Vous êtes sur la page 1sur 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PERENCANAAN DAN PEMANFAATAN OFFSHORE


DECOMMISSIONING (ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIDAK TERPAKAI)
MENJADI STASIUN APUNG BAGI PARA NELAYAN DI INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Rochmat Andi Pramana (2014.02.1.0038) Angkatan 2014


Farida Putri Lestari (2016.02.1.0028) Angkatan 2016
Mila Rosa Amalia (2016.02.1.0046) Angkatan 2016
Mohamad Aditya Pratama (2016.02.1.0050) Angkatan 2016

UNIVERSITAS HANG TUAH


SURABAYA
2017 / 2018
DAFTAR ISI

COVER ................................................. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


HALAMAN PENGESAHAN .............. ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR ISI ......................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... IIV
RINGKASAN ....................................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.

BAB 1 PENDAHULUAN .................... ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED.


1.1 Latar Belakang ..........................................Error! Bookmark not defined.
1.2 Tujuan dan Manfaat....................................................................................3

BAB 2 GAGASAN..................................................................................................4
2.1 Kondisi Kekinian......................................................................................... 4
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan................................................................... 6
2.3 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan............................................................ 6
2.4 Pihak-pihak yang Dapat Membantu............................................................. 6
2.5 Langkah-langkah Strategis........................................................................... 7

BAB 3 KESIMPULAN..........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................ ................................................................9

LAMPIRAN
Lampiran I. Biodata Ketua dan Anggota..............................................................10
Lampiran II. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas................15
Lampiran III. Surat Pernyataan Ketua Peneliti......................................................16
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nelayan baru kembali pulang setelah melaut.......................................3


Gambar 2.2 Offshore Decommissioning..................................................................3
Gambar 2.3 Offshore decommissioning yang sedang di bongkar............................4
RINGKASAN

Indonesia memiliki luas laut mencapai 7,9 juta km2 dan terdiri dari 13.667
pulau sehingga Indonesia dijuluki sebagai Negara Maritim. Indonesia sebagai
Negara Maritim telah diakui oleh dunia melalui UNCLOS 1982. Kemudian
diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985. Selain memiliki
lautan yang luas, Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang indah yang
ada di dalam laut. Sumber daya alam yang ada di dalam laut Indonesia, yaitu
terumbu karang, ikan, minyak bumi, biota laut, dan lain-lain. Namun dibalik
keindahan dan potensi yang ada di laut Indonesia, banyak masalah yang dihadapi
oleh Indonesia terutama perairannya. Masalah yang tejadi di perairan Indonesia
adalah terkait dengan offshore decommissioning (Anjungan Lepas Pantai Tidak
Terpakai).
Hal ini terkait dengan adanya eksploitasi kekayaan Indonesia dalam
bidang migas (minyak dan gas) yang terkandung dalam perut bumi di area laut
Indonesia. Selain itu, Indonesia juga memiliki kekayaan alam bahari berupa
ekosistem laut yang sangat indah dan ikan-ikan yang melimpah ruah, maka dari
itu seharusnya Indonesia menjadi salah satu negara yang kaya raya, tetapi karena
adanya kekurangan dalam masalah sumber daya manusia yang kurang
memumpuni hal itu hanya bisa dikatakan kategori angan.
Karena kekayaan itu, banyak Negara-negara lain yang ingin
mengeksploitasi kekayaan yang dimiliki Indonesia, contohnya seperti perusahaan-
perusahaan asing yang mendirikan offshore (anjungan lepas pantai), serta negara-
negara tetangga yang mencuri ikan disekitar perairan laut Indonesia. Oleh karena
itu kami mempunyai gagasan tertulis untuk memanfaatkan kekayaan Indonesia
untuk keuntungan Indonesia sendiri dengan Perencanaan dan Pemanfaatan
Offshore Decommissioning (Anjungan Lepas Pantai Tidak Terpakai) Menjadi
Stasiun Apung Bagi Para Nelayan Di Indonesia.
Dengan merencanakan dan memanfaatkan offshore decommissioning
(anjungan lepas pantai tidak terpakai) di area perairan di Indonesia, setidaknya
dapat membantu negara untuk meminimalisir biaya yang digunakan untuk
membongkar offshore yang sudah tak terpakai dan disulap menjadi stasiun apung
untuk para nelayan yang melaut berhari-hari.
Tentunya hal ini sangat membantu para nelayan dalam mencari nafkah,
seperti yang kita ketahui bahwapara nelayan di Indonesia bisa melaut hingga
berhari-hari agar mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah, tak jarang mereka
harus rela melaut hingga hampir tak terlihat adanya daratan di pengelihatan
mereka.
Stasiun apung akan sangat membantu bagi para nelayan, mereka bisa
menjadikan stasiun tersebut menjadi tempat peristirahatan selagi bekerja di tengah
laut agar tidak terombang-ambing oleh ombak yang terkadang mereka sendiri
tidak bisa memperkirakan ketinggian ombak tersebut. Stasiun apung akan di
desain khusu dengan menyesuaikan bentuk-bentuk perahu para nelayan agar
mereka bisa dengan mudah mengakses stasiun apung.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam lima tahun terakhir, sektor energi dan sumber daya mineral
menyumbang rata-rata 20-30% dari total penerimaan negara. Dimana sebagian
besarnya ditopang oleh sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas). Selain perannya
sebagai sumber penerimaan negara, sektor Migas memegang peranan penting
dalam penyediaan energi, penggerak investasi, penyedia bahan baku industri, serta
efek berantainya dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan
perekonomian dan jalannya pembangunan di pemerintahan, baik di pusat maupun
daerah.
Industri ekstraktif (hulu) Migas, merupakan industri yang sarat dengan
modal, teknologi dan juga resiko. Salah satu resiko dari kegiatan ekstraktif Migas
ini adalah dampak yang ditimbulkannya bagi lingkungan. Seluruh proses
pelaksanaan kegiatan operasional eksplorasi dan eksploitasi Migas secara
langsung maupun tidak langsung akan berakibat pada perubahan rona lingkungan,
baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi dan pemboran, operasi produksi, pasca
operasi hingga tahap penutupan tambang (decommissioning).
Merupakan tanggung jawab perusahaan, pemerintah dan semua pihak untuk
melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, termasuk dalam
kegiatan eksplorasi dan eksploitasi Migas. Secara normatif, perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup bertujuan untuk melindungi wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup; menjamin keselamatan, kesehatan, keseimbangan dan keberlangsungan
kehidupan manusia, makhluk hidup, dan kelestarian ekosistem; serta
mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk menjamin
terpenuhinya keadilan bagi generasi kini dan generasi mendatang.
Salah satu bentuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kegiatan
eskplorasi dan eksploitasi Migas adalah pelaksanaan decommissioning yang
bertanggungjawab terhadap lingkungan, khususnya pada tahapan pemulihan
lingkungan yang sering disebut dengan Abandonment and Site Restoration (ASR).
Secara umum decommissioning diartikan sebagai kondisi dimana kegiatan operasi
produksi (eksploitasi) Migas telah berakhir . Pada masa ini terjadi pembongkaran
fasilitas yang tidak dipergunakan dan juga upaya pemulihan lokasi yang sering
disebut sebagai abandonment and site restoration (ASR). Abandoment diartikan
sebagai pemindahan atau pembongkaran instalasi produksi diantaranya pipa-pipa,
terminal dan fasilitas bongkar muat . Sementara restorasi merupakan pemulihan
lokasi seperti camp, sumur-sumur, jalur pipa, terminal dan fasilitas bongkar muat

1
serta kantor, kepada kondisi awal atau kondisi (untuk pemanfaatan) di masa
depan.
Peraturan di Indonesia tidak secara eksplisit menyebutkan istilah
decomissioning akan tetapi pasca operasi pertambangan dan istilah Abandonment
and Site Restoration (ASR). Tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai definisi
pasca operasi pertambangan. Ketentuan Umum PP No. 79 tahun 2010
menyebutkan plug and abandonment sebagai penutupan dan peninggalan sumur,
kemudian site restoration diartikan sebagai pemulihan bekas penambangan.
Dokumen lain, yakni laporan hasil Pemeriksaan BPK tanggal 1 Juli 2010
menyebutkan istilah Kegiatan Pasca Operasi (KPO), kemudian tahap pelaksanaan
kegiatan pemindahan seluruh peralatan dan instalasi dari Wilayah Kerja Kontrak
Kerja Sama (abandonment), dan kegiatan pemulihan yang diperlukan atas kondisi
lokasi sesuai dengan ketentuan pemerintah yang berlaku (site restoration) . Pada
Surat Keputusan BPMIGAS mengenai Pedoman Tata Kerja Abandonment and
Site Restoration, definisi ASR adalah kegiatan untuk menghentikan
pengoperasian fasilitas produksi serta sarana penunjang lainnya secara permanen
dan menghilangkan kemampuannya untuk dapat dioperasikan kembali, serta
melakukan pemulihan lingkungan di wilayah Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi .
Terkait ASR di Indonesia, data menunjukkan bahwa pada 2004, ada
sekitar 21 dari 448 anjungan Wilayah Kerja Migas yang telah mencapai masa
decommissioning . Sedangkan berkaitan dengan pendanaan, di akhir tahun 2009
saja, total dana ASR yang disetorkan Kontraktor KKS kepada pemerintah
mencapai 135.426.712 USD. Dana tersebut disetorkan kepada Bank BUMN
melalui perjanjian rekening bersama antara BP Migas dengan kontraktor KKS.
Sedangkan di tahun 2010, per November 2010 dana ASR telah mencapai sekitar
162 juta USD .
Indonesia merupakan negara penghasil Migas, akan tetapi aspek
penanganan dan pengaturan decommissioning di sektor pertambangan Migas
merupakan hal yang baru. Padahal, salah satu prinsip dari penyelenggaraan
kegiatan usaha Migas di Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Migas
Nomor 22 Tahun 2001 (pasal 3) bertujuan untuk “menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang adil dan merata, serta
tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup”.
Decommissioning dalam industri ekstraktif Migas yang mencakup aspek
ASR merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya menyangkut pemulihan dan
pengembalian fungsi lingkungan, melainkan juga menyangkut
pertanggungjawaban dan pembiayaannya. Apabila aspek ini diabaikan,
dikhawatirkan akan terjadi permasalahan di masa mendatang terutama ketika

2
operasi-operasi pertambangan Migas tersebut telah selesai, dan ketika perusahaan
yang beroperasi tersebut telah meninggalkan Indonesia.

1.2 TUJUAN dan MANFAAT

Tujuan dan manfaat dalam pelaksanaan gagasan ini adalah :

1. Menghadirkan wadah yang dapat menampung para nelayan ketika


sedang melaut, contohnya :
a. Tempat peristirahatan nelayan ketika melaut berhari-hari, jadi
nelayan tidak perlu tidur di perahu mereka dan terombang-
ambing ombak laut.
b. Sebagai tempat “jual-beli” ikan, jadi para nelayan yang kembali
dari laut hanya akan membawa upah dari mereka laut, mereka
tidak perlu membawa ikan yang hanya akan memberatkan
beban di perahu mereka.
2. Sebagai tempat rumah bagi terumbu karang, yang dimaksud dalam hal
ini adalah tiang penyangga offshore.
3. Bisa sebagai destinasi wisata untuk wisatawan yang ingin melihat
keindahan laut Indonesia,hal ini bisa terwujud bila stasiun apung juga
dimanfaatkan sebagai wisata kuliner khusus seafood dan sebagainya.
4. Menyumbang ide kreatif untuk memecahkan masalah semakin
banyaknya offshore decommissioning yang ada di Indonesia.

3
BAB II
GAGASAN

2.1 Kondisi Kekinian

Menurut Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i tentang kondisi kekinian nelayan di


Indonesia, “Hingga tahun 2012 sekitar 1,5 juta nelayan tangkap sudah
meninggalkan laut. Sebagian dari mereka beralih profesi ke sektor informal di luar
perikanan tangkap, misalnya menjadi buruh anjungan, buruh pabrik, atau tukang
ojek. Fakta ini seharusnya tidak boleh terjadi mengingat Indonesia dikenal sebagai
Negara Kepulauan atau Negara Maritim. Negara yang memiliki potensi
keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, memiliki jumlah pulau terbanyak
mencapai 17.504 buah, memiliki garis pantai terpanjang ke 4 di dunia mencapai
95.181 km, memiliki perairan laut mencapai 5,8 juta km2, dan memiliki
ekosistem-ekosistem spesifik seperti ekosistem terumbu karang, padang lamun,
dan mangrove yang kaya akan sumberdaya ikan dan fauna tropis bernilai ekologis
dan ekonomis tinggi.Namun sungguh sangat ironis, melimpahnya potensi
sumberdaya pesisir dan kelautan yang kita miliki ternyata belum mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan, bahkan kantong-kantong
kemiskinan masyarakat Indonesia saat ini berada di wilayah pesisir dan
permukiman nelayan”.

Beliau juga berpendapat bahwa salah satu problem mendasar yang


dihadapi nelayan kecil-tradisional Indonesia saat ini adalah sarana dan prasana
pendukung hasil tangkapan yang tersedia sangat terbatas. Kondisi offshore
decommissioning di Indonesia sendiri masih sangat perlu diperhatikan, karena
banyaknya offshore decommissioning di perairan laut Indonesia, yang sudah tidak
digunakan lagi karena sudah habisnya migas di area offshore tersebut.

4
Gambar 2.1 Nelayan baru kembali pulang setelah melaut

Gambar 2.2 Offshore Decommissioning

5
2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan

Solusi yang pernah ditawarkan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait


dalam menangani offshore decommissioning ini adalah dengan pembongkaran.
Agar tidak ada lagi offshore decommissioning di Indonesia.

Gambar 2.3 Offshore decommissioning yang sedang di bongkar

2.3 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Kondisi kekinian setelah diberikannya solusi adalah tidak berjalannya


solusi tersebut, karena terkendala dalam dana yang sangat besar, selain itu juga
Indonesia belum bisa menangani sendiri dalam hal pembongkaran offshore, dan
mereka lebih memilih untuk membiarkan anjungan lepas pantai tersebut dimakan
waktu.

2.4 Pihak-pihak yang Dapat Membantu

2.4.1 Pemerintah
Dalam perencanaan ini, peran pemerintah sangat penting. Karena
menyangkut dengan dana yang dibutuhkan untuk mengubah struktur
offshore yang ada.

6
2.4.2 Pihak Perusahaan Pemilik offshore
Peranan perusahaan sangat penting mengingat offshore tersebut
masih milik perusahaan yangbersangkutan, dan diperlukannya ijin dari
pihak perusahaan untuk memanfaatkan offshore bekas mereka.

2.4.3 Masyarakat Khususnya Nelayan


Dalam hal ini nelayan sangat penting, karena gagasn ini dibuat
untuk menyejahterakan nelayan saat mencari nafkah. Selain itu juga perlu
adanya sosialisasi kepada mereka agar mereka tahu tujuan dan manfaat
adanya stasiun apung.

2.5 Langkah-langkah Strategis

Untuk terwujudnya gagasan Perencanaan Dan Pemanfaatan Offshore


Decommissioning (Anjungan Lepas Pantai Tidak Terpakai) Menjadi Stasiun
Apung Bagi Para Nelayan Di Indonesia maka perlu di lakukan beberpa tahapan
langkah2 strategis, antara lain :

1. Survey offshore decommissionong yang nantinya akan digunakan menjadi


stasiun apung.
2. Menentukan desain stasiun yang cocok untuk para nelayan.
3. Menentukan letak offshore yang strategis yang dapat dengan mudah
dijangkau oleh perahu-perahu nelayan.
4. Pengecekan rutin stasiun apung yang aktif.

7
BAB III
KESIMPULAN

Perencanaan dan pemanfaatan offshore decommissioning menjadi stasiun


apung bagi para nelayan di indonesia memiliki banyak dampak positif baik dari
sudut pandang nelayan dan sudut pandang pemerintah. Hal ini, menjadi nilai
tambah bagi Indonesia dalam pemanfaatan offshore decommising dan dalam
bidang ekonomi. Salah satu manfaat yang besar adalah adanya fasilitas yang
menunjang pekerjaan para nelayan ketika mereka berada di Laut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Sahrizal Malki. 2015. Indonesia Sebagai Negara Maritim.

Dr. Ir. M. Ahsin Rifa’i. 2015. Nelayan dan Kemiskinan.

Maryati Abdullah & Dyah Paramitha. 2012. Tanggung Jawab Pasca Tambang
pada industri Ekstraktif Migas.

9
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Rochmat Andi Pramana
2. Jenis Kelamin Laki - laki
3. Program Studi Teknik Perkapalan
4. NIM 140210038
5. Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto,19 Mei 1995
6. E-mail Rochmad.ap@hangtuah.ac.id
7. Nomor Telepon / HP 085785897905

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi Sd Negri Taman Siswa Smk Negeri 1
Penompo 2 Mojokerto Jetis Mojokerto
Mojokerto
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus 2000 - 2006 2006 - 2009 2009 - 2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. ……………….. ……………….. ………………..

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Surabaya, 26 Januari 2017


Pengusul,

( Rochmat Andi Pramana )

10
2. Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Farida Putri Lestari
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Perkapalan
4. NIM 20160210028
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 26 Juli 1998
6. E-mail
7. Nomor Telepon / HP 083854873006

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SMP Negeri 22 SMA Negeri18
Surabaya Surabaya
Jurusan ……………….. ……………….. IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 - 2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1. ……………….. ……………….. ………………..

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. ……………….. ……………….. ………………..
2. ……………….. ……………….. ………………..

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Surabaya, 26 Januari 2017


Pengusul,

(Farida Putri Lestari)

11
2. Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Mila Rosa Amalia
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi Teknik Perkapalan
4. NIM 20160210046
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 6 April 1998
6. E-mail milaamalia015@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 083854873006

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SD SMP SMA Negeri 13
Muhammadiyah Muhammadiyah Surabaya
15 Surabaya 17 + Surabaya
Jurusan ……………….. ……………….. IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 - 2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1. ……………….. ……………….. ………………..

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara Harapan 3 Lomba Pemerintah Kota Surabaya 2012
1. Bahasa Indonesia se-
Surabaya Selatan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Surabaya, 26 Januari 2017


Pengusul,

(Mila Rosa Amalia)

12
3. Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Mohamad Aditya Pratama
2. Jenis Kelamin Laki - laki
3. Program Studi Teknik Perkapalan
4. NIM 20160210050
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 20 Mei 1998
6. E-mail Mohamadadityapratama20@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 089607746098

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi Sd Negri Banyu Praja Mukti Sma Negri 10
urip kidul 8 Surabaya Surabaya
Surabaya
Jurusan ……………….. ……………….. IPA
Tahun Masuk - Lulus 2004 – 2010 2010 - 2013 2013 - 2016

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1. ……………….. ……………….. ………………..
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. ……………….. ……………….. ………………..

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Surabaya, 26 Januari 2017


Pengusul,

(Mohamad Aditya Pratama)

13
4. Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Tri Agung Kristiyono,.S.T.,M.T
2. Jenis Kelamin Laki - laki
3. Program Studi Teknik Perkapalan
4. NIDN 0711107801
5. Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 11 Oktober 1978
6. E-mail arek.kapal97@gmail.com
7. Nomor Telepon / HP 08563043091

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Instansi SDN Mojorejo SMPN 1 Batu SMAN 1 Batu
Batu
Jurusan ……………….. ……………….. Fisika
Tahun Masuk - Lulus 1984 - 1990 1990 - 1993 1993 - 1996

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama Pertemuan Waktu dan
No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah / Seminar Tempat
1. Seminar Hasil Hibah Penerapan Mesin Pemrosesan Hotel Garden
IBM. Tahun 2015, Sekam menjadi Sekam Surabaya, 2015
DP2M Dikti (dedak) pada UKM
KemDikBud Penggilingan Padi

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. ……………….. ……………….. ………………..

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Gagasan Tertulis.

Surabaya, 26 Januari 2017


Pengusul,

( Tri Agung Kristiyono.,S.T.,M.T )

14
Lampiran II. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang Waktu Uraian
No Nama / NIM
Studi Ilmu (Jam/Mingg Tugas
u)

Rochmat Andi Teknik Sains 14 Jam / Quality


1 Pramana
Perkapalan Teknik Minggu Control
(2014.02.1.0038)

Farida Putri Lestari Teknik Sains 14 Jam /


2 Organizer
(2016.02.1.0028) Perkapalan Teknik Minggu

Mila Rosa Amalia Teknik Sains 14 Jam /


3 Fabrikasi
(2016.02.1.0046) Perkapalan Teknik Minggu

Mohamad Aditya
Teknik Sains 14 Jam /
4 Pratama Bendahara
Perkapalan Teknik Minggu
(2016.02.1.0050)

15
Lampiran IV. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rochmat Andi Pramana


NIM : 2014.02.1.0038
Program Studi : Teknik Perkapalan
Fakultas : Teknik dan Ilmu Kelautan
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM GAGASAN TERTULIS saya
dengan judul:
PERENCANAAN DAN PEMANFAATAN OFFSHORE
DECOMMISSIONING (ANJUNGAN LEPAS PANTAI TIDAK TERPAKAI)
MENJADI STASIUN APUNG BAGI PARA NELAYAN DI INDONESIA
Yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016, bersifat orisinal dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar-benarnya

Mengetahui, Yang Menyatakan,


Ketua Jurusan
Fakultas Teknik Ilmu Kelautan
Teknik Perkapalan

(Tri Agung Kristiyono, S.T.,M.T..) (Rochmat Andi Pramana)


NIP. 01233 NIM. 2014.02.1.0038

16
17

Vous aimerez peut-être aussi