Vous êtes sur la page 1sur 3

KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

RSU. BHAKTI YUDHA


Jl. Raya Sawangan No. 2A No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Depok 16436 0 1/3
Tanggal Terbit : Ditetapkan
Direktur
SPO

Drg.Sjahrul Amri, MHA

Pengertian 1. MRSA (Methicillin Resistant Staphylococus Aureus) adalah


Staphylococus aureus (S.aureus) yang resisten terhadap
penicillin sinetik (metisilin, fafsilin,dan oksasilin), golongan
sefalosporin2
2. Organisme ini juga resisten terhadap antibiotic lain
(eritromicin, klindamicin, aminoglikosida, kuinolon)
3. S. Aureus adalah bakteri gram positif yang tumbuh dalam
kelompok serupa anggur , sebagaian besar S. Aureus sensitive
terhadap meticilin,sefalosporin,nafsilin dan oksasilin
4. Kolonisasi MRSA adalah adanya MRSA pada jaringan tanpa
timbulnya gejala manifestasi klinis prnyakit atau infeksi, carrier
memiliki kolonisasi MRSA
5. Kewaspadaan standar adalah suatu system yang
menggabungkan baik teknik maupun langkah pencegahan yang
digunakan oleh para petugas kesehatan untuk menghindari
infeksi akibat kontak dengan semua cairan tubuh dan darah

Tujuan 1. Menjadi acuan perawatan dasar untuk pasien dengan MRSA


2. Mengendalikan penyebaran MRSA
Kebijakan Sesuai SK Direktur RSU. Bhakti Yudha Nomor : Skep–278/00-1/
RSBY/XII/2016 Tentang Pedoman Pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Bhakti Yudha

Prosedur A. Prosedur :
1. Pasien diisolasi dengan menggunakan alat-alat medis
tersendiri
2. Setiap petugas harus menggunakan alat pelindung diri bila
menangani pasien
3. Setiap petugas kesehatan mencuci tangan dengan antiseptic
setiap kali sebelum dan sesudah merawat psn
KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

RSU. BHAKTI YUDHA


Jl. Raya Sawangan No. 2A No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Depok 16436 0 2/3

Prosedur 4. Pasien dengan kolonisasi MRSA tidak memerlukan


antibiotic.
5. Apabila terjadi infeksi sistemik maka antibiotic pilihan
adalah Vankomisin yang diberikan secara intravena,
Antibiotic, pilihan lain diantaranya teicoplanin dan
linezolid
6. Mencuci luka dengan chlorhexidine dan pergunakan
dressing yang berfungsi mengurangi kolonisasi (misalnya :
cutisorb sorbact)
7. Selama 5 hari dan dilakukan kultur ulang setelah satu
minggu.
8. Sampah infeksius di bungkus dalam keadaan tertutup dan
di buang kedalam kantong plastic kuning
9. Semua alat reuseable yang digunakan pasien harus dicuci
dan didesinfeksi atau di steril dengan sebaik-baiknya
sebelum digunakan bagi pasien lain
10. Pembersihan lantai, meja, tempat tidur pasien dengan
desinfektan (klorin) dilakukan 2 kali sehari untuk
mengurangi kepadatan bakteri
11. Perawatan dirumah harus berdasarkan pertimbangan,
klinik dari dokter yang merawat
12. Persiapan alat sesuai dengan SPO perawatan luka
13. Dilakukan skrining untuk pasien,petugas kesehatan yang
kontak langsung pada pasien MRSA
B. Untuk pasien dengan kolonisasi MRSA pada saluran
pernafasan
1. Cuci tangan pada air yang mengalir dengan menggunakan
cairan antiseptic jika secara kasat mata tangan kita kotor,
apabila tangan tampak bersih cukup menggunakan handrub
2. Menggunakan masker ketika akan melakukan suction
3. Menggunakan apron pelindung hanya bila pencemaran
pakaian mungkin terjadi
4. Melakukan pencucian tangan yang benar dan
menggunakan sarung tangan saat menangani secret saluran
nafas.
KEWASPADAAN TERHADAP PASIEN DENGAN MRSA

RSU. BHAKTI YUDHA


Jl. Raya Sawangan No. 2A No. Dokumen : No.Revisi : Halaman :
Depok 16436 0 3/3

Prosedur 5. Melakukan pencucian tangan yang benar dan mengguna


kan sarung tangan saat menangani secret saluran nafas.
6. Pasang pengalas
7. Lakukan oral hygiene dengan Nacl 0.9%
8. Pakai sarung tangan
9. Desinfeksi daerah sekitar ETT dengan alcohol
10. Lakukan pengisapan sputum dengan mukosa ekstraktor
11. Lepaskan sarung tangan
12. Lakukan cuci tangan sesuai SPO

C. Dokter
1. Memeriksa pasien
2. Memberi rekomendasi apakah perlu,pasien dirawat atau
tidak.

D. Petugas Loundry
1. Membungkus semua seprei yang kotor di tempat di ruang
rawat
2. Membawa ketempat laundry
3. Memakai alat proteksi
4. Melakukan sortir seorang yang tercemar parah oleh cairan
tubuh yang mungkin dapat menembus kantong
pembungkus sebaiknya di letakan dalam kantong yang
tidak bcor
3. Melakukan pencucian ( seprei yang kotor tidak perlu di
cuci terpisah

Unit Terkait 1. Instalansi Rawat Inap


2. Instalansi Rawat Jalan
3. IGD
4. Unit Gizi
5. Unit Loundry
6. PPI

Vous aimerez peut-être aussi