah


Dari hasil observasi saya selama PPL, saya menemukan berbagai
problem/permasalahan diantaranya:
1. Siswa-siswi jarang masuk perpustakaan
2. Siswa-siswi sering tidak masuk sekolah

13
3. Proses belajar mengajar yang tidak sesuai dengan rencana
pembelajaran
4. Motivasi belajar siswa rendah.
5. Ada murid yang berkelahi dan membuat keributan pada sa’at proses
pembelajaran
6. Suka mengganggu teman yang lain dan tidak mengerjakan tugas
7. Murid yang ribut ketika sedang proses pembelajaran
8. Murid yang suka keluar belanja sebelum pelajaran selesai.

H. Kesimpulan Dan Saran


Setelah melihat permasalahan-permasalahan yang ada di Madrasah
Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar Kediri, kami mengharapkan kerjasama semua
pihak untuk membantu mengatasi dan mencari solusi terhadap masalah
yang ada sehingga kedepannya Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar
Kediri mejadi lebih baik. Oleh karena itu, saya sarankan kepada :

1. Kepala Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Yusuf Abdussatar :


a. Membuat dan melaksanakan keputusan/kebijakan dengan tegas dan
penuh tanggung jawab.
b. Memberikan hak dan tanggung jawab kepada para guru
c. Melakukan musyawarah/rapat dengan guru dalam mengambil
keputusan dan menyelesaikan suatu masalah.
2. Guru-Guru dan Staf TU
a. Menghargai dan melaksanakan setiap keputusan/kebijakan dari
kepala madrasah dengan penuh tanggung jawab.
b. Memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan Madrasah
c. Meningkatkan kedisiplinan
d. Berupaya secara maksimal dalam meningkatkan mutu pendidikan
madrasah.

14
3. Siswa-siswi
a. Menjaga kebersihan kelas dan lingkungan madrasah
b. Meningkatkan kedisiplinan mengikuti pelajaran dengan serius dan
penuh perhatian.
c. Menghargai dan mentaati semua peraturan yang ada di madrasah
d. Menghormati dan menghargai kepala sekolah, guru, staf TU dan
semua pihak yang ada di madrasah
e. Berprilaku sopan santun dan berahlak mulia kepada semua orang
dalam setiap pergaulan.

15
BAB II

PENGALAMAN LATIHAN ADMINISTRASI SEKOLAH DAN PENANGANAN


KELAS

A. Latihan Administrasi Madarasah

Program PPL adalah sebagai suatu langkah awal latihan mengajar,


tentunya banyak hal yang harus dipelajari, terutama mengenai
administrasi sekolah. Guru pamong adalah orang yang sangat saya
harapkan untuk memberikan bimbingan dan latihan bagaimana
administrasi sekolah yang baik sebagai bagian dari tugas guru sebagai
tenaga pengajar dan pendidik.

Pengenalan tentang administrasi sekolah tersebut belum


sepenuhnya saya dapatkan di Perguruan Tinggi. Tetapi pelaksanaannya
secara nyata bisa saya dapatkan di sekolah. Bagaimana kerja dari kepala
sekolah sebagai pimpinan sekolah, etos kerja wakil kepala sekolah yang
mencakup bagian kurikulum, kesiswaan, tata usaha (TU), guru kelas dan
guru-guru mata pelajaran.

Kemudian dalam proses belajar mengajar, bagaimana membuat


kalender pendidikan, kapan belajar aktif, program semesteran
dilaksanakan seperti apa dan semua yang berkaitan dengan administrasi
sekolah. Oleh karena itu bimbingan dari guru pamong sangat membantu
saya untuk mengenal administrasi sekolah.

Semua yang termasuk dalam administrasi sekolah dan yang terlibat


di dalamnya memiliki tanggung jawab dalam pengelolaan sekolah agar
proses berjalannya semua kegiatan sekolah sesuai dengan yang
diharapkan. Karena pengelolaan administrasi sekolah yang baik akan

16
membawa kepada keberhasilan sekolah dalam mencapai cita-cita
pendidikan yang diharapkan.

B. Latihan Administrasi Kelas

Berbeda dengan administrasi sekolah yaitu yang berkaitan dengan


semua yang menyangkut sekolah. Dalam administrasi kelas ini hanya
berkisar pada bagaimana proses transformasi ilmu pengetahuan
dilaksanakan dan hal-hal yang berkaitan dengan belajar siswa. Banyak hal
yang harus diperhatikan oleh seorang guru agar tugasnya sebagai guru
dan pendidik berjalan dengan baik dan benar. Bagaimana pembuatan
silabus, RPP, sistem dan bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa,
program semester dan tahunan, kalender pendidikan, evaluasi hasil
belajar siswa, daftar hadir siswa dan guru, serta banyak hal terkait dengan
masalah administrasi kelas.

Selama PPL MI Yusuf Abdussatar Kediri, guru pamong banyak


memberikan masukan mengenai bagaimana membuat administrasi kelas
sebagai penunjang keberhasilan mengajar.

Didalam program pengajaran tersusun suatu rencana yang akan


dilaksanakan oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar adalah
sebagai berikut:

1. Program Tahunan (Prota)

Program tahunan adalah program pembelajaran yang


dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun. Program ini disusun
berdasarkan bidang studi dengan berpedoman pada kalender
pendidikan yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan
Nasional dan Kementrian Agama RI.

17
2. Program Semester (Prosem)

Program semester merupakan penjabaran dari program


tahunan masing-masing semester memiliki alokasi waktu selama
enam bulan. Program semester ini berisikan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam waktu enam bulan, di mana proses
penyusunannya berdasarkan kelender pendidikan.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) merupakan bagian


terpenting yang harus diperhatikan dalam implementasi kurikulum,
yang akan menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan dan
menentukan kualitas pendidikan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dibuat/dirancang untuk satu kali pertemuan.

C. Kesimpulan Dan Saran


1. Kesimpulan
Menjadi seorang tenaga pendidik itu tidak mudah, seperti yang
sering kita bayangkan. Dalam hal ini, banyak hal yang harus
diperhatikan, di antaranya: diperlukan keterampilan-keterampilan
mengajar, bagaimana menangani kasus atau masalah dalam mengajar.
Pengetahuan mengenai dasar-dasar mengajar adalah sebagai pedoman
agar dalam pelaksanaan tugas mengajar akan berjalan dengan baik.
Sebagai guru yang profesional ada bebrapa hal yang harus diperhatikan
berkaitan dengan keprofesionalannya, seperti: pembuatan Silabus, RPP,
daftar nilai siswa, tugas mengajar sesuai dengan kurikulum,
pengelolaan kelas, penggunaan media yang tepat dan benar, penerapan
berbagai macam metode mengajar, bagaimana penanganan kasus dan
perlu untuk diketahui administrasi sekolah.

18
2. Saran
Guru pamong sudah sangat membantu dalam membimbing dan
mengarahkan bagaimana menjadi guru yang professional. Memberikan
masukan bila ada kekurangan dalam proses pembelajaran dan
mengenai administrasi kelas.

19
Laporan 2 : Penanganan Kasus

BAB I

HASIL OBSERVASI DAN STUDI DOKUMENTASI

Dalam proses pembelajaran selama berada Selama PPL MI Yusuf


Abdussatar Kediri, banyak sekali kesulitan yang kami temukan. Terutama
pada saat guru menjelaskan materi pelajaran, terdapat beberapa siswa
yang memang sengaja ribut di dalam kelas. Sebagai guru PPL tentunya ini
sangat berat untuk dihadapi, mengingat status kami hanya sebagai
pengajar sementara sehingga keberadaan kami tidak begitu dihargai oleh
para siswa dan siswi.

Tindakan tegas memang penting, tetapi tegas dengan menggunakan


kekerasan dan kadang memarahi siswa itu tidak dibenarkan. Dalam hal ini
mungkin sangat diharapkan masukan dari guru pamong bagaimana
menghadapi anak-anak yang nakal ketika di dalam kelas.

Selain itu juga, diharapkan sebelumnya pemberitahuan kepada


siswa bahwa untuk sementara tugasnya akan digantikan, jadi siswa
sebelumnya sudah mempersiapkan diri dengan guru yang baru.

Adanya siswa yang memang sengaja membuat masalah di dalam


kelas, baik itu ribut dengan temannya, tidak mau memperhatikan
penjelasan guru, dan berbagai macam tingkah laku siswa yang bisa
mengganggu proses belajar mengajar. Sebagai guru yang baru berkenalan
dalam hal seperti itu memang perlu proses beradaptasi dan banyak belajar
bagaimana menghadapi siswa. Tentunya dengan tindakan tegas dan
pendekatan yang baik dengan mereka. Mereka bertingkah laku yang tidak
sopan kepada guru ketika di dalam kelas perlu untuk kami pertanyakan
kepada mereka dan alasan mengapa mereka membuat masalah. Sehingga

20
mungkin akan sedikit lebih menyadarkan mereka bahwa itu memang tidak
wajar mereka lakukan kepada guru yang baru mereka hadapi.

Tindakan mengeluarkan salah satu dari mereka sebagai pemicu


keributan di dalam kelas menurut saya bagus. Apabila hanya satu orang
siswa yang sulit untuk dikendalikan, maka solusi dia dikeluarkan dari
kelas pada saat jam pelajaran mungkin tepat. Dari pada akan mengganggu
sebagian besar siswa yang lain oleh satu orang, jadi tidak ada salahnya
untuk dikeluarkan. Lagipula apabila memaksakannya untuk belajar tidak
akan ada manfaatnya dan justru itu akan membuang-buang waktu dengan
hanya mengurus siswa yang ribut, akibatnya materi pelajaran tidak akan
selesai untuk dibahas.

Sebagai tenaga pengajar dalam bidang pendidikan, tentunya tidak


akan terlepas dari berbagai macam masalah, baik itu mengenai masalah
siswa, profesi sebagai tenaga pengajar dan masalah-masalah yang
berkaitan dengan sekolah.

Selama praktek mengajar di MI Yusuf Abdussatar Kediri, banyak


sekali masalah yang kami hadapi terutama sebagai pengalaman awal
dalam menghadapi dunia nyata dalam bidang pendidikan. Dengan profesi
sebagai tenaga pengajar, masalah kadang datang dari siswa, ketika proses
mengajar mengajar berlangsung ada sebagian siswa yang memang sengaja
berbuat keributan atau tidak memperhatikan penjelasan guru. Dalam hal
ini guru harus bisa mengambil tindakan tegas menghadapi anak yang
bersikaap seperti itu.

Sebagai guru PPL yang memiliki banyak kelemahan dan


kekurangan, dalam penguasaan materi terkadang ada yang belum
dipahami. Dalam hal ini, tentunya mahasiswa PPL meminta bantuan
kepada guru pamong untuk membantu agar keluar dari kesulitan yang
dihadapi.

21
Dari segi penerapan metode, guru pamong banyak membantu,
dalam penggunaan media; apabila ada yang sulit maka bimbingan dari
guru pamong sangat akan mendukung. Dalam pembuatan RPP, mahasiswa
meminta guru pamong untuk bisa memberikan masukan dan arahan.
Apabila ada yang kurang dalam penguasaan kelas, maka mahasiswa PPL
meminta kepada guru pamong untuk memberikan masukan.

22
BAB II

PENGALAMAN LAYANAN BIMBINGAN LATIHAN ADMINISTRASI


SEKOLAH

A. Perencanaan
Memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang masih kurang
dalam memahami pelajaran, baik itu dilakukan ketika proses belajar
mengajar maupun di luar jam pelajaran. Memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan mendiskusikan materi pelajaran. Memberikan
bimbingan pelajaran diberikan kapan saja dan di mana saja, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas, ketika peserta didik mengalami kesulitan
maka langsung ditanyakan kepada guru.
B. Pelaksanaan
Pelaksaan bimbingan pelajaran diberikan kapan saja dan di mana saja,
pada saat jam pelajaran atau di luar jam pelajaran misalnya
memanfaatkan waktu luang untuk berdiskusi dan membahas materi
pelajaran yang dianggap sulit.
C. Hasil Penanganan Kasus
Hasil dari perencanaan dan pelaksanaan, peserta didik yang kami
berikan nasihat, bimbingan, teguran dan hukuman yaitu adanya
perubahan kearah yang lebih baik yang dimunculkan setelah kami
Mahasiswa PPL memberikan nasihat, bimbingan dan pendekatan kepada
peserta didik sehingga peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik di
dalam kelas dan tidak menggulangi kesalahan lagi.
D. Evaluasi Dan Tindak Lanjut
Dari proses bimbingan pelajaran tersebut diharapkan siswa akan
lebih memahami materi pelajaran dan tidak mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru. Untuk mengetahui apakah
siswa sudah memahami pelajaran, maka diadakan evaluasi baik itu ketika
jam pelajaran atau diluar jam pelajaran.

23
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan studi kasus yang telah dilaksanakan mahasiswa PPL maka


dapat disimpulkan bahwa Anak SD adalah masa anak-anak yang masih ingin
bermain-main. Dan cara penanganan kasus yang baik adalah dengan cara
menasehati, memberikan bimbingan dan pendekatan yang baik agar peserta
didik yang memiliki kasus di perhatikan. Karena factor lingkungan
masyarakat atau lingkungan keluarga yang membuat peserta didik tersebut
membutuhkan perhatian yang lebih sehingga peserta didik melakukan hal-
hal yang membuat guru-guru harus menghukum peserta didik tersebut.
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu masalah dengan
cara sebagai berikut :
1. Perencaan
2. Pelaksanaan
3. Hasil penanganan kasus
4. Evaluasi dan tindak lanjut

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

25

Vous aimerez peut-être aussi